Kamis, 10 April 2014



WASPADA DAN BERSIAPLAH, SAUDARAKU!
Janganlah takut, saudaraku. karena itu hanyalah wis-was yang membisik-bisiki dada. janganlah takut, karena keberhasilan mereka itu hanyalah 'dusta' dan sementara. hanya sekelumit dari sekian banyak ujian yang datang mendera. janganlah takut, bahkan jika ditakdirkan sungai-sungai menjadi darah, gelanggang-gelanggang mengulurkan tali gantungan, serta pedang-pedang mengacungkan kilaunya yang tajam. menebas, memenggal atau apalah
Janganlah takut, jika memang harus seperti itu yang akan digoreskan-Nya. bukankah kita telah berusaha? adakah yang lebih baik dari ikhtiar dan doa? maka cukup bertawakal-lah
Ya saudaraku, janganlah takut. ada Allah bersama kita. yang akan membela setiap gerakan jihad, karena Dia Maha Mengetahui kesungguhan niat. dan firman itu pun adalah jaminan, bahwa diin inilah yang haq, sebuah kebenaran dari ayat-ayat-Nya yang mutlak. pun yakinlah pada sabda Rasulullaah, Nabi akhir zaman, lewat panggilan yang bergema merdu di lima waktu, di saat berkumandangnya lantunan adzan
"hayya 'alal falaah
marilah menuju kejayaan!"
--Kelak, jadilah kita rombongan pemenang
menikmati kemenangan yang sangat indah dan panjang
saat berhasil melewati titian shiratulmustaqiim tanpa gamang
Ya saudaraku, janganlah takut! tunjukkan diri sejatinya muslim, yang tak lekang akan panasnya fitnah, dan tak lapuk oleh gempuran kaum yang membenci lagi zholim
Sungguh, janganlah takut wahai saudaraku! pun ketika apa-apa yang kau 'takut'kan itu, suatu waktu benar-benar terjadi. biarlah, duhai! biarlah saja Dia bicara. 'bicara' sesuai dengan kehendak-Nya. dan kita sebagai hamba, hanya wajib menjalaninya dengan rela
--Manis pahit, senang sakit
tersenyumlah
berserah dan hasbunallaah
alhamdulillaah 'alaa kulli haal
Maka segeralah bersiap dan waspada, saudaraku! jangan hentikan berjuang mendayung perahu rakit itu. atau merajut semangat di masa-masa lapang dan sempitmu. tetapkan selalu 'berjaga-jaga', tancapkan tonggak keimanan di jiwa, walau moncong senjata di mana-mana. di lembah-lembah dan juga bukit. teruslah berjalan tanpa lelah, dan berpegang teguhlah pada kalimah
"laa ilaaha ilallaah!"
Sampai tiba masanya, seluruh tanah di negeri ini mewujud saksi, menjelma rupa untuk bangkit. menghamparkan tujuh lapisannya yang luas, agar menjadi ranjang pengantin bagi para mujahid. lalu dengan kesempurnaan Asma'ul Husna, mari, bersiaplah kita sejak dini. entah esok atau nanti
; bersiaplah gugur sebagai syahid!
.......
"jangan takut menjadi Muslim!"
masih terngiang kalimat dahsyat itu dari lidah 'jiwa'
di KAKA Batam 100414 by Sarah She