Senin, 29 September 2014

Cara AHOK Melepas Tanggung Jawab Sosial dan Menyingkirkan Masyarakat Miskin Jakarta

Ahok Ancam Penjarakan Pengemis di Jakarta

Senin, 29 September 2014 11:48 wib | Angkasa Yudhistira - Okezone
 Ahok Ancam Penjarakan Pengemis di Jakarta
Ahok Ancam Penjarakan Pengemis di Jakarta (Foto: Okezone)  


JAKARTA - Keberadaan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) kerap merepotkan Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, mereka kerap melakukan tindak kriminal dibalik rasa kasian yang mereka "jual" di jalanan.

Agar dapat menyelesaikan masalah tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan pihaknya menggandeng Polda Metro Jaya untuk mengatasi masalah ini.

"Selama ini jujur saja, yang mengelola PMKS bukan orang bodoh, ini orang pintar. Nah dengan adanya  seperti ini, kita kasih pesan, bahwa kami ini serius , dan pihak kepolisian akan mem-backup habis, kami juga akan menyediakan pengacara, untuk siapa saja. Yang mau menggugat, kami akan aktif menggugat mereka, jadi beda kalau dulu kan pemda jarang menggugat orang," kata Ahok di Balai Kota, Senin (29/9/2014).

Karenanya, dalam menindak PMKS, Pemprov DKI tak hanya menampung mereka di Dinas Sosial, melainkan langsung diserahkan pada polisi.

"Nah habis itu kita akan bawa ke polisi nih. Karena disitu ada pernyataan tertulis dari Dinas Sosial, kalau mereka balik lagi, dia itu melakukan penipuan, melanggar pidana, jadi kita tidak mau gunakan Tipiring (tindak pidana ringan) tapi langsung kita tindak ke tindakan penipuan dan kita akan lapor polisi untuk langsung ditangkap. Karena orang yang biasa balik-balik ini bukan orang dagang nih, bukan orang susah, tapi buat bangun rumah biasanya," terangnya.

Ahok menyatakan, langkah hukum itu dijalankan itu sebagai efek kejut yang dilakukan Pemprov DKI yang bekerjasama dengan polisi. 

"Ini kasih pesan saja, karena kan biasanya orang itu maunya digertak dulu, kalau misalnya sudah enggak bisa digertak lagi kita tangkap-tangkapin lagi," kata Ahok.


(crl) 


Sumber: http://jakarta.okezone.com/read/2014/09/29/500/1045732/ahok-ancam-penjarakan-pengemis-di-jakarta 
http://www.arusmerahputih.org/

Menguak Konspirasi Jahat AS Terhadap Menteri Kesehatan Indonesia, Tentang Virus Flu Burung (H5N1)

“Pemerintah AS dikabarkan menjanjikan imbalan peralatan militer berupa senjata berat atau tank jika Pemerintah RI bersedia menarik buku Siti Fadilah Supari setebal 182 halaman itu. Majalah The Economist London menempatkan Fadilah sebagai tokoh pendobrak yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung.”
Pada tahun 2005-2009 lalu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari (59) membuat gerah World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Fadilah berhasil menguak konspirasi AS dan badan kesehatan dunia itu dalam mengembangkan senjata biologi dari virus flu burung, Avian influenza (H5N1).
Setelah virus itu menyebar dan menghantui dunia, perusahaan-perusahaan dari negara maju memproduksi vaksin lalu dijual ke pasaran dengan harga mahal di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Fadilah menuangkannya dalam bukunya berjudulSaatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung.
Selain dalam edisi Bahasa Indonesia, Siti juga meluncurkan buku yang sama dalam versi Bahasa Inggris dengan judul It’s Time for the World toChange.
Konspirasi tersebut, kata Fadilah, dilakukan negara adikuasa dengan cara mencari kesempatan dalam kesempitan pada penyebaran virus flu burung.
“Saya mengira mereka mencari keuntungan dari penyebaran flu burung dengan menjual vaksin ke negara kita,” ujar Fadilah kepada Persda Network di Jakarta.
Situs berita Australia, The Age, mengutip buku Fadilah dengan mengatakan, Pemerintah AS dan WHO berkonpirasi mengembangkan senjata biologi dari penyebaran virus avian H5N1 atau flu burung dengan memproduksi senjata biologi.
Karena itu pula, bukunya dalam versi bahasa Inggris menuai protes dari petinggi WHO. “Kegerahan” itu saya tidak tanggapi, betul apa nggak, mari kita buktikan.”
“Kita bukan saja dibikin gerah, tetapi juga kelaparan dan kemiskinan. Negara-negara maju menidas kita, lewat WTO, lewat Freeport, dan lain-lain. Coba kalau tidak ada, kita sudah kaya,” ujarnya.
Fadilah mengatakan, edisi perdana bukunya dicetak masing-masing 1.000 eksemplar untuk cetakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Total sebanyak 2.000 buku.
“Saat ini banyak yang meminta, jadi dalam waktu dekat saya akan mencetak cetakan kedua dalam jumlah besar. Kalau cetakan pertama dicetak penerbitan kecil, tapi untuk rencana ini saya sedang mencari dan membicarakan dengan penerbitan besar,” katanya.
Selain mencetak ulang bukunya, perempuan kelahiran Solo, 6 November 1950, mengatakan telah menyiapkan buku jilid kedua.
“Saya sedang menulis jilid kedua. Di dalam buku itu akan saya beberkan semua bagaimana pengalaman saya. Bagaimana saya mengirimkan 58 virus, tetapi saya dikirimkan virus yang sudah berubah dalam bentuk kelontongan”, ujarnya.
“Virus yang saya kirimkan dari Indonesia diubah-ubah Pemerintahan George Bush,” ujar menteri kesehatan pertama Indonesia dari kalangan perempuan ini.
Siti enggan berkomentar tentang permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memintanya menarik buku dari peredaran.
“Bukunya sudah habis. Yang versi bahasa Indonesia, sebagian, sekitar 500 buku saya bagi-bagikan gratis, sebagian lagi dijual ditoko buku. Yang bahasa Inggris dijual,” katanya sembari mengatakan, tidak mungkin lagi menarik buku dari peredaran.
Pemerintah AS dikabarkan menjanjikan imbalan peralatan militer berupa senjata berat atau tank jika Pemerintah RI bersedia menarik buku setebal 182 halaman itu.
Mengubah Kebijakan apapun komentar pemerintah AS dan WHO, Fadilah sudah membikin sejarah dunia. Gara-gara protesnya terhadap perlakuan diskriminatif soal flu burung, AS dan WHO sampai-sampai mengubah kebijakan fundamentalnya yang sudah dipakai selama 50 tahun.
Perlawanan Fadilah dimulai sejak korban tewas flu burung mulai terjadi di Indonesia pada 2005. Majalah The Economist London menempatkan Fadilah sebagai tokoh pendobrak yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung.
“Menteri Kesehatan Indonesia itu telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi ancaman virus flu burung, yaitu transparansi,” tulis The Economist.
The Economist, seperti ditulis Asro Kamal Rokan di Republika edisi Maret 2008 lalu, mengurai, Fadilah mulai curiga saat Indonesia juga terkena endemik flu burung 2005 silam.
Ia kelabakan. Obat tamiflu harus ada. Namun aneh, obat tersebut justru diborong negara-negara kaya yang tak terkena kasus flu burung.
Di tengah upayanya mencari obat flu burung, dengan alasan penentuan diagnosis, WHO melaluiWHO Collaborating Center (WHO CC) di Hongkong memerintahkannya untuk menyerahkan sampel spesimen.
Mulanya, perintah itu diikuti Fadilah. Namun, ia juga meminta laboratorium litbangkes melakukan penelitian. Hasilnya ternyata sama. Tapi, mengapa WHO meminta sampel dikirim ke Hongkong?
Fadilah merasa ada suatu yang aneh. Ia terbayang korban flu burung di Vietnam. Sampel virus orang Vietnam yang telah meninggal itu diambil dan dikirim ke WHO  untuk dilakukan risk assessment, diagnosis, dan kemudian dibuat bibit virus.
Dari bibit virus inilah dibuat vaksin. Dari sinilah, ia menemukan fakta, pembuat vaksin itu adalah perusahaan-perusahaan besar dari negara maju, negara kaya, yang tak terkena flu burung.
Mereka mengambilnya dari Vietnam, negara korban, kemudian menjualnya ke seluruh dunia tanpa izin. Tanpa kompensasi.
Fadilah marah. Ia merasa kedaulatan, harga diri, hak, dan martabat negara-negara tak mampu telah dipermainkan atas dalih Global Influenza Surveilance Network (GISN) WHO.
Badan ini sangat berkuasa dan telah menjalani praktik selama 50 tahun. Mereka telah memerintahkan lebih dari 110 negara untuk mengirim spesimen virus flu ke GISN tanpa bisa menolak. Virus itu menjadi milik mereka, dan mereka berhak memprosesnya menjadi vaksin!
Di saat keraguan atas WHO, Fadilah kembali menemukan fakta bahwa para ilmuwan tidak dapat mengakses data sequencing DNA H5N1 yang disimpan WHO.
Data itu, uniknya, disimpan di Los Alamos National Laboratoty di New Mexico, AS. Di sini, dari 15 grup peneliti hanya ada empat orang dari WHO, selebihnya tak diketahui.
Ternyata ini berada di bawah Kementerian Energi AS. Di lab inilah duhulu dirancang bom atom Hiroshima. Lalu untuk apa data itu? Untuk vaksin atau senjata kimia?
Fadilah tak membiarkan situasi ini. Ia minta WHO membuka data itu. Data DNA virus H5N1 harus dibuka, tidak boleh hanya dikuasai kelompok tertentu. Ia berusaha keras. Dan, berhasil.
Pada 8 Agustus 2006, WHO mengirim data itu. Ilmuwan dunia yang selama ini gagal mendobrak ketertutupan Los Alamos, telah memujinya! Majalah The Economistmenyebut peristiwa ini sebagai revolusi bagi transparansi.
Illuminati Card Game - EpidemicTidak berhenti di situ. Siti Fadilah terus mengejar WHO agar mengembalikan 58 virus asal Indonesia, yang konon telah ditempatkan diBio Health Security, lembaga penelitian senjata biologi Pentagon.
Ini jelas tak mudah. Tapi, ia terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus yang adil, transparan, dan setara.
Ia juga terus melawan dengan cara tidak lagi mau mengirim spesimen virus yang diminta WHO, selama mekanisme itu mengikuti GISN, yang imperialistik dan membahayakan dunia.
Dan, perlawanan itu tidak sia-sia. Meski Fadilah dikecam WHO dan dianggap menghambat penelitian, namun pada akhirnya dalam sidang Pertemuan Kesehatan Sedunia di Jenewa Mei 2007, International Government Meeting (IGM) WHO akhirnya menyetujui segala tuntutan Fadilah, yaitu sharing virus disetujui dan GISN dihapuskan.
Jejak Chemtrail di langit Jakarta
Jejak-jejak kimia berupa asap “tak alamiah” dari kondensasi pesawat berupa awan memanjang (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan pesawat asing kadang juga berisi aerosol bermuatan virus maut yang sengaja disemprotkan.
Chemtrails sering disemprotkan di atas langit Jakarta untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi. Bagaimana kelanjutannya? Silahkan baca: Depopulasi Dunia: Pesawat Semprot Zat Kimia Berupa “Chemtrails” di Angkasa (The Economist/icc.wp.com)
VIDEO:
PART-1 – Avian Flu Exposed 
PART-2 – Avian Flu Exposed 
How Flu Viruses Attack – National Geographic 
Flu Attack! How A Virus Invades Your Body 
External link: http://fluburung.org
*****
((( IndoCropCircles.wordpress.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))
HUsni hadi via hasbi tanjung
"MOHON DOA UNTUK KEMENANGAN PERANG PROXY SBY"
MOHON DI BACA….!!
1. Diusut KPK ..jokowi tersangka hanya tinggal tunggu waktu….
2. Jokowi benar2 panik, galau gelisah..James Riady di AS, Hendro sakit, Luhut lagi ngambek..siapa yg bisa arahkan BW utk amankan korupsi JKW
3. James Riady sdh hampir sebulan di Washington DC ..menempel ketat Clinton utk siap2 hadapi ‘perang’ lawan SBY hari ini
4. Daripada teman teman2 tanya kapan jokowi TSK, lbh baik kita seluruh rakyat Indonesia berdoa, SBY menang lawan Clinton-Obama di Washington DC
5. Apa pun hasil perang SBY vs Clinton & OBama di Washington DC hari ini, akan berpengaruh sangat besar pada masa depan NKRI
6. Tadi pagi pukul 01.00 WIB atau 16.00 local time presiden SBY & delegasi tiba di Washington DC, setelah 5 jam jalan darat dari New York AS
7. Presiden SBY sengaja tdk gunakan pesawat khusus Garuda dari New York ke Washington DC. Demi keselamatan, keamanan dan agar komunikasi lancar
8. Minggu lalu ketika dari Jakarta terbang ke Lisabon Portugal, Presiden SBY tdk gunakan pesawat kepresidenan yg baru dibeli..takut disadap
9. Pesawat baru yg semestinya digunakan SBY ke Portugal, AS dan Jepang, dikhawatirkan ‘tidak steril’ dari sadapan, sabotase dsj..SBY pakai GI
10. Pesawat baru yg semestinya digunakan SBY ke Portugal, AS dan Jepang, dikhawatirkan ‘tidak steril’ dari sadapan, sabotase dsj..SBY pakai GIA
11. Ketika elit2 PDIP meniupkan isu pesawat baru kepresidenan lebih baik dijual, SBY makin curiga, ada apa di pesawat baru itu: sadap, bom dst?
12. Betapa kecele dan kecewa, PDIP + AS dan sekutunya ketika SBY tdk jadi gunakan peswat kepresiden yg baru…sadap dan sabotase gagal !
13. Bahkan ketika dari Newywork ke Washington, dimana puncak perang proxy akan dilangsungkan, SBY tdk mau ambil risiko..naik Bus. GIA diparkir
14. Usai resmikan patung saraswati kedubes RI di Washington DC, SBY hadiri acara asosiasi muslim Indonesia di AS, lalu siap hadapi perang proxy.
15. Kami tdk dapat- mohon maaf- sampaikan dan sebarkan apa yg telah dan sedang terjadi di Washington DC saat ini…
Mohon doa rakyat RI utk SBY
16. Jika Clinton - Obama konsisten dgn visi misi program & kebijakannya dlm pemberantasan korupsi dan kejahatan keuangan global : JKWI TSK !
17. Clinton - Obama harus singkirkan subjectifitas mereka terkait hubungnya dgn James Riady. Penjahat tetap Penjahat ! Jokowi adalah penjahat !
18. Jangan berdalih rencana KG (asing aseng antek) ciptakan Jokowi presiden proxy (boneka) selama 7 thn, akan sia2. Lalu AS cs tolak JKWI TSK
19. Hari ini sedang berlangsung puncak perang proxy..kali ini master dari proxy yg saling berhadapan : SBY vs Obama - Clinton …mohon doa rakyat
20. Dalam bbrp jam terakhir ini…pesawat terbang rendah di jakarta sdh berkali2..tanda2 apakah ? Smga Jokowi PKI TSK …aaamin ..mohon doa rakyat

Basuki: Saya Enggak Suka Ada Kolom Agama, "Bodo" Amat!

Jumat, 13 Desember 2013 | 15:52 WIB
KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZAWakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat membuka tabungannya selama menjadi Wagub DKI.
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama termasuk salah seorang yang tidak setuju adanya kolom agama di kartu tanda penduduk (KTP). Menurutnya, hanya di Indonesia kartu identitas terdapat kolom agama.

"Kalau menurut saya pribadi, saya enggak suka ada kolom itu,bodo amat. Untuk apa mencantumkan agama Anda di KTP?" kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (13/12/2013). 

Hal itu dikatakan Basuki terkait keputusan pemerintah yang mengosongkan kolom agama di KTP bagi warga negara yang memeluk agama di luar enam agama yang diakui pemerintah. Peraturan itu dimuat dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan yang disahkan pada 26 November 2013 lalu.

Apa pun alasannya, kata Basuki, kolom agama dalam kartu identitas tidak terlalu penting. Dia pun hanya tertawa begitu mendengar alasan kepentingan pencantuman agama di KTP adalah untuk mengetahui orang yang meninggal akan dimakamkan sesuai dengan agamanya masing-masing. Bahkan, ia pun membandingkan birokrasi Indonesia dengan Malaysia. 

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, di Malaysia tidak ada instansi Kementerian Agama dan tidak mencantumkan agama di KTP. Namun faktanya, Malaysia jauh lebih maju dibandingkan Indonesia.

"Harusnya yang korupsi-korupsi itu jangan cantumin agama di KTP-nya. Malu kan kalau ketahuan korupsi, agamanya apa," ujar mantan anggota Komisi II DPR RI itu. 

Rancangan Undang-Undang Administrasi Kependudukan akhirnya disahkan menjadi Undang-Undang Administrasi Kependudukan setelah melalui rapat paripurna DPR pada tanggal 26 November 2013. Pada Pasal 64 Ayat (1) UU Administrasi Kependudukan, setiap warga negara harus memilih satu di antara lima agama yang diakui oleh pemerintah sebagai identitas dirinya. 

Dalam revisi terhadap Undang-Undang Administrasi Kependudukan itu, sebelumnya sempat diusulkan agar warga dibebaskan mencantumkan agama atau aliran kepercayaan mereka. Namun, setelah melalui pembahasan antara pemerintah dan DPR, warga tetap diwajibkan memilih satu di antara lima agama dalam KTP-nya.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi memastikan tak akan ada diskriminasi terhadap agama tertentu. Ia menjelaskan, bagi pemeluk agama atau kepercayaan lain di luar yang diakui pemerintah, isian akan dikosongkan.

Gamawan mengatakan, soal dicantumkannya agama masih dilakukan kajian di Kementerian Agama. Agar tak terjadi diskriminasi atau hambatan tertentu soal agama, kata Gamawan, Kemendagri akan segera mengumpulkan kepala dinas seluruh Indonesia.


Sabtu, 27 September 2014

◆◆((Makin Gila Kegiatan Bimas Islam Di Pemda DKI Dihapus Ahok))◆◆

GebrakNews - Sebuah informasi penting diterima redaksi GebrakNews sekitar satu jam lalu. Seorang narasumber mengaku seorang Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta, memberi informasi bahwa sejak Ahok alias Zhong Wan Xie menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, kegiatan-kegiatan terkait pembinaan dan bimbingan agama Islam (Bimas Islam) telah dihapuskan dari kegiatan dan program Pemprov DKI Jakarta. 

"Tidak ada lagi kegiatan dan program terkait Bimas Islam, terutama di BKD Pemprov DKI Jakarta. Dihapus Pak Ahok," ujar PNS DKI Jakarta melalui telepon kepada GebrakNews, Sabtu (27/9/2014) sekitar pukul 14.30 Wib.

Redaksi meminta penjelasan lebih lanjut kepada PNS Pemda DKI Jakarta yang menjadi narasumber itu, namun ia enggan menjelaskannya dan minta GebrakNews menyelidiki lebih dalam mengenai penghapusan kegiatan-kegiatan dan program yang bernafaskan keislaman dan pembinaan rohani di lingkungan Pemda DKI Jakarta. 

"Silahkan diselidiki ya. Banyak keputusan Pak Wagub Ahok yang merugikan umat Islam. Kok kayak sistematis ya?" ujarnya balik bertanya.

Sebelumnya Zhong Wan Xie atau akrab disapa dengan nama Ahok, kerap didemo ribuan umat Islam Jakarta terkait kebijakan atau ucapannya menghina dan merugikan umat Islam.


Lin Che Wei sudah Berani Tuding SBY Pengkhianat !


Jakarta – Saat ini warga china sudah mengusai Indonesia dari Sabang sampai Marauke, mereka menjadi pengusaha yang selalu banyak mendapat kemudahan dari perbankan dan akhirnya memeras rakyak dengan cara menaikan keuntungan sehingga memberatkan masyarakat.
Kerusakan mental dan sosial pun selalu di mulai oleh orang orang cina seperti misalnya kebiasaan menyuap pejabat pemerintah, minum minuman kerasm narkoba, sex bebas, pola hidup mereka ini selalu diikuti oleh warga masyarakat lainnya.
\Di Media sosial warga Cina sudah berani menuding Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai gembong Penghianatan G-25, yang menganalogikan keputusan Presiden SBY sama dengan pengkhianatan G30S/PKI.
Linchewei dalam akun twiter pribadinya menuliskan “Dulu ada penghianatan G-30s PKI sekarang ada penghianatan G-25- s PD”
Kicauan kelewat batas dan sudah melanggar hukum oleh Lin Che Wei itu mendapat kecaman keras dari Raden Nuh, mantan aktifis mahasiswa yang sekarang praktisi hukum. “Kicauan Lin Che Wei itu menunjukan siapa sebenarnya yang pengkhianat negara. Saya meragukan Keindonesiaan Lin Che Wei yang dapat dipastikan tidak memahami Pancasila, terutama sila keempat Pancasila. Tuduhan Lin Che Wei bahwa sikap Presiden SBY sama dengan pengkhianatan G30S/PKI menunjukan kualitas diri dan nasionalismenya yang rendah,” tukas Raden, yang mengaku geram menyaksikan kian banyak orang atau tokoh non pribumi anti Pancasila dan ingin merusak negara Indonesia ini.
Bukan hanya Lin Che Wei yang mencaci maki Presiden, Budiman Sudjatmiko juga melontarkan tudingan senada. Fenomena ini menunjukan, sebagian warga Indonesia sudah jauh dari nilai-nilai Pancasila dan ingin menerapkan ideologi liberal atau komunis di Indonesia. Demikian disampaikan Raden, seperti dikutip GebrakNews, Jumat 26 September 2014.
Kini warga cina sudah Ngelunjak di Indonesia sampai-sampai berani menuding simbol Negara yakni SBY sebagai ‘Gembong Penghianat’. Saat ini sudah banyak warga cina yang menjadi pejabat, dalam pekerjaannya mereka selalu melakukan kecurangan dan mementingkan kelompoknya.
Setelah seluruh lini terkuasai strategi berikutnya diperkirakan mereka akan melakukan percepatan masuk ke dunia politik dimulai dengan melakukan dukungan materi kepada para kandidiat legislative, menjadi cukong pejabat yang masih aktif ataupun mencoba menjadi Kepala Daerah.
Contoh fenomenal didalam dunia politik adalah AHOK yang menggunakan nama Indonesia Basuki Tjahaya Purnama, lulusan jurusan Geologi universitas Trisakti (Universitas yang sempat di dominasi warga cina), kemudian menjadi anggota legislatif dan bupati di daerah mayoritas cina (Bangka Belitung).
Saat ini kekuatan cina dunia mendorong agar tokoh mereka (AHOK) menjadi gubernur DKI Jakarta dengan menggantikan Jokowi secara otomatis. Dengan demikian cina akan memimpin Ibu Kota. [KbrNet/GberakNews]


 

 
 
PETANI DIPUKULI

Malang nasib bapak petani...
tak dapat lagi mengolah tanah miliknya
semua telah dirampas habis,dikuasai..
oleh pengusaha asing ,berjubah investor
Sipetani hanya salah memilih...
lapar,butuh beras,butuh makan
hak suara pun ditukar seratus ribu rupiah saja
untuk kemenangan sang kepala daerah
Tapi sungguh disesali...
sang kepala daerah harus balas jasa
pada sicukong yang menyumbangkan dana
izin lahan pun diterbitkan,hutang pun lunas
jahanam memang...jahanam.
Kini petanipun harus babak belur
jika menuntut hak tanahnya kembali
aparat makin brutal,asal dibayar mahal
hak politik rakyat begikah yang diperjuangkan?
# DEMOKRASI MEMANG JAHANAM !!

 
Petaniku sayang petaniku malang Betul apa yang di katakan oleh kawan-kawan.......,tanggal 24 kemarin adalah hari petani,,tetapi apa yang terjadi kepada para Petani di malili sulawesi selatan ,,telah terjadi pemukulan, intimidasi terhadap petani yang selama ini memberi kontribusi besar kepada bangsa ini,hanya karna lahannya tak mau di kuasai oleh PT.Sindoka,,mereka semua di tangkap dan di pukuli...apa yang telah terjadi pada negeri ini??aparat,pemerintahan jelas telah berpihak sebelah,,mereka telah berpihak kepada pemilik modal,tanpa mereka sadari yang berada di dalam perut mereka adalah hasil dari tangan-tangan para petani,,para petani lah yang mempersiapkan kebutuhan pangan untuk presiden,aparat,pemerintahan bahkan seluruh masyarakat di negeri ini......oohhh petaniku kau sungguh para pejuang yang tanguh,,dedikasimu telah kami rasakan sampai saat ini,,kesedehanaanmu memberi jawaban atas kesombongan dunia,,Buah tanganmu telah menjadikan kami sampai saat ini berdiri,,selamat malam para pejuang tangguhku...!!!
‪#‎hcpw‬

diposting oleh kamerad dibagikan oleh ainul hakim di group Media Diskusi