Inilah sebagian hasil dari pemilihan langsung (pilkada) kepala daerah yang begitu getol dikampanyekan oleh Jokowi dan PDIP.
1. Mantan Bupati Tegal Agus Riyanto (PDIP) - Tertangkap korupsi pembangunan jalan Rp. 1,73 milyar (2007)
2. Mantan Bupati Brebes Indra Kusuma (PDIP) - Tertangkap korupsi pembelian lahan Rp. 7,8 milyar (2003)
3. Mantan Wali Kota Semarang Soemarmo Hadi Saputro (PDIP) - Tertangkap korupsi suap DPRD Rp. 304 juta (2012)
4. Mantan Bupati Batang Bambang Bintoro (PDIP) - Tertangkap korupsi dana Purnabhakti dan asuransi Rp. 796 juta (2004)
5. Mantan Bupati Cilacap Probo Yulastoro (PDIP) - Tertangkap korupsi dana APBD Rp. 7,2 milyar (2004)
6. Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono (PDIP) -Tertangkap korupsi dana APBD Rp. 11,2 milyar (2010)
7. Mantan Bupati Kendal Hendy Boedoro (PDIP) - Tertangkap korupsi uang kabupaten Kendal Rp. 13,121 milyar (2003)
8. Mantan Bupati Pati Tasiman (PDIP) - Tertangkap penyelewengan dana Rp. 1,9 milyar (2003)
9. Mantan Bupati Demak Endang Setyaningdyah (PDIP) - Tertangkap korupsi dana APBD Rp. 2,1 milyar (2006)
Kenapa terus mendukung pemilihan langsung yang begitu mahal dan kepala daerah untuk korupsi? Bukankah pemilihan oleh DPRD lebih baik? (Berbagai Sumber)