10 Tahun Memimpin, SBY Telah ‘Jual’ 36 Perusahaan Negara
36 Perusahan negara atau BUMN sudah ‘DIJUAL’ oleh pemerintahan SBY.
Saat ini sebanyak 90 persen saham BUMN yang sudah melantai di bursa saham
dikuasai oleh asing.
Kekayaan alam Indonesia ternyata telah dirampok oleh negara-negara besar (asing)
melalui berbagai kaki tangan dan antek-anteknya di Indonesia. Menurut mantan
keuangan, Fuad Bawazier, fenomena itu bisa dilihat dari kepemilikan asing di
sektor pertambangan, perindustrian, telekomunikasi, keuangan dan sektor-sektor
vital seperti air minum. Rakyatnya miskin, alamnya juga miskin, dibebani
utang, aset-asetnya banyak dikuasai oleh asing,†katanya.
Saat ini sebanyak 90 persen saham BUMN yang sudah melantai di bursa saham
dikuasai oleh asing.
Kekayaan alam Indonesia ternyata telah dirampok oleh negara-negara besar (asing)
melalui berbagai kaki tangan dan antek-anteknya di Indonesia. Menurut mantan
keuangan, Fuad Bawazier, fenomena itu bisa dilihat dari kepemilikan asing di
sektor pertambangan, perindustrian, telekomunikasi, keuangan dan sektor-sektor
vital seperti air minum. Rakyatnya miskin, alamnya juga miskin, dibebani
utang, aset-asetnya banyak dikuasai oleh asing,†katanya.
Berikut 36 Perusahaan negara yang telah dijual/diprivatisasi oleh pemerintahan SBY:
1. PT Asuransi Jasa Indonesia,
2. Bank Tabungan Nasional,
3. Jakarta Lloyd,
4. Krakatau Steel,
5. Industri Sandang,
6. PTB Inti,
7. Rukindo,
8. Bahtera Adi Guna,
9. PT Perkebunan Nusantara III,
10.PT Perkebunan Nusantara IV,
11.PT Perkebunan Nusantara VII,
12.Sarana Karya.
13.Semen Batu Raya,
14.Waskita Karya,
15.Sucofindo,
16.Surveyor Indonesia,
17.Kawasan Berikat Nusantara,
18.Kawasan Industri Medan,
19.Kawasan Industri Makasar,
20.Kawasan Industri Wijaya Kusuma,
21.BNI Persero,
22.Adhi Karya,
23.Pembangunan Perumahan (melalui IPO),
24.Kawasan Industri Surabaya,
25.Rekayasa Industri.
26.PT Dirgantara Industri,
27.Boma Vista,
28.PTB Barata,
29.PTB Inka,
30.Dok Perkapalan Surabaya,
31.Dok Perkapalan Koja Bahari,
32.Biramaya Karya,
33.Yodya Karya,
34.Kimia Farma dan Indo Farma (keduanya mau merger),
35.PT Kraft Aceh, dan
36.Industri Kapal Indonesia.
1. PT Asuransi Jasa Indonesia,
2. Bank Tabungan Nasional,
3. Jakarta Lloyd,
4. Krakatau Steel,
5. Industri Sandang,
6. PTB Inti,
7. Rukindo,
8. Bahtera Adi Guna,
9. PT Perkebunan Nusantara III,
10.PT Perkebunan Nusantara IV,
11.PT Perkebunan Nusantara VII,
12.Sarana Karya.
13.Semen Batu Raya,
14.Waskita Karya,
15.Sucofindo,
16.Surveyor Indonesia,
17.Kawasan Berikat Nusantara,
18.Kawasan Industri Medan,
19.Kawasan Industri Makasar,
20.Kawasan Industri Wijaya Kusuma,
21.BNI Persero,
22.Adhi Karya,
23.Pembangunan Perumahan (melalui IPO),
24.Kawasan Industri Surabaya,
25.Rekayasa Industri.
26.PT Dirgantara Industri,
27.Boma Vista,
28.PTB Barata,
29.PTB Inka,
30.Dok Perkapalan Surabaya,
31.Dok Perkapalan Koja Bahari,
32.Biramaya Karya,
33.Yodya Karya,
34.Kimia Farma dan Indo Farma (keduanya mau merger),
35.PT Kraft Aceh, dan
36.Industri Kapal Indonesia.
Disusul Garuda, Mandiri, lebih gilanya lagi Bandara Soekarno-hatta pun akan diprivatisasi.
Enam BUMN yang bakal diajukan dalam proses privatisasi tahun depan adalah PT Hutama Karya, PT Jasindo, PT Rekayasa Industri, PT Kawasan Berikat Nusantara. Dua perusahaan lain yang bakal dilepas sahamnya adalah PT Semen Baturaja dan PT Permodalan Nasional Madani.
Karena itu privatisasi di Indonesia lebih tepat disebut sebagai Piratisasi (perampokan) karena dijual dengan harga yang amat murah. Indonesia menuju kehancuran. [sw]