Kasus Ayung: Pura-pura Masuk Islam Hingga Membakar Mertua
Jumat 20 Zulhijjah 1434 / 25 October 2013 08:07Menurut pengakuan Rini, sepanjang pernikahannya, Ayung tidak pernah sekalipun melaksanakan syari’at Islam, bahkan Ayung menolak untuk belajar tentang Islam.
“saya sering ngajak dia (Ayung) untuk belajar agama ke para Kiai, tapi dia ga mau, bahkan ketika diajak untuk silaturahmi ke Uu (panggilan untuk paman) nya yang muslim dia juga nolak”, jelas Rini kepada para wartawan (23/10/2013).
Kondisi ini membuat pernikahan Ayung dan Rini menjadi tidak harmonis dan sering terlibat pertengkaran. Rini sendiri memilih untuk bertahan dengan harapan agar Ayung berubah.
Sebelum anak mereka lahir, Ayung menyampaikan bahwa kelak anaknya harus menjadi Kristen. “Kalau anak laki-laki harus ikut gua (menjadi Kristen)”, ujar rini mengutip statement Ayung. Bahkan tidak lama setelah kelahiran Jansen, anak pertama mereka, Ayung mengelabui Rini untuk membawa Jansen ke sebuah acara yang ternyata misa gereja.
Ayung dan orang tuanya berusaha mendoktrin Jansen dengan cara sering memperdengarkan lagu-lagu Kristen dan memasukkannya ke sekolah TK Kristen. Doktrinasi ini akhirnya gagal karena Jansen sendiri memiliki kecenderungan untuk lebih dekat pada Islam berkat perjuangan Rini dan orang tuanya.
Hal ini membuat Ayung murka dan menceraikan Rini, selang tiga bulan kemudian Ayung mengajukan rujuk dengan syarat ia tetap menjadi Kristen, namun ditolak.
Mendapat penolakan dari Rini dan orang tuanya, Ayung pun membunuh Yoyo Halim Maulana, orang tua Rini dengan cara dibakar hidup-hidup, tak urung Rini yang berusaha membela ayahnya ikut terbakar dan mengalami luka bakar cukup serius. Kejadian ini berlangsung di rumah Rini pada tanggal 23 Mei 2013.
Walau sempat mendapat perawatan dari Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Yoyo akhirnya meninggal dunia tanggal 31 mei 2013 akibat luka bakar yang dideritanya. [eza/Islampos]