Jumat, 27 Desember 2013

Asslamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh Inna Ddinna I'indallahil Islam, addinul Haq..liyuzhirahu 'ala ddini kulih, wa ba'dha : Kristen sebagai agama ? La...ntas kita mengiyakan bahkan membelanya dengan alasan toleransi ? Sungguh sangat malasnya akal dan hati kita untuk berpikir dan menimbang. Apa yang telah kita tuliskan, ucapkan terhadap lawan-lawan Allah, lawan Rasulullah, lawan bagi orang yang cinta 100% terhadap Allah Rasulullah Muhammad SAW, Islam dan Ummat Islam. Membela dengan kalimat seperti apa yang oknum alumni Donbosco lakukan saja, sudah berarti menguatkan agama mereka. Apalagi dengan bersekolah dan membayar lebih mahal tentunya....Nah ujungnya bisa terka sendiri. artinya, anda sudah menjadi tameng kristenisasi, tameng urang kristen (maaf agama tersebut tidak tercantum di dalam Al Qur'an dan Hadist, karena tidak satupun kalimat kristiany termaktub di dalamnya). Maka, anda tidak perlu dibaptis lagi, karena secara otomatis, anda sudah menjadi sukarelawan mereka, menjadi domba-domba tulus yang tak perlu dielus yesus maupun penggembala saat ini. Sangat memalukan dan tentu tidak tahu diri, jika kita masih mendiamkan saja segala bentuk tipu muslihat kristen yang agama pagan dan pembunuh berdarah dingin tersebut. Kenapa pembunuh ? karena tuhannya di bunuh oleh pengikutnya sendiri, lantas menganalogikan dengan paksa, bahwa darah tuhan mereka penebus dosa manusia yang mereka hidangkan dalam bentuk anggur merah dan roti. Lantas kita disuruh bertoleransi, apalagi kita sebagai orang Minangkabau yang tidak pernah mau menerima kaum kristen, apalagi kristnisasi. selain terpaksa karena terjajah. baik terjajah secara pisik (seperti Belanda dan program GOLD GLORY & GOSPEL), maupun secara ekonomi yang mereka lakukan lewat Program World Bank pasca dibidani Mafia Barckley untuk Indonesia dan London menjadi Sentral kedua untuk Missionery setelah Vatikan. Maka, tidak mengherankan jika pemahaman orientalis berkembang subur di negeri kita. Jadi, anda juga tidak perlu dibaptis setelah memilih menjadi bahagian pelancar pemikiran orientalis dan sekuler yang berselindung dibalik tameng toleransi beragama. Pada sisi lain, masuk pula liberalisasi dan demokrasi yang telah mengubur "Musyawarah Mufakat" sebagaimana yang telah dimiliki Orang Indonesia dalam sila ke 4 Panca Sila. Padahal, Liberalisasi di Amerika, telah berhasil membuat bangkrut negara adidaya tersebut dalam bidang ekonomi. Saat ini, kita dipaksakan untuk memakai baju mereka, sehingga kita kembali seperti pada tahun 1955. Pemilu multi partai, juga telah berhasil memporak porandakan kesatuan dan persatuan bangsa sesuai dengan budaya kita masyarakat Nusantara, sekaligus membobol ekonomi Indonesia. Tentu misinya tidak lebih dari Neo Imperialis yang jika ditulis dalam kalimat tegas seperti ini, kalau zaman Orde Baru disebut Pemikiran kaum Kiri dan dikejar-kejar oleh rezim tersebut. Nah, tentang pernyataan bahwa Minangkabau adalah milik semua orang Indonesia, atau milik Republik Indonesia, sungguh gila lagi pemikiran ini. Harus kembali belajar tentang hukum tatanegara, juga mengenal apa yang dimaksud dengan deklarasi PBB tentang pengakuan berdirinya sebuah negara atau state. Juga harus faham, apa itu Negara, apa itu pemerintah bagi sebuah negara bernama NKRI, sebagaimana yang termaktub di dalam UUD '45 berikut amandementnyadan UU lainya yang terkait. Apa tugas Pokok dan Fungsi Utama Pemerintahan : Eksekutif Legeslatif & Yudikatif serta pilar ke 4 reformasi. Artinya, jika Republik masih menjadi landasan sebuah negara, maka kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Sementara pemerintah bertugas sebagai pelayan yang melayani pimpinan tertingginya, anggota dewan harus menyampaikan aspirasi ketuanya, TNI melindungi tuannya, POLRI juga demikian, dan yudikatif harus menerapkan hukum yang berpihak kepada Rakyat. Padang & Mentawai Gerbang Neo Imperialis : Kristenisasi sebenarnya hanyalah tameng dari sebuah gerakan penjajahan terhadap bangsa yang hidup di dunia ke 3 atau dunia berkembang yang mayoritas Muslim. Maka, ikutan dalam misi ini adalah : Kapitalisme bertameng Investasi, Orientalisme, Liberalisme, Sekulerisme, Atheisme, ilumination, toleransi, juga dibuat penyeimbang seperti menghidupkan pemikiran sosialisme seperti Karl Max dll, serta filsafat lainnya yang paling modern, bertujuan untuk merampok dan menjajah serta menjadi pemerintah tunggal dunia, megatur semua manusia menurt keinginan nafsu mereka. Maka, pada tahun 2001 lalu, saya pernah melakukan investigasi sekenaan dengan bantuan Vatikan untuk Mentawai sebesar Rp 3,7 Trilyun. Mungkin tidak begitu kuat hasilnya di Mentawai. Namun jangan salah, jika melalui bantuan yang sim salabimn tersebut, telah membonceng dibelakangnya, selain kepentingan Vatikan juga kekuatan US NAVY yang berada di dasar laut sebelas mill lebih sedikit dari Mentawai. Mengkibatkan pelayaran di pantai barat Sumatera, tertutup secara otomatis. Atau, ada tangan lain yang menghendakinya (imposibble hand & Hidden Agenda). Barulah pada tahun ini, setelah rangkaian panjang perjalanan, mempergunakan Fauzi Bahar sebagai corong untuk memasukkan misi mereka yang membonceng lewat investasi bernama SB LG ( RS Siloam, Hotel, Mall & Sekolah Pelita Harapan). Mengingat lambannya kinerja RS Yos Sudarso Padang dalam menjalankan misi kristenisasi, bahkan sering gagal dan ketahuan, seperti yang ditemukan belum lama ini di Padang Sarai terhadap 10 KK. Pada sisi lain, misi FB dengan Gempa 2009 telah menjadikan alibi untuk kepemilikan tanah berpekara yang menjadi sitaan negara, beralih tangan ke JTR, asli nama JTR meniru pengakuan FB di beberapa pertemuan yang berhasil kami pantau. Jadi bukan milik Ismail Ning anak dari Hasym Ning pengusaha Palembang yang beristrikan perempuan Minang. Memanfaatkan FB sebagai benteng sekaligus corong, mengingat bahwa dia memiliki hubungan spesial dengan TW yang juga merupakan relation ship dari JTR. Bahkan, ada indikasi, untuk Minangkabau ini akan dibobol oleh tiga serangkai pemilik Bank Black. Atau biasa dikenal dengan sebutan bangkir hitam, pengusaha hitam, yakni JTR, HT & TW. Orang yang bagi rakyat Indonesia harus dipertanyakan rasa Nasionalisme dan patriotismenya. Jadi pada dasarnya, SB LG atau Siloam Project hanya persoalan kecil, namun terbesarnya dalah apa yang terindikasi dibelakang semua itu. Yakni penguasaan Ranah Bundo, Pengrusakan Adaik Jo Budaya Minang, Pengahancuran ekonomi rakyat badarai, semua bermuara kepada imperium baru. NKRI tak ada lagi di ranah bundo. Padahal, Miangkabau adalah bahagian yang mengakui serta menyatakan untuk mendukung lahirnya NKRI, sebagai masyarakat adat asli yang ada di Nusantara. Jadi, sungguh naif sekali orang yang mau membela apa yang kami tolak sebagai urang minang. Jika kami mencabut saja atau menyatakan keluar dari NKRI dan tidak mengakuinya, tentu, Masyarakat Adat se Nusantara akan mengikuti. Maka, punahlah NKRI dengan sendirinya. Semoga bermanfaat. Semoga Allah memandaikan kita bersama dalam berjuang menegakkan kembali Adat Basandi Syarak, syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru. Artinya, jika sudah diputuskan menurut ketentuan Allah dan RasulNya Muhammad SAW serta orang yang melanjutkan perjalanan Iman Islam, maka, itulah yang akan dijalankan oleh pemangku adat. Jika ada adat yang menyimpang dari ketentuan syarak, maka adat tersebut harus dibuang/dihapus dan haram hukumnya untuk dipakaikan. Dipandaikan kita dalam menegakkan kalimat Tauhid Laa Illaha Ila Allah. Inna fatahna laka fathan mubina Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar ! (Maaf jika ada yang tersinggung, hanya sekedar luncuran isi kepala yang gatal saja)Lihat Selengkapnya