Sebelum 1990, tak kurang dari 7 juta Muslim Rohingya di Burma (kini Myanmar). Saat ini diperkirakan tinggal 700 ribu jiwa, itupun mengalami pembersihan etnik (genocida-red) sejak 1948 hingga hari ini. Mereka lari mengungsi ke negara-negara tetangga. Bangladesh sebagai “suaka tradisional” Muslim Rohingya, saat ini tidak lagi kondusif menolong pengungsian besar-besaran di wilayahnya. (ACT-Aksi Cepat Tanggap, 2012). Lebih menyakitkannya lagi, presiden Myanmar sendiri pun menyerukan pengusiran Muslim Rohingya dari tanah Myanmar. Tidak hanya itu, dua ormas Budha terbesar di Myanmar pun memprovokasi umatnya untuk tidak bergaul dengan Muslim Rohingya.
Disisi lain, dunia internasional masih enggan mengulurkan tangan. Pemerintah Indonesia sendiri, yang notabene ketua ASEAN, hingga detik ini masih belum jelas tindakan nyatanya. Aung San Suu Kyi yang katanya penerima nobel perdamaian ini juga gak ada suaranya tuh, padahal ini terjadi di negerinya sendiri. Amerika Serikat? Ah… lupakan aja untuk negara drakula yang satu ini, setan aja tepok jidat melihat kebejatan pemerintahannya. PBB? podo wae, organisasi yang katanya paling besar ini pun cuma meneng wae. Padahal, tragedi pembantaian ini sudah berlangsung sejak 1948. Suatu masa yang sangat lama! Tapi mengapa baru hari ini, beritanya tersiar di media-media?
Di Myanmar kami tidak diberi kesempatan untuk beribadah, jika shalat berjamaah kami ditangkap dan dipenjarakan, masjid kami ditutup. Lebih baik kami mati di tangan orang muslim ketimbang mati di Myanmar,” (Rahmat Bin Mohammad Daud, Rohingya Muslim)
Di sana (di Myanmar) junta militer sedang berusaha membersihkan masyarakat minoritas Muslim dengan memaksa mereka meninggalkan rumah dan menjalani kerja paksa tanpa bayaran. Perkosaan, pembunuhan, dan penyiksaan lain terjadi di mana-mana,” (Abdul Motaleb, Rohingya Muslim -Reuters)
Sahabat, coba sejenak bayangkan, jika Anda berada pada posisi mereka. Ketika Anda di kejar-kejar tentara, kemudian diseret, dibakar hidup-hidup, kemudian dipotong-potong seperti daging cincang. Atau bayangkan jika itu terjadi pada ibu kita, ayah kita, kakak kita, istri kita, suami kita, anak-anak kita dan orang-orang yang kita cintai. Masihkah kita tinggal diam?
Baiklah, berikut ini saya akan sajikan foto-foto tentang penderitaan Muslim Rohingya ditanah kelahiran mereka dan nenek moyang mereka, Myanmar.  Foto-foto yang  semoga mampu membuka mata hati kita untuk mengulurkan tangan/bantuan untuk mereka. Sebelumnya saya mohon maaf, jika foto-foto ini terkesan terlalu vulgar, tetapi tujuan saya adalah ingin menunjukkan realita sesungguhnya yang terjadi pada umat Islam di Rohingya, Myanmar.





 

 





































berbagi foto Rabat.
لإبادة الجماعية لمسلمي بورما على أيدي البوذيين متواصلة ، مجزرة ذهب ضحيتها 1000 مسلم في ظل تعتيم إعلامي كامل .. انشروا هذا الخبر ! أيقظوا
 
Genosida Muslim di tangan Buddha pembantaian Burma terus menerus merenggut nyawa Muslim di 1000 di bawah pemadaman media yang penuh .. Sebarkan berita! Sleeper terbangun hati nurani .... Tidak ada kekuatan melainkan dari Allah ......