Rabu, 12 November 2014

Ahok: Tembak dan Bakar Demonstran Anarkis Hidup-hidup!

Posted by KabarNet pada 14/10/2014
Jakarta – KabarNet: Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Zang Wan Xie, atau yang lebih dikenal dengan nama Ahok, merasa geram dengan maraknya pembenaran tindakan anarkis oleh sekelompok orang. Ahok mengaku tidak segan memuntahkan peluru, bahkan membakar hidup-hidup untuk menghabisi habisi kelompok yang suka anarkis saat demonstrasi.
“Makanya saya harap pengawal saya pegang pistolnya banyak saja. Jadi saya bisa minjem gitu,” kata Ahok dalam acara ‘Revitalisasi Kring Serse’ Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Selasa 14 Oktober 2014.
Menurutnya, dirinya sebagai ‘simbol negara’ tidak boleh dikalahkan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan apapun. Agama apapun, lanjut Ahok, melarang umatnya berbuat anarkis.
“Kalau mereka anarkis, saya katakan saya akan lawan. Jadi tidak ada pilihan. Karena itu, pistol saya ditahan sama Pak Wakapolda, enggak boleh pegang pistol,” lanjut Ahok.
Selain tidak ragu tembak para demonstran anarkis, Ahok juga bakal membakar mereka hidup-hidup.
“Saya bilang tidak, saya tidak mau mahasiswa hanya nanti pasang lilin, duka cita seorang gubernur terguling di Balai Kota diserbu demonstran yang anarkis. Yang akan saya lakukan, saya bakar hidup-hidup mereka!!” tandas Ahok, seperti dikutip Merdeka.com, Selasa 14 Oktober 2014.
Bagi Ahok, apakah nanti dirinya dicap pelanggar HAM, menurutnya biar diselesaikan di persidangan.
“Kalau melanggar HAM, masih ada proses pengadilan,” kata Ahok.
Di akhir pernyataannya, Ahok mengharapkan hal-hal tersebut tidak perlu terjadi. Dia tidak ingin DKI Jakarta yang dipimpinnya memiliki image buruk.
“Tapi tentu kita berdoa tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Karena setiap hal yang terjadi, akan merusak identitas negara kita, apalagi ini Ibu Kota,” tutup Ahok.
Sebagaimana sudah ramai diberitakan, belakangan ini ormas Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI), Forum Betawi Rempug (FBR), dan sejumlah ormas lain berulang kali melakukan unjuk rasa menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Alasan penolakan itu karena kebijakan Ahok yang dinilai tidak aspiratif terhadap kepentingan warga DKI Jakarta yang mayoritas adalah umat Islam, bahkan dinilai cenderung anti Islam.
Aksi unjuk rasa pada dua pekan lalu akhirnya berakhir ricuh ketika anggota Lasykar Pembela Islam (LPI) yang merupakan ormas sayap FPI terpancing bertindak anarkis setelah terprovokasi oleh langkah penindakan beberapa oknum Polri. Sejumlah anggota LPI ditahan di Polda Metro Jaya terkait kejadian itu, termasuk Novel Bamukmin yang merupakan koordinator lapangan (korlap) aksi demo tersebut. [KbrNet/Merdeka.com/adl]