Jumat, 24 Oktober 2014



Banyak yang salah kaprah dengan kata "toleransi", termasuk orang2 besar dan pejabat negara, tak terkecuali presiden baru.
Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang artinya adalah : "dengan sabar membiarkan sesuatu". Jadi secara harafiah pengertian dari Toleransi beragama ialah dengan sabar membiarkan orang menjalankan agama-agama lain.
Jadi toleransi bukan lah berarti mencampur aduk kan ajaran agama, seperti yang sering mereka lakukan, sebagai salah satu contoh adalah dengan mengucapkan salam, sebagai seorang muslim kita telah memiliki cara mengucapkan salam, jadi tidak perlu ikut2an mengucapkan salam agama orang lain, apalagi jika dalam salam nya terdapat kata memuji atau menyembah tuhan mereka. Seperti salam yang di ucapkan presiden Ketika pidato pertama nya: "Om Swastiastu namo buddaya"
“Om Swastiastu” yang artinya: “Semoga Tuhan memberkatimu” (“May God blesses you”) atau “Om Şanti Şanti Şanti, Om”, artinya: “Semoga damai dimana-mana” (“May peace be everywhere”). OM sendiri adalah simbol dari tuhan.
Sedangkan "namo buddaya arti nya: terpujilah budda. Bukankah ini memuji tuhan lain selain dari Allah, secara tidak sengaja kita akan tenggelam kedalam kekufuran.
Kita sebagai muslim seharus nya menampakkan identidas diri, tidak perlu mengikuti tata cara kafir. Bahkan dalam beberapa hadist, rasulullah memerintahkan kita untuk berbeda dari orang2 kafir "selisih lah mereka" begitu kata2 yang banyak terdapat dalam hadis. Kita tidak perlu malu sebagai muslim, kita tidak perlu malu menunjukkan identitas keislaman kita. Karna kita adalah umat terbaik.
""Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
Qs.Ali Imran 110