Kemunafikan Amerika di PBB, Pidato Cristina Fernández Diputus!
Andai saja Cristina Fernández de Kirchner adalah pemimpin Dunia Arab dan Dunia Islam tentu mantap sekali. Disaat para pemimpin dan para menlu negara-negara arab sibuk mencium tangan Tzipi Livni si mentri keadilan israel yang tidak lain adalah penjahat perang I dan II di Gaza, dan mengusap-mengusap tangannya untuk mencari berka...h, dan banyak pula yang cari muka dan menampilkan diri agar terlihat konservatif, cinta perdamaian dan normalisasi, dan ada pula yang mengirimkan ucapan selamat untuknya dan militernya karena sukses memenangkan pembunuhan massal di Gaza; tapi tidak demikian halnya dengan Presiden Argentina Cristina Fernández de Kirchner. Wanita tangguh ini berdiri tegap di forum PBB membongkar kontradiksi politik Amerika dan berbagai kebohongannya, membuka topeng dan menelanjang wajah jahat dan kesumatnya, taring-taringnya yang tajam dan haus darah, darah bangsa arab dan bangsa muslim secara khusus.
Cristina Fernández mengecam politik Amerika yang penuh dengan kebencian namun ditutupi dengan topeng perang melawan teroris. Hal itu disampaikan Cristina dengan lantang dan tegas: "anda pernah mengeluarkan keputusan untuk memerangi Al-Qaeda setelah 11/09, anda jajah banyak negara dan anda membunuh ratusan ribu penduduknya atas nama perang melawan teroris di Irak dan Afganistan yang sampai saat ini masih saja menjadi negara yang paling bermasalah dengan teroris".
Cristina melanjutkan: "Setahun lalu kita pernah bersidang dimana anda semua melabel rezim Asad sebagai teroris dan anda semua mendukung oposisi yang dulu kami anggap sebagai pembangkang, namun sekarang kita bersidang lagi untuk membungkam para pembangkang itu yang ternyata memang teroris dan mayoritas sudah masuk list organisasi-organisasi teroris ekstrimis yang sekarang sudah berubah menjadi super ekstrim.
Cristina menambahkan, "Dulu, Hizbullah juga pernah anda masukkan dalam list teroris, terakhir diketahui bahwa hizbullah adalah partai besar dan dikenal di Lebanon".
"Anda-anda pernah menuduh Iran dibalik ledakan Kedutaan Israel di Buenos Aires tahun 1994, dan sampai hasil inverstigasi sampai saat ini tidak dapat membuktikan bahwa Iran terlibat pada peledakan itu", lanjutnya.
Lebih jauh lagi, Cristina berkomentar mendukung korban teror israel di Jalur Gaza, sebuah komentar yang tidak akan pernah keluar dari bibir penguasa arab: "anda semua memejamkan mata di depan musibah yang maha dahsyat yang dilakukan israel yang memakan ribuan korban warga Palestina, bukannya anda-anda fokus pada ribuan korban itu, malah anda fokus pada roket-roket yang jatuh ke Israel yang tidak merugikan apa-apa bagi israel".
"hari ini kita bersidang kembali untuk mengeluarkan keputusan internasional untuk mengkriminalian ISIS dan memberangusnya. Negara-negara tempat beradanya ISIS (Suriah&Irak) adalah 2 rezim yang didukung oleh negara-negara yang menjadi komco-konco anda. Negara-negara (arab) itu adalah aliansi tetap negara-negara besar anggota Dewan Keamanan PBB", tambahnya.
Mendapatkan pidato pedas ini, terjemahan pidatonya diputus dan terjemahannya distop, agar pesan-pesanya tidak dapat sampai seluruh penjuru dunia, dan stasiun-stasiun televisi yang melakukan siaran langsung juga memutuskan siarannya. Mereka beralasan bahwa terputusnya siaran-yang seumur-umur tidak pernah terjadi dalam sejarah Dewan Keamanan PBB-adalah karena kesalahan tehnis. Amerika tidak senang dengan pidatonya Christina, maka Amerikapun menggunakan metode teror tehnis untuk menghalangi tersampaikannya kebenaran-kebenaran yang ingin didengarkan khalayak ramai.
Penguasa arab yang sempat berbicra di sidang PBB senantiasa menyampaikan pidato suram, membosankan, penuh dengan kemunafikan dan senantiasa menjilat Amerika, sangat antusias dalam menampilkan bahaya ISIS dan ekstrimis muslim, tapi tidak ada yang berani menampilkan kebejatan teroris israel kecuali sedikit saja itupun dengan malu-malu.
Amerika tidak mampu membully Presiden Argentina, karena sang presiden membela para korban nyawa, warga terluka, dan para anak-anak yatim di Gaza, karena Christina adalah presiden yang berkuasa atas kehendak rakyat, memerintah sebuah negara yang senantiasa menjaga kedaulatan rakyat dan martabat rakyat, dan selain itu semua, keberpihakannya senantiasa kepada nilai-nilai keadilan, HAM, dan martabat manusia di seluruh jagat raya, tidak perlu takut dengan Amerika, karena takut tidak punya tempat pada peradaban dan budaya mereka.
Christina benar. Aliansi yang dikomandoi Amerika menggalang lebih dari 40 negara untuk memborbardir teroris muslim, bukan untuk memborbardir teroris Israel. Bahkan beberapa pilot arab dengan bangganya melakukan serangan udara tersebut untuk membungihanguskan tumpah darah mereka sendiri, dan pada saat yang sama para penguasanya duduk satu meja, makan malam bersama Tzipi Livni sembari
membicarakan prosesi pengganyangan Gaza berikutnya.
......
Kita sebagai rakyat tidak kuat menahan emosi, karena kita merasa begitu diinjak dan dihinakan ketika melihat tindak-tanduk memalukan dari para pemimpin kita, ketika kekayaan bumi dijarah di depan mata kita, ketika ribuan nyawa rakyat kita direnggut oleh pesawat-pesawat tempur yang dikemudikan oleh arab sendiri, sementara gempuran yang sama tidak pernah mereka lakukan terhadap bumi teroris israel. Dan pastinya kita tidak akan pernah melihat arab yang beraliansi dengan Inggris dan Amerika untuk memborbardir teroris Israel.
Perbudakan dan nihilnya rasa nasionalisme ini berakibat kepada berhamburannya para pemuda muslim menerobos Suriah dan Irak untuk bergabung ke dalam barisan kelompok-kelompok Islam Politik garis keras, dan pastinya gelombang jihadis ini akan terus meningkat seiring dengan gempuran-gempuran baru yang diluncurkan oleh pesawat-pesawat tempur arab dan Amerika di Irak dan Suriah.
Terima kasih sebesar-sebesarnya kita sampaikan kepada Chistina, terimakasih atas keberaniannya, terimakasih karena kefemininnya sebagai wanita mengungguli semua pria yang mengklaim diri jantan, terimakasih karena sudah menyampaikan kebenaran tanpa takut kepada Amerika dan pesawat-pesawat tempur dan roket serta balatentaranya. Dan selamat kepada penguasa-penguasa arab yang sudah dapat berkah dan anugerah dari betina Tzipi Livni, jika pun rakyat-rakyat tidak mengadili mereka, dan sidang PBB hanya mainan belaka, maka sejarah tidak akan memberi mereka ampun.
Dari Benua seberang, dari bangsa-bangsa besar yang sudah melahirka Castro, Chavez, Evo Morales, Che Guevara, tidak aneh kalau juga melahirkan singa betina Christna, sementara bangsa-bangsa pengecut akan selamanya menghamba.(Raialyoum.com/