Rabu, 11 September 2013

Q. WASPADALAH TERHADAP PERSEKONGKOLAN INTERNASIONAL
Waspadalah terhadap persekongkolan jahat yang hendak mencuri buah dari jihad Afghan. Sekarang, 64 tahun setelah jatuhnya Daulah Islamiyah, perjalanan jihad kita hampir mendekati buahnya. Maka dari itu janganlah kalian menyia-nyiakannya. Janganlah kalian biarkan perangkap-perangkap negara Barat dan Ttimur menjerat kalian. Mereka bermaksud memburukkan citra jihad Afghanistan, atau mempermainkan akal pikiran generasi muda dan mengatakan pada mereka, ”Tidak ada jihad Islam di Afghanistan, yang ada hanya perang antar etnis”.
Waspadalah terhadap tipu daya mereka! Demi Allah, orang-orang Barat tahu bahaya yang bakal ditimbulkan oleh jihad ini terhadap eksistensi mereka lebih dari apa yang kita ketahui. Mereka bermaksud memecah belah persatuan kita dan membuat kita saling bermusuhan. Mereka mengadu domba kita sebagaimana mereka pernah memperdaya kaum muslimin untuk menentang Sultan Abdul Hamid, sehingga Sultan jatuh dari singgasananya. Mereka hendak memecah belah kalian dengan meniupkan fanatisme golongan. Mereka mengatakan, ”Ini adalah pengikut Ikhwanul Muslimin. Dia tidak segolongan denganmu. Ini pengikut Jama`ah Tabligh……itu pengikut Jama`ah Salafi; dan sebagainya dan sebagainya, sehingga berubahlah jalannya peperangan dari yang seharusnya melawan musuh menjadi permusuhan di antara saudara sendiri -Na`udzubillah-. Ini adalah jaringan kerja yang dibuat oleh intelegent dunia. Sebagian ada digerakkan oleh tangan-tangan Barat dan sebagian lagi  digerakkan oleh tangan-tangan intelegent Arab. Dan banyak di antara kalian yang jatuh ke dalam tipu daya mereka….jatuh dalam permainan orang-orang Barat. Ketahuilah! bahwa mereka yang datang ke sini semuanya orang-orang Islam. Semuanya -Insya Allah- kami anggap orang-orang yang baik dan tulus niatnya. Kecuali beberapa gelintir orang yang meniupkan fitnah di sana sini. Mereka membangkitkan rasa dengki dan kebencian di antara para pemuda yang datang kemari. Mereka mengalihkan perhatian  kita dari rasa gembira terhadap kemenangan yang dicapai orang-orang yang beriman, menjadi rasa dengki dan benci terhadap sesama saudara kita. Mereka membuat pengikut Ikhwanul Muslimin menjadi benci terhadap pengikut jama`ah Salafi, membuat pengikut jama`ah Salafi membenci kepada jama`ah Tabligh, membuat pengikut jama`ah Tabligh benci kepada pengikut Ikhwanul Muslimin dan sebaliknya. Sehingga semuanya saling menjelekkan dan saling menjatuhkan.
Apakah orang Salafi itu kafir, bukan muslim? Apakah orang Ikhwan itu kafir, telah keluar dari agama Islam ? Apakah jama`ah Tabligh itu kafir, bukan muslim ?Apakah boleh bagi kita mengumpat mereka ? Apakah boleh bagi kita mencerca dan menghina mereka ? Apakah boleh bagi kita mendengki mereka ? Tidak!!! Tentu saja tidak!. Sebab mereka adalah orang-orang muslim. Rasulullah saw telah bersabda :

                                                (khot)

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak akan mendzaliminya, atau menyerahkannya (kepada musuh) atau menelantarkannya”.

                                                (khot)

“Barang siapa yang mencari-cari aib/aurat saudaranya muslim, maka Allah akan mencari auratnya. Dan barang siapa yang Allah mencari auratnya, niscaya akan dibukakan auratnya meskipun di dalam rumahnya sendiri”.
Dunia seluruhnya sibuk berfikir bagaimana cara merampas buah yang selama 64 tahun diperjuangkan kaum muslimin hingga sampai batas yang kita lihat sekarang ini. Sementara kalian sibuk berselisih dalam persoalan apakah telunjuk dalam tahiyyat itu digerak-gerakkan atau tidak, apakah takbir itu harus dibarengi dengan mengangkat kedua tangan ataukah tidak. Yang satu mengatakan kedua tangan harus diangkat sewaktu takbir (untuk ruku` dan sesudah ruku`). Dan yang lain mengatakan tak perlu mengangkat kedua tangan.
Shalat kalian sah wahai saudara-saudaraku!, baik kalian mengangkat kedua tangan sewaktu takbir ataupun tidak. Persoalan-persoalan tersebut tidak perlu kita pertentangkan. Coba seandainya komunis yang berkuasa, pasti kalian tidak diperbolehkan untuk melakukan sholat, tidak diperbolehkan memelihara jenggot, tidak diperbolehkan memakai pakaian Islami. Kalian tak akan mampu berbuat apa-apa. Tidak mampu mengerjakan kewajiban agama secara sempurna, tidak mampu mencegah kekufuran dan kedzaliman mereka. Seandainya mereka mengambil saudara perempuanmu dari rumah, dan kemudian mengawinkannya dengan seorang Yahudi atau Kristen, maka mampukah kamu berbuat sesuatu untuk melindunginya? Pastilah lidahmu akan menjadi kelu atau seandainya kamu bicara, mereka akan memotong lidahmu!
Pertempuran ini sungguh amat besar. Dan kita sekarang ini ibarat anak-anak yang mempunyai harta simpanan, sementara orang-orang jahat itu bermaksud mencuri harta simpanan ini. Anak-anak yang tinggal dalam satu rumah ini sedang memperebutkan sebuah keping besi kecil yang ada gambarnya, sementara harta simpanan mereka hendak dilarikan atau dirampas oleh penjahat.
Waspadalah ….waspadalah ! Untuk apa kalian datang kemari wahai saudara-saudaraku ? Baik kalian yang ikut jama`ah Tabligh, atau jama`ah Salafi, atau jama`ah Ihwanul Muslimin; terus terang saja, semua pesan yang saya sampaikan pada kalian semua, demi Allah, tiada lain berangkat dari niatan mencari keridlaan Allah. Andaikan dunia yang kita cari, pastilah kita tidak  datang kemari. Kita tidak akan tinggal di sini. Semua yang datang niatnya baik dan menghendaki kebaikan. Kita menginginkan kemenangan Islam. Akan tetapi wahai saudara-saudaraku, saya lebih berpengalaman dari pada kalian, dan saya lebih mengetahui realita jihad Afghan daripada kalian. Saya lebih memahami tipu daya dan persekongkolan yang dibuat musuh daripada kalian, Wallahu a`lam. Alangkah seringnya kami dimusuhi karena mengumpulkan kalian di sini. Keberadaan kalian di sini dalam sebuah kumpulan menyebabkan negeri Islam dan non Islam yang warga negaranya datang kemari memusuhi kami. Tiada negara yang sebagian pemudanya datang kemari, melainkan mereka berupaya keras untuk menceraiberaikan kumpulan ini. Berapa kali mereka mencoba mengeluarkan saya dari Pakistan, karena saya dianggap sebagai salah satu penyebab yang membuat pemuda Islam berkumpul.
Ketika pesawat Boing Amerika meledak di Karachi, maka saya mengetahui bahwa sabotase tadi merupakan hasil rancangan musuh yang hendak menyudutkan saya. Mereka melemparkan tuduhan bahwa sayalah yang bertanggung jawab atas meledaknya pesawat tersebut. Sebab pelakunya adalah pemuda Palestina dan Libya yang terlatih di kamp latihan Abdullah Azzam. Maksud mereka sudah jelas, hendak mengeluarkan saya dari Pakistan. Kemudian mereka mendatangi seorang tokoh Islam yang cukup terpandang di Pakistan dan mengatakan padanya, “Sahabatmu Abdullah Azzam meledakkan pesawat Boing di Karachi”. Tapi apa jawabannya? Dia mengatakan pada mereka, ”Cariah tuduhan yang lain untuk Abdullah Azzam, karena sabotase ini adalah hasil kerja orang-orang komunis dan golongan ekstrim kiri. Pasti orang-orang tidak percaya pada tuduhan kalian. Tidak mungkin Abdullah Azzam mau membunuh 20 orang muslim supaya muncul berita dalam surat-surat kabar : BOING MELEDAK DAN MENEWASKAN 20 ORANG PAKISTAN”.
Mereka tiada hentinya memata-matai kami di negeri ini. Kedutaan-kedutaan asing di Islamabad selalu mendesak dinas inteligent Pakistan supaya mengeluarkan saya dari negeri ini. Saya katakan pada mereka dengan tegas, “Saya tidak akan keluar dari negeri ini sampai salah satu dari tiga kemungkinan ini menimpa saya: Kalian sendiri yang mengancam dan mengeluarkan saya. Atau kalian membunuh saya di Pesawar. Atau saya terbunuh di bumi Afghanistan. Tanpa ini saya tidak akan meninggalkan Pakistan”.

Kedzaliman kerabat dekat itu lebih menyakitkan seseorang

daripada mati diujung senjata.
Alhamdulillah pada permulaannya dan pada akhirnya. Namun saya memanjatkan permohonan kepada Allah Azza Wa Jalla, mudah-mudahan saya mendapatkan bagian pahala dari setiap pemuda yang datang berjihad kemari bukan dengan mengurangi pahala mereka tapi pahala yang Allah berikan lantaran menjadi perantara sehingga para pemuda itu datang kemari untuk berjihad.
Allah mengetahui bahwa kami tidak pernah berhenti melangkah sejak kami mulai mendririkan “Maktabul Khudamat” (Kantor jasa pelayanan ) bagi Mujahidin empat tahun yang lalu. Berapa banyak rintangan dan kesulitan kami hadapi, dari orang-orang dekat sendiri ataupun dari orang-orang jauh, dari kelompok jihad ataupun bukan kelompok jihad. Betapa sering maktab yang kami dirikan menghadapi fitnah dan tuduhan-tuduhan. Dan Allah mengetahui bahwa kami tetap berpegang teguh pada-Nya. Itu semua kami lakukan untuk memberi jalan kemudahan bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan Faridhatul Jihad (kewajiban jihad)
Wahai saudara-saudaraku, Alhamdulillah tak lama lagi kami memetik buah dari jihad ini dengan idzin Allah. Dan kita akan bergembira bersama saudara-saudara kita Afghan dengan berdirinya Daulah Islamiyah……Daulah  pertama yang tegak di atas pucuk-pucuk tombak Mujahidin. Daulah ini Insya Allah merupakan basis bagi umat Islam di seluruh dunia. Daulah yang menjadi juru bicara bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Daulah yang akan melindungi kaum muslimin, membela kepentingan mereka, memberi tempat mereka yang terusir dari negerinya, melindungi kehormatan mereka, memerangi siapa saja yang memerangi mereka, dan berdamai dengan siapa saja yang berdamai dengan mereka.
Kami berharap mudah-mudahan Allah mewujudkan impian kami, kemenangan jihad Islam di bumi Afghanistan; tegaknya sebuah Daulah Islamiyah dan meluasnya kekuasaan Islam sekali lagi ke seluruh penjuru dunia.
Kami berharap mudah-mudahan Allah memperlihatkan kepada kami kebenaran sabda Rasulullah saw:

                                    (khot)

“Sesungguhnya Allah telah mengelar bumi untukku dari ujung timur ke barat. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai negeri yang telah digelarkan itu padaku”. (H.S.R. Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi –lihat Silsilah Hadits no. 2)


                                    (khot)
“Sungguh, urusan (agama) ini akan sampai ke tempat-tempat yang dilalui oleh siang dan malam. Tak ada rumah di perkampungan ramai atau di pelosok yang sepi melainkan Allah memasukkan agama ini ke dalamnya baik dilingkungan orang-orang mulia ataupun rakyat jelata”.(H.R. Ibnu Hibban dalam  Shahihnya 1631,1632).

Rasulullah saw pernah ditanya “Kota mana yang berhasil ditaklukkan kaum muslimin pertama kali. Konstantin atau Roma? Beliau menjawab, “Heraclius, Konstantin, yang berhasil ditaklukkan pertama kali”. (HR, Ahmad, Ad Darami dan Abdul Ghani Al Muqaddasi dalam `Kitabul `Ilmi` . Dan ia mengatakan, ”Hadits shahih isnadnya).

 Kota Roma akan ditaklukkan Insya Allah. Dan kami berharap mudah-mudahan Allah Azza Wa Jalla menjadikan jihad Afghan sebagai permulaan cahaya yang akan merata ke seluruh bumi. Saya cukupkan sekian dulu, dan saya mohon ampun kepada Allah untuk diri saya dan diri kalian.
Tanya :
Alangkah baiknya jika Ustadz bersedia mencerikan kepada kami tentang gerakan di Akademi Militer Mesir yang melibatkan di dalamnya Shaleh Sariyah dan Karim An Nadholi
Jawab :
Shaleh Sariyah adalah orang Palestina. Pada masa mudanya tinggal di Iraq,. di sana dia membentuk harakah yang bernama Hataf. Gerakan inilah yang menjadi cikal bakal gerakan pembebasan Palestina. Shaleh Sariyah memegang gelar Doctoral dalam bidang Aqidah dan Filsafat. Dipenjara oleh badan Inteligent Iraq beberapa waktu lamanya dan kemudian diusir dari Iraq. Kemudian menetap di Kairo dan bekerja di Jami`ah Duwalul `Arabiyah dalam bidang penelitian. Shaleh Sariyah adalah orang yang berjiwa besar dan berkemauan tinggi.
Sebenarnya saya pernah bertemu dengannya di Kairo dan merasa kagum padanya. Dia ingin segera menegakkan hukum Islam. Shaleh Sariyah mempunyai kharisma yang besar sehingga mampu menggalang banyak pemuda di sekelilingnya. Akan tetapi –semoga Allah merahmatinya- maut telah mendahuluinya sebelum cita-citanya terwujud. Kasus yang melibatkan dirinya sehingga dia dihukum mati ialah  gerakan yang timbul di Akademi Militer jurusan Enginering (zeni), lalu dia dan kelompoknya dituduh hendak melakukan kudeta militer terhadap pemerintah Anwar Sadat. Tuduhan ini bisa jadi benar bisa jadi salah. Yang jelas dia dan Karim An Nadholi  ditangkap sebagai terdakwa pertama dan kedua, Thalal Anshori sebagai terdakwa ketiga. Karim An Nadholi adalah seorang perwira Zeni di Akademi Militer.
Mereka diajukan ke mahkamah untuk diadili. Demi Allah saya belum pernah mendengar pembacaan eksepsi setegas disampaikan Karim An Nadholi di depan mahkamah. Pengadilan menjatuhkan vonis  hukuman mati terhadap mereka, namun sidang perngadilan itu memberikan kesan yang dalam di hati kita. Karim An Nadholi berdiri di depan mahkamah – Gerakan ini tidak punya kaitan dengan Ikhwanul Muslimin – dan mengatakan pada hakim, “Sesungguhnya persoalan ini bukan sekedar persoalan di Akademi Militer. Tetapi persoalan Islam yang dibantai di negeri ini. Sesungguhnya persoalan ini serupa dengan persoalan Ahmad bin Hambal. Al `Izzu bin Abdussalam, Ibnu Taimiyah, Hasan Al Banna dan Sayyid Quthb. Tuan-tuan hakim, kami tahu sebelumnya bahwa kalian akan menjatuhkan hukuman mati kepada kami…. Pembelaan ini betul-betul mewakili izzah kaum muslimin di abad ini. Tegas dan berani meski maut terpampang di hadapannya. Akhirnya mereka dijatuhi hukuman mati.
Sedangkan Thalal Anshari diberi keringanan, dia divonis penjara seumur hidup dan yang lain-laim diberi vonis dengan masa hukuman yang berbeda-beda. Aktifis gerakan ini sebagian besar adalah kadet (Taruna) akademi. Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat-Nya kepada mereka. Dan semoga Allah mengumpulkan kita kelak bersama mereka di surga firdaus yang tinggi.           
Tanya;
Bersediakah anda memberikan informasi kepada kami tentang aktivitas harokah Islam di Palestina dan berita jihad di sana?
Jawab:
Alhamdulillahi rabbil `alamin. Adalah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengusai pikiran dan hati orang-orang Palestina sebelum munculnya harokah Islam. Sesungguhnya, PLO telah menyimpang dari ajaran Islam dan telah tersesat jauh perjalanan mereka dari Dienullah. Sehingga organisasi ini menjadi tempat bernaung bagi golongan kiri, golongan reformis, antek-antek zionis, golongan nasionalis, golongan atheis dn kaum sekuler, semua musuh-musuh Islam berkumpul di bawah naungan organisasi ini. Saya pernah bergabung dengan PLO selama 16 bulan,  bersama gerakan Al Fatah dalam jihad Palestina tahun 1969-1970 M. Demi Allah wahai saudara-saudaraku, mudah-mudahan Allah mengampuni mereka. Percayalah kalian pada kata-kata saya. Ketika kami berangkat melakukan penyerangan, ada di antara mereka yang mencerca Islam, ada yang menghina Allah, ini mereka lakukan ketika mereka pergi melakukan penyerangan!!!
Suatu ketika, kesatuan pasukan di sektor utara mengadakan pertemuan. Kesatuan ini terdiri dari beberapa kelompok dimana kelompok kami berada di kesatuan ini. Mereka mengenal kami sebagai kelompok orang-orang tua yang sebagaian besar anggotanya adalah aktifis Harakah Islam (Ikhwanul Muslimin). Mereka mengadakan pertemuan di markas kelompok yang saya pimpin, sejumlah 300 personil. Waktu sholat dzuhur tiba, dan adzanpun dikumandangkan. Lalu saya maju ke depan untuk mengimami sholat. Kemudian para pemuda yang ikut kelompok saya, kelompok orang-orang tua membuat barisan shaf di belakang saya. Tak seorangpun dari ke 300 orang itu yang ikut sholat. Baik yang dari front demokrasi ataupun dari front kebangsaan. Na`udzubillah !! Memang para pemimpin mereka sebagian besar adalah beragama Kristen. Front kebangsaan dipimpin oleh George Habsy, orang Kristen,  front Demokrasi dipimpin oleh Nayef Hawatimah, orang Kristen juga.
Kamp kami bersebelahan dengan kamp Nayef Hawatimah dari Front Demokrasi. Kalimat sandi yang kami pakai waktu malam antara lain “Yarmuk-Qomar”, “Allah Ahad” dan sebagainya. Namun kalimat sandi yang mereka pakai pada waktu malam, kalau tidak menghina Islam ya menghina Allah, atau menghina Rasulullah saw. Percayalah saudara-saudara, pernah kami berdiri mengumandangkan adzan, lalu mereka berdiri di depan kami, ketika kami mengucapkan Allahu Akbar maka mereka menyahut dengan ucapan:
“Jika engkau bertanya padaku, maka inilah prinsipku. Aku seorang penganut Markisme. Leninisme dan Paganisme”.
Pernah suatu ketika anggota sebuah kelompok di sektor utara mati syahid. Lalu saya datang untuk menyampaikan kalimat belasungkawa. – Mereka datang ke tempat saya dan mengundang supaya hadir dalam upacara pemakamannya. Mereka tahu bahwa saya memegang gelar Magister pada saat itu-. Lalu saya datang ke tempat tersebut. Saya bertanya kepada para pemuda yang berada di dekat saya? Siapa namamu ? :Yang pertama menjawab Guevara.(1) Yang kedua menjawab: Castro. Yang ketiga menjawab: Mao. Sama sekali saya tidak mendengar nama-nama Islam. Sakit rasanya hati saya. Setiap ada ceramah yang mereka perbincangkan hanyalah “Siapakah Mao”, “Siapakah Castro”, Siapakah Guevara?’.
Mustaqqof Tsauri duduk bersama saya. Dia memanggil saya untuk suatu kepentingan. Komandan sektor mengadukan saya padanya. Mustaqqof sendiri adalah seorang Ba`ats (pengikut aliran Ba`ats). Dia berkedudukan sebagai kepala perwira. Lalu apa kesalahan saya hingga dilaporkan padanya?. Kesalahan saya adalah karena menghina Guevara. Komandan sektor menyuruh seseorang untuk mencari saya. Pesuruh itu meminta saya supaya datang datang ke markas komandan sektor, tentu saja saya datang dengan menyandang senjata Kalasenkov. –Ketika saya datang, komandan sektor tidak ada. Yang saya jumpai hanya Mutsaqqof Tsauri. Dia mewakili mereka sebagai penuntut umum (jaksa) yang akan mengadili saya. Saya bertanya padanya, :”Apa kesalahan yang saya perbuat?”. “Engkau telah menghina Guevara”.Jawabnya. “Siapakah Guevara?” Tanya saya. “Dia adalah pejuang yang terhormat”.Jawabnya. Kemudian saya bertanya pada Mutsaqqof, “Saya ingin bertanya padamu, apa agama gerakan Al Fatah? Apa agama kalian?” Dia menjawab: “Gerakan Al Fatah bukan wadah perjuangan yang berlandaskan agama”.
Memang benar apa yang dikatakannya. Gerakan Al Fatah tidak menganut agama, sehingga orang komunis, orang nasionalis, orang Ba`ats, orang Kristen dan orang sekuler semuanya bergabung dalam gerakan ini. Ini adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal lagi. Dan orang yang berbicara dengan saya ini adalah orang Ba`ats.
Lalu saya katakan padanya :”Jika engkau ingin mengetahui prinsip saya, maka ketahuilah bahwa agama saya adalah Islam. Saya datang kemari untuk melaksanakan Faridhah –faridhah jihad- . Guevara ada di bawah telapak kakiku ini”.
Saya tidak peduli lagi reaksi mereka. Saya memegang Kalasenkov, maka saya tidak takut menghadapi kemarahan mereka, sehingga mereka harus berpikir dua kali sebelum mereka berbuat sesuatu terhadap diri saya. Mutsaqqof diam dan akhirnya saya pergi meninggalkannya.
Maka dari itu wahai saudara-saudaraku, ketika saya mendengar sebagian pemuda Arab mempergunjingkan jihad Afghan, maka saya hanya bisa berkata,”Kasihan mereka”.
Saya telah membandingkan antara revolusi-revolusi yang terjadi di negara-negara Islam dengan jihad di Afghanistan. Dan saya melihat mereka (Mujahidin Afghan) lebih baik daripada mereka yang telah saya sebutkan tadi. Maka saya tidak tahan mendengar celotehan mereka terhadap jihad Afghan. Mana ada sekarang ini satu perjuangan yang bercita-cita menegakkan Dienullah di bumi, dimana seluruh pengikutnya terdiri dari orang-orang yang baik dan bersih? Itu adalah perkara yang tidak masuk akal!!!. Jika kamu mengatakan padaku, “Segolongan jama`ah Salafi atau segolongan jama`ah Ikhwan atau segolongan jama`ah Tabligh akan menegakkan Dienullah di muka bumi”, maka saya katakan padamu, “Bangunlah dari tidur!!!…. Itu hanya lamunan …itu hanya lamunan!!”.
Harakah Islam tidak akan mampu menegakkan Dienullah di muka bumi, jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Sebab peperangan melawan orang-orang kafir itu berjalan dalam waktu yang lama, membutuhkan banyak kayu bakar (maksudnya para pembela agama yang siap berjihad) dan memerlukan banyak pengorbanan. Harakah Islam lazimnya berpengikut sedikit tetapi militan, dalam situasi yang bagaimanapun, jumlahnya tidak lebih dari 5% dalam sebuah masyarakat jahiliyah. Sebagaimana kita ketahui 10 % penduduk Afghan telah tewas dalam peperangan. Jadi mereka yang mati terdiri dari berbagai golongan. Tentu saja dari golongan yang turut serta dalam perjuangan. Sekarang dari mana kamu berasal? Dari Arab Saudi? Coba kita pilih daerah mana dari wilayah Arab Saudi yang akan kita jadikan bahan pembanding. Makkah? Madinah? Riyadh? Atau kota-kota yang lain. Mari kita tengok masyarakatnya. Apakah seluruhnya merupakan orang-orang yang baik dan bersih? Di sana ada orang yang kerjanya menipu atau tidak? Ada pencurinya atau  tidak? Ada yang menghisap ganja atau tidak? Ada yang kerjanya menggoda anak-anak perempuan atau tidak? Tentunya kita akan mendapati di sana manusia-manusia yang bersih seperti malaikat dan ada juga mausia-manusia yang hidup dalam lumpur kemaksiatan. Bukankah demikian? Kamu tidak dapat menghakimi seorangpun di antara mereka dengan vonis telah keluar dari Islam meskipun orang tersebut melakukan kemaksiatan. Meski orang tersebut menghisap ganja, dia tetap seorang muslim. Meski orang tersebut berzina, dia tetap muslim.
 Seandainya wilayah timur Arab Saudi dikuasai oleh musuh, maka kamu tidak bisa mengatakan pada orang lain, “Kamu orang sufi menjauhlah. Saya hanya menghendaki orang salaf yang aqidahnya 100% berdasarkan matan Rasa`il An Najdlah. Tentu saja ini tidak bisa, semuanya akan (wajib)ikut dalam jihad. Orang-orang yang berpaham sufi akan ikut…orang-orang yang beraqidah salaf akan ikut…orang-orang yang menganut aliran Asy`ari akan ikut…orang-orang Jama`ah Tabligh akan ikut…orang-orang Ikhwan akan ikut…orang-orang yang berjenggot ataupun yang mencukur jenggotnya akan ikut…semuanya akan ikut berjihad. Adakah kamu hendak menyaring mereka dengan ayakan sementara pertempuran berlangsung, sehingga yang terpilih hanya orang-orang salaf saja? Itu mustahil!!. Mereka semua akan ikut dalam jihad. Demikian ketika kaum muslimin berperang. Mereka yang dahulu berperang menghadapi musuh dalam Perang Salib, seluruh lapisan masyarakat turut bersama mereka.
Tiada seorang panglima Islam, bahkan pada zaman sahabat sekalipun, memisah-misahkan pasukan dan mengatakan pada anak buahnya. “Engkau orang saleh sini….dan engkau orang yang fasik situ”. Baik yang saleh ataupun yang fasik, yang baik ataupun yang jahat semuanya berkumpul jadi satu… semuanya akan larut turut dalam peperangan.
Pada zaman khalifah Abu Bakar terjadi peristiwa murtad massal di daerah Yamamah. Maka beliau mengirim Khalid binWalid untuk memerangi mereka sehinga berhasil mengalahkan mereka dan mengembalikan mereka pada Islam. Kemudian dia menyertakan mereka (yang pernah murtad) dalam perang Qadisiyah. Apakah dia mengatakan kepada mereka, ”Kalian pernah murtad, aqidah kalian tidak jelas. Maka kalian tidak usah turut dalam perang ini!!!!
Siapa yang tidak mengenal Thalhah Al Azdi. Dia adalah salah seorang panglima yang ternama dalam perang Qadisiyah. Akan tetapi mereka yang tidak mengetahui perjuangan umat Islam tidak mengetahui tarikh Islam itu sendiri. Mereka tidak tahu menimbang antara maslahat dan madharat sehingga kalian dapati mereka hidup dalam dunia khayalan idealisme mereka. Turunlah ke bumi wahai saudaraku dan hiduplah dalam dunia nyata!! Turunlah ke medan jihad dan tengoklah bagaimana umat Islam berjuang. Bagaimana kaum muslimin mendapatkan kemenangan di setiap peperangan. Di antara mereka ada orang-orang fajir, ada orang-orang shaleh, ada yang baik dan ada pula yang buruk. Oleh karena itu saya tidak tahan mendengar kalau ada seseorang yang menjelek-jelekan jihad Afghan.
Sebagaimana pernah saya katakan pada kalian, bahwa sejak 200 tahun yang lalu umat Islam ini ibarat berada dalam cangkang telur sampai lahir bayi yang namanya jihad Afghan. Kemudian datanglah seseorang pada bapaknya untuk memberikan hadiah bagi kelahiran bayi itu. Dia melihat bayi itu dan mengatakan pada bapaknya, “Anakmu wajahnya gelap dan kedua matanya sipit…”(1) Lalu bagaimana dengan bapaknya? Tentu dia akan mengatakan, “Wajah anak saya seperti bulan, kedua matanya bagaikan sinar bulan purnama. Apakah kalian mempunyai bayi, atau mendapakan bayi selain bayi ini?” Dan nyatanya memang tidak ada!!!
Jika kita sia-siakan bayi ini, maka kita membutuhkan waktu seratus tahun lagi sampai dilahirkan bayi yang semisalnya, kecuali jika Allah menghendaki lain. Ya Allah perbanyaklah bayi-bayi lain yang matanya sipit dan wajahnya gelap (seperti kata mereka).
(1) Sepertinya kata-kata ini ditujukan kepada orang Arab yang datang untuk memberikan bantuan kepada Mujahidin Afghan, akan tetapi mereka memberikan penilaian yang negatif, setelah melihat beberapa kekurangan jihad Afghan pent.


Sekarang muncul harakah baru di bumi Palestina dengan nama HAMAS (Gerakan perlawanan Islam). Harakah ini sedikit demi sedikit menggeser pengaruh PLO di kalangan bangsa Palestina. Pengikut harakah ini adalah para pemuda yang pernah mendapat gemblengan dari harakah-harakah Islam dan organisasi-organisasi Islam. Sejak tahun 1967 sampai sekarang banyak bermunculan generasi yang ingin kembali  kepada Allah di daerah pendudukan Palestina atau di daerah tepian barat sungai Yordan. Mereka semua adalah para aktivis harakah Islam dan aktivis berbagai jama`ah Islam.
Oleh karena itu jika PLO meneriakkan seruan, “Besok kita menyerang!”, maka seruan itu tidak ada yang mentaati, tidak terjadi pertempuran, tidak ada korban yang jatuh. Akan tetapi jika HAMAS yang mengeluarkan seruan, maka akan terjadilah pertempuran yang sengit antara pejuang Palestina dan tentara pendudukan Israil, ada yang terluka dan ada yang menjadi korban pertempuran.
Alhamdulillahi rabbil `alamin, harakah yang mendapatkan berkah ini merupakan nikmat Allah yang akan menyelamatkan bangsa Palestina dari cengkeraman orang-orang sekuler serta yang lainnya. Sekarang masjid-masjidlah yang menjadi basis harakah ini, mengarahkan geraknya, mengendalikan serta menopang segala bebannya…Ya benar!. Tetapi saya  tidak mengatakan bahwa PLO tidak memiliki pengaruh dan peran apapun. Memang mereka punya, tapi kenyataannya pengaruh HAMAS lebih dominan dibandingkan mereka.
Dua tokoh utama yang memainkan peranan penting di belakang harakah ini ialah: Abdullah Namr Darwisy. Tangannya lumpuh. Dia lulusan Institut Agama Tingkat Menengah. Yang kedua adalah Ahmad Yasin. Tokoh ini separuh badannya lumpuh. Sebagian besar aktifisnya mengembalikan semua persoalan kepada ketentuan hukum Allah dan kemudian pada pengarahan dua tokoh ini.
Abdullah Namr Darwisy dahulu adalah seorang komunis. Setelah mengenal Islam dia menjadi pengikutnya yang setia. Ia datang ke daerah Umul Fahmi (yang berarti induknya arang) yang terkenal dengan sebutan Moscow Kecil untuk mengajar di salah satu sekolah. Di daerah ini ada 400 orang pemuda yang mendaftarkan sebagai  anggota partai komunis Israil. Mereka beranggapan bahwa faham komunis bersifat universal tidak mengenal batas wilayah ataupun kebangsaan , bangsa Arab maupun non Arab.
Tetapi hari demi hari terjadi perubahan dan pada akhirnya mereka semua menerima seruan Islam yang dikumandangkan para da`i. Sampai-sampai apabila mereka mengadakan pesta pernikahan, maka pesta itu dihadiri hampir 15.000 pemuda yang berjenggot (maksudnya para pemuda Islam yang militan).
Dulu, ketika saya masih tinggal di Palestina, kaum wanita bangsa Palestina apabila keluar rumah tidak menutup aurat mereka menurut anjuran Islam. Keadaan mereka seperti orang telanjang saja. Bagi mereka, memakai pakaian sampai ke bawah lutut 15 cm merupakan aib!! Betis mereka terbuka…rambut mereka terbuka. Jika ada yang menutup kepalanya (memakai jilbab) mereka katakan kolot dan ketinggalan zaman. Tetapi sekarang situasinya sudah berubah. Ribuan wanita berjilbab tersebar luas di kawasan tersebut. Mereka iltizam (komitmen) terhadap ajaran agamanya dan kembali kepada Allah.
Pernah sewaktu Cohen, pemimpin sekte Yahudi yang radikal mengatakan, “Saya akan masuk ke Masjid Aqsha”. Maka Abdullah Namr Darwisy menantangnya, “Silahkan jika engkau berani”.
Demikian juga ketika orang-orang Yahudi berkata, “Kami adalah umat pilihan”. Maka Abdullah Namr Darwisy menyanggahnya, “Kalian dusta, kamilah yang sebenarnya umat pilihan…..”
“Dan demikianlah. Kami telah menjadikan kamu (Umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia…” (QS. Al Baqarah: 143)
Alhamdulillah, kita bergembira sekali atas perkembangan harakah Islam di Palestina. Dan sekarang rasa takut terhadap kaum zionis telah hilang. Mereka telah berani membakar ladang pertanian Yahudi dengan cara mengikatkan seutas tali pada ekor tikus. Lalu mereka mengguyur tali tersebut dengan minyak tanah dan kemudian menyulut bagian ujungnya. Mereka melepaskan tikus itu di ladang milik orang-orang Yahudi. Tikus itu lari masuk ladang dan membakar tanaman gandum mereka.
Mereka juga merusak  beberapa pekebunan jeruk. Dengan bantuan alat suntikan, mereka menginjeksi sebagian buah jeruknya dengan cairan kimia. Kemudian mereka meniupkan berita bahwa jeruk dari kebun orang Yahudi mengandung racun. Baik jeruk dari daerah Haifa, Yafa dan dari daerah lainnya. Lalu pemerintah Perancis mengadakan pengecekan dengan cara menganalisa beberapa buah jeruk itu di laboratorium. Mereka benar-benar menemukan kandungan racun dalam jeruk tersebut. Maka akhirnya pemerintah Perancis memutuskan untuk tidak mengimport jeruk dari Israil pada tahun itu.
Demikian pula jika terjadi masalah-masalah yang ada kaitannya dengan bidang sosial. Solidaritas mereka sangat tinggi. Orang-orang menyempitkan penghidupan ekonomi rakyat Palestina, padahal sebagian besar di antara mereka adalah pekerja. Suatu ketika para pekerja melakukan aksi mogok kerja. Para pedagangpun menutup toko-toko mereka. Tak lama kemudian pemerintah Yordania menghentikan tunjangannya kepada penduduk Palestina di tepian barat sungai Yordan. Maka terjadilah krisis ekonomi di daerah tersebut. Lalu para pemuda mengumpulkan roti dari para dermawan. Mereka berkeliling pada malam hari dan membagi-bagikan roti tersebut pada setiap keluarga yang membutuhkannya. Alhamdulillah keadaan mereka baik dan moral mereka sangat tinggi.
Jihad Afghan juga mulai dengan cara seperti ini. Harakah Islam di Afghanistan pada awal mulanya mampu memperoleh kepercayaan dari masyarakat Afghan dan mampu merebut simpati mereka. Kemudian harakah tersebut berkembang dan berkembang sampai seperti yang kita lihat sekarang ini. Insya Allah setelah kita selesai dari Afghanistan, Rabb kita akan membuka jalan bagi kita untuk berjihad di Palestina dan mengalahkan orang-orang Israil.

Tanya:
Apa penilaian pribadi anda terhadap Jamaludin Al Afghani?
Jawab:
Mengenai Jamaludin Al Afghani, maka orang-orang masih berselisih pendapat. Di antara mereka ada yang memujinya dan ada pula yang mencelanya. Akan tetapi meskipun ikhwan Afghan marah – saya pribadi tidak senang dengan tokoh ini. Saya tidak menyukainya. Subhanallah !! Sebab dia ikut serta dalam upaya meruntuhkan khilafah. Mereka yang berprasangka baik padanya membela, “Dia tidak tahu terhadap persekongkolan dunia yang berupaya meruntuhkan khilafah Islam. Sebagaimana orang yang menjelaskan tentang jihad Afghan sementara dia tidak tahu kecemasan dunia terhadap jihad ini”. Sebenarnya banyak sekali hal yang membuat hati   saya tidak menyukainya. Diantaranya, dia pernah melakukan perjalanan keliling dunia, tapi sekalipun tidak pernah melakukan ibadah haji atau umrah. Sekian sajalah supaya ikhwan Afghan tidak marah.
Tanya:
Sehubungan dengan Sultan Abdul Hamid, maka ada yang mengatakan bahwa aqidahnya sesat. Hal itu diketahui dari beberapa risalah yang ia  kirimkan kepada gurunya seorang sufi di negeri Syam. Misalnya dia menyeru gurunya dengan seruan Ya Malaadzana (Wahai pelindung kami). Bagaimana pendapat anda ?
Jawab:
Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah !!! Kalian tahu wahai saudara-saudara bahwa kebodohan terhadap sesuatu merupakan udzur bagi pelakunya baik dalam masalah ushul (pokok) maupun furu` (cabang). Sebagaimana dikatakan Syeikh Muhammad Abdul Wahab dan juga Ibnu Taimiyah bahwa kebodohan (ketidaktahuan) terhadap sesuatu merupakan udzur baik dalam masalah ushul maupun furu`. Yang kami maksud masalah ushul adalah Aqa`id (aqidah). Kalian mengetahui hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dimana isi hadits tersebut menuturkan seorang laki-laki yang berpesan pada karib kerabatnya, “Jika saya nanti mati, maka bakarlah mayat saya dan lemparkan abunya ke laut. Sebab jika Allah membangkitkan mayat saya, pasti dia akan menyiksa saya dengan siksaan yang pedih. Maka Allah berfirman:
“Hamba- Ku, dia tahu bahwa dia mempunyai Robb yang menyiksanya, maka saksikanlah oleh kamu sekalian bahwa aku telah mengampuninya”( HR. Al Bukhari dalam shahihnya ).
Maksudnya, hamba tadi tidak mengetahui bahwa Allah sanggup mengumpulkan abu mayatnya dan membangkitkannya, kendati demikan Allah  mengampuninya lantaran dia tidak mengetahui akan qudrah-Nya. Qudrah- Nya untuk membangkitkan makhluq yang telah mati.
 Demikian juga dalam hadist:
“Sekelompok sahabat berkata pada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, buatkanlah untuk kami tempat gantungan sebagaimana mereka mempunyai tempat gantungan”. Maka Rasulullah saw, menegur mereka, “Hampir saja tadi kalian mengatakan seperti perkataan Bani Israil kepada Musa, `Buatkanlah untuk kami sebuah tuhan berhala sebagaimana mereka mempunyai tuhan (sendiri)`. Kemudian beliau bersabda, “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti jejak orang-orang sebelum kalian sedikit demi sedikit”.
Apakah Rasulullah saw, mengkafirkan para sahabat kebika mereka mengatakan , “Buatkanlah untuk kami tempat gantungan ?”
Maka dari itu, setelah menuturkan hadits ini, Al Qurthuby memberikan komentar sebagai berikut, “Kebodohan atau ketidaktahuan seseorang terhadap aqidah merupakan udzur baginya, Insya Allah akan dimaafkan sepanjang ia benar-benar tidak mengetahuimya”.
Tanya:
Mudah-mudahan Allah menjaga anda, kenapa Syeikh tidak menghindari pemakaian kalimat “Mujahidin akan dapat menegakkan Daulah Islamiyah dalam tempo maksimal enam bulan”
Jawab:
Sebab sebagaimana telah saya kemukakan, perkiraan ini hanyalah dugaan manusia saja. Menurut perkiraan saya daulah Islam di Afghanistan akan berdiri  dalam tempo yang telah saya sebutkan tadi.  Jika Allah membenarkan persangkaan saya dan segala urusan berjalan lancar seperti sekarang ini, maka kemenangan bakal diraih dalam tempo tidak lebih dari enam bulan . Adapun jika situasinya berubah, maka hanya kepada Allah sajalah segala urusan itu kembali. Dalam keadaan demikian, boleh jadi Mujahidin memperoleh kemenangan dan boleh jadi tidak.
Akan tetapi kalau melihat situasi pertempuran di berbagai front, maka kelihatannya kemenangan akan terwujud, Insya Allah.  Satu demi satu kota yang dikuasai rezim Komunis berhasil direbut. Posisi Mujahidin semakin maju ke daerah pertahanan musuh, bahkan sudah menembus lapisan ketiga pertahanan mereka di kota Kabul. Alhamdulillah, kalian sendiri telah melihat fakta tersebut.
Coba seandainya kalian melihat sebuah bangunan yang sudah condong dan hampir roboh. Apa yang akan kalian katakan tentangnya? Tentunya kalian akan berkata, ”Tidak sampai sehari atau dua hari saja bangunan ini akan roboh”. Adapun kenyataan nantinya bangunan tersebut roboh dalam sehari atau dua hari atau beberapa jam kemudian atau masih bertahan dalam beberapa waktu; ini hanyalah perkiraan manusia. Sedangkan takdir ada ditangan Allah swt.
Tanya:    
Adakah perselisihan paham diantara keempat pimpinan utama Mujahidin akan mengakibatkan perpecahan diantara mereka di masa mendatang?
Jawab:
Kami melihat keadaan mereka pada tahun lalu lebih baik  dari tahun sebelumnya. Dan tahun ini keadaannya lebih baik dari tahun lalu. Dan kami memperkirakan dalam waktu singkat tiga dari empat pimpinan tersebut akan membentuk aliansi, sedangkan yan keempatnya, menurut keyakinan kami akan bergabung setelah terbentuknya aliansi tersebut – Wallahu A`lam -.Di wilayah Afghanistan sendiri- Alhamdulillah- keadaan mereka juga bagus. Mereka bersatu antara yang satu dengan yang lain. Bahkan mereka membuat front gabungan yang menaklukkan kota-kota yang diduduki oleh musuh. Semua faksi Mujahidin bergabung dalam menaklukkan wilayah Thalqan dan Qunduz. Hizbul Islam dan Jami`atul Islam bergabung dalam menaklukkan wilayah Kasyam. Situasi berjalan sepeti yang kita harapkan, Alhamdulillah.
Sebenarnya kami sendiri sebelum itu mengkhawatirkan apabia dalam penaklukkan kota-kota tersebut terjadi bentrokan antar mereka. Namun kenyataan tidak seperti yang kami khawatirkan, keadaan mereka semakin lama semakin baik dan semakin memberikan harapan.
Tanya :
Apa pandangan para pemimpin harakah Islam di Mesir dan di seluruh dunia sehubungan dengan keberangkatan kalian ke Afghanistan untuk berjihad ? Dan apakah syeikh setuju masuknya harakah Islam di Mesir dalam parlemen?
Jawab :
Perlu diketahui bahwa menerapkan undang-undang dengan selain apa yang diturunkan oleh Allah menyebabkan seseorang kafir dan keluar dari millah (Islam). Jika mereka menyetujui perundang-undangan yang bertentangan dengan Islam, maka perkara ini sangat berbahaya sekali. Adapun jika masuknya mereka ke dalam parlemen adalah dalam rangka menentang penerapan undang-undang positif (bikinan manusia), menyebarkan dakwah Islam dan menentang kezaliman, maka perkara ini kembali pada maslahat (manfaat) yang bakal diperoleh jama`ah. Mengingat Islam dalam kondisi yang seperti ini akam menimbang lebih dahulu segi maslahat dan segi mafsadah (madharat dan kerusakannya). Apa maslahat yang didapat apabila jama`ah masuk dalam parlemen ? Dan apa pula mafsadah yang bakal menimpa jika jama`ah masuk dalam parlemen ? Sebab sekarang ini tidak ada sesuatupun yang namanya maslahat seratus persen atau mafsadah seratus persen dalam masyarakat jahiliyah. Maka harus menimbang lebih dulu mana yang lebih besar dan lebih dominan dalam perkara tersebut ? Maslahatnya atau mafsadahnya?? Dengan syarat mereka tidak melanggar yang haram.
Tanya :
Menurut perkiraan Syeikh, siapa yang bakal memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum di Pakistan?? Adakah Benazir Butho akan memperoleh kemenangan dalam pemilihan kali ini??
Jawab :
Kami  berdo`a semoga Allah menghentikan sepak tejangnya dan melindungi kita dari kejahatannya. Perempuan ini betul-betul tak berguna!! A`udzu billah !! Dia datang ke Pakistan tahun lalu. Yang melicinkan kembalinya ke Pakistan adalah orang-orang Barat dan Amerika. Ketika mereka melihat Zia Ulhaq memegang kekuasaan dengan tangan besi (menurut pandangan mereka), maka mereka mendatangi Benazir Butho dan mengatakan padanya, “Aktiflah kembali kamu ke dunia politik”. Lalu mereka membawa Benazir Butho dan seratus orang wartawan dari Eropa berkeliling dunia untuk mencari dukungan. Dari Amerika ke Inggris, ke Perancis, kemudian ke Rusia, kemudian membawa balik ke Pakistan. Berpuluh-puluh juta dolar dihabiskan untuk membiayainya berkampanye di Pakistan. Gambar-gambarnya memenuhi  setiap tempat. Mereka melihat Zia Ulhaq dan berkata dalam hati mereka, “Sekarang Benazir Butho ada di tangan kami. Kami bisa membawanya meraih jabatan Perdana Menteri dan menggantung kamu sebagai ganti kematian bapaknya”.
Zia Ulhaq –Subhanallah- sukses sekali dalam menjalankan peranannya di bidang politik. Dia seorang pemberani. Salah satu keistimewaa yang dimiliki Zia Ulhaq adalah kami merasakan keikhlasan dalam tutur katanya. Jika engkau mendengar perkataannya, maka engkau akan merasakan bahwa dia adalah seorang yang benar, berbicara dari dasar hatinya dan lupa baha dirinya seorang presiden seaktu berbicara. Seakan-akan dia adalah seorang Imam masjid. Dia lupa bahwa kata-katanya akan disiarkan televisi ke seluruh dunia.
Zia Ulhaq menangkap Benazir Butho dan menjebloskannya ke dalam penjara. Selama dalam penjara, dia tidak bisa lagi menghisap morfin, sehingga dia menjerit-jerit dan mohon supaya diberi bubuk terlarang itu. Oleh karena orang-orang yang telah kecanduan morfin tidak akan bisa hidup tanpa morfin.
Ayah Benazir adalah seorang Syi`ah, sedang ibunya, Nushrat Butho berasal dari Iran, kami tidak tahu pasti, apakah dia seorang Syi`ah ataukah majusiyah.. Dia dan keluarganya merupakan orang-orang asing di negeri ini. Kami tidak tahu silsilah mereka. Adalah Butho pernah membuka tirai jendela rumahnya dan kemudian minum khamer agar supaya orang-orang melihatnya.
Setelah Bangladesh diserahkan kepada India, dan kemudian memisahkan diri, maka Ali Butho pergi ke PBB dan membuat sandiwara. Dia merobek-robek naskah perjanjian (yang memisahkan wilayah Bangladesh dan Pakistan) dan kemudian melemparkannya. Mendadak dalam waktu singkat dia sudah meraih jabatan perdana menteri. Pada saat itu Zia Ulhaq duduk sebagai Panglima Angkatan Bersenjata.
Timbul demonstrasi-demonstrasi yang menentang Ali Butho di dalam negeri. Demonstrasi ini berlangsung hampir enam bulan lamanya. Pada waktu itu Abul  A`la Al Maududi dan Mufti Mahmud masih hidup. Mereka menggerakkan jalannya demonstrasi-demonstrasi ini. Ali Butho hampir tumbang, maka dia memutuskan memenjarakan para pemimpin Organisasi Islam dan menumpas gerakan mereka Supaya  rencana mereka bisa berjalan mulus, maka lebih dahulu dia harus bisa menyingkirkan Zia Ulhaq. Selanjutnya dia mengeluarkan keputusan untuk memecat Zia Ulhaq  dari kedudukanPanglima Angkatan Bersenjata. Surat pemecatan itu sampai kepada kepala dinas Inteligent negara. Dia menghubungi Zia Ulhaq  dan mengatakan padanya, “Surat pemecatanmu telah sampai padaku dari Ali Butho. Saya akan menunda pengumumannya sesaat, jika memang engkau mampu melakukan sesuatu. Cepatlah bergerak jangan sampai terlambat”.
Lalu Zia Ulhaq mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Ali Butho. Ali Butho ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Zia Ulhaq membubarkan kabinet Butho dan mengambil alih pemerintahan Pakistan. Melalui sidang pengadilan akhirnya Ali Butho dijatuhi hukuman mati.
Dan sekarang anak perempuan Ali Butho menjadi pimpinan Partai Rakyat Pakistan. Dia dan keluarga wanita ibunya ikut mencalonkan diri dalam pemilihan suara. Sepertinya jumlah wanita yang mencalonkan diri ada tujuh orang… pintu nerakapun jumlahnya tujuh.
MENARA API YANG HILANG
Wahai saudara-saudaraku kaum Mujahidin, wahai kalian yang pergi berjihad di jalan Allah, wahai kalian yang datang -insya Allah- mencari keridlaan Allah, ketahuilah bahwasannya Allah telah menurukan firman-Nya dalam Al-Qur`an :

                                    (khot)
“Katakanlah, ‘Hai ahli kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya. Sedangkan kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik”. (QS. Al Maidah : 59)
1st. PEPERANGAN ANTARA HAK DAN BATIL.
Adalah merupakan hikmah Rabbaniyah jika di dunia ini akan senantiasa terjadi peperangan antara pengikut kebenaran dan pengikut kebatilan. Peperangan ini dimulai sejak dari manusia pertama Nabi Adam a.s  meninggalkan surga. Sedangkan permusuhan antara kedua golongan tersebut dimaklumatkan oleh Rabbul `Izzati dalam ayat :

                                                (khot)
“Allah berfirman,’Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat-tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”. (QS. Al A`raf: 24)
Hikmah Rabbaniyah dan undang-undang Ilahi ini terus berlaku, tidak berhenti dan tidak mengalami perubahan. Allah swt, Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui menghendaki gejolak peperangan itu tiada akan reda apalagi akan padam sampai Allah mewarisi (baca: mengambil alih) bumi dan segala isinya.
Peperangan dimana saling berhadap-hadapan di dalamnya dua barisan yang tidak pernah saling bertemu (seia sekata) selama-lamanya. Yang satu dipimpin oleh para nabi Allah dan Rasul-Nya –mudah-mudahan keselamatan dan kesejahteraan dari Allah senantiasa dilimpahkan atas mereka-, sedangkan barisan yang lain dipimpin oleh setan dan tentaranya.
Para pemimpin perang dari barisan yang pertama mempunyai pengikut dalam menempuh jalan yang panjang dan terang ini, yaitu para ulama pewaris para nabi dan para juru dakwah yang mengikuti jalan mereka dan menempuh perjalanan hidup berdasarkan petunjuk mereka.
Kemudian pihak yang lain diikuti oleh berbagai macam golongan, yang semuanya dikumpulkan oleh satu komando, yakni kebatilan; dan dipimpin oleh satu panglima, yakni setan. Mereka berjalan di satu jalan, jalan menuju neraka Jahannam. Dalam barisan ini muncul golongan Ahli Kitab, kaum musyrikin dan orang-orang atheis.
terhadap tentara-tentara setan dan partai-partainya, Allah telah menjamin untuk tidak memberi pertolongan dan akan dicampakkan rasa takut dalam hati mereka. Meski demikian, Allah swt, menegaskan bahwa kaum musyrikin tidak akan menghentikan permusuhan mereka terhadap kaum mukminin.
“Mereka tiada henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran) seandainya mereka mampu”. (QS. Al Baqarah : 217)
Terhadap golongan Nasrani, maka Allah telah menjamin untuk memecah belah mereka:
“Dan di antara orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani’. Ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya, maka Kami timbulkan diantara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat”. (QS. Al Maidah : 14)
Sedangkan terhadap golongan Yahudi, maka Allah `azza wa jalla telah menjamin untuk memadamkan api fitnah mereka :
“Orang-orang Yahudi berkata, ‘Tangan Allah terbelenggu’ (1). Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu, dan mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka. Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur`an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan. Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan”. (QS. Al Maidah : 64)
Adapun barisan orang-orang yang beriman, maka Allah telah menjamin untuk memelihara mereka dengan pemeliharaan- Nya, dan menolak tipu daya orang-orang zhalim yang hendak ditimpakan kepada mereka, serta membawa mereka kepada kemenangan.
“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka tiada sedikitpun dapat membahayakanmu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”. (QS. Ali Imran : 120)
“Katakanlah kepada orang-orang kafir, “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya”. (QS.???: 13)
Peperangan itu telah jelas kesudahannya sejak permulaan, dengan satu syarat: di medan peperangan tersebut tentara Allah harus sabar dan bertakwa, mengangkat tinggi bendera Laa ilaaha illallah ,bertawakkal kepada Rabb mereka, berjalan di atas manhaj Nabi saw mereka, serta mengikuti jejak salaf shaleh mereka.
“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka”. (QS. Al An`am: 90)
Peperangan tersebut dikendalikan oleh Rabbul `Izzati dengan `Inayah (pertolongan) Nya dan dijaga dengan pemeliharaan-Nya. Maka dari itu tentara-Nya harus benar-benar bersandar penuh kepada Penciptanya dan berpegang teguh kepada ajaran dien-Nya, serta menjauhi musuh-musuh-Nya dan tentara-tentara setan
Allah `Azza wa Jalla berfirman tentang orang-orang mudyrik:
 “Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasulnya dengan orang-orang musyrik, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)…..”. (QS. At Taubah: 7)
“Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul- Nya dengan orang-orang musyrik), kalau jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, maka mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak pula (mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedangkan hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”. (QS. At Taubah: 8).
Mereka yang hendak menyelisihi hukum ini dan bersepakat dengan musuh-musuh Allah di pertengahan jalan, maka sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang salah perhitungannya. Mengapa demikian? Sebab faktor-faktor amarah dan kebencian itu selalu ada sampai hari kiamat. Kebencian, kedengkian dan tipu daya orang-orang musyrik akan senantiasa wujud dan tidak pernah akan berhenti sepanjang kita masih memproklamirkan diri bahwa kita adalah orang-orang beriman.
“Katakanlah,  ‘Hai ahli kitab apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang di turunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelum itu? Dan sesungguhnya kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik”. (QS. Al Maidah: 59)
Dua sebab yang senantiasa wujud dan tidak akan mungkin hilang atau habis. Dua sebab yang menyalakan api permusuhan antara barisan orang-orang beriman dengan orang-orang kafir, antara barisan pembela kebenaran dan barisan pembela kebatilan. Dua sebab itu ialah : Keimanan orang-orang beriman dan kefasikan orang-orang kafir dan Ahli Kitab.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka”. (Qs. Al Baqarah : 120)
Permusuhan ini tidak akan berakhir sampai orang-orang muslim murtad dari agamanya dan mengikuti agama Ahli Kitab. Oleh karena itu jika kita hendak memelihara agama kita dan berjalan dengan penjagaan Rabb kita, maka kita harus minta petunjuk dengan petunjuk-Nya, meminta kemenangan hanya dari-Nya dan meminta turunnya rezki serta bantuan hanya dari sisi-Nya. Adapun berkompromi  dengan musuh-musuh Allah di pertengahan jalan, maka hal ini tidak mungkin (tidak boleh) dikerjakan selama-lamanya.
“Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedangkan hati mereka menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”.
Tanyakanlah kepada lembaran sejarah akan permusuhan mereka terhadap Islam. Pada hari tentara Tartar yang musyrik, memasuki ibu kota Baghdad tahun 656 H. Ibnu Katsir mengisahkan dalam Tarikh nya: “Telah dibunuh kaum muslimin, sebanyak 800.000 jiwa. Dalam riwayat yang lain dikatakan 2 juta jiwa. Khalifah beserta anak-anaknya ditangkap dan dibunuh semua. Para ulama ditangkap dan dilemparkan ke dalam lubang-lubang galian tempat membuang kotoran lalu mereka dijatuhi kotoran dari atas hingga mati. Sebagian lain lari dari kekejaman dan kebiadaban tentara Tartar, memasukkan dirinya (bersembunyi) ke dalam lubang-lubang persembunyian di bawah tanah. Sewaktu maklumat pengampunan diumumkan, mereka keluar dari lubang persembunyiannya, namun wajah mereka telah berubah pucat warna kulitnya. Mereka tak mampu bertahan hidup di luar melainkan hanya beberapa hari saja dan setelah itu mati karena kondisi kesehatan mereka sangat buruk. Tak sampai hanya di situ kebiadaban mereka. Seluruh isi perpustakaan di kota Baghdad dibuang ke sungai Tigris hingga warna airnya berubah biru sampai beberapa bulan lamanya”.
Tengoklah apa yang diperbuat kaum Salibi (Ahli Kitab) tatkala mereka berhasil menguasai Baitul Maqdis. Ibnu Katsir menuturkan dalam tarikhnya: “Tujuh puluh ribu kaum muslimin dibantai di halaman Masjidil Aqsha. Ada salah seorang Nasrani yang menggambarkan pembantaian tersebut. Katanya, “Darah yang tumpah menggenangi tempat pembantaian tersebut, menutup kaki-kaki kuda sampai ke daerah lututnya. Tangan-tangan dan kaki-kaki jenazah mereka yang dibantai terapung di atas genangan darah”.
Lalu apa yang mereka perbuat di Palestina? Apa yang mereka perbuat di Zanzibar? Di Tasyad? Di Lebanon? Pembantaian demi pembantaian dialami oleh kaum muslimin. Kenapa mereka dibantai? Lantaran mereka adalah kaum muslimin, itu saja….!! Seluruh agama, ideologi dan kepercayaan bersatu padu dalam membantai kaum muslimin di atas permukaan bumi. Ada dua perkara yang senantiasa menggelisahkan musuh-musuh Allah di sepanjang sejarah:
1.      Bersatunya kaum muslimin di bawah satu kepemimpinan.
2.      Berpegang eratnya kaum muslimin terhadap ajaran agama mereka.
2nd.          GENDERANG PERANG BAGI ISLAM DAN KAUM  MUSLIMIN.
Gibb (seorang orientalis) menulis dalam bukunya ‘Pandangan Islam’; ‘Sesungguhnya mayoritas bangsa Timur sekarang berjalan menuju prinsip sekularisme. Ini tidaklah mengherankan, karena mereka berjalan menurut pengaturan dan pengarahan kami. Kami telah meletakkan tangan-tangan kami dalam dunia pendidikan sehingga dengan demikian merekalah yang akan merumuskan konsep-konsep pendidikan. Ini di satu segi, dan di segi yang lain kami berhasil menguasai mass media dunia sehingga kami dapat dengan mudah menyebarkan prinsip sekularisme ini. Namun ada dua masalah yang senantiasa menggelisahkan kami:
1.      Harakah Islamiyah. Karena harakah ini bisa meledak suatu saat seperti bom waktu. Dan karena harakah ini sangat sukar diawasi.
2.      Pondok-pondok pendidikan (pesantren) agama.
Berkata Lawrence, -tokoh revolusi Arab, seorang intelijen warga negara Inggris yang terkenal dengan sebutan “Raja padang pasir Arab yang tak bermahkota”- “Pernah suatu ketika saya digoda oleh lamunan besar, yaitu ketika saya berangkat dari negeri Inggris ke negeri Arab, berkata hati kecil saya, ‘Apakah mungkin bangsa Arab meninggalkan idealisme mereka yang tinggi (yakni Islam) dan menggantikannya dengan ikatan-ikatan yang baru yang lain seperti nasionalisme misalnya … jika kami dapat mencapai tujuan ini, maka sungguh kami telah dapat mewujudkan apa yang kami inginkan”. Dan akhirnya lamunan itu menjadi kenyataan setelah mereka terlibat dalam Perang Dunia I. Mereka dapat menyingkirkan Islam dan berperang melawan pasukan Muslim Turki dengan nama nasionalisme Arab. Mereka menembakkan peluru mereka yang pertama tepat di jantung Islam.
Lawrence berkomentar – setelah berakhir Perang Dunia I, setelah pasukan Turki mengalami kekalahan dan Inggris berhasil menancapkan dominasinya di negeri-negeri Arab. Mereka dapat merebut ibu kota Khilafah dan mengambil alih mimbarnya yang dahulu pernah menggoncangkan seluruh dunia-. “Sesungguhnya saya merasa bangga sekali, bahwa dalam tiga puluh kali pertempuran yang saya ikuti, maka tidak ada darah tentara Inggris yang tertumpah. Oleh karena bagi saya, darah seorang Inggris lebih berharga daripada seluruh bangsa yang kami perintah (baca: jajah). Dan sesungguhnya revolusi Arab yang kami cetuskan hanya membutuhkan biaya tidak lebih dari 10 juta Dinar”.
Adalah Lawrence berhasil memperalat dan melakukan negoisasi dengan orang-orang Badui. Dia menjanjikan 1 Dinar emas jika mereka dapat menyerahkan satu kepala tentara Turki. Adapun orang-orang Badui itu adalah kabilah-kabilah Arab yang bertempat di daerah antara perbatasan wilayah Yordania, Arab Saudi dan Syiria. Dan sebagian di antara mereka ada yang sengaja menyembelih ternak di sumber-sumber air, agar tentara Turki tidak dapat meminumnya  dan mati karena kehausan. Ibu saya –Ibu `Abdullah `Azzam- bercerita, “Mereka mencari tentara Turki di rumah kami setelah pasukan Turki mengalami kekalahan. Mereka menyembelih hanya karena mau merampas sepatunya atau pakaiannya”.
3rd.           BAGAIMANA KHILAFAH MENGALAMI  KEJATUHAN ?
Faham Nasionalisme tegak berdiri di negeri-negeri Islam. Islam diperangi oleh orang-orang yang membawa embel-embel Islam dan gelar-gelar muslim, melalui tangan orang-orang yang bernama Muhammad, `Umar dan lain-lain. Memang Turki waktu itu mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I, namun menara apinya masih tegak berdiri. Oleh karenanya musuh-musuh Allah berupaya menghancurkannya. Mereka bermaksud meruntuhkan khilafah yang menjadi menara api petunjuk bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Lalu  masuklah tentara Sekutu ke kota Istambul. Selanjutnya mereka mengorbitkan Musthafa Kamal Ataturk setelah melicinkan jalan baginya… Sebelum itu, Panglima pasukan Inggris Allenby menemui Musthafa Kamal di Palestina dan mengadakan kesepakatan rahasia. Musthafa waktu itu diberi kepercayaan sebagai Panglima pasukan Turki di dekat Nabulus. Kesepakatan itu menyebutkan: Jika Musthafa Kamal bersedia membuka jalan bagi pasukan Inggris untuk mengempur bagian belakang pertahanan pasukan Turki di Palestina, maka di masa mendatang mereka akan mengangkatnya sebagai penguasa Turki. Maka Musthafa Kamal melaksanakan kesepakatan itu untuk mewujudkan impiannya. Selanjutnya pasukan Allenby memukul bagian belakang pertahanan pasukan Turki ke IV. Dalam serangan tersebut, pasukan Inggris berhasil menawan 100.000 tentara Turki,  dan merebut Palestina serta masuk Baitul Maqdis.
Kemudian sesudah itu, Inggris menyusun suatu rencana untuk mengorbitkan nama Musthafa Kamal di mata bangsa Turki. Mereka membuat sandiwara peperangan yang cukup panjang. Sandiwara perang Avion, Azmir dan Sicoria. Dalam peperangan tersebut Musthafa Kamal berhasil mengalahkan tentara Inggris dan tentara Sekutu. Kemenangan-kemenangan ini membuat namanya menjadi besar dan terkenal. Kepahlawanannya menjadi buah bibir rakyat Turki sehingga akhirnya Musthafa Kamal menjadi tokoh idola yang menjadi panutan generasi muda Turki.
Setelah berakhirnya sandiwara-sandiwara itu, maka Musthafa Kamal berhasil menjadi orang kuat di Turki, dan menerima tampuk kekuasaan negeri tersebut. Langkah pertama yang dikerjakannya adalah menjatuhkan khilafah, memerangi syi`ar-syi`ar Islam, melarang penulisan Al-Qur`an dengan bahasa Arab, memerintahkan imam-imam masjid mengimami shalat dengan bahasa Turki, melarang pelaksanaan ibadah haji, melarang shalat berjama`ah bagi pegawai pemerintah, memerintahkan aparat kepolisian untuk merazia wanita-wanita yang mengenakan hijab dan memberi wewenang kepada polisi untuk menyobek-nyobek pakaian wanita-wanita muslimah di pasar-pasar, melarang penggunaan bahasa Arab, melarang penulisan bahasa Turki dengan huruf Arab dan menggantikannya dengan huruf latin. Pendek kata, dia memerangi Islam secara menyeluruh dengan tujuan memisahkan generasi muda Turki dengan agama Allah, Arab dan bahasa Arab secara total.   Perbuatan jahatnya terus berlanjut sampai Allah membinasakannya pada tahun 1938 M. Kedegilan, kesombongan dan kebanggaan Musthafa Kamal terhadap dirinya benar-benar telah mencapai klimaksnya, sehingga pada saat akhir hhidupnya dia sempat mengepalkan tangannya ke langit dengan maksud mengancam Rabbul `Alamin.
Musthafa Kamal mati setelah melakukan sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh negeri-negeri Eropa selama tiga abad lamanya, yakni menjatuhkan khilafah dan meruntuhkan mimbar Islam sehingga kaum muslimin di seluruh penjuru dunia bercerai berai. Tidak  ada yang mengumpulkannya dan tidak ada pula yang menggembalanya. Keadaan mereka seperti sekumpulan domba di malam yang dingin. Mereka menjadi mangsa dan santapan empuk bagi kawanan srigala dan anjing hutan.
Eropa melihat bahwa eksperimen ini, yakni yang dilakukan Musthafa Kamal- berhasil membuahkan sukses yang besar. Mereka memunculkan eksperimen ini dengan nama ‘Reformasi dan Perkembangan’.
Hingga setiap kudeta militer yang timbul di negeri Arab, maka –hampir dapat dipastikan- bahwa yang jadi tokoh idola mereka adalah Musthafa Kamal.
Sebagaimana halnya Anwar Sadat, dia mengatakan, “Di dinding rumah kami tergantung lukisan Musthafa Kamal”. Karena itu, tidak mengherankan jika ada seorang penulis Mesir yang menghadiahkan Buku Biografi Musthafa Kamal kepadanya.
Mu`ammar Qadafi sama juga dengan Anwar Sadat. Tokoh idolanya adalah Musthafa Kamal Ataturk. Dia membunuh dan memenjarakan banyak ulama karena mereka tidak setuju dengan langkah Ghadafi yang menerapkan konsep pembaharuan Musthafa Kamal yang memisahkan agama dengan politik.
Demikianlah Musthafa Kamal menjadi idola para tokoh militer yang melancarkan revolusi di negeri kita, negeri kita, negeri Islam. Mata-mata disebarkan, pandangan dipusatkan dan perangkat pengawas tidak berhenti beroperasi untuk mengawasi kelompok Islam yang bermaksud mengembalikan kekhilafahan Islam di muka bumi. Blok Barat dan blok Timur saling berpesan dan saling mengingatkan, “Apabila ada lima orang berkumpul, menyeru umat Islam untuk menghidupkan kembali agama Allah sebagai tatanan hidup mereka atau mengajak mereka untuk menegakkan kembali kekhilafaan Islam; maka mereka harus ditumpas tanpa perlu diberi belas kasihan…”.

                                    (khot)
“Apakah mereka saling berpesan tentang rasul yang datang itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas”. (QS. Ad  Dzariyat: 5)
Maka dari itu, setiap mereka melihat kelompok Islam di suatu tempat di bumi, yang mengangkat bendera Laa ilaaha illallah dan menyeru manusia untuk menghidupkan kembali agama Allah sebagai tatanan hidup mereka maka mereka pasti melancarkan serangan biadab dan hantaman keras terhadap kelompok tersebut. Mereka betul-betul ingin  menumpas dan menghabisinya sehingga raksasa yang tidur itu tidak berdaya lagi menguasai mereka. Bukankah Eropa pernah membayar jizyah kepada kaum muslimin beberapa abad lamanya ? Maka, mereka terus melanjutkan pemerintahan ala Ataturk di Turki melalui Ismat Inonu (Wakil Ataturk) sesudah kematian Musthafa Kamal Ataturk, agar supaya kaum muslimin tidak mempunyai kesempatan lagi untuk bangkit memimpin dunia.
D. KISAH ADNAN MANDRES.
Pada tahun 1950 terjadi peristiwa kecelakaan pesawat terbang di Turki, di mana dalam peristiwa kecelakaan itu, pemimpin Partai Keadilan Turki, Adnan Mandres ikut menumpang dalam pesawattersebut. Semua penumpang tewas terbakar dan hanya Adnan Mandres saja yang berhasil selamat. Adapun ceritanya adalah sebagai berikut: Pada waktu pesawat terbang yang ditumpangi Adnan Mandres mengudara, maka ada salah satu mesin pesawat yang mati. Lalu pilot mengumumkan keadaan darurat kepada penumpang bahwa salah satu mesin pesawat ada yang mati. Saat itu juga Adnan Mandres berdo`a kepada Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika ia diselamatkan dari bahaya maka ia akan berusaha mengembalikan Islam ke Turki. Akhirnya pesawat tersebut jatuh, semua penumpangnya tewas terbakar dan hanya dia yang selamat.
Setelah peristiwa itu Adnan Mandres turut dalam pemilihan umum. Dalam kampanye partainya, Adnan menjanjikan bahwa ia akan mengembalikan status Aya Sofia sebagai masjid. Dimana masjid itu dulu dirubah oleh Musthafa Kamal menjadi gedung museum. Dia juga menjanjikan akan mengembalikan kalimat adzan dengan bahasa Arab; mengidzinkan para penulis Al Qur`an masuk ke negeri Turki dan mengembalikan syi`ar-syi`ar agama Islam yang lain. Dengan program-program ini Adnan Mandres turut dalam pemilihan. Tanpa disangka dia mampu merebut suara mayoritas. Selanjutnya dia membentuk pemerintahan Turki dan dia menduduki jabatan Perdana Menteri.
Hadiah pertama yang diberikan oleh Adnan Mandres setelah menjadi Perdana Menteri kepada bangsa Turki adalah kalimat ‘Allahu Akbar’ dalam bahasa Arab. Maka keluarlah rakyat Turki ke jalan-jalan, menumpahkan tangis kegembiraan setelah tiga puluh tahun tidak mendengar kalimat ‘Allahu Akbar’. Selanjutnya Adnan Mandres mengembalikan Masjid Aya  Sofia sebagai tempat peribadatan dan mengidzinkan penulis mushaf Al Qur`an masuk ke negeri Turki.
Perubahan ini membuat bangsa Barat cemas. Lalu mereka saling berpesan dan bermufakat bahwa pemerintahan Adnan Mandres harus segera diakhiri. Karena pemerintahan ini dapat menjadi ancaman bagi mereka di masa mendatang. Kemudian  mereka menggerakkan kekuatan militer pimpinan Jamal Jorsel untuk mengkudeta pemerintahan Adnan Mandres. Adnan Mandres berhasil mereka tangkap dan mereka eksekusi dengan tuduhan mengadakan pengkhianatan besar terhadap pembaharuan Ataturk.
Belasan tahun kemudian Sulaiman Demirel –pengikut partai Adnan Mandres- turut dalam pemilihan parlemen dengan janji pembaharuan sama seperti yang pernah dijanjikan oleh Adnan Mandres. Sulaiman Demirel berhasil menang dalam pemilihan. Namun sekali lagi pemerintahan Sulaiman Demirel dikudeta oleh orang-orang Yahudi yang berada di jajaran militer. Akan tetapi Sulaiman Demirel tidak dihukum mati, oleh karena dia mempunyai hubungan dengan jaringan Masonisme Internasional. Dengan alasan inilah dia diberi pengampunan.