Rabu, 11 September 2013

RUNTUHNYA KHILAFAH DAN JALAN MENEGAKKANNYA

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Mudah-mudahan keselamatan serta kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Muhamad saw.
Wa ba`du, wahai saudara-saudaraku!
Allah Azza wa Jalla berfirman:
(khot)
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pemberi rizki. Yang mempunyai kekuatan lagi kokoh” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56-58).

IBADAH DI SISI MANUSIA
Ayat-ayat tersebut di atas menerangkan tentang batasan hidup manusia, yaitu ibadah kepada Allah Azza wa Jalla. Ibadah kepada Allah mempunyai dua sisi pada diri seorang manusia. Pertama, yang berkaitan dengan ibadah fardiyah ( yang bersifat individu). Kedua, yang  berkaitan dengan ibadah jama`iyah (yang bersifat kolektif).
Ibadah fardiyah, bisa dilaksanakan oleh seseorang secara sendiri-sendiri, baik ada tatanan dan peraturannya atau tidak. Baik seseorang tersebut hidup di Amerika atau di Rusia atau di negeri-negeri Barat. Dia dapat mengerjakan ibadah fardiyah ini secara terang-terangan atau secara diam-diam. Ibadah fardiyah seperti shalat, zakat dan puasa mungkin bisa dikerjakan seseorang di manapun dia berada. Akan tetapi ibadah jama`iyah hanya mungkin bisa dikerjakan melalui sekelompok orang. Diantara ibadah-ibadah ini misalnya  adalah awal mula ibadah haji; dimana dalam syi`ar-syi`ar haji imam harus memimpin manasik. Diantaranya juga ibadah jihad. Jihad adalah bentuk ibadah jama`iyah yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia seorang diri apabila dia menghendaki buah dari ibadah tersebut. Diantaranya juga adalah usaha` menegakkan hukum-hukum had Allah di muka bumi` seperti : memotong tangan orang yang mencuri, merajam orang yang berzina (yang sudah menikah) ; mencambuk orang yang berzina (yang belum menikah) ; mencambuk orang yang menuduh seseorang berzina tanpa menyertakan bukti dan lain sebagainya. Hukum-hukum had ini tidak mungkin bisa ditegakkan melainkan hanya melalui jalan jama`ah. Oleh karena itu Allah berfirman:

                                                         (khot)

“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya…” (QS. Al Maidah : 38)

Faqtha`uu (potonglah oleh kalian)……..as Saariqu (seorang pencuri)…….Mengapa kata al qath`u dalam perintah tersebut bertemu dengan wawu jama`ah? Yakni huruf wawu yang berfungsi menunjukkan bahwa yang melakukan pekerjaan adalah orang banyak. Jika demikian halnya, berarti harus ada sekelompok manusia (jama`ah ) yang bertugas melaksanakan pemotongan tangan, meskipun yang dikenai hukuman tersebut hanya satu orang. Berapa orang yang harus dipotong tangannya?   Hanya satu!                                   

                                                            (khot).


“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah olehmu sekalian….”(QS. An Nuur : 2)

Disini kata “Al Jaldu” (mendera ) dalam perintah tersebut juga bertemu dengan “wawu jama`ah” ? …..

                                                            (khot)
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi maka deralah olehmu sekalian mereka (yang menuduh itu) 80 kali dera “ (QS. An Nuur : 4)

Jika demikian , maka jama`ahlah yang punya kewajiban mendera. Dan jama`ahlah yang punya kewajiban memotong tangan. Sebab otoritas jama`ahlah yang memberikan mandat kepada imam atau  petugas  untuk melaksanakan hukum-hukum had itu terhadap orang yang melakukan pelanggaran.

Jika demikian , hukum-hukum had itu tidak mungkin bisa ditegakkan jika tidak melalui jama`ah. Bahkan sebagian besar beban atau tugas Islam dalam tatanan kemasyarakatan seperti ekonomi, politik dll, hanya bisa ditegakkan melalui jama`ah. Politik luar negeri, hubungan internasional, pendirian lembaga-lembaga ekonomi Islam, pelarangan atas bank yang mempraktekkan sistim riba: maka semuanya itu membutuhkan kekuatan jama`ah Islam untuk menerapkannya.
Melarang gambar-gambar porno di suatu negeri : melarang televisi menayangkan dan menyebarkan perkataan kotor serta gambar-gambar mesum di benak anak-anak yang sedang berkembang; mengarahkan koran-koran dan majalah-majalah ; menyita harta orang-orang kaya yang tidak menjalankan kewajibannya; menetapkan hukum hukum had bagi mereka yang menjalankan praktek riba, bagi orang-orang yang tamak, bagi perampok, bagi pencuri dll; maka semuanya itu membutuhkan suatu jama`ah. Jika di sana tidak ada jama`ah Islam yang mencegah itu semua, maka kerusakan akan merajalela di mana-mana . Sebagaimana Allah swt berfirman :

“ Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kalian (wahai para muslimin) tidak berbuat seperti itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar”. (QS. Al Anfal : 73)

Maksudnya: orang-orang kafir itu sebagian menjadi pelindung bagi sebagian yang lain, mereka saling bersekutu satu sama lain.
 Lihatlah USA (Amerika Serikat), negeri ini dihuni oleh bangsa-bangsa Eropa dan bangsa-bangsa Barat, seperti dari Belanda, dari Inggris, dari Spanyol dan lain-lain. Setiap negara bagian di Amerika Serikat mayoritas penghuninya datang dari kawasan
merupakan gabungan dari beberapa negara republik yang besar. Meski demikian Uni Soviet tidak mau bekerja sendirian saja. Negara ini mengumpulkan negara-negara komunis di Eropa Timur dan membentuk suatu persekutuan guna menciptakan kekuatan yang lebih besar dengan nama Pakta Warsawa.
Demikian juga Amerika Serikat, negara inipun tidak mau bekerja sendirian dalam menghadapi kekuatan militer Uni Soviet. Maka dia bersekutu dengan sebagian besar negara di Eropa Barat dalam satu persekutuan yang mereka namakan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
Mengapa demikian? Oleh karena semakin bertambah kekuatan yang mereka miliki akan semakin menambah peranan dan sepak terjang mereka di permukaan bumi.          Islam juga demikian, karena Islam adalah dien yang realistis dan interaktif. Rabbul alamin yang menurunkan dien ini mengetahui betul bahwa dien-Nya tidak mungkin bisa tegak dengan sempurna bila tidak dengan jalan jama`ah. Dimana jama`ah ini harus mempunyai pemimpin, -yang bergelar amirul mukminin- dan rakyat yang taat kepada pemimpin, serta Undang-undang yang mengatur mereka harus Kitabullah dan Sunnah. Keberadaan amirul mukminin (pemimpin), rakyat (jama`ah) yang mentaatinya serta Kitabullah dan Sunnah (sebagai unsur berdirinya sebuah daulah) yang menuntun  dan menerangi mereka dengan petunjuknya adalah sangat penting seperti pentingnya arti makanan,minuman dan udara bagi kehidupan manusia. Tak mungkin seseorang bisa hidup dan sempurna keislamannya selama-lamanya jika tidak ada dalam naungan Daulah Islamiyah  sebab sebagian besar beban dienul Islam yang harus dikerjakan oleh pengikutnya bersifat jama`iyyah.
Dari dalil pernyataan di atas (QS. Al Anfal:73) dapat disimpulkan bahwa di manapun tempat yang tidak diberlakukan di sana hukum Islam, maka kerusakan akan menyebar luas di tempat itu. Bank-bank  tersebar di seluruh permukaan bumi, di setiap negeri dan juga di negeri-negeri Islam. Lalu siapakah yang berani mengatakan,”Tutup bank-bank itu!”. ……Siapa? Kedai-kedai minuman keras  berdiri di setiap tempat dan orang-orang  memasukinya serta minum minuman keras di hadapan khalayak ramai. Siapakah yang berani mencegahnya?
Hotel-hotel hanya menjdai sarang kerusakan, kebejatan,dan kemesuman serta sarang wanita-wanita panggilan yang beroperasi siang dan malam. Sarang yang membakar akhlak manusia!
Demikianlah, apabila kekuatan Islam mengilang dan kelompok –kelompok yang hina terangkat posisinya dalam suatu masyarakat, maka apa kemudian yang terjadi?
Apabila tolok ukur dalam suatu masyarakat adalah Islam yakni Kitabullah dan Sunnah, maka keutamaan manusia akan diukur dengan hafalan Al-Qur`an mereka, dengan jihad mereka, dengan pengetahuan mereka teradap Kitabullah dan Sunnah, dengan akhlak mereka, dengan pengorbanan mereka.Lain halnya dalam masyarakat jahiliyah, materilah yang menjadi tolok ukur mereka. Bagaimana mereka bersaing ? Kadang mereka bersaing dengan banyaknya harta, kadang dengan perkara yang sangat remeh, sehingga persaingan ini tidak menambah apapun bagi mereka selain hanya kehilangan, kemerosotan dan kerusakan belaka.
Coba anda bayangkan ! Bagaimana orang seperti Ronald Reagan bisa menjadi presiden Amerika Serikat ? Apa keahlian Reagan di masa mudanya ? Dulunya Reagan adalah seorang penari dan penyanyi, suaranya merdu. Sepanjang karirnya dikelilingi wanita-wanita jalang, dan istrinya juga bekas seorang penari dan bintang film. Orang macam ini memimpin dunia selama delapan tahun berturut-turut !!
Orang seperti Reagan ini, apabila hidup di dalam lingkungan masyarakat yang bersih, maka dia tidak akan mungkin keluar dari penjara. Hukuman paling ringan yang layak diberikan padanya adalah penjara. Oleh karena dia telah membuat rusak akhlak manusia. Minimal, dia harus dijauhkan dari tempat yang ramai, yakni diasingkan.
Tengoklah apa yang diperbuat Khalifah Umar bin Khatthab atas Nashr bin Hajjaj. Suatu malam Umar mendengar seorang wanita bernyanyi menyebut-nyebut nama Nashr bin Hajjaj “Wahai, alangkah indahnya jika malam ini aku dapat bersanding dengan Nashr bin Hajjaj.” Maka pada pagi harinyaUmar mencoba mencari pemuda yang bernama Nashr bin Hajjaj; dan dia mendapati Nashr bin Hajjaj adalah seorang pemuda berwajah tampan.  Lalu Umar menggunduli rambut pemuda itu (dengan maksud agar pemuda itu berubah menjadi jelek dan para wanita tidak lagi memuja-mujanya).Tapi apa yang terjadi kemudian ? Wajah Nashr bin Hajjaj justru semakin bertambah tampan setelah rambutnya dicukur. Akhirnya Umar mengeluarkannya dari Madinah dan mengasingkannya ke suatu tempat yang jauh dari keramaian.
 Jadi apa sebenarnya kesalahan Nashr bin Hajjaj ? Nashr  tak punya kesalahan apapun. Dia diasingkan Umar gara-gara ketampanan wajahnya yang membuat mabuk kepayang para wanita.
Pernah pada suatu ketika saya bertanya kepada para mahasiswa yang mengikuti mata kuliah saya : “Bagaimana jika seseorang macam Qadafi atau Hafizh Asad  turut dalam pemilihan dalam masyarakat Islam, berapa suara yang bakal ia dapat?” Mereka menjawab:”Satu suara!” Lalu saya mengatakan pada mereka : “Kaum muslimin tidak boleh memberikan suara-suaranya kepada orang-orang semacam itu, sebab di dalam masyarakat Islam, orang-orang semacam itu tidak boleh dicalonkan, mengingat kesaksian mereka tertolak. Keadaan mereka minimal fasik. Adapun mengenai kekafiran Hafizh Asad, maka yang satu ini telah menjadi ijma`(kesepakatan )para ulama.
Memang pada saat tatanan Islam hilang dalam suatu masyarakat, maka semua parameter yang berlaku akan berubah. Dalam suatu masyarakat Islam yang kuat, yang dipimpin oleh tangan-tangan yang kuat, maka para ulama merupakan orang-orang yang menduduki barisan pertama dari seluruh lapisan masyarakat yang ada. Merekalah yang memberi keputusan hukum kepada amirul mukminin, dan  amirul mukminin akan mengembalikan segala persoalan yang berkaitan dengan hukum kepada mereka. Bahkan Harun Ar Rasyid sekalipun tunduk pada mereka. Padahal kita tahu bahwa Harun Ar Rasyid adalah seorang khalifah.
Pernah suatu ketika seorang rakyat jelata mengadu kepada Qadhi Abu Yusuf bahwa kebunnya telah dirampas oleh Khalifah Harun Ar Rasyid. Lalu Qadhi AbuYusuf menyidangkan perkara mereka. Harun Ar Rasyid berkata : “Kebun itu milik saya.”
“Tidak, kebun itu milik saya wahai tuan Qadhi.” Sahut lelaki miskin itu. Lalu Qadhi Abu Yusuf bertanya : “Wahai amirul mu`minin, apakah anda punya saksi?” Harun Ar Rasyid menjawab : “Ya, ada. Ja`far Albarmuki perdana menteri saya.” Kata Qadhi Abu Yusuf : “Saya tidak menerima kesaksiannya.” Mengapa engkau tidak menerima kesaksiannya?” Tanya Khalifah. “Oleh karena saya pernah mendengar dengan kedua telinga saya, Ja`far mengatakan kepada anda “Paduka adalah tuanku dan hamba adalah abdi (budak)mu”. Jika anda memang benar-benar tuannya, maka kesaksian seorang budak untuk tuannya tidak diterima. Dan jika perkataannya dusta, maka kesaksian seorang pendusta tidak diterima”.
Masyarakat yang bersih ini, menempatkan posisi seseorang sesuai dengan haknya. Kedudukan seseorang ditentukan dengan amalannya dalam Islam. Semua ditentukan berdasarkan amalannya. Semuanya ditentukan berdasarkan sejauh mana kadar hubungan dengan agama Islam. Inilah standar untuk mengukur keutamaan seseorang dalam masyarakat Islam.
Jika Bilal lebih mulia dan lebih utama dari pada Abu Sofyan, itu karena Bilal lebih dahulu masuk Islam dan lebih banyak berkorban dari pada Abu Sufyan, kendati Abu Sufyan adalah pemuka kaum Quraisy.
                                                                                                          .                       
B. KHILAFAH MERUPAKAN BAHAYA LATEN BAGI KAUM KAFIR.
Orang-orang Barat (non muslim) menyelidiki dengan penuh seksama tentang apa yang menjadi rahasia kejayaan Islam dan eksistensinya di permukaan bumi. Sampai mereka berkesimpulan bahwa ada beberapa perkara yang dapat menyatukan kaum muslimin di seluruh dunia, yaitu : Khilafah, Ka`bah, masjid Nabawi dan jihad fi sabilillah. Dan diantara perkara-perkara itu jihad merupakan kehidupan Islam, rahasia kekuatannya, penopang izzah (kemuliaan)nya dan sumber bagi keluhurannya. Selanjutnya mereka mengatakan: “Jika demikian halnya, maka kita perlu memfokuskan perhatian kita pada persoalan-persoalan di atas. Fokus kita yang pertama adalah “meruntuhkan khilafah”, oleh karena keberadaan khilafah bagi kaum muslimin adalah ibarat menara api yang memberikan penerang di malam gelap gulita. Semua orang datang dan berkumpul di sekelilingnya. Jika menara api dapat kita hancurkan, maka manusia akan hidup dalam kegelapan jahiliyah. Kita bisa melihat benda-benda yang ada di sekitar kita, karena ada cahaya, tapi seandainya listrik mati maka kegelapan akan menyelimuti kita dan kita tak dapat melihat apapun, jadi jika cahaya khilafah ini dapat kita padamkan, maka kaum muslimin akan kehilangan panduan yang akan mengarahkan jalan mereka.
Selama tiga abad terturut-turut, orang-orang Barat (non muslim) memusatkan perhatiannya kepada khilafah Islam. Mereka mencari jalan bagaimana cara meruntuhkannya, khususnya dalam dekade duapuluh lima tahun terakhir dari abad ke 19. Kemudian pada masa duapuluh lima tahun pertama dari abad ke 20, upaya menghancurkan itu mencapai klimaksnya. Mereka membuat perencanaan dan langkah-langkah guna meruntuhkan khilafah `Utsmaniyah  dan menyingkirkan Sultan Abdul Hamid yang memegang tampuk kekhilafahan sejak tahun 1876 M hingga 1909 M. Beliau berkuasa sepertiga abad lamanya.
Sultan Abdul Hamid seorang yang cerdik dan pandai.Beliau lulus dari  Fakultas Syari`ah dengan menempati rangking ke dua dari semua mahasiswa. Rangking pertamanya diduduki oleh Munib Hasyim, Mufti Palestina.
Sultan Abdul Hamid dinobatkan sebagai khalifah setelah kematian dua orang khalifah sebelumnya, yaitu ayahanda dan pamannya sendiri. Keduanya dibunuh oleh Perdana Menteri Mid-Hat Basya, seorang tokoh gerakan masonisme dan mengendalikan aktifitas club-club masonisme di Turki. Dia mendapatkan dukungan negara-negara Barat dan Timur dalam menjalankan program sekularisasi di negara Turki, mereka menyebutnya sebagai “Bapak Pembebasan”.
Setelah berhasil menyingkirkan kedua Khalifah, Mid-Had Basya datang menemui Sultan Abdul Hamid yang telah menyelesaikan studinya di Fakultas Syari`ah. Mid-Hat mengatakan padanya :”Kami bersedia menyerahkan posisi khilafah kepada tuan asal tuan menerima satu syarat yang kami ajukan kepada tuan, yaitu  Tuan harus bersedia memaklumatkan “Undang-undang”.
Sultan Abdul Hamid adalah seorang muslim yang .…… sebagaimana firman Allah ta`ala:

                                                (khot)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shaleh, maka mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya. “ (QS  Yunus: 9)
Allah memberinya petunjuk, lantaran keimanannya. Semula beliau menerima syarat Mid-Hat Basya untuk memaklumatkan “undang-undang”. Apa sebenarnya undang-undang yang diajukan tersebut ? yakni peraturan yang diambil dari undang-undang negara Eropa, yang mempersamakan hak antara orang-orang Nasrani, Yahudi dan Muslim.
 Padahal sebelum itu, orang Yahudi ataupun Nasrani tidak diterima kesaksiannya terhadap seorang muslim dalam mahkamah/pengadilan. Mereka juga tidak boleh masuk dan tidak punya hak masuk dalam dinas ketentaraan.
Banyak  peraturan-peraturan khusus yang berlaku bagi golongan Nasrani, antara lain:
        ·        Ucapan salam mereka tidak (boleh) dijawab;
        ·        Mereka tidak boleh berjalan di bagian tengah jalan, dan harus di pinggirnya;
        ·        Rumah mereka tidak boleh lebih tinggi dari rumah orang-orang muslim;
        ·        Mereka tidak diperkenankan membawa senjata;
        ·        Mereka tidak boleh menunggang kuda dengan menggunakan pelana;
        ·        Mereka tidak boleh membunyikan lonceng;
        ·        Mereka tidak boleh keluar rumah pada hari-hari besar mereka;
        ·        Jika salah seorang diantara mereka berkendaraan dan kemudian berpapasan dengan seorang muslim, maka dia harus turun dari kendaraannya. Sebab dia tidak boleh lebih tinggi dari seorang muslim.
        ·        Dan lain sebagainya.
Beginilah fenomena keadaan mereka di tengah-tengah masyarakat muslim pada masa pemerintahan daulah `Utsmaniyah sebelum diberlakukannya “Undang-undang” tersebut.
Dalam arsip Daulah `Utsmaniyah ditemukan data kematian seorang Nasrani , yang ditulis “Telah mati seorang kafir” sebagai ganti dari kalimat “Telah mati seorang Nasrani”.
Daulah `Utsmaniyah hanya mengenal dua identitas kebangsaan, yaitu kebangsaan muslim dan satunya lagi kebangsaan kafir. Mereka tidak mengenal kebangsaan Inggris, atau Perancis, atau Mesir, atau Arab, atau Turki dan sebagainya.Terhadap orang Palestina yang muslim   pasport perjalanan mereka  bagian luarnya tertulis “Daulah Al `Ulya Al Islamiyah” atau Daulah `Utsmaniyah sedangkan bagian dalamnya tertulis kebangsaan Muslim. Sedangkan bagi orang-orang Armenis, Rusia, Austria, Serbia, Bulgaria, Rumania dan negara-negara yang tunduk pada kekuasaan Daulah `Utsmaniyah pasport mereka tertulis “Kebangsaan Kafir” yang demikian ini membuat mereka marah dan geram.
Mereka bertambah geram karena Sultan Muhammad al Fath berhasil menaklukkan ibu kota Romawi timur, ibu kota negara Caesar Heraclius. Kemudian setelah penaklukan itu, beliau memperluas wilayah kekuasaannya ke benua Eropa. Yunani dia taklukkan, lalu Serbia, lalu Bugaria, laluYugoslavia, lalu Albania, lalu …. lalu…. dan seterusnya. Bahkan wilayah Rusia  waktu itu tinggal sedikit yang belum dikuasai. Semuanya berhasil ditaklukkan kaum muslimin. Yang tertinggal hanya kota Moscow saja. Sejak itu Moskow membayar jizyah kepada kaum muslimin. Demikianlah, dahulu orang-orang Rusia datang menyerahkan jizyah (pajak kepala) kepada pemerintah Daulah `Utsmaniyah, dengan patuh sedang mereka dalam keadaan terhina. Sebagian ulama memberikan fatwa bahwa orang kafir yang menyerahkan jizyah kepada kaum muslimin harus menjauhkan dirinya pada saat menyerahkan jizyah. Tentu saja yang demikian itu membuat mereka memendam rasa kemarahan.
Akhirnya mereka berkesimpulan bahwa khilafah merupakan sumber kekuatan ummat Islam. Maka dari itu mereka merancang strategi untuk meruntuhkan khilafah agar supaya kaum muslimin tercerai berai . Kemudian sesudah bercerai berai, mereka akan terkam seperti srigala menerkam domba yang tersesat di malam yang dingin. Mereka akan memangsanya di setiap tempat tanpa menemui halangan ataupun rintangan.
Dalam merealisir rencana tersebut, maka yang pertama kali mereka kerjakan adalah menyingkirkan Sultan Abdul Hamid, sebab Sultan Abdul Hamid adalah figur seorang muslim yang teguh dalam memegang prinsip.
Sultan Abdul Hamid telah mempelajari ajaran Islam dalam arti yang sesungguhnya. Beliau mengetahui bahwa Mid-Hat Basya adalah biang yang mendalangi tewasnya dua orang khalifah sebelumnya. Maka pada mulanya tawaran itu beliau setujui. Kata Sultan Abdul Hamid pada Mid-Hat Basya, “Ya, saya bersedia memaklumatkan berlakunya undang-undang yang kamu inginkan”. Lalu Mid-Hat Basya menyerahkan kekuasaan daulah `Utsmaniyah kepada Sultan Abdul Hamid, setelah mendengar kesediaan Sultan memaklumatkan berlakunyaundang-undang yang diinginkannya.
Langkah pertama yang diambil Sultan Abdul Hamid setelah berkuasa adalah menangkap Mid-Hat Basya dan menjebloskannya ke dalam penjara, kemudian menggantungnya mati. Peristiwa ini merupakan tamparan keras bagi negara-negara Eropa yang mendukung pembaharuan Mid-Hat Basya. Setidak-tidaknya hukuman mati itu sebagai qishas bagi Mid-Hat Basya, karena dialah yang telah membunuh ayahanda dan paman Sultan Abdul Hamid.
                                                                                                                                            
C. PERISTIWA BESAR.
Peristiwa besar yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid ialah pada tahun 1887 M di Basel, sebuah kota di Swiss. Di mana pada tahun itu organisasi Yahudi internasional yang dipimpin oleh Theodore Hertzl, mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan rencana pendirian sebuah negara bagi bangsa Yahudi. Dalam pertemuan tersebut, Hertzl mengatakan,”Sesungguhnya alasan kita berkumpul di tempat ini adalah untuk mencari tanah yang akan kita jadikan sebagai negara kita “.
                                                                                                                                          
D. ASAL BANGSA YAHUDI.
Di Eropa, bangsa Yahudi mengalami pengusiran, terutama di Spanyol. Petrus The Great, Kaisar Rusia, pada tahun 1882 M membantai jutaan orang Yahudi. Memang asal mula bangsa Yahudi, sebagian besarnya, dari Rusia; dari kawasan yang bernama Khazar. Akan tetapi orang Yahudi sekarang mengatakan, “Kami berasal dari tanah yang dijanjikan, yaitu Palestina. Palestinalah negeri nenek moyang kami”. Tapi pengakuan mereka tidak benar. Untuk menutupi kepalsuan dan kebohongan mereka, maka orang-orang Yahudi menghapus kata “Khazar” dari peta geografi dunia. Mereka menamakan laut Khazar dengan nama baru, yakni: Laut Caspi (CASPIEN SEA), sehingga kata Khazar tidak terdapat lagi dalam kamus. Dengan cara begitu, mereka dapat menyembunyikan asal-usul mereka yang sebenarnya sehingga orang-orang mempercayai propaganda mereka bahwa mereka dari Palestina.
Orang-orang Yahudi berkata, ”Kami diusir dan dibantai disetiap tempat, maka dari itu kami harus berkumpul di suatu tempat. Dan tempat yang paling baik untuk tempat tinggal kami adalah negeri nenek moyang kami, negeri yang dijanjikan kepada kami, negeri Yerussalem, di mana Haikal Sulaiman pernah berdiri., karena menurut penuturan kitab Taurat dan Talmud pada kami, harus didirikan kembali Haikal Sulaiman melalui tangan salah seorang putra Daud. Dan dari dalam haikal tersebut, salah seorang putra Daud akan memerintah seluruh dunia”.
Cara paling ampuh untuk membangkitkan fanatisme dan menyentuh solidaritas antar bangsa Yahudi ialah doktrin agama. Maka demikianlah, melalui doktrin tersebut mereka dapat mengumpulkan orang-orang Yahudi yang tersebar di mana-mana, karena doktrin tersebut memerintahkan mereka supaya kembali ke tanah leluhur mereka.
Lalu bagaimana mereka bisa sampai ke Palestina dan bagaimana kedudukan Palestina saat itu? Pada waktu itu Palestina merupakan bagian wilayah kekuasaan Daulah Utsmaniyah . Waktu itu belum ada organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ataupun Dewan Keamanan. Organisasi ini yang menciptakan dan mengendalikan adalah orang-orang Yahudi. Merekalah yang berada di belakangnya. Merekalah yang menggerakkan organisasi tersebut dengan dana keuangan mereka sehingga mereka dapat mempermainkan dunia sekehendak mereka.
Lalu bagaimana dengan orang-orang Amerika?  Orang-orang Amerika adalah manusia yang hilang (baca: tidak berarti). Setiap orang dari mereka hanya berfikir bagaimana cara mencari kesenangan, bagaimana cara mencari makanan, minuman, kendaraan, istri dan lain sebagainya. Setiap hari hanya berpikir dimana akan menghabiskan libur pekannya, Pergi ke tepi pantaikah? Atau pergi ke Atlantik, atau pergi ke Pasifik, atau ke Miami, atau ke Arizona. Inilah yang senantiasa dibicarakan orang-orang Amerika. Karena itu kalian dapati mereka bekerja keras selama lima  hari penuh seperti keledai. Dari pagi sampai petang. Pada Jumat sore mereka menerima gaji mingguan. Lalu esoknya mereka pergi dan menghabiskan waktu liburnya –hari Sabtu dan Minggu- di tepian pantai. Uang yang mereka kumpulkan selama lima hari mereka hambur-hamburkan pada waktu itu juga. Lalu pada Senin pagi mereka kembali, sedangkan saku mereka sudah tidak berisi apa-apa lagi. Demikianlah, kehidupan mereka seperti binatang ternak. Bekerja keras selama lima hari dan hasilnya mereka buang di akhir pekan untuk bersenang-senang, makan, minum, plesir, dan lain sebagainya.
Pernah suatu ketika, sebuah tim penelitian dari Universitas Harvard menyebarkan angket pada masyarakat Amerika. Angket tersebut berisi pertanyaan “Untuk apa kamu hidup?” Lalu delapan puluh persen dari responden memberi jawaban : “Saya tidak tahu” Mereka tidak tahu untuk apa mereka hidup!!

                                                (khot)

“Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti binatang ternak makan. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)
Lalu siapa yang mengendalikan kebijaksanaan politik negeri ini? Negeri yang sebagian masyarakatnya hanya berfikir tentang isi perut, sebagian lain mencari-mencari kesenangan dengan menenggak  minum-minuman keras, sebagian yang lain tenggelam dalam kubangan lumpur wanita-wanita jalang. Jadi  siapakah yang mengendalikannya? Jawabannya tidak lain adalah orang-orang Yahudi. Merekalah yang membuat rencana dan program di negeri tersebut. Wanita, uang, pers dan media massa semuanya berada di tangan mereka. Mereka membolak-balikkan fikiran orang-orang Amerika sekehendaknya. Jaringan pertelevisian menjadi milik mereka. bukan milik negara Amerika. Milik perorangan dan milik perusahaan-perusahaan swasta dan persero. Mereka menyebarkan racun lewat televisi ke setiap rumah.
Demikian juga  keadaan di negeri-negeri Barat. Sebagian besar dikendalikan oleh tangan-tangan Yahudi. Siapa yang berani menentang Yahudi maka dia akan dibunuh. Orang-orang Yahudi adalah orang-orang mujrim (banyak berbuat dosa) Mereka mempunyai sikap dengki terhadap golongan selain mereka. Mereka betul-betul manusia yang dengki!! Bayangkan saja! Jika mereka membuat kue hari raya- hari raya mereka, maka kue tersebut harus diadon oleh Hakhom, pemuka agama mereka. Gandum yang akan mereka adon untuk membuat roti dan kue tidak mereka campur  dengan air biasa, tapi mereka campur dengan darah seorang Nasrani atau darah seorang Muslim. Menurut keyakinan mereka, mereka harus menyembelih seorang Muslim atau lebih pada malam menjelang hari raya. Dan darahnya mereka tampung di suatu tempat. Lalu darah itu mereka gunakan untuk mengadon gandum. Dan dari adonan tersebut mereka membuat roti untuk hari raya mereka.
Mereka menyebut orang-orang di luar golongan mereka dengan kata “Juelem” yakni: ummi, tidak mengenal baca tulis atau bodoh. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Qur`an Karim :
“Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan,’ Tidak ada dosa bagikami terhadap orang-orang ummi”. (QS. Ali Imran : 75).
“Barang siapa yang berzina dengan perempuan Muslim atau Nasrani, maka dia akan memperoleh pahala. Barang siapa yang mencuri hartanya, maka dia akan memperoleh pahala. Barang siapa yang menyembelihnya, maka dia akan memperoleh pahala”.
Kedengkian berabad-abad yang tertimbun dalam dada orang-orang Yahudi, mereka tumpahkan kepada pemeluk dua agama; yakni orang-orang Nasrani dan orang-orang Muslim. Maka tidaklah mengherankan jika mereka menghancurkan kekuasaan para Uskup. Dan mereka pula ang meruntuhkan gereja orang-orang Nasrani. Mereka yang memprakarsai timbulnya revolusi Perancis –Revolusi terbesar di benua Eropa- Dan Revolusi Bolsyovia dengan tujuan menghancurkan agama Nasrani. Karena itu kita dapati semboyan-semboyan yang dipakai dalam revolusi tersebut semuanya bernada anti agama.
Dalam revolusi Perancis slogan mereka adalah:
“ Gantung Raja Terakhir Dengan Usus Paus Terakhir”.
Yakni: Belahlah perut pemuka agama terakhir, lalu keluarkan usus-ususnya dan kemudian pakailah usus-usus itu untuk menggantung raja terakhir. Maksudnya : Akhirilah sistem pemerintahan monarkhi dan pemerintahan agama di permukaan bumi. 
Sementara dalam revolusi Bolsyovia slogan mereka adalah :
“Tidak ada Tuhan. Dan Hidup Adalah Materi”
“Agama Adalah Lintah Yang Menghisap Darah Rakyat”.
“Agama Adalah Racun Bagi Masyarakat”.

E. PENAWARAN HERTZL, KEPADA SULTAN ABDUL HAMID.
Kita kembali kepada konferensi Bazel yang diadakan oleh gerakan Masonisme di seluruh dunia.  Dalam konferensi tersebut Hertzl, selaku pendiri gerakan Masonisme Internasional, melemparkan suatu gagasan besar. Katanya, “Saya ingin membangun sebuah negara di atas tanah leluhur kita. Pendirian negara ini saya batasi waktunya, sepuluh sampai dua puluh tahun. Namun jangan sampai lebih dari lima puluh tahun”. Maka mereka yang hadir dalam konferensi tersebut berfikir dan melihat, rintangan besar apa yang akan mereka hadapi untuk merealisir gagasan tersebut. Akhirnya mereka menemukan bahwa perintangnya adalah Daulah`Utsmaniyah . Lalu mereka menyelidiki, siapakah figur yang memegang tampuk kekuasaan daulah tersebut, maka  mereka menemukan seorang figur yang berpendirian kuat. Dialah Sultan Abdul Hamid. Jika demikian, mereka harus bisa memperdayanya. Lalu cara apa yang mereka pakai supaya dapat membujuknya… Wanita? , mereka tidak dapat membujuk Sultan dengan persembahan wanita. Minuman keras? mereka juga tidak dapat menenggelamkan akal sehatnya dengan minuman wiski. Jika demikian tak ada lagi cara yang tersisa kecuali melalui harta saja!
Mereka mendatangi  Sultan Abdul Hamid dua kali. Pada kedatangan yang kedua tahun 1902 M. mereka menawarkan empat hal kepada Sultan, yakni :
1.      Kami akan memberikan 150 juta dinar emas ke kantong pribadi  tuan. (Pada masa dimana dinar emas mempunyai nilai  tukar yang sangat tinggi).
2.  Kami akan menutup sebagian besar hutang Daulah Utsmaniyah.
3.  Kami akan membantu membangun armada laut.
4. Kami akan membangunkan untuk tuan sebuah universitas Daulah Utsmaniyah yang besar. Dan mereka mensyaratkan pendirian universitas itu di negara Palestina.                                                                                                                                                                                        Tawaran itu mereka ajukan kepada Sultan Abdul Hamid dan sebagai  imbalannya mereka meminta agar orang-orang Yahudi diperbolehkan untuk berhijrah ke Palestina. Namun apa jawaban Sultan Abdul Hamid kepada Hertzl?. Sultan mengatakan kepada Hertzl :
“ Sesungguhnya andaikata tubuhku disayat-sayat dengan pisau atau salah  satu anggota badanku dipotong maka itu lebih aku sukai dari pada aku perkenankan kalian tinggal di bumi Palestina yang merupakan negara kaum muslimin. Sesungguhnya bumi Palestina telah direbut dengan pengorbanan darah. Dan sekali-kali bumi itu tidak akan dirampas dari mereka melainkan dengan pertumpahan darah. Dan sungguh Allah telah memuliakanku sehingga dapat berkhidmat kepada agama Islam selama tiga puluh tahun. Dan aku tidak akan mencoreng sejarah para leluhurku dengan aib ini”.
Kemudian Sultan mengatakan :
“Simpanlah uangmu itu hai Hertzl! Jika Abdul Hamid telah mati, maka kalian akan mendapatkan negeri Palestina dengan cuma-cuma”.
Beliau sangat hati-hati sekali dalam menghadapi Hertzl, pemimpin gerakan Yahudi internasional itu. Karena beliau tahu betul siapa orang-orang Yahudi itu. Mereka adalah orang-orang yang mengusasi kekayaan dan mass media serta mengendalikan aktivitas club-club Masonisme di seluruh dunia.
Seandainya saja ada seorang penguasa di negeri Arab atau penguasa Muslim yang mempunyai sikap seperti Sultan Abdul Hamid!!. Khalifah Daulah Utsmaniyah yang sewaktu kami masih kecil dulu diajari oleh para guru sejarah bahwa dia adalah seorang laki-laki penindas, lalim, congkak dan diktator. Dulu mereka menyebutnya dengan sebutan “Sultan Merah”. Mereka melukis gambarnya tenggelam dalam genangan darah. Demikianlah apa yang kami ketahui tentang sosok Sultan Abdul Hamid di waktu sekolah dulu. Sehingga kami membencinya setengah mati.
Ya memang demikianlah dulu kami diajari. Buku-buku sejarah mengajarkan demikian. Dan buku-buku itu mempengaruhi pemikiran anak-anak muslim seluruh dunia Islam. Mengapa bisa terjadi demikian? Sebab yang menulis sejarah adalah orang-orang Yahudi atau murid-murid orang Yahudi. Bukan hanya di Yordania saja, atau Palestina atau Syiria atau Mesir saja, bahkan di seluruh dunia Islam, sejarah yang menyesatkan ini diajarkan. Bahkan ketika kami masih kanak-kanak dulu, apabila ada diantara kami hendak mengatakan bahwa si fulan tolol, tidak tahu apa-apa, maka kami mengatakan : “Si Fulan Hamidi”- mengambil nama Sultan `Abdul Hamid- Yakni dia tidak tahu apa-apa.
F. RENCANA JAHAT UNTUK MENYINGKIRKAN SULTAN ABDUL HAMID.
Setelah mengalami kegagalan membujuk Sultan `Abdul Hamid dengan tawaran-tawaran manisnya, maka  Hertz pergi ke Italia  bersama Qrasow, seorang pengacara  Yahudi yang berasal dari Donma. Yahudi Donma banyak yang menampakkan ke Islamannya dengan maksud menghancurkan Khilafah dengan nama Islam secara lahir. Sampai di Italia Hertz mengirim telegram kepada Sultan Abdul Hamid, “Anda harus membayar harga pertemuan itu dengan tahta dan jiwa anda”.
Maka demikianlah, dari sejak kegagalan itu seluruh dunia menunjukkan sikap permusuhan kepada Sultan Abdul Hamid. Mereka berupaya membunuhnya. Pernah mereka datang dengan sebuah mobil yang penuh berisi bahan peledak dan meletakkan bahan peledak itu di samping mimbar tempat Abdul  Hamid melakukan shalat. Mimbar tersebut meledak dan menyebabkan kematian banyak orang yang sedang shalat, namun Allah menyelamatkan nyawa Sultan Abdul Hamid.
Setelah rencana itu gagal, maka mereka mengganti dengan rencana lain. Mereka membeli  satu persatu orang-orang yang berada di sekitar Sultan Abdul Hamid. Siaran-siaran diprogram sedemikian rupa untuk menimbulkan rasa antipati kepada pribadi Sultan. Jika pers orang-orang kafir di Eropa berbicara, maka pers-pers di Kairo harus menyuarakan seperti itu juga.
Para ulama Islam harus bicara, para menteri-menteri Muslim harus bicara sesuai dengan skenario mereka. Dan nyatanya para pemimpin Muslim menuduh bahwa Sultan Abdul Hamid adalah seorang Mujrim (banyak berbuat dosa), bahwa dia adalah Sultan diktator, bahwa dia adalah Sultan Merah (Penumpah darah), bahwa dia adalah seorang yang buas …dan seterusnya. Mereka semua termakan oleh  tipu daya orang Yahudi.
Kemudian mereka menggerakkan seluruh musuh-musuh Islam untuk menyerang Sultan Abdul Hamid. Mereka menumbuhkan bibit-bibit kebangsaan (nasionalisme) Arab di tanah-tanah yang subur, yakni melalui perguruan tinggi –perguruan tinggi yang mereka dirikan. Mereka mendirikan Universitas Amerika di Kota Beirut. Kenapa harus universitas? Sebab pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid, pendirian gereja di bagian manapun dari negeri Islam dilarang. Demikian juga dengan para misionaris, mereka dilarang masuk ke negeri-negeri Islam.

G. PEMIMPIN-PEMIMPIN MUSLIM YANG MERUSAK DI DUNIA ISLAM
Pada permulaan abad ke-19, musuh-musuh Islam membawa seorang mujrim yang bernama Muhammad Ali Basya. Orang ini tidak diketahui dari mana  berasal, dari mana silsilah keturunannya. Mereka menyerahkan pemerintahan negeri Mesir kepadanya. Kemudian Muhammad Ali Basya mengirim anaknya, Ibrahim Basya ke Syiria dan menyerahkan pemerintahan negeri tersebut kepadanya.
Ketika orang-orang Eropa mengetahui bahwa Muhammad Ali Basya seorang yang buta huruf, tidak kenal baca tulis, maka mereka mengirim seorang penasehat untuknya; namanya DR. Vlote orang Perancis dan seorang Perancis lainnya yang menamakan dirinya Sulaiman Basya Al Faransawi. Dengan bekal kepandaian dan pengalaman, maka DR.Vlote memulai usahanya dengan mendirikan Akademi Militer untuk Muhammad Ali Basya dan banyak lagi bangunan pemerintah di Mesir. Dia juga berusaha meyakinkan Muhammad Ali Basya untuk mengirimkan putra-putri Mesir ke negeri-negeri Eropa, khususnya Perancis, guna mempelajari kebudayaan barat. Dan usaha itu berhasil. Yang pertama kali mereka kirimkan adalah dari unsur militer.
Kemudian dalam waktu yang tidak terlalu lama, mereka mengadopsi undang-undang Eropa ke Mesir lewat pemuda-pemuda yang mereka kirim untuk tugas belajar. Usaha inipun berhasil mengganti undang-undang Islam dengan undang-undang Eropa lewat seorang alumnus Universitas Al Azhar. Namanya Rifa`ah Ath Thantawi. Semula dia dikirim ke Eropa untuk belajar di bidang hukum. Kemudian sekembalinya dari sana, Rifa`ah mulai mengadopsi undang-undang Perancis ke dalam sistem perundang-undangan pemerintah Mesir. Dan selanjutnya susunan undang-undang yang baru itu diterapkan oleh Muhammad Ali Basya.
Ketika muncul sebuah gerakan Islam yang benar di Jazirah Arab, negara-negara Eropa khawatir akan kebangkitan Islam dari Jazirah tersebut. Maka gerakan Islam yang muncul di Riyadh ini menjadi pusat perhatian mereka. Mereka mencari jalan bagaimana cara menumpas gerakan yang baru tumbuh itu.
Anda tahu, bagaimana keadaan Riyadh dan daerah-daerah padang pasir di sekitarnya pada tahun 1834 dan 1835 M ? Adakah seseorang yang mau membelinya dengan harga satu dinar emas ? Namun oleh karena di situ muncul gerakan Islam yang benar, maka mereka mulai mencemaskannya. Untuk pertama kalinya pasukan Syam yang dipimpin oleh  Ibrahim Basya menerobos padang pasir tersebut dan masuk wilayah Najed dan kemudian ke daerah Dar`iyah menumpas gerakan Islam yang mereka sebut dengan nama Gerakan Wahabi. Ibrahim Basya menangkap `Ubaidillah bin Su`ud dan membawanya ke Konstatinopel (Istambul). Selama dalam perjalanan tangan `Ubaidillah dibelenggu, dan sesampainya di Istambul, dijebloskan ke dalam penjara..
Mereka tahu, meskipun gerakan itu muncul di pedalaman padang pasir, namun mereka tetap khawatir gerakan tersebut akan meluas ke mana-mana sebagaimana Islam dahulu meluas dengan cepat di tangan Rasulullah saw. Mereka merasa cemas akan bangkitnya Islam. Maka dari itu gerakan Islam apa saja yang kuat di bumi, baik itu gerakan Salaf, Tabligh, Ikhwanul Muslimin atau gerakan yang membawa nama Islam, harus ditumpas sampai akar-akarnya dan tidak dibiarkan hidup berkembang.
Maka dari itu waspadalah kalian wahai kaum muslimin! terhadap rencana jahat yang dibikin oleh Yahudi internasional. Mereka tidak akan membiarkan Islam tegak di tempat kemunculannya. Dengan bentuk apapun sebuah gerakan  muncul, asal membawa nama Islam, maka itu artinya gerakan tersebut harus dilenyapkan.
Tumbuhnya nasionalisme Arab berasal dari Universitas Amerika di Beirut melalui peranan lima pemuda Kristen. Mereka adalah Cohen Makarius, Ibrahim Yaziji, Ya`qub Shuruf, Nasif Yaziji (Bapak Ibrahim Yaziji), dan Paul Bustani. Mereka menaruh telur-telur nasionalisme Arab di mesin penetas yang hangat, yakni di Universitas Amerika. Tak lama kemudian telur-telur itu menetas,  mereka berkata , “Beirut sudah tidak punya arti penting lagi bagi kita. Maka kita harus melakukan ekspansi  ke ibukota kaum muslimin seluruh dunia, yakni kota Kairo”. Lalu mereka memberikan isyarat kepada keluarga-keluarga Kristen supaya berpindah ke Kairo. Dan di sana mereka menerbitkan surat-surat kabar serta majalah.
George Zaidan, lelaki ini adalah orang Kristen dari Lebanon, berpindah ke Kairo dan mengelola surat kabar “Darul Hilal”. Salim Naqlan dan Philip Naqlan berpindah ke Kairo dan kemudian menerbitkan surat kabar “Al Ahram”. Sampai sekarang surat kabar tersebut  masih mencantumkan nama pendirinya. Tertulis di sana “Surat kabar ini didirikan oleh Philip Naqlan tahun 1866 M”.
Ada pula seorang perempuan Yahudi yang masuk agama Kristen, dia menamakan dirinya Rose Yusuf. Kemudian setelah pindah ke Kairo ia masuk Islam dan menamakan dirinya Fatimah Yusuf. Dia mendirikan lembaga kebudayaan yang diberi nama “Rose Yusuf”. Perempuan ini turut andil dalam mengendalikan politik pemerintahan Mesir lebih dari tiga puluh empat tahun. Majalah “Rose Yusuf” yang ia terbitkan sampai sekarang masih populer.
Mulailah mereka melancarkan serangan dan provokasi menentang Sultan Abdul Hamid. Agar rencana ini berjalan mulus, maka harus didukung oleh para ulama, oleh karena itu mereka melibatkan Syeikh Jamaludin Al Afghani. Mereka yang berprasangka baik pada pribadi Syeikh Jamaludin Al Afghani menyangkal dan memberikan pembelaan, mereka berkata, “Beliau tidak mengetahui adanya persekongkolan besar yang bertujuan menjatuhkan Sultan”.  Akan tetapi kenyataannya Syeikh Jamaludin itu terlibat provokasi menentang Sultan dan Kekhalifahan. Demikian juga peran yang dimainkan oleh Muhammad Abduh.
Rencana  tersebut harus didukung pula oleh para sastrawan. Maka mereka mengkader calon-calon sastrawan dan melepaskannya di tengah-tengah masyarakat muslim. Tugas mereka adalah membuat kaum muslimin anti terhadap Sultan lewat karya-karya sastra mereka. Di Kairo, ada salon yang didirikanoleh seorang putri keluarga raja yang bernama Nazili Fadhil. Salon tersebut bukan untuk mencukur rambut tapi mencukur agama. Nama salon tersebut adalah “Salon Sastra”. Adapun orang-orang yang mencari jasa pelayanan di salon ini antara lain : Muhammad Abduh, Ibrahim Al Muwalihi, Sa`ad Zaghlul, Qasim Amin, Luthfi Sayyid, Thoha Husain dan sejumlah tokoh-tokoh ternama di Mesir. Dan mereka semua ikut andil dalam upaya menghancurkan Sultan Abdul Hamid.
Bidang seni ikut berperan juga, maka Munirah Al Mahdiyah bernyanyi menentang Sultan `Abdul Hamid. Demikian juga para penyair, mereka turut berbicara. Ahmad Syauqi menyerang Sultan Abdul Hamid dengan syair-syairnya.
Orang-orang di dunia hanya mengenal pribadi Sultan Abdul Hamid melalui mass media, melalui seni, melalui sastra, melalui politik. Mereka tidak mengenal pribadi Sultan melalui pemberitaan yang benar sehingga mereka benci dan antipati terhadap Sultan.
Mereka berhasil mengorbitkan Sa`ad Zaghlul sebagai menteri kemudian sebagai Perdana Menteri. Yang mereka tuntut dari orang-orang yang berhasil mereka orbitkan adalah supaya mereka mau memusuhi dan menyingkirkan Sultan Abdul Hamid yang memegang Khalifah Islam.
Kaum muslimin betul-betul terpedaya. Mereka tidak mengetahui rencana busuk yang dijalankan musuh sehingga mereka tidak sadar mengecam bahwa Sultan Abdul Hamid adalah seorang yang dzalim, diktator, congkak dan penumpah darah. Sementara mass media yang ada saat itu ikut menaikkan emosi umat Islam. Mereka menggambarkan Sultan yang tubuhnya tenggelam dalam lautan darah. Mereka menulis: Sultan berbuat demikian …. Sultan membunuh ini… Sultan membunuh itu …. Serta provokasi-provokasi lain yang sangat menyudutkan Sultan.
Tidak cukup sampai di situ, mereka juga membeli orang-orang yang menjadi kepercayaan Sultan.
Dari kota Salonika, tentara Turki yang dikendalikan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani bergerak ke Istambul. Mereka bergerak dari markas-markas perkumpulan massoni….dari pusat organisasi Yahudi Internasioanal.
Salonika adalah salah satu kota di Turki. Penduduknya berjumlah 120.000 jiwa. 80.000 diantaranya adalah warga Yahudi keturunan Spanyol dan Italia. Dari perkumpulan Massoni di kota inilah, para panglima Turki seperti Musthapa Kamal Phasa, Anwar Basya, Thal`at Basya, Jawees Basya dan Jamal Basya mendapat didikan ….. Merekalah yang dikemudian hari menjadi panglima-panglima Turki.
Adalah Sultan Abdul Hamid menyukai orang-orang Arab dan condong kepada mereka. Dia mempercayakan pimpinan pasukan di kawasan tersebut pada seorang jendral keturunan Iraq, namanya Mahmud Syaukat. Namun sayang kepercayaan ini dikhianatinya. Mahmud Syaukat menggerakkan pasukan atas nama massonisme. Dia mengepung kota Istambul serta memblokade Istana Sultan.
Pada saat pengepungan ini, para anggota parlemen yang enam bulansebelumnya berhasil menekan Sultan untuk memaklumatkan undang-undang persamaan hak, berkumpul untuk menentukan nasib Sultan. Orang-orang Yahudi dan Nasrani turut terlibat dalam komplotan ini. Lalu mereka bersidang dan memutuskan ketetapan bahwa Sultan Abdul Hamid harus disingkirkan dari singgasananya.
Pada tanggal 7 April 1909 M , Sultan Abdul Hamid ditangkap dan pada malam harinya dibawa ke Salonika. Saudara lelaki Ramzi Bek, seorang Yahudi, diserahi kepercayaan untuk memenjarakan Sultan. Pada masa itu, mulailah Islam dijauhkan dari bumi Turki. Kemudian setelah itu bumi Palestina jatuh dalam cengkeraman orang-orang Yahudi.
Sultan Abdul Hamid telah pergi, maka terbukalah jalan selebar-lebarnya bagi orang-orang Yahudi. Mereka berdatangan ke bumi Palestina dan kemudian menyulut api peperangan yang menyebabkan pecahnya Perang Dunia I.
H. MUSTHAFA KAMAL ATATURK MENIKAM ISLAM DARI DALAM.
Turki adalah “The Sick Man” (Lelaki yang sakit), demikianlah gambaran yang kami pelajari di sekolah dahulu. Dan Eropa hendak membagi-bagi warisan The Sick Man dengan maksud menampakkan kelemahan Islam. Turki yang mewakili kebesaran Islam digambarkan oleh mereka sebagai lelaki yang sakit.
Pada saat itu Musthafa Kamal menjadi salah seorang panglima pasukan Turki di Palestina. Dia mengadakan persekongkolan busuk dengan Allenby, panglima pasukan Inggris. Allenby mengajukan penawaran rahasia pada Musthafa Kamal, “Jika kamu mau membantu kami memukul mundur pasukan Turki, maka akan kami serahkan Turki kepadamu sesudah negeri  tersebut kami kalahkan”.
Dan sungguh, Musthafa Kamal membuka pintu masuk Palestina kepada tentara Inggris dengan jalan menarik mundur pasukannya untuk memberi kesempatan pada pasukan Ingris yang dipimpin Allenby masuk melalui daerah penjagaannya. Lalu dengan mudah pasukan Allenby menggempur pertahanan belakang pasukan ke-empat Turki. Dan pada tanggal  17 September 1917 M mereka dapat memasuki kota Quds. Dalam pertempuran tersebut mereka berhasil menawan 100.000 tentara Turki. Maka setelah kemenangan itu Allenby berkata  dengan puas,  “Sekarang berakhirlah Perang Salib”.
Inggris benar-benar menepati  janjinya kepada Musthafa Kamal. Sesudah Turki jatuh dan tentara Sekutu berhasil menguasai Istambul,  Inggris menyerahkan Turki kepada Musthafa  Kamal sesudah berlangsungnya perundingan “Luzon” antara pihak Inggris yang diwakili oleh Lord Cirzon, Menteri Luar Negeri Inggri dengan pihak Turki yang diwakili oleh Ismat Inonu, pembantu Musthafa Kamal. Perundingan ini berjalan selama tiga bulan, dari November 1922  hingga Februari 1923.
Ada empat syarat yang diajukan pihak Inggris kepada wakil Turki dalam perundingan ini:
1.      Harus bersedia menjatuhkan Khilafah.
2.      Usaha apapun yang bermaksud menegakkan kembali Khilafah harus ditumpas.
3.      Harus bersedia mengambil undang-undang Eropa untuk menggantikan undang-undang Islam.
4.      Harus bersedia memerangi syi`ar-syi`ar Islam.
Ismat Inonu menandatanganinya, dan kemudian Inggris menyerahkan Turki kepada Musthafa Kamal.
Musthafa Kamal berhasil menjadi presiden Turki. Lalu dia menjalankan persyaratan yang diajukan oleh Inggris kepadanya. Dia memerangi Islam, melarang penggunaan bahasa Arab, melarang penduduk Turki mengenakan pakaian muslim di pasar-pasar, para polisi merobek-robek baju muslim yang dikenakan  rakyat Turki dan  melepas dengan paksa purdah yang dikenakan wanita-wanita muslim. Melarang rakyat Turki untuk berhaji ke Makkah, melarang  para pegawai pemerintah mengerjakan sholat berjama`ah, melarang ibadah Umrah, melarang rakyat Turki menulis dengan huruf Arab, merubah Masjid Aya Shofia masjid terbesar dan terindah di Turki menjadi gedung Museum, memaksa penduduk Turki memakai topi ala Eropa dan melarang mereka memakai tarbusyi (songkok) dan surban Turki, melarang pemakaian hithah dan ighal (jenis ikat kepala) yang menjadi ciri bangsa Arab. Yang jelas Musthafa Kamal membuat kerusakan besar di Turki.
Untuk menaikkan nama Musthafa Kamal di mata rakyat Turki, maka Inggris membuat berbagai sandiwara perang. Melalui sandiwara-sandiwara ini, Musthafa Kamal berhasil dikesankan menjadi pahlawan penyelamat bagi bangsa Turki. Bersama pasukannya Musthafa Kamal menggempur tentara Yunani. Tentara Sekutu diam dan tidak mengeluarkan reaksi apapun. Jadi apa bisa hal ini dikatakan sebagai perang sungguhan, bukankah hanya  sandiwara belaka?
Musthafa Kamal tampil sebagai pahlawan, dan rakyat Turki menerima kedatangannya sebagai pahlawan karena melihat Musthafa Kamal berhasil memukul mundur musuh yang hendak melakukan agresi ke wilayah Turki.
Setelah khilafah jatuh pada tanggal 3 Maret 1924 M, orang-orang Eropa mengatakan,  “Ada satu masalah penting yang tidak mungkin kami diamkan dan kami biarkan dalam kondisi yang bagaimanapun jua. Yakni : Upaya kaum muslimin untuk  menegakkan kembali kekhilafahan Islam. Rintisan apapun atau kelompok Islam manapun yang mengajak umat Islam untuk menegakkan kembali kekhilafahan di permukaan bumi, harus ditumpas habis”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                        UPAYA PERTAMA MENGEMBALIKAN KEKHILAFAHAN
Khilafah `Utsmaniyah jatuh pada tahun 1924 M. Upaya pertama kali yang dilakukan untuk mengembalikan kekhilafahan Islam dimulai tahun 1928 M, oleh gerakan Ikhwanul Muslimin yang dipimpin oleh Hasan Al Banna –mudah-mudahan Allah merahmatinya-.
Pada mulanya musuh-musuh Allah tidak menyadari gerakan Hasan Al Banna, sehingga gerakan yang dipimpinnya tumbuh dengan pesat dan pengikutnya bertambah banyak. Wallahu A`lam, yang nampak oleh kami, Hasan Al Banna adalah seorang lelaki yang mukhlis dan benar. Kami menyangka memang demikianlah keadaannya. Kami tidak bermaksud memuji-mujinya dihadapan Allah, dan kami tidak berani memuji-muji seseorang di hadapan Allah.
Meskipun umur Hasan Al Banna masih muda belia saat itu, yakni sekitar 23 atau 24 tahunan, namun berkat kharisma yang dimilikinya, maka dalam waktu yang relatif singkat dakwah Al Banna disambut oleh putra-putra Mesir yang terbaik.
Begitu Hasan Al Banna ikut terlibat dalam kancah perang Arab – Israel di Palestina, maka barulah musuh-musuh Allah sadar akan bahaya yang bakal ditimbulkannya. Mereka mengatakan, “Gerakkan Islam bersenjata yang dipimpin oleh Hasan Al Banna mengajak umat Islam untuk menegakkan kembali kekhilafahan Islam. Maka dari itu gerakan ini harus dibasmi!”.
Waktu itu Hasan Al Banna mengirimkan satu batalyon sukarelawan ke Palestina. Sukarelawan tersebut melakukan longmarch (jalan kaki) dari gurun Sinai ke Palestina. Ini terpaksa mereka lakukan setelah mereka dipulangkan dari `Aman. Semula mereka berangkat ke Palestina menumpang pesawat terbang. Pesawat itu menerbangkan mereka dari Kairo ke `Aman. Sampai di `Aman mereka diperiksa. Begitu kedatangan mereka diketahui sebagai sukarelawan muslim dari Mesir, maka pemerintah Yordania mengembalikan pesawat tersebut ke Kairo, tak seorangpun diantara mereka yang diperbolehkan turun. Mereka dipulangkan kembali ke Kairo oleh panglima Pasukan Yordania yang menjadi antek-antek Inggris.
Akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke Palestina dengan jalan kaki, menyeberangi Terusan Suez, melintasi Gurun Sinai dan kemudian masuk ke kantong-kantong persembunyian di negeri Palestina. Dari situlah mereka melancarkan operasi penyerangan.
Begitu Hasan Al Banna melihat negeri Palestina hendak dicaplok musuh (Yahudi), sementara negeri-negeri Arab yang berada di sekitarnya hanya diam dan melihat saja, maka dia mengirim telegram kepada pemimpin-pemimpin Arab. Dalam telegram itu
Hasan Al Banna mengatakan, “Jika kalian memang benar-benar serius dalam usaha kalian menyelamatkan Palestina, maka izinkanlah saya memasukinya dengan 100.000 sukarelawan untuk membersihkan negeri tersebut dari orang-orang Yahudi”.
Isi telegram tersebut juga sampai kepada mereka yang mengadakan konferensi puncak di `Alaya. Maka pada hari itu juga atau pada hari keduanya, duta Amerika, Inggris dan Perancis mengadakan sidang darurat di Fayed, sebuah kota yang terletak di sepanjang Terusan Suez.
Mereka memutuskan untuk menghantam sayap (kekuatan) Ikhwanul Muslimin. Kemudian keputusan itu mereka kirimkan  kepada Naqrasyi Basya, Perdana Menteri Mesir, agar melaksanakan keputusan tersebut -bukan kepada Raja Farouq yang memegang kekuasaan tertinggi di Mesir - . Maka dimulailah aksi persekongkolan jahat mereka untuk menumpas “Ikhwanul Muslimin”. Kantor-kantor jama`ah ditutup, ribuan pemuda Ikhwan dipenjarakan dan sebagian diantara mereka dihukum mati. Namun pemimpinnya, Syeikh Hasan Al Banna, dibiarkan bebas akan tetapi diawasi dengan ketat.

Namun sebelum dilaksanakannya keputusan ini, ada empat batalyon sukarelawan Ikhwanul Muslimin dari Mesir yang berhasil masuk Palestina. Ditambah lagi 1 batalyon Ikhwan dari Syiria yang dipimpin oleh Syeikh Musthafa As Siba`i,  1 batalyon Ikhwan dari Iraq yang dipimpin oleh Syeikh Muhammad Mahmud Ash Shawwaf, dan 1 batalyon Ikhwan dari Yordania yang dipimpin oleh Abdul Latif Abu Quroh.
Pada hari perayaan menyambut ulang tahun Raja Farouq, terjadi usaha pembunuhan terhadap diri Hasan Al Banna. Usaha ini didalangi oleh kepala Inteligent istana raja, Mahmud Abdul Majid. Mereka menembaki mobil yang ditumpangi Hasan Al Banna yang akan memberikan ceramah di suatu tempat . Hasan Al Banna dan sopirnya terluka, namun luka Hasan Al Banna tidak seberapa berat, hanya sopirnya saja yang mengalami luka cukup serius. Hasan Al Banna menenangkan hati sopirnya,  “Hanya luka ringan saja Alhamdulillah”. Lalu dia turun dari kendaraan dan mencatat nomor mobil yang menembakinya.
Hasan Al Banna dibawa ke rumah sakit Qashr `Aini (Rumah sakit Universitas Al Qahirah) dan dimasukkan ke ruang operasi.
Raja Farouq menghubungi petugas rumah sakit sewaktu Hasan Al Banna terbaring di ruang operasi, menanyakan pada mereka tentang keadaan Hasan Al Banna. Mereka menjawab, ”Lukanya ringan”.
Maka raja Farouq kemudian mengirim seorang perwira bernama Muhammad Washfi untuk membunuh Hasan Al Banna. Muhammad Washfi masuk ruang perawatan dan memerintahkan agar orang-orang yang berada di sana keluar. Lalu dia menutup pintu ruangan itu dan kemudian membunuh Hasan Al Banna di tempat itu juga.
Tak lama kemudian pihak Rumah Sakit mengumumkan wafatnya Hasan Al Banna. Lalu aliran listrik diputus dan mayat Al Banna dipindahkan dengan kawalan tank-tank yang berderet di sepanjang jalan dekat Rumah Sakit itu. Tak seorangpun diperkenankan untuk menshalati jenazah Hasan Al Banna, kecuali empat orang wanita saja. Jenazahnya dikubur dengan pengawalan yang sangat ketat dari pengawal raja Farouq yang lalim.
Hasan Al Banna dibunuh pada tanggal 12  Februari 1949 M. Dua hari berikutnya, Mesir mengadakan perundingan Rhodes dengan Israel. Dalam perudingan ini, Mesir mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat dan mempunyai batas wilayah sendiri. Sepuluh hari kemudian, Yordania juga mengadakan perundingan dengan Israel. Dan sekitar sepuluh bulan kemudian Syiria masuk dalam meja perundingan dengan Israel.
Pasukan Mesir yang berkedudukan di Palestina diperintahkan agar mengepung pos-pos pertahanan sukarelawan Ikhwan yang masih melancarkan serangan terhadap sasaran Yahudi di Palestina. Lalu mereka mengepung markas-markas dan pos-pos pertahanan Ikhwan dengan tank-tank milik Raja Farouq ( atau pasukan Mesir). Mereka diberi pilihan antara ikut berperang bersama tentara reguler Mesir atau menyerahkan diri. Mereka memilih opsi yang kedua. Lalu para sukarelawan itu dipindahkan ke kamp-kamp di Thur dengan kendaraan tank. Dan selanjutnya mereka dipindahkan ke penjara-penjara di Mesir. Setahun sesudah berlalu krisis Palestina, mereka dikeluarkan dari penjara. Lalu setahun berikutnya mereka turut berperang mengusir tentara Inggris di Terusan Suez.
Ketika Inggris dan Amerika melihat kekuasaan Raja Farouq mulai goyah, singgasananya mulai rapuh dimana dengan  sedikit tiupan saja akan membuat singgasana tersebut runtuh, maka mereka mulai mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru Mesir. Siapakah kelompok yang layak menggantikan pemerintahan raja Farouq? Akhirnya mereka menemukan bahwa calon paling kuat yang pantas menggantikannya adalah Ikhwanul Muslimin, putra-putra Islam yang telah menimbulkan kekaguman di hati rakyat Mesir. Apa sebabnya? Karena mereka pernah terjun  dalam dua peperangan besar di kawasan tersebut. Berperang melawan Yahudi di Palestina dan berperang mengusir tentara penjajah Inggris di Terusan Suez.

J. AMERIKA ADALAH MUSUH ISLAM.

Melihat fakta dan kenyataan yang tidak mereka harapkan itu, maka Amerika segera bertindak . Mereka membuat perjanjian dengan beberapa perwira pasukan Mesir, yaitu: Jamal Abdul Nashr, Anwar Sadat dan Abdul Hakim Amer. Duta Amerika menemui perwira-perwira ini dan mengatakan, “Tuan-tuan, kami ingin agar tuan-tuan melancarkan kudeta terhadap pemerintahan Raja Farouq. Kami bersedia melindungi dan membantu tuan-tuan,  dengan syarat :
1.      Harus bersedia menumpas harakah Islamiyah Ikhwanul Muslimin.
2.      Jangan mengganggu perbatasan Israel.
3.      Harus bersedia membubarkan Jami`ah  Al Azhar .
                                                                     
Mereka menyepakati ketiga persyaratan ini. Dan selanjutnya mereka melancarkan kudeta pada tahun 1952 M. Muhammad Najib dan Anwar Sadat  memberikan pernyataan bahwa  duta Amerika turut hadir dalam sidang pertama yang diadakan oleh Dewan Revolusi.
Duta Amerika, Jefferson meminta bantuan dana kepada pemerintahannya lewat pengarang buku “Lu`batul Umam” (Permainan bangsa-bangsa), salah seorang agen rahasia Amerika namanya Mells Copsland untuk mendukung revolusi Jamal Abdul Nashr. Dana sebanyak 3 juta dolar itu akan dipergunakan untuk membiayai pengoperasian berbagai perangkat intelegent, membeli mobil anti peluru buat Jamal Abdul Nashr, dan untuk menggaji para perwira yang turut dalam Dewan Revolusi. Presiden Eisenhower mengeluarkan dana tersebut dari kas pribadinya.
Kemudian ketiga persyaratan ini mulai dilaksanakan. Rezim Jamal Abdul Nashr memerangi Ikhwanul Muslimin, menghukum mati pemimpin-pemimpin mereka dan mengeksekusinya di tiang-tiang gantungan. Kendati dunia Islam berupaya menengahi persoalan tersebut, tapi Jamal Abdul Nashr, menolak campur tangan dari semua penengah-penengah itu.
Umar Baha`uddin Al Amiri, duta Syiria di kerajaan Arab Saudi waktu itu, datang menemui Raja Su`ud dan mengatakan padanya,  “Abdul Nashr hendak menghukum mati  para ulama di negerinya. Alangkah baiknya bila tuan menengahi persoalan mereka. Lalu Raja Su`ud mengirim putra mahkota  Pangeran Faesal  ke Mesir untuk menemui Jamal Abdul Nashr. Tujuan kunjungannya adalah untuk memintakan keringanan hukuman bagi para ulama yang hendak dihukum mati. Tapi Jamal Abdul Nashr  mengetahui rencana kunjungan Pangeran Faesal, maka dia memerintahkan anak buahnya untuk mengeksekusi mereka pada malam hari sebelum Pangeran Faesal tiba di Mesir.
Jama`ah Ikhwanul Muslimin diperangi, para aktivisnya dimasukkan ke dalam penjara, dan setiap muslim yang taat menjalankan ajaran agamanya dimusuhi karena kasus Ikhwanul Muslimin.
Tahun 1965 M, Dinas Intelejen Amerika mengirimkan pernyataan kepada Jamal Abdul Nashr,  “Anda mengira bahwa anda telah menghentikan arus kebangkitan Islam di negeri Muslim. Tapi itu keliru, sebab di sana masih ada gerakan Islam yang berada di bawah permukaan. Buktinya, buku ‘Ma`aalimu Fith Thariq” (Petunjuk Jalan) karangan Sayyid Quthb banyak tersebar di pasar-pasar. 30.000 buah buku laku terjual dalam waktu relatif singkat. Semuanya dibeli oleh kaum militan”.
Fakta ini membuat Dinas Intelejen Amerika dan negara-negara Barat tergoncang. Mereka mengatakan, “Jika demikian, di sana masih ada gelombang Islam yang berada di bawah permukaan. Gerakan itu harus diselidiki dan disingkap”.
Ketika berada di Rusia, Jamal Abdul Nashr mengeluarkan pernyataan, “Kami berhasil membongkar suatu persekongkolan yang bermaksud menyingkirkan saya. Persekongkolan itu didalangi oleh Ikhwanul Muslimin. Kami berhasil menangkap 17.000 orang aktivis dalam sehari. Jika persekongkolan mereka yang pertama kami maafkan, maka untuk yang kedua kali ini tidak akan kami maafkan”.
Selanjutnya Jamal Abdul Nashr menyuplai berbagai alat penyiksaan kepada sipir penjara. Alat-alat itulah yang digunakan untuk menyiksa para aktivis Ikhwan yang dijebloskan ke dalam penjara.
Ahmad Ra`if bercerita dalam buku tulisannya  “Pintu Gerbang Hitam”, “Suatu malam, salah seorang teman yang berada dalam sel tahanan bersama kami mati karena penganiayaan dan penyiksaan yang dialaminya. Paginya kami melapor kepada sipir yang datang membuka sel tahanan, “Pak sipir ada yang mati tadi malam”. Namun dia menjawab dengan nada kasar dan kurang ajar, “Hei anak-anak anjing, cuma satu  saja yang mati? Baik saya akan melapor pada atasan bahwa cuma satu yang mati malam ini.
Demikianlah ….. ya demikianlah 284 pemuda terbaik pada zamannya mati dibawah penguasa thaghut.
Bagaimana dengan Ismail Al Fayumi? Mereka mengikat kedua tangan dan kakinya, lalu kepalanya dihantam dengan patung perungu  –patung Jamal Abdul Nashr - hingga pecah. Maka seketika itu juga Ismail Al Fayumi mati.
Zainab Al Ghazali menulis kisah penyiksaan yang dialaminya selama meringkuk dalam penjara. Kisah tersebut termuat dalam sebuah buku setebak 200 halaman. Selama di penjara Zainab Al Ghazali mendapatkan siksaan yang luar biasa kejamnya. Jika ditotal, maka hampir 6800 ribu kali cambukan yang pernah dia rasakan. Penyiksaan yang dialaminya itu pernah beliau ceritakan sendiri kepada saya. Kami sering mengunjungi Zainab Al Ghazali setelah dia dikeluarkan dari penjara pada tahun1973 . Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepada Raja Faesal, karena berkat perantaraannyalah Zainab Al Ghazali dikeluarkan dari penjara. Raja Faesal mengirim pesan kepada Anwar Sadat – yang mengganti Jamal Abdul Naser setelah kematiannya-, “Saya mohon anda mengeluarkan Zainab Al Ghazali, Muhammad Quthb dan sejumlah aktivis Ikhwan yang lain yang meringkuk dalam penjara. Anwar Sadat memang menaruh rasa hormat kepada raja Faesal. Maka dia mengeluarkan Zainab Al Ghazali, Muhammad Quthb dan sepuluh aktifis Ikhwan lain yang meringkuk dalam penjara.
Dahulu, saya bersama keluarga sering mengunjungi Zainab Al Ghazali. Dia menceritakan pada kami berbagai keajaiban yang pernah dialaminya selama meringkuk dalam penjara….Katanya, ”Selama lima tahun saya tak pernah menikmati tidur dengan nyenyak lebih dari lima menit. Juga ada beberapa orang sipir penjara yang masuk Islam setelah melihat keanehan yang tejadi pada diri saya. Mereka berkata,”Demi Allah! Sebelumnya kami tidak yakin akan adanya tuhan, tetapi keadaan Zainab yang tidak rasional itu memaksa kami untuk mengakui bahwa Tuhan itu benar-benar ada”.
Selanjutnya Zainab Al Ghazali menceritakan,”Ada tiga puluh buah kamar penyiksaan dalam penjara yang saya tempati. Setiap kamar dilengkapi alat penyiksaan yang berbeda satu dengan yang lain.Mereka berulang kali memasukkan saya ke kamar-kamar itu. Suatu ketika mereka menyiksa saya selama 24 jam nonstop selama sepuluh hari. Siang hari disiksa di kamar penyiksaan dan malam harinya saya dimasukkan ke dalam kolam berair dingin dengan kondisi pakaian saya dilucuti. Selama sepuluh hari itu saya disiksa tanpa diberi makan minum ataupun istirahat. Suatu ketika saya sedang dalam keadaan mengantuk di dalam kolam, mendadak kepala saya tersiram air, maka saya menengadahkan kepala ke atas. Tiba-tiba di depan saya telah ada tempayan emas berisi buah-buahan yang tidak ada bandingannya di dunia. Saya mengambil sebutir buah korma – yang panjangnya sejari- dan memakannya. Ketika saya sadar sepenuhnya ternyata buah korma itu telah berada di tenggorokan.

SAYYID QUTHB, FENOMENA UNIK DALAM TANTANGAN DAKWAH.
Harakah Islamiyah mendapat hantaman keras dengan dihukummatinya Sayyid Quthb. Pada hari eksekusi hukuman matinya, Jamal Abdul Nashr mengirim Direktur Penjara Perang Hamzah Al Baisuni ke rumah Hamidah Quthb dengan maksud agar dia bersedia membujuk Sayyid Quthb supaya mau meminta maaf, “Jika Sayyid Quthb dihukum mati, maka kematiannya adalah kerugian besar bagi dunia. Bukan hanya buat negeri Mesir saja, dan bukan hanya buat dunia Islam saja, tapi bagi seluruh dunia. Cepatlah kamu temui dia dan bujuklah agar dia mau minta maaf. Jika dia mau minta maaf, maka kami akan meringankan hukumannya “
Lalu Hamidah menemui Sayyid Quthb di sel tahanan dan mengatakan padanya, “Mereka datang padaku dan mengatakan jika engkau bersedia minta maaf, maka mereka akan meringankan hukuman matimu”.
“Atas kesalahan apa saya harus minta maaf wahai Hamidah? Apakah karena saya beamal karena Robbul `alamin? Demi Allah sekiranya saya bekerja demi kepentingan seseorang selain Allah, niscaya saya akan minta maaf. Akan tetapi saya tidak akan meminta maaf karena beramal untuk Allah”. Jawabnya tegas. Kemudian Sayyid Quthb mengatakan kepada Hamidah, “Tenanglah wahai Hamidah. Jika memang umurku telah ditakdirkan habis, maka hukuman mati ini pasti terlaksana. Dan jika umurku belum ditakdirkan habis, maka hukuman mati ini tidak akan terlaksana. Permintaan maaf tiadak berguna sedikitpun dalam mempercepat ataupun mengakhirkan kematian”.
Tali gantungan tampak dipelupuk matanya, namun demikian dia masih sempat menenangkan hati mereka yang masih hidup, dan mengatakan pada mereka,  “Tenanglah, hidup itu terbatas. Jika memang umurku telah ditakdirkan habis, maka hukuman mati ini pasti terlaksana”.
Bayangkan! aqidah macam apa, perhubungan dengan Allah yang bagaimana, serta tauhid uluhiyah yang seperti apa, yang dimiliki lelaki yang berjiwa besar ini? Maha Suci Allah, apabila memberikan anugerah pada hamba-hamba-Nya berupa kebersihan tauhid, maka mereka akan mencapai puncak ketinggian yang tidak dapat dicapai oleh manusia pada umumnya.
Sayyid Quthb jadi digiring ke tiang gantungan. Sebelum ia digantung, seorang syeikh (ulama besar) dari Al Azhar maju ke hadapannya untuk mendiktekan kalimat tauhid. Ini termasuk prosedur sebelum pelaksanaan hukuman mati.  Syeikh tersebut berkata kepada Sayyid Quthb, “Wahai Sayyid Quthb! Ucapkanlah `asyhadu an laa ilaaha illallah`! Sayyid Quthb menatap muka tersebut dengan tajam seraya berkata , “Sampai juga tuan datang untuk melengkapi sandiwara ini? Ketahuilah wahai saudaraku, kami dihukum mati justru karena kami mengucapkan Laa ilaha ilallah, sementara kalian makan roti dengan menjual Laa ilaaha ilallah!”.
Alangkah bedanya antara tauhid yang satu ini dengan tauhid yang itu. Tauhid yang. satu ini membuat manusia dimusuhi dan dihukum mati oleh penguasa thaghut, sedang tauhid yang satu lagi membuat seseorang bisa makan roti. Sungguh berbeda dan jauh berbeda sekali…. Antara tauhidurrahman dan tauhid yang hanya mengenyangkan perut.
L. PARA PENGUASA THAGHUT IBARAT TONGKAT PEMUKULYANG ADA DITANGAN ORANG-ORANG KAFIR.
Dahulu sewaktu saya menyiapkan desertasi untuk meraih gelar Doktor di kota Kairo, hanya ada seorang mahasiswi yang mengenakan jilbab yang sesuai dengan tuntunan syar`i di Jami`ah Qahirah. Semua mahasiswinya tidak ada yang mengenakan jilbab menurut aturan syar`i, kecuali hanya seorang saja yakni saudari Sayyid Quthb; namanya Madihah mahasiswi Fakultas Adab. Gadis ini merupakan satu-satunya wanita yang mengenakan jilbab yang sesuai dengan aturan syar`i diantara 120.000 mahasiswi di Jami`ah Qahirah.
Tapi setelah kematian Jamal Abdul Nashr kemudian Anwar Sadat naik menjadi penggantinya; dia mulai melepaskan rantai yang membelenggu bangsa Mesir. Maka muncullah generasi baru yang merupakan arus kebangkitan Islam yang muncul di negeri Mesir. Didalamnya ada gerakan Ikhwanul Muslimin, ada gerakan Tabligh, ada gerakan jihad, serta gerakan-gerakan Islam yang lain…Sebelum munculnya generasi ini, Pemerintah Mesir hanya menghadapi satu rintangan, yakni rintangan yang datang dari gerakan Ikhwanul Muslimin. Mereka membunuh aktifisnya kapan saja mereka mau dan siapapun yang mereka kehendaki. Mereka cukup mengatakan, “Ikhwanul Muslimin adalah antek-antek musuh. Kami menemukan mereka bekerja sama dengan pihak Barat, bekerja sama dengan Amerika dan yang lain”, untuk menghalalkan langkah mereka  menghancurkan jama`ah Ikhwan dan aktifitasnya.
Saya sendiri pernah mendengar komentar yang disiarkan radio “Suara Arab” setelah Sayyid Quthb dieksekusi di tiang gantungan , “Kami telah menghukum mati Sayyid Quthb. Karena dia hendak meledakkan stasiun  penyiaran Al Qur`an Al Karim; karena dia hendak merusakkan bendungan Khairiyyah; karena dia bermaksud membunuh Ummu Kaltsum dan Abdul Halim Hafidz (dua orang artis penyanyi terkenal Mesir). Maka sekarang tempat kembalinya adalah neraka jahanam. Dan jahanam adalah sejelek-jelek tempat kembali”. Inilah komentar yang disiarkan oleh Radio “Suara Arab” setelah Sayyid Quthb dihukum mati!!
Sekarang rintangan ini akan bertambah banyak. Bukan hanya rintangan yang datang dari gerakan Ikhwanul Muslimin, tapi rintangan Islam yang datang dari berbagai gerakan Islam. Maka dari itu tiap tahun pemerintah Mesir membuat rencana dan makar baru. Yang pertama terjadi di kalangan militer, dimana  Shaleh Shariyyah dan Karim Anadholi menjadi korban dari rencana busuk mereka. Setahun kemudian mereka menyusun makar baru. Mereka menumpas gerakan yang mereka sebut “Jama`ah Takfir Wal Hijrah” padahal nama gerakan itu yang sebenarnya bukan Takfir Wal Hijrah tapi Jama`atul Muslimin. Memang benar ada penyimpangan dalam pemikiran pada gerakan ini. Dan celah ini dipergunakan oleh penguasa thaghut untuk memukul gerakan-gerakan Islam dan memerangi Islam. Mereka menghukum mati Sukri Muhammad dan keponakannya serta sejumlah pemimpin Jama`atul  Muslimin yang lain.
Kemudian makar-makar tersebut berlanjut pada gerakan-gerakan Islam yang lain . Ketika ada sekelompok pemuda Islam berkumpul di suatu tempat, maka datanglah pernyataan dari duta Amerika, “Awas waspadalah, di daerah ini ada gerakan Islam”. Ketika kedapatan ada perwira tentara yang memanjangkan jenggotnya, ketika pakaian Islami menyebar di universitas-universitas, ketika para pemuda banyak memanjangkan jenggotnya, maka Amerika berseru mengingatkan, ” Waspadalah kalian terhadap imam-imam masjid! Awasi mereka ! Daftarlah nama-nama imam, mu`adzin dan khatibnya, Lalu monitor kegiatan mereka ! Jika sebuah masjid memerlukan satu imam, muadzin dan takmir; maka tempatkan di sana tiga orang sebagai muadzin supaya bisa memberikan tiga buah laporan dalam  sehari  tentang siapa saja yang keluar masuk di masjid tersebut, dan sebagainya..
Ketika banyak pemuda melakukan kegiatan di masjid, maka mereka mengingatkan, ”Jangan kalian biarkan masjid-masjid terbuka 24 jam. Tutuplah pintu-pintunya,. kecuali sepuluh menit sebelum waktu sholat.. Sebelum mereka menyelesaikan dzikir pagi dan sore tutuplah pintunya. Matikan AC, matikan kipas angin, matikan penghangat, keluarkan mereka dari masjid! Masjid adalah kunci keselamatan kalian wahai para penguasa di negeri-negeri Islam”.
Waspadalah! Waspadalah! Jangan kalian memasukkan orang militan di Departemen Pendidikan, di Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Itu bisa menjadi bahaya yang besar bagi kalian. Jangan sampai kalian memperkenankan orang-orang berjenggot duduk dalam dinas ketentaraan. Berhati-hatilah terhadap anggota militer yang sujud dan ruku`nya lama. Perhatikan sholat mereka, jika cepat dan tidak turut sholat berjama`ah; maka yang seperti ini tidak berbahaya. Ujilah mereka! Saringlah mereka! Ajaklah mereka ke pesta-pesta minuman dan lihat, siapa yang menolak meminum khamer. Awasi cara memegang garpu dan sendok ketika makan. Dia harus memegang garpu dan makan daging dengan tangan kirinya, sebab memang demikian etika makan orang-orang Amerika dan Barat. Buatlah pesta-pesta dansa atau disco. Ajaklah mereka yang kalian curigai sebagai orang-orang militan ke pesta tersebut. Suruhlah mereka berdansa dengan wanita-wanita kalian. Jika dia menolak, maka ketahuilah bahwa dia adalah orang Islam ekstrim, fanatik dan radikal. Suruhlah mereka berjabat tangan dengan kaum wanita. Jika mereka menolak, maka ketahuilah bahwa mereka merupakan ancaman bagi keberadaan kalian. Bersihkanlah instansi pemerintahan dari orang-orang militan.
“Usirlah beserta keluarganya dari negeri kalian, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang berlagak suci”. (QS. An Naml 56)
Para pemeluk Islam dimusuhi di mana-mana, khususnya mereka yang bertugas dalam dinas militer. Jika ada perwira yang taat menjalankan ibadah, maka ia menjadi pusat sorotan. Selalu diawasi, ditekan dan didiskreditkan dengan berbagai tuduhan. Yang ekstrim, yang fanatik, yang radikal, yang kolot dan lain sebagainya.
Namun sebaliknya, jika ada di antara mereka yang tidak punya rasa malu dan hidupnya bergelimang dalam kubangan nista, maka yang seperti ini dilaporkan, “Akhlaqnya baik!”
Ada seorang pemuda yang dimata-matai oleh dinas intelijen negara. Kemanapun ia pergi, selau dikuntit oleh seorang intel. Intel ini mengawasi kegiatannya sehari-hari dan kemudian melaporkan hasil pengamatannya kepada atasannya. Dia harus melakukan pekerjaan ini, karena isi perutnya tergantung pada laporan yang disampaikannya. Suatu hari pemuda itu naik bis, maka intel itupun mengikutinya dengan diam-diam. Ketika pemuda itu turun, iapun ikut turun dan menguntit di belakangnya. Ketika melewati sebuah kedai minuman keras pemuda itu berhenti dan masuk ke kedai, merogoh kantong dan membeli sebotol minuman keras. Setelah memasukkan botol minuman itu ke sakunya, maka iapun duduk. Tak berapa lama kemudian intel yang menguntitnya datang dan duduk di sebelahnya. Dengan lagak dibuat seacuh-acuhnya, pemuda tadi mengeluakan botol minuman itu supaya intel yang ada disebelahnya melihat. Si intel meliriknya dan melihat gambar botol minuman itu. Merknya tertulis “WHITE HOUSE’. Setelah meninggalkan kedai itu, dia menulis laporan, “Akhlaqnya telah baik, tidak perlu dimata-matai lagi”.
Begini keadaan kita di seluruh dunia Islam. Orang-orang yang berkepribadian jelek tampak baik di mata penguasa thaghut . Dan keadaan kita berada di bawah cingkeraman mereka. Orang tidak bisa berbicara bebas dengan istrinya meskipun mereka berada dalam ruangan tertutup yang dindingnya berlapis empat, sebab dinding rumahnya telah dipasangi alat penyadap. (Jangan kalian bicara karena dinding punya telinga). Dinding punya telinga, sehingga keadaan masyarakat seolah-olah mengatakan:
 Selamatkanlah si Mujur karena si Untung telah binasa (Maksudnya, berhati-hatilah, karena sedikit kesalahan saja akan menyebabkan kecelakaan).
Yang dicari orang banyak adalah sepotong baju atau sepotong roti!
Uang cek atau pos wesel
Dan Aqsha kita dikotori oleh Yahudi
Mereka diperintah oleh agen Yahudi, namun ku tiada peduli.

M. JIHAD AFGHAN BAGAI CAHAYA DI TENGAH KEGELAPAN.
Jihad Afghan muncul dalam masa-masa yang suram ini. Dengan jihad ini Allah hendak menyelamatkan umat Islam, mengembalikan izzahnya dan mengembalikan  rasa kepercayaan serta tawakkalnya kepada sang Pencipta. Allah memilih Afghanistan sebagai bumi jihad dan memilih bangsa Afghan yang ummi sebagai pioner-pionernya. Mereka bukan bangsa yang berpengetahuan maju, bukan bangsa yang berpenduduk padat. Jumlah mereka hanya 20 juta jiwa. Mereka mampu menghadapi Uni Soviet yang berpenduduk 270 jiwa. Mereka mampu menghadapi armada udara dan darat Pakta Warsawa. Mampu menghadapi pasukan komando Rusia.
Di awal peperangan, orang-orang Islam yang hidup dalam kehinaan dan kerendahan berkata, “Bangsa Afghan telah melakukan tindakan yang sia-sia. Menghadapi Rusia sama saja bunuh diri”. Ya betul! Mereka mengatakan demikian, bahkan ketika saya mengajak pemuda –pemuda muslim yang tinggal di Amerika, di Eropa atau di negara lain untuk pergi jihad di Afghanistan mereka mengatakan, ”Abdullah Azzam ingin pemuda-pemuda muslim disembelih di Afghanistan”..
Demikianlah ucapan mereka, tidak memiliki sikap tawakkal terhadap ketentuan Allah. Kehinaan dan kerendahan telah merasuk dalam jiwa mereka, sehingga yang ma`ruf tampak munkar dan yang munkar tampak ma`ruf. Jihad mereka katakan dengan bunuh diri dan pasrah dalam kehinaan mereka katakan sikap bijaksana.
Para pengecut memandang rasa takut sebagai sikap bijaksana.
Padahal itu adalah perangai munafik yang tercela.
Pada permulaan jihad, Amerika merasa gembira. Sebab Rusia pasti akan mengalihkan perhatiannya dari persoalan Nicaragua yang selama ini menjadi duri  dalam daging Amerika. Amerika tidak ingin Nicaragua menjadi negara komunis, karena hal ini dapat menjadi ancaman bagi mereka dimasa yang akan datang. Makanya mereka mengatakan, ”Biarlah bangsa Afghan membuat sibuk Rusia dan menguras habis kekuatannya. Tidak jadi soal siapa di antara mereka yang akan memperoleh kemenangan. Kita akan tetap mendapatkan keuntungan dari peperangan mereka. Tidak mengapa wilayah-wilayah perbatasan dibuka supaya mujahidin bisa keluar masuk dengan bebas tanpa ada kesulitan. Dan kita tidak akan mempersulit siapa saja yang hendak memberikan buntuan sukarela kepada mereka. Dan tidak mengapa pula bila kita lansir sebagian berita jihad mereka”.
Orang-orang Amerika senang melihat jihad Afghan berhasil menguras kekuatan Rusia sedikit demi sedikit. Tapi mereka tidak menyangka kalau akhirnya jihad ini dapat berkembang sampai batas yang membuat mereka cemas. Cemas akan kemenangan Mujahidin.
Lima tahun setelah pecahnya jihad Afghanistan, yakni pada tahun 1984 M. Amerika mendapati kenyataan bahwa Mujahidin hampir meraih kemenangan. Maka mereka mulai mengevaluasi kembali perhitungannya. Mereka berkata, “Kalian wahai Rusia, masuk negeri Afghanistan sehingga membangunkan kaum muslimin dari tidurnya. Kalian telah membangunkan bangsa Afghan. Mereka adalah bangsa yang terkenal dalam sejarah peperangannya. Bukan cuma persoalan Afghan saja yang menggelisahkan kami, tapi pengaruh jihad ini  di negeri-negeri Islam. Mereka semuanya bersimpati terhadap persoalan Afghanistan dan menempatkannya dalam agenda mereka yang pertama. Orang Saudi datang…orang Mesir datang… orang Palestina datang…. Orang Syiria datang… dan orang-orang Islam dari seluruh dunia datang untuk bergabung dengan mujahidin Afghan”.
Tentu saja, Yahudilah yang mempunyai peran besar dalam mengendalikan politik negara-negara Barat.Yang paling membuat mereka cemas adalah apabila pemuda asli Palestina, asli Yordania atau asli Syiria datang ke Afghanistan, sebab mereka bisa menimbulkan ancaman bagi negeri Israel di masa mendatang.
Melalui berbagai tekanan dan rintangan yang kami hadapi di atas bumi jihad, dan yang saya hadapi secara pribadi selama beberapa tahun ini, maka saya memahami bahwa orang-orang Yahudi berkeyakinan bahwa pada suatu ketika nanti akan terjadi intifadah di bumi Palestina. Mereka menyadari akan timbulnya intifadah ini sebelum tiga atau empat tahun yang lalu. Karena jihad Afghan adalah seperti cahaya yang berjalan di tengah kegelapan. Seperti cahaya yang berjalan di kepekatan malam. Dan alangkah cepatnya cahaya itu menyebar di sekelilingnya karena cahaya tidak mengenal batas ruang apabila berjalan dalam kegelapan.
Mereka berupaya menghentikan jihad Afghanistan dan mengatakan pada Rusia , “Keluarlah dari negeri Afghanistan”. Rusia memberikan jawaban, “Kami bersedia menarik mundur pasukan kami. Tapi apakah kalian rela apabila Islam mengambil alih kekuasaan di negeri Afghanistan sepeninggal kami?”.
“ Kami tidak akan rela”. Jawab mereka.
“Jika demikian, carilah orang Afghanistan yang Islamnya fleksible dan bisa berkompromi dengan pihak manapun untuk menggantikan posisi kami”. Kata Rusia.
“Jika itu yang kalian maksudkan, maka orangnya adalah Zhahir Syah”. Kata mereka.
Maka mereka menawarkan Zhahir Syah kepada kaum Mujahidin. Syeikh Sayyaf yang waktu itu menjadi pimpinan Ittihad Mujahidin Afghanistan  memberi jawaban ,”Kami akan sambut kedatangannya, dan bila sudah di lapangan terbang akan kami bunuh dia”.
Mereka membawa orang-orang Afghan yang menamakan dirinya juga Mujahidin untuk bertemu dengan mantan raja Zhahir Syah  dalam rangka membujuknya supaya dia mau kembali ke Afghanistan”. Ketika mereka telah menyampaikan maksudnya, Zhahir Syah mengatakan, “Selama Sayyaf dan Hikmatyar masih hidup, tidak mungkin bagi saya kembali ke Afghanistan”.
Mereka terus berupaya mencari tokoh yang dapat diterima oleh kaum Mujahidin,”Baik, jika Zhahir Syah tidak diterima, carilah orang-orang dekatnya. Misalnya: mantan Perdana Menterinya, yakni Muhammad Yusuf, atau Shamad Hamid dan seorang lagi namanya Abdul Hakim Thabibi, yang sekarang ini tinggal di Jenewa.
Tentang yang terakhir ini Syeikh Sayyaf dan Yunus Khalis menceritakan, “Kami pernah menumpang mobil bersama Abdul Hamid Thabibi ketika kami menghadiri perundingan yang diadakan di Jenewa. Dia mengundang kami karena dia orang Afghan dan kami juga orang Afghan. Sewaktu melewati pemakaman Nasrani, Abdul Hamid berujar, “Tengoklah keelokan bunga-bunga yang terdapat di atas kuburan itu. Ah seandainya saja saya nanti di kuburkan di sana”.
Abdul Hamid ingin mayatnya dikubur bersama orang-orang Nasrani! Maka apakah patut orang semacam itu ditawarkan sebagai salah seorang anggota Ahli Syuro. Tentu saja kaum mujahidin menolaknya mentah-mentah!

N. KEKALAHAN RUSIA DI AFGHANISTAN.
Sewaktu Michael Gorbachev memegang kekuasaan tertinggi di Rusia, tentara Rusia mengalami kekalahan yang beruntun dari Mujahidin di Afghanistan. Maka dia mengumpulkan para jendralnya dan mengatakan pada mereka, “Sebaiknya kita tarik saja tentara kita dari Afghanistan”.
“Jika kita menarik mundur tentara kita dengan cara yang hina ini, maka kita tak akan punya muka lagi di hadapan NATO, negeri-negeri Barat dan Amerika. Berilah tempo kami selama dua bulan untuk menutup daerah-daerah perbatasan dan menghentikan jihad”. Kata para jenderalnya
“Cuma dua bulan saja yang kalian butuhkan?” Tanya Gorbachev.
“Ya dua bulan saja “. Jawab para jendral.
Gorbachev berkata, “Saya berikan waktu sejak dari sekarang sampai akhir tahun nanti”.
Mereka kemudian melakukan serangan besar-besaran di tiga daerah, yaitu di daerah Joji yang menewaskan 13 orang syuhada Arab di front Ma`sadah, di Nengrahar dan di wilayah Kandahar.
Pertempuran di Joji berlangsung selama 22 hari. Dalam pertempuran ini Rusia mengerahkan 4 batalyon  tentara reguler I serta satu batalyon pasukan Komando. Ditambah 3 detasemen pasukan komunis Afghan yang didatangkan dari wilayah Gardez, Ghazni dan Kabul. Namun akhirnya Rusia mengalami kekalahan telak dengan meninggalkan 122 tank dan panser yang rusak serta 1500 serdadu yang tewas.
Saya dan Syeikh Sayyaf ketika itu berada di terowongan (yang dibikin mujahidin untuk berlindung dari serangan udara). Beliau berkata pada saya, “Syeikh Abdullah, anda lihat sendiri bagaimana armada darat dan udara musuh, sedang  armada kami hanya 4 buah mobil toyota pick up. Tak satupun armada kami yang hancur, semuanya masih tetap utuh”.
Rusia juga mengalami kekalahan di wilayah Nengrahar, juga di wilayah Kandahar. Lalu Gorbachev bertanya pada jendralnya : “Bagaimana, kalian berhasil?’.
Mereka menjawab, ”Kami mengalami kegagalan, bagaimana jika kita menarik mundur pasukan setelah mengadakan perundingan Internasional? Dengan cara demikian kita dapat menyelamatkan muka kita di mata dunia”.
Akhirnya Gorbachev memutuskan menarik mundur pasukan Rusia dari Afghanistan, baik PBB mengadakan perundingan Jenewa atau tidak. Kata Gorbachev , ”Kita harus menarik mundur pasukan kita. Karena kita tidak mampu melanjutkan peperangan di sana setelah mengalami kekalahan demi kekalahan”.
Q. ZIA ULHAQ DIBUNUH KARENA MEMBELA JIHAD AFGHAN.
Sebelum berlangsungnya persetujuan Jenewa, pihak Amerika mengetahui bahwa Zia Ulhaq memberikan dukungan kepada mujahidin Afghan. Sampai sekarang orang-orang Amerika berusaha mengetahui reaktor nuklir yang dikembangkan Pemerintah Pakistan. Namun mereka tidak dapat melihatnya, karena usaha mereka dirintangi oleh Presiden Zia Ulhaq. Pada masa-masa awal pemerintahannya, orang-orang Amerika bermaksud menyingkirkannya karena dia berusaha membuat bom atom. Karena hal itu bisa menimbulkan ancaman yang besar bagi mereka.
Ketika Nushrat Butho ikut dalam pemilihan parlemen pertama bersama putrinya Benazir Butho, dia mengatakan, “Jika saya menang dalam pemilihan, maka saya akan mengizinkan Amerika untuk melihat reaktor-reaktor nuklir yang kami kembangkan”.
Posisi Zia Ulhaq yang kuat dalam pemerintah Pakistan menyebabkan Amerika berpikir keras bagaimana cara menyingkirkannya. Maka mereka melakukan negosiasi melalui Junejo Khan, Perdana Menteri Pakistan saat itu, untuk merongrong kekuasaannya. Orang inilah yang mempunyai peran besar dalam menggoalkan persetujuan Jenewa. Dia mendesak Presiden Zia Ulhaq menerima isi persetujuan Jenewa. Meskipun pada akhirnya Zia Ulhaq menerima isi persetujuan Jenewa, tapi dia tetap bersikukuh menjadikan isi perjanjian itu hanya sebagai formalitas belaka.
Di antara butir-butir isi persetujuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut adalah : Pemerintah Pakistan harus menutup kamp-kamp mujahidin Afghanistan yang berada di wilayah Pakistan. Maka PBB mengirimkan utusan untuk memeriksa; apakah isi persetujuan itu ditaati atau tidak oleh Pemerintah Pakistan. Sebelum utusan itu datang, Zia Ulhaq memberikan informasi kepada Mujahidin bahwa utusan PBB akan datang memeriksa kamp-kamp mereka. Maka Mujahidin segera mengisi  kamp-kamp tersebut dengan anak-anak yatim, janda-janda kaum muhajirin. Ketika utusan PBB datang memeriksa , mereka hanya mendapati anak-anak yatim, janda-janda dan suasana pengungsian. Maka mereka kembali dan melaporkan bahwa tidak ada lagi kamp-kamp militer di wilayah Pakistan. Tapi hari-hari berikutnya, Mujahidin membuka lagi gudang-gudang senjatanya dan kembali mengadakan latihan serta melakukan aktivitas seperti biasanya.
Junejo mengancam Zia Ulhaq, ”Saya akan memberikan laporan kepada PBB, Amerika dan Uni Soviet bahwa engkau tidak melaksanakan isi persetujuan tersebut”.
Salah seorang yang dekat dengan Presiden Zia Ulhaq, (dan dia adalah orang yang dapat dipercaya) mengatakan pada saya, “Sebelum Zia Ulhaq membubarkan kabinet Junejo, dia mengatakan padaku, “Saya tidak mau hidup terhina dalam sisa umur saya”. Kemudian dia menendang Junejo dari kabinetnya. Selanjutnya Zia Ulhaq mengumpulkan anggota kabinet dan mengatakan pada mereka, “Kalian saya bubarkan. Saya tidak membutuhkan kalian. Kekuasaan sekarang ada di tangan saya”.
“Ini tidak konstitusional”. Protes mereka.
“Kenapa?” Tanya Zia Ulhaq.
“Karena Perdana Menteri Junejo tidak hadir”. Jawab mereka.
“Itu mudah”. Kata Zia Ulhaq sembari mengangkat gagang telepon dan menghubungi Junejo dan berbicara: “Halo Junejo, beristirahatlah di rumah, kamu saya copot dari jabatanmu sebagai Perdana Menteri”. Habis, selesai permasalahan!.
Karena Zia Ulhaq mereka anggap sebagai orang yang keras kepala dan tidak mau bekerja sama dengan mereka, maka Amerika berencana hendak membunuhnya. Sebab mereka hendak mengambil buah dari jihad di Afghan. Tetapi ini tidak bisa mereka lakukan selama Zia Ulhaq masih hidup…selama para pemimpin jihad masih hidup ….maka jalan satu-satunya adalah membunuh mereka semua.
Mereka mengira bahwa hidup dan mati berada di tangan mereka. Seorang menteri yang dekat dengan Zia Ulhaq mengatakan pada saya, “Dua bulan sebelum terbunuh, Zia Ulhaq mengatakan kepada saya, `Pemerintah Amerika ataupun Barat telah bersepakat hendak menyingkirkan dan membunuh saya. Mereka menandatangani  kesepakatan itu dalam sebuah lembaran”. Lalu dia mendatangi keempat pemimpin Mujahidin (Sayyaf, Hikmatyar, Yunus Khalis dan Robbani) dan mengatakan pada mereka, “Ada rencana untuk membunuh saya dan kalian. Saya tidak tahu siapa yang bakal menemui Allah lebih dahulu, saya atau kalian”.
Ini menjadi kenyataan. Mereka meledakkan pesawat terbang yang ditumpanginya.
Ada yang mengatakan bahwa sabotase ini dilakukan oleh orang Syi`ah. Namun semua ini tidak terlepas dari rencana jahat yang telah dirancang oleh Amerika.
Karena itu, menjelang saat-saat terakhir terjadinya sabotase ini, Zia Ulhaq berupaya menyertakan duta Amerika dalam setiap kunjungannya. Dengan adanya duta ini, seakan-akan Zia Ulhaq mengatakan kepada mereka, “Teman kalian ikut bersama saya, apakah kalian akan tetap membunuh saya?”. Tapi akhirnya mereka melaksanakan rencananya meski harus mengorbankan orangnya sendiri. Mereka rela mengorbankan satu orang demi mencapai tujuannya, yakni membunuh Zia Ulhaq.
Duta Amerika yang tewas bersama Zia Ulhaq dalam sabotase itu adalah seorang Yahudi. Tetapi namanya memakai nama Kristen. Dia pernah bertugas di tiga negara Islam dan memainkan perannya di sana dengan nama Kristen dan mengaku beragama Kristen. Ketiga negara tersebut adalah Iran, Turki dan Pakistan.
Persekongkolan yang diotaki oleh Amerika untuk melenyapkan para pimpinan Mujahidin sekarang ini semakin hebat. Namun rencana mereka menemui kegagalan berkat informasi yang disampaikan polisi Pusthon di sini (maksudnya, Pesawar) kepada pihak Mujahidin. Memang dari dahulu orang-orang Pusthon yang tinggal di Pakistan menaruh simpati kepada para pemimpin jihad. Mereka adalah warga negara Pakistan yang tinggal di Pesawar. Propinsi ini mayoritas warganya adalah dari etnis Pusthon. Mereka menyukai Sayyaf, Hikmatyar dan Yunus Khalis karena ketiganya adalah orang-orang Pusthon. Maka dari itu mereka selalu mengirimkan informasi kepada pihak Mujahidin jika ada rencana jahat yang ditujukan kepada mereka.
Pernah suatu ketika Hikmatyar mendapat informasi dari seorang polisi Pusthon bahwa ada rencana jahat yang bermaksud meledakkan rumah tempat tinggalnya di Pesawar. Polisi itu menasehati agar supaya dia berhati-hati, mengganti surban dan pakaiannya serta keluar dari rumah tersebut dengan beberapa kendaraan untuk mengelabui mereka.
Hikmatyar keluar dari rumahnya atas nasehat seorang polisi melalui HT (handy talky), namun peralatan yang dimiliki Pemerintah Pakistan lebih canggih dari kepunyaannya sehingga mereka berhasil menyadap pembicaraan itu.
Sewaktu mereka tahu Hikmatyar telah meningalkan rumah dan pergi ke A`zham Warsak, maka segera saja mereka menempatkan kendaraan berisi bahan peledak disamping jalan yang akan dilalui mobil Hikmatyar. Lalu mereka menunggu dari kejauhan sambil memegang remote control. Ketika mobil Hikmatyar melintas, mereka meledakkan mobil yang penuh dengan bahan peledak tersebut. Tetapi tanpa diduga, pada saat mobil yang penuh bahan peledak itu hendak meledak, sebuah otobis datang dari arah belakang dan masuk antara mobil Hikmatyar dan mobil yang meledak itu. Beberapa penumpang otobis itu tewas, tapi Hikmatyar selamat berkat karamah dari Allah Azza wa jalla.
Hikmatyar meninggalkan rumahnya. Lalu kami menawarkan usulan kepadanya, “Bagaimana jika rumah itu kami jadikan kantor?”.
“Silahkan “. Jawabnya.
Kemudian rumah itu kami perbaiki. Selesai kami perbaiki, Hikmatyar berkata pada kami, “Saya menghendaki rumah itu kembali”.
“Mengapa anda berubah pikiran?” Tanya kami.
“Karena tidak ada tempat yang saya rasa lebih aman dari rumah tersebut,” Katanya memberi alasan.
Lalu dia kembali ke rumah tersebut dan tinggal di sana. Tapi belum sampai satu bulan dia sudah meninggalkannya kembali karena mendapat informasi bahwa rumah tersebut akan diledakkan. Akhirnya dia mengatakan,  “Saya akan meninggalkan Pesawar selama-lamanya”. Dan dia sekarang masuk ke wilayah Afghanistan.
Demikianlah, musuh-musuh Allah berulangkali membuat rencana jahat untuk melenyapkan para pemimpin jihad. Akan tetapi Allah Azza wa Jalla-lah yang memegang segala urusan makhluq-Nya. Dan segala urusan itu akan kembali kepada-Nya. Takdir bukan di tangan Amerika, bukan di tangan Rusia dan bukan di tangan India.
P. KEMENANGAN-KEMENANGAN YANG BESAR.
Alhamdulillah, Mujahidin berhasil merebut kemenangan demi kemenangan terhadap rezim komunis. Mereka dapat merebut wilayah Kunar, Thalqan, Kapisa, Badakh- syan, Qunduz dan daerah-daerah lain dengan pengorbanan yang tidak seberapa di pihaknya. Kemenangan-kemenangan yang tidak mereka bayangkan sebelumnya.
Sebelumnya, kami merasa khawatir jihad Afghan akan mengalami kesulitan setelah perjanjian Jenewa. Tapi Allah Azza Wa Jalla memberikan kemenangan kepada Mujahidin dengan kemenangan-kemenangan yang besar ini
Pada bulan Agustus, Pemerintah Amerika dan Pakistan memberikan laporan hasil perhitungan mereka berkaitan dengan kerugian yang diderita Rusia selama perang Afghan. Sebanyak 2080 buah pesawat tempur mereka rontok.17.000 buah tank dan kendaraan lapis baja hancur. 21.000 buah kendaraan hancur. Inilah catatan angka kerugian yang dikumpulkan oleh pihak Amerika dan Pakistan dari laporan yang mereka terima setiap harinya. Perhitungan ini adalah angka kerugian yang mereka catat sampai tahun ini saja (1987) tidak termasuk angka kerugian tahun 1988.
Baru-baru ini pemerintah Rusia memberikan pernyataan bahwa mereka akan menunda penarikan mundur pasukannya. Tapi saya yakin ….mereka akan menarik mundur pasukannya dalam keadaan hina. Memang pada dasarnya mereka tidak mau menarik mundur pasukannya dengan pilihan dan kemauannya sendiri, tetapi mereka pasti akan keluar dari Afghanistan dalam keadaan rendah dan hina.
Syetan tidak terlihat dalam keadaan yang lebih kecil, lebih rendah, lebih hina dan lebih terusir daripada keadaannya pada hari Arafah (di Mekah). Dan Rusia tidak terlihat dalam keadaan yang lebih kecil, lebih rendah, lebih hina dan lebih terusir di suatu tempat manapun daripada keadaannya di Afghanistan. Syetan telah keluar-dari Mekah- dan juga Rusia akan keluar dari Afghanistan dalam keadaan terhina. Mereka akan keluar, jika tidak ingin sisa pasukan mereka terkubur di Afghanistan. Mereka akan keluar dari bumi Afghanistan Insya Allah.
Ketika saya berkunjung ke wilayah utara, saya merasa senang terhadap masa depan jihad ini. Alhamdulillahi Rabbil `Alamin, mereka memiliki front-front yang teratur rapi, pimpinan-pimpinan Islam yang kuat. Mereka bergerak dari sebuah basis yang kuat dan berjalan dengan strategi yang mantap. Dan saya memperkirakan –dengan idzin Allah Azza Wa Jalla- paling lama enam bulan lagi komunis akan terkikis untuk selama-lamanya di Afghanistan….dengan idzin Allah …..dengan idzin Allah….!.

                                                (khot)

Dan di hari itu bergembiralah orang-orang Islam. karena pertolongan Allah. Dia menolong  kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang maha perkasa lagi maha penyayang. (Qs Ar Rum 4-5)
Q. WASPADALAH TERHADAP PERSEKONGKOLAN INTERNASIONAL
Waspadalah terhadap persekongkolan jahat yang hendak mencuri buah dari jihad Afghan. Sekarang, 64 tahun setelah jatuhnya Daulah Islamiyah, perjalanan jihad kita hampir mendekati buahnya. Maka dari itu janganlah kalian menyia-nyiakannya. Janganlah kalian biarkan perangkap-perangkap negara Barat dan Ttimur menjerat kalian. Mereka bermaksud memburukkan citra jihad Afghanistan, atau mempermainkan akal pikiran generasi muda dan mengatakan pada mereka, ”Tidak ada jihad Islam di Afghanistan, yang ada hanya perang antar etnis”.
Waspadalah terhadap tipu daya mereka! Demi Allah, orang-orang Barat tahu bahaya yang bakal ditimbulkan oleh jihad ini terhadap eksistensi mereka lebih dari apa yang kita ketahui. Mereka bermaksud memecah belah persatuan kita dan membuat kita saling bermusuhan. Mereka mengadu domba kita sebagaimana mereka pernah memperdaya kaum muslimin untuk menentang Sultan Abdul Hamid, sehingga Sultan jatuh dari singgasananya. Mereka hendak memecah belah kalian dengan meniupkan fanatisme golongan. Mereka mengatakan, ”Ini adalah pengikut Ikhwanul Muslimin. Dia tidak segolongan denganmu. Ini pengikut Jama`ah Tabligh……itu pengikut Jama`ah Salafi; dan sebagainya dan sebagainya, sehingga berubahlah jalannya peperangan dari yang seharusnya melawan musuh menjadi permusuhan di antara saudara sendiri -Na`udzubillah-. Ini adalah jaringan kerja yang dibuat oleh intelegent dunia. Sebagian ada digerakkan oleh tangan-tangan Barat dan sebagian lagi  digerakkan oleh tangan-tangan intelegent Arab. Dan banyak di antara kalian yang jatuh ke dalam tipu daya mereka….jatuh dalam permainan orang-orang Barat. Ketahuilah! bahwa mereka yang datang ke sini semuanya orang-orang Islam. Semuanya -Insya Allah- kami anggap orang-orang yang baik dan tulus niatnya. Kecuali beberapa gelintir orang yang meniupkan fitnah di sana sini. Mereka membangkitkan rasa dengki dan kebencian di antara para pemuda yang datang kemari. Mereka mengalihkan perhatian  kita dari rasa gembira terhadap kemenangan yang dicapai orang-orang yang beriman, menjadi rasa dengki dan benci terhadap sesama saudara kita. Mereka membuat pengikut Ikhwanul Muslimin menjadi benci terhadap pengikut jama`ah Salafi, membuat pengikut jama`ah Salafi membenci kepada jama`ah Tabligh, membuat pengikut jama`ah Tabligh benci kepada pengikut Ikhwanul Muslimin dan sebaliknya. Sehingga semuanya saling menjelekkan dan saling menjatuhkan.
Apakah orang Salafi itu kafir, bukan muslim? Apakah orang Ikhwan itu kafir, telah keluar dari agama Islam ? Apakah jama`ah Tabligh itu kafir, bukan muslim ?Apakah boleh bagi kita mengumpat mereka ? Apakah boleh bagi kita mencerca dan menghina mereka ? Apakah boleh bagi kita mendengki mereka ? Tidak!!! Tentu saja tidak!. Sebab mereka adalah orang-orang muslim. Rasulullah saw telah bersabda :

                                                (khot)

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak akan mendzaliminya, atau menyerahkannya (kepada musuh) atau menelantarkannya”.

                                                (khot)

“Barang siapa yang mencari-cari aib/aurat saudaranya muslim, maka Allah akan mencari auratnya. Dan barang siapa yang Allah mencari auratnya, niscaya akan dibukakan auratnya meskipun di dalam rumahnya sendiri”.
Dunia seluruhnya sibuk berfikir bagaimana cara merampas buah yang selama 64 tahun diperjuangkan kaum muslimin hingga sampai batas yang kita lihat sekarang ini. Sementara kalian sibuk berselisih dalam persoalan apakah telunjuk dalam tahiyyat itu digerak-gerakkan atau tidak, apakah takbir itu harus dibarengi dengan mengangkat kedua tangan ataukah tidak. Yang satu mengatakan kedua tangan harus diangkat sewaktu takbir (untuk ruku` dan sesudah ruku`). Dan yang lain mengatakan tak perlu mengangkat kedua tangan.
Shalat kalian sah wahai saudara-saudaraku!, baik kalian mengangkat kedua tangan sewaktu takbir ataupun tidak. Persoalan-persoalan tersebut tidak perlu kita pertentangkan. Coba seandainya komunis yang berkuasa, pasti kalian tidak diperbolehkan untuk melakukan sholat, tidak diperbolehkan memelihara jenggot, tidak diperbolehkan memakai pakaian Islami. Kalian tak akan mampu berbuat apa-apa. Tidak mampu mengerjakan kewajiban agama secara sempurna, tidak mampu mencegah kekufuran dan kedzaliman mereka. Seandainya mereka mengambil saudara perempuanmu dari rumah, dan kemudian mengawinkannya dengan seorang Yahudi atau Kristen, maka mampukah kamu berbuat sesuatu untuk melindunginya? Pastilah lidahmu akan menjadi kelu atau seandainya kamu bicara, mereka akan memotong lidahmu!
Pertempuran ini sungguh amat besar. Dan kita sekarang ini ibarat anak-anak yang mempunyai harta simpanan, sementara orang-orang jahat itu bermaksud mencuri harta simpanan ini. Anak-anak yang tinggal dalam satu rumah ini sedang memperebutkan sebuah keping besi kecil yang ada gambarnya, sementara harta simpanan mereka hendak dilarikan atau dirampas oleh penjahat.
Waspadalah ….waspadalah ! Untuk apa kalian datang kemari wahai saudara-saudaraku ? Baik kalian yang ikut jama`ah Tabligh, atau jama`ah Salafi, atau jama`ah Ihwanul Muslimin; terus terang saja, semua pesan yang saya sampaikan pada kalian semua, demi Allah, tiada lain berangkat dari niatan mencari keridlaan Allah. Andaikan dunia yang kita cari, pastilah kita tidak  datang kemari. Kita tidak akan tinggal di sini. Semua yang datang niatnya baik dan menghendaki kebaikan. Kita menginginkan kemenangan Islam. Akan tetapi wahai saudara-saudaraku, saya lebih berpengalaman dari pada kalian, dan saya lebih mengetahui realita jihad Afghan daripada kalian. Saya lebih memahami tipu daya dan persekongkolan yang dibuat musuh daripada kalian, Wallahu a`lam. Alangkah seringnya kami dimusuhi karena mengumpulkan kalian di sini. Keberadaan kalian di sini dalam sebuah kumpulan menyebabkan negeri Islam dan non Islam yang warga negaranya datang kemari memusuhi kami. Tiada negara yang sebagian pemudanya datang kemari, melainkan mereka berupaya keras untuk menceraiberaikan kumpulan ini. Berapa kali mereka mencoba mengeluarkan saya dari Pakistan, karena saya dianggap sebagai salah satu penyebab yang membuat pemuda Islam berkumpul.
Ketika pesawat Boing Amerika meledak di Karachi, maka saya mengetahui bahwa sabotase tadi merupakan hasil rancangan musuh yang hendak menyudutkan saya. Mereka melemparkan tuduhan bahwa sayalah yang bertanggung jawab atas meledaknya pesawat tersebut. Sebab pelakunya adalah pemuda Palestina dan Libya yang terlatih di kamp latihan Abdullah Azzam. Maksud mereka sudah jelas, hendak mengeluarkan saya dari Pakistan. Kemudian mereka mendatangi seorang tokoh Islam yang cukup terpandang di Pakistan dan mengatakan padanya, “Sahabatmu Abdullah Azzam meledakkan pesawat Boing di Karachi”. Tapi apa jawabannya? Dia mengatakan pada mereka, ”Cariah tuduhan yang lain untuk Abdullah Azzam, karena sabotase ini adalah hasil kerja orang-orang komunis dan golongan ekstrim kiri. Pasti orang-orang tidak percaya pada tuduhan kalian. Tidak mungkin Abdullah Azzam mau membunuh 20 orang muslim supaya muncul berita dalam surat-surat kabar : BOING MELEDAK DAN MENEWASKAN 20 ORANG PAKISTAN”.
Mereka tiada hentinya memata-matai kami di negeri ini. Kedutaan-kedutaan asing di Islamabad selalu mendesak dinas inteligent Pakistan supaya mengeluarkan saya dari negeri ini. Saya katakan pada mereka dengan tegas, “Saya tidak akan keluar dari negeri ini sampai salah satu dari tiga kemungkinan ini menimpa saya: Kalian sendiri yang mengancam dan mengeluarkan saya. Atau kalian membunuh saya di Pesawar. Atau saya terbunuh di bumi Afghanistan. Tanpa ini saya tidak akan meninggalkan Pakistan”.

Kedzaliman kerabat dekat itu lebih menyakitkan seseorang

daripada mati diujung senjata.
Alhamdulillah pada permulaannya dan pada akhirnya. Namun saya memanjatkan permohonan kepada Allah Azza Wa Jalla, mudah-mudahan saya mendapatkan bagian pahala dari setiap pemuda yang datang berjihad kemari bukan dengan mengurangi pahala mereka tapi pahala yang Allah berikan lantaran menjadi perantara sehingga para pemuda itu datang kemari untuk berjihad.
Allah mengetahui bahwa kami tidak pernah berhenti melangkah sejak kami mulai mendririkan “Maktabul Khudamat” (Kantor jasa pelayanan ) bagi Mujahidin empat tahun yang lalu. Berapa banyak rintangan dan kesulitan kami hadapi, dari orang-orang dekat sendiri ataupun dari orang-orang jauh, dari kelompok jihad ataupun bukan kelompok jihad. Betapa sering maktab yang kami dirikan menghadapi fitnah dan tuduhan-tuduhan. Dan Allah mengetahui bahwa kami tetap berpegang teguh pada-Nya. Itu semua kami lakukan untuk memberi jalan kemudahan bagi setiap muslim yang ingin melaksanakan Faridhatul Jihad (kewajiban jihad)
Wahai saudara-saudaraku, Alhamdulillah tak lama lagi kami memetik buah dari jihad ini dengan idzin Allah. Dan kita akan bergembira bersama saudara-saudara kita Afghan dengan berdirinya Daulah Islamiyah……Daulah  pertama yang tegak di atas pucuk-pucuk tombak Mujahidin. Daulah ini Insya Allah merupakan basis bagi umat Islam di seluruh dunia. Daulah yang menjadi juru bicara bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Daulah yang akan melindungi kaum muslimin, membela kepentingan mereka, memberi tempat mereka yang terusir dari negerinya, melindungi kehormatan mereka, memerangi siapa saja yang memerangi mereka, dan berdamai dengan siapa saja yang berdamai dengan mereka.
Kami berharap mudah-mudahan Allah mewujudkan impian kami, kemenangan jihad Islam di bumi Afghanistan; tegaknya sebuah Daulah Islamiyah dan meluasnya kekuasaan Islam sekali lagi ke seluruh penjuru dunia.
Kami berharap mudah-mudahan Allah memperlihatkan kepada kami kebenaran sabda Rasulullah saw:

                                    (khot)

“Sesungguhnya Allah telah mengelar bumi untukku dari ujung timur ke barat. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai negeri yang telah digelarkan itu padaku”. (H.S.R. Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi –lihat Silsilah Hadits no. 2)


                                    (khot)
“Sungguh, urusan (agama) ini akan sampai ke tempat-tempat yang dilalui oleh siang dan malam. Tak ada rumah di perkampungan ramai atau di pelosok yang sepi melainkan Allah memasukkan agama ini ke dalamnya baik dilingkungan orang-orang mulia ataupun rakyat jelata”.(H.R. Ibnu Hibban dalam  Shahihnya 1631,1632).

Rasulullah saw pernah ditanya “Kota mana yang berhasil ditaklukkan kaum muslimin pertama kali. Konstantin atau Roma? Beliau menjawab, “Heraclius, Konstantin, yang berhasil ditaklukkan pertama kali”. (HR, Ahmad, Ad Darami dan Abdul Ghani Al Muqaddasi dalam `Kitabul `Ilmi` . Dan ia mengatakan, ”Hadits shahih isnadnya).

 Kota Roma akan ditaklukkan Insya Allah. Dan kami berharap mudah-mudahan Allah Azza Wa Jalla menjadikan jihad Afghan sebagai permulaan cahaya yang akan merata ke seluruh bumi. Saya cukupkan sekian dulu, dan saya mohon ampun kepada Allah untuk diri saya dan diri kalian.
Tanya :
Alangkah baiknya jika Ustadz bersedia mencerikan kepada kami tentang gerakan di Akademi Militer Mesir yang melibatkan di dalamnya Shaleh Sariyah dan Karim An Nadholi
Jawab :
Shaleh Sariyah adalah orang Palestina. Pada masa mudanya tinggal di Iraq,. di sana dia membentuk harakah yang bernama Hataf. Gerakan inilah yang menjadi cikal bakal gerakan pembebasan Palestina. Shaleh Sariyah memegang gelar Doctoral dalam bidang Aqidah dan Filsafat. Dipenjara oleh badan Inteligent Iraq beberapa waktu lamanya dan kemudian diusir dari Iraq. Kemudian menetap di Kairo dan bekerja di Jami`ah Duwalul `Arabiyah dalam bidang penelitian. Shaleh Sariyah adalah orang yang berjiwa besar dan berkemauan tinggi.
Sebenarnya saya pernah bertemu dengannya di Kairo dan merasa kagum padanya. Dia ingin segera menegakkan hukum Islam. Shaleh Sariyah mempunyai kharisma yang besar sehingga mampu menggalang banyak pemuda di sekelilingnya. Akan tetapi –semoga Allah merahmatinya- maut telah mendahuluinya sebelum cita-citanya terwujud. Kasus yang melibatkan dirinya sehingga dia dihukum mati ialah  gerakan yang timbul di Akademi Militer jurusan Enginering (zeni), lalu dia dan kelompoknya dituduh hendak melakukan kudeta militer terhadap pemerintah Anwar Sadat. Tuduhan ini bisa jadi benar bisa jadi salah. Yang jelas dia dan Karim An Nadholi  ditangkap sebagai terdakwa pertama dan kedua, Thalal Anshori sebagai terdakwa ketiga. Karim An Nadholi adalah seorang perwira Zeni di Akademi Militer.
Mereka diajukan ke mahkamah untuk diadili. Demi Allah saya belum pernah mendengar pembacaan eksepsi setegas disampaikan Karim An Nadholi di depan mahkamah. Pengadilan menjatuhkan vonis  hukuman mati terhadap mereka, namun sidang perngadilan itu memberikan kesan yang dalam di hati kita. Karim An Nadholi berdiri di depan mahkamah – Gerakan ini tidak punya kaitan dengan Ikhwanul Muslimin – dan mengatakan pada hakim, “Sesungguhnya persoalan ini bukan sekedar persoalan di Akademi Militer. Tetapi persoalan Islam yang dibantai di negeri ini. Sesungguhnya persoalan ini serupa dengan persoalan Ahmad bin Hambal. Al `Izzu bin Abdussalam, Ibnu Taimiyah, Hasan Al Banna dan Sayyid Quthb. Tuan-tuan hakim, kami tahu sebelumnya bahwa kalian akan menjatuhkan hukuman mati kepada kami…. Pembelaan ini betul-betul mewakili izzah kaum muslimin di abad ini. Tegas dan berani meski maut terpampang di hadapannya. Akhirnya mereka dijatuhi hukuman mati.
Sedangkan Thalal Anshari diberi keringanan, dia divonis penjara seumur hidup dan yang lain-laim diberi vonis dengan masa hukuman yang berbeda-beda. Aktifis gerakan ini sebagian besar adalah kadet (Taruna) akademi. Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat-Nya kepada mereka. Dan semoga Allah mengumpulkan kita kelak bersama mereka di surga firdaus yang tinggi.           
Tanya;
Bersediakah anda memberikan informasi kepada kami tentang aktivitas harokah Islam di Palestina dan berita jihad di sana?
Jawab:
Alhamdulillahi rabbil `alamin. Adalah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengusai pikiran dan hati orang-orang Palestina sebelum munculnya harokah Islam. Sesungguhnya, PLO telah menyimpang dari ajaran Islam dan telah tersesat jauh perjalanan mereka dari Dienullah. Sehingga organisasi ini menjadi tempat bernaung bagi golongan kiri, golongan reformis, antek-antek zionis, golongan nasionalis, golongan atheis dn kaum sekuler, semua musuh-musuh Islam berkumpul di bawah naungan organisasi ini. Saya pernah bergabung dengan PLO selama 16 bulan,  bersama gerakan Al Fatah dalam jihad Palestina tahun 1969-1970 M. Demi Allah wahai saudara-saudaraku, mudah-mudahan Allah mengampuni mereka. Percayalah kalian pada kata-kata saya. Ketika kami berangkat melakukan penyerangan, ada di antara mereka yang mencerca Islam, ada yang menghina Allah, ini mereka lakukan ketika mereka pergi melakukan penyerangan!!!
Suatu ketika, kesatuan pasukan di sektor utara mengadakan pertemuan. Kesatuan ini terdiri dari beberapa kelompok dimana kelompok kami berada di kesatuan ini. Mereka mengenal kami sebagai kelompok orang-orang tua yang sebagaian besar anggotanya adalah aktifis Harakah Islam (Ikhwanul Muslimin). Mereka mengadakan pertemuan di markas kelompok yang saya pimpin, sejumlah 300 personil. Waktu sholat dzuhur tiba, dan adzanpun dikumandangkan. Lalu saya maju ke depan untuk mengimami sholat. Kemudian para pemuda yang ikut kelompok saya, kelompok orang-orang tua membuat barisan shaf di belakang saya. Tak seorangpun dari ke 300 orang itu yang ikut sholat. Baik yang dari front demokrasi ataupun dari front kebangsaan. Na`udzubillah !! Memang para pemimpin mereka sebagian besar adalah beragama Kristen. Front kebangsaan dipimpin oleh George Habsy, orang Kristen,  front Demokrasi dipimpin oleh Nayef Hawatimah, orang Kristen juga.
Kamp kami bersebelahan dengan kamp Nayef Hawatimah dari Front Demokrasi. Kalimat sandi yang kami pakai waktu malam antara lain “Yarmuk-Qomar”, “Allah Ahad” dan sebagainya. Namun kalimat sandi yang mereka pakai pada waktu malam, kalau tidak menghina Islam ya menghina Allah, atau menghina Rasulullah saw. Percayalah saudara-saudara, pernah kami berdiri mengumandangkan adzan, lalu mereka berdiri di depan kami, ketika kami mengucapkan Allahu Akbar maka mereka menyahut dengan ucapan:
“Jika engkau bertanya padaku, maka inilah prinsipku. Aku seorang penganut Markisme. Leninisme dan Paganisme”.
Pernah suatu ketika anggota sebuah kelompok di sektor utara mati syahid. Lalu saya datang untuk menyampaikan kalimat belasungkawa. – Mereka datang ke tempat saya dan mengundang supaya hadir dalam upacara pemakamannya. Mereka tahu bahwa saya memegang gelar Magister pada saat itu-. Lalu saya datang ke tempat tersebut. Saya bertanya kepada para pemuda yang berada di dekat saya? Siapa namamu ? :Yang pertama menjawab Guevara.(1) Yang kedua menjawab: Castro. Yang ketiga menjawab: Mao. Sama sekali saya tidak mendengar nama-nama Islam. Sakit rasanya hati saya. Setiap ada ceramah yang mereka perbincangkan hanyalah “Siapakah Mao”, “Siapakah Castro”, Siapakah Guevara?’.
Mustaqqof Tsauri duduk bersama saya. Dia memanggil saya untuk suatu kepentingan. Komandan sektor mengadukan saya padanya. Mustaqqof sendiri adalah seorang Ba`ats (pengikut aliran Ba`ats). Dia berkedudukan sebagai kepala perwira. Lalu apa kesalahan saya hingga dilaporkan padanya?. Kesalahan saya adalah karena menghina Guevara. Komandan sektor menyuruh seseorang untuk mencari saya. Pesuruh itu meminta saya supaya datang datang ke markas komandan sektor, tentu saja saya datang dengan menyandang senjata Kalasenkov. –Ketika saya datang, komandan sektor tidak ada. Yang saya jumpai hanya Mutsaqqof Tsauri. Dia mewakili mereka sebagai penuntut umum (jaksa) yang akan mengadili saya. Saya bertanya padanya, :”Apa kesalahan yang saya perbuat?”. “Engkau telah menghina Guevara”.Jawabnya. “Siapakah Guevara?” Tanya saya. “Dia adalah pejuang yang terhormat”.Jawabnya. Kemudian saya bertanya pada Mutsaqqof, “Saya ingin bertanya padamu, apa agama gerakan Al Fatah? Apa agama kalian?” Dia menjawab: “Gerakan Al Fatah bukan wadah perjuangan yang berlandaskan agama”.
Memang benar apa yang dikatakannya. Gerakan Al Fatah tidak menganut agama, sehingga orang komunis, orang nasionalis, orang Ba`ats, orang Kristen dan orang sekuler semuanya bergabung dalam gerakan ini. Ini adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal lagi. Dan orang yang berbicara dengan saya ini adalah orang Ba`ats.
Lalu saya katakan padanya :”Jika engkau ingin mengetahui prinsip saya, maka ketahuilah bahwa agama saya adalah Islam. Saya datang kemari untuk melaksanakan Faridhah –faridhah jihad- . Guevara ada di bawah telapak kakiku ini”.
Saya tidak peduli lagi reaksi mereka. Saya memegang Kalasenkov, maka saya tidak takut menghadapi kemarahan mereka, sehingga mereka harus berpikir dua kali sebelum mereka berbuat sesuatu terhadap diri saya. Mutsaqqof diam dan akhirnya saya pergi meninggalkannya.
Maka dari itu wahai saudara-saudaraku, ketika saya mendengar sebagian pemuda Arab mempergunjingkan jihad Afghan, maka saya hanya bisa berkata,”Kasihan mereka”.
Saya telah membandingkan antara revolusi-revolusi yang terjadi di negara-negara Islam dengan jihad di Afghanistan. Dan saya melihat mereka (Mujahidin Afghan) lebih baik daripada mereka yang telah saya sebutkan tadi. Maka saya tidak tahan mendengar celotehan mereka terhadap jihad Afghan. Mana ada sekarang ini satu perjuangan yang bercita-cita menegakkan Dienullah di bumi, dimana seluruh pengikutnya terdiri dari orang-orang yang baik dan bersih? Itu adalah perkara yang tidak masuk akal!!!. Jika kamu mengatakan padaku, “Segolongan jama`ah Salafi atau segolongan jama`ah Ikhwan atau segolongan jama`ah Tabligh akan menegakkan Dienullah di muka bumi”, maka saya katakan padamu, “Bangunlah dari tidur!!!…. Itu hanya lamunan …itu hanya lamunan!!”.
Harakah Islam tidak akan mampu menegakkan Dienullah di muka bumi, jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Sebab peperangan melawan orang-orang kafir itu berjalan dalam waktu yang lama, membutuhkan banyak kayu bakar (maksudnya para pembela agama yang siap berjihad) dan memerlukan banyak pengorbanan. Harakah Islam lazimnya berpengikut sedikit tetapi militan, dalam situasi yang bagaimanapun, jumlahnya tidak lebih dari 5% dalam sebuah masyarakat jahiliyah. Sebagaimana kita ketahui 10 % penduduk Afghan telah tewas dalam peperangan. Jadi mereka yang mati terdiri dari berbagai golongan. Tentu saja dari golongan yang turut serta dalam perjuangan. Sekarang dari mana kamu berasal? Dari Arab Saudi? Coba kita pilih daerah mana dari wilayah Arab Saudi yang akan kita jadikan bahan pembanding. Makkah? Madinah? Riyadh? Atau kota-kota yang lain. Mari kita tengok masyarakatnya. Apakah seluruhnya merupakan orang-orang yang baik dan bersih? Di sana ada orang yang kerjanya menipu atau tidak? Ada pencurinya atau  tidak? Ada yang menghisap ganja atau tidak? Ada yang kerjanya menggoda anak-anak perempuan atau tidak? Tentunya kita akan mendapati di sana manusia-manusia yang bersih seperti malaikat dan ada juga mausia-manusia yang hidup dalam lumpur kemaksiatan. Bukankah demikian? Kamu tidak dapat menghakimi seorangpun di antara mereka dengan vonis telah keluar dari Islam meskipun orang tersebut melakukan kemaksiatan. Meski orang tersebut menghisap ganja, dia tetap seorang muslim. Meski orang tersebut berzina, dia tetap muslim.
 Seandainya wilayah timur Arab Saudi dikuasai oleh musuh, maka kamu tidak bisa mengatakan pada orang lain, “Kamu orang sufi menjauhlah. Saya hanya menghendaki orang salaf yang aqidahnya 100% berdasarkan matan Rasa`il An Najdlah. Tentu saja ini tidak bisa, semuanya akan (wajib)ikut dalam jihad. Orang-orang yang berpaham sufi akan ikut…orang-orang yang beraqidah salaf akan ikut…orang-orang yang menganut aliran Asy`ari akan ikut…orang-orang Jama`ah Tabligh akan ikut…orang-orang Ikhwan akan ikut…orang-orang yang berjenggot ataupun yang mencukur jenggotnya akan ikut…semuanya akan ikut berjihad. Adakah kamu hendak menyaring mereka dengan ayakan sementara pertempuran berlangsung, sehingga yang terpilih hanya orang-orang salaf saja? Itu mustahil!!. Mereka semua akan ikut dalam jihad. Demikian ketika kaum muslimin berperang. Mereka yang dahulu berperang menghadapi musuh dalam Perang Salib, seluruh lapisan masyarakat turut bersama mereka.
Tiada seorang panglima Islam, bahkan pada zaman sahabat sekalipun, memisah-misahkan pasukan dan mengatakan pada anak buahnya. “Engkau orang saleh sini….dan engkau orang yang fasik situ”. Baik yang saleh ataupun yang fasik, yang baik ataupun yang jahat semuanya berkumpul jadi satu… semuanya akan larut turut dalam peperangan.
Pada zaman khalifah Abu Bakar terjadi peristiwa murtad massal di daerah Yamamah. Maka beliau mengirim Khalid binWalid untuk memerangi mereka sehinga berhasil mengalahkan mereka dan mengembalikan mereka pada Islam. Kemudian dia menyertakan mereka (yang pernah murtad) dalam perang Qadisiyah. Apakah dia mengatakan kepada mereka, ”Kalian pernah murtad, aqidah kalian tidak jelas. Maka kalian tidak usah turut dalam perang ini!!!!
Siapa yang tidak mengenal Thalhah Al Azdi. Dia adalah salah seorang panglima yang ternama dalam perang Qadisiyah. Akan tetapi mereka yang tidak mengetahui perjuangan umat Islam tidak mengetahui tarikh Islam itu sendiri. Mereka tidak tahu menimbang antara maslahat dan madharat sehingga kalian dapati mereka hidup dalam dunia khayalan idealisme mereka. Turunlah ke bumi wahai saudaraku dan hiduplah dalam dunia nyata!! Turunlah ke medan jihad dan tengoklah bagaimana umat Islam berjuang. Bagaimana kaum muslimin mendapatkan kemenangan di setiap peperangan. Di antara mereka ada orang-orang fajir, ada orang-orang shaleh, ada yang baik dan ada pula yang buruk. Oleh karena itu saya tidak tahan mendengar kalau ada seseorang yang menjelek-jelekan jihad Afghan.
Sebagaimana pernah saya katakan pada kalian, bahwa sejak 200 tahun yang lalu umat Islam ini ibarat berada dalam cangkang telur sampai lahir bayi yang namanya jihad Afghan. Kemudian datanglah seseorang pada bapaknya untuk memberikan hadiah bagi kelahiran bayi itu. Dia melihat bayi itu dan mengatakan pada bapaknya, “Anakmu wajahnya gelap dan kedua matanya sipit…”(1) Lalu bagaimana dengan bapaknya? Tentu dia akan mengatakan, “Wajah anak saya seperti bulan, kedua matanya bagaikan sinar bulan purnama. Apakah kalian mempunyai bayi, atau mendapakan bayi selain bayi ini?” Dan nyatanya memang tidak ada!!!
Jika kita sia-siakan bayi ini, maka kita membutuhkan waktu seratus tahun lagi sampai dilahirkan bayi yang semisalnya, kecuali jika Allah menghendaki lain. Ya Allah perbanyaklah bayi-bayi lain yang matanya sipit dan wajahnya gelap (seperti kata mereka).
(1) Sepertinya kata-kata ini ditujukan kepada orang Arab yang datang untuk memberikan bantuan kepada Mujahidin Afghan, akan tetapi mereka memberikan penilaian yang negatif, setelah melihat beberapa kekurangan jihad Afghan pent.


Sekarang muncul harakah baru di bumi Palestina dengan nama HAMAS (Gerakan perlawanan Islam). Harakah ini sedikit demi sedikit menggeser pengaruh PLO di kalangan bangsa Palestina. Pengikut harakah ini adalah para pemuda yang pernah mendapat gemblengan dari harakah-harakah Islam dan organisasi-organisasi Islam. Sejak tahun 1967 sampai sekarang banyak bermunculan generasi yang ingin kembali  kepada Allah di daerah pendudukan Palestina atau di daerah tepian barat sungai Yordan. Mereka semua adalah para aktivis harakah Islam dan aktivis berbagai jama`ah Islam.
Oleh karena itu jika PLO meneriakkan seruan, “Besok kita menyerang!”, maka seruan itu tidak ada yang mentaati, tidak terjadi pertempuran, tidak ada korban yang jatuh. Akan tetapi jika HAMAS yang mengeluarkan seruan, maka akan terjadilah pertempuran yang sengit antara pejuang Palestina dan tentara pendudukan Israil, ada yang terluka dan ada yang menjadi korban pertempuran.
Alhamdulillahi rabbil `alamin, harakah yang mendapatkan berkah ini merupakan nikmat Allah yang akan menyelamatkan bangsa Palestina dari cengkeraman orang-orang sekuler serta yang lainnya. Sekarang masjid-masjidlah yang menjadi basis harakah ini, mengarahkan geraknya, mengendalikan serta menopang segala bebannya…Ya benar!. Tetapi saya  tidak mengatakan bahwa PLO tidak memiliki pengaruh dan peran apapun. Memang mereka punya, tapi kenyataannya pengaruh HAMAS lebih dominan dibandingkan mereka.
Dua tokoh utama yang memainkan peranan penting di belakang harakah ini ialah: Abdullah Namr Darwisy. Tangannya lumpuh. Dia lulusan Institut Agama Tingkat Menengah. Yang kedua adalah Ahmad Yasin. Tokoh ini separuh badannya lumpuh. Sebagian besar aktifisnya mengembalikan semua persoalan kepada ketentuan hukum Allah dan kemudian pada pengarahan dua tokoh ini.
Abdullah Namr Darwisy dahulu adalah seorang komunis. Setelah mengenal Islam dia menjadi pengikutnya yang setia. Ia datang ke daerah Umul Fahmi (yang berarti induknya arang) yang terkenal dengan sebutan Moscow Kecil untuk mengajar di salah satu sekolah. Di daerah ini ada 400 orang pemuda yang mendaftarkan sebagai  anggota partai komunis Israil. Mereka beranggapan bahwa faham komunis bersifat universal tidak mengenal batas wilayah ataupun kebangsaan , bangsa Arab maupun non Arab.
Tetapi hari demi hari terjadi perubahan dan pada akhirnya mereka semua menerima seruan Islam yang dikumandangkan para da`i. Sampai-sampai apabila mereka mengadakan pesta pernikahan, maka pesta itu dihadiri hampir 15.000 pemuda yang berjenggot (maksudnya para pemuda Islam yang militan).
Dulu, ketika saya masih tinggal di Palestina, kaum wanita bangsa Palestina apabila keluar rumah tidak menutup aurat mereka menurut anjuran Islam. Keadaan mereka seperti orang telanjang saja. Bagi mereka, memakai pakaian sampai ke bawah lutut 15 cm merupakan aib!! Betis mereka terbuka…rambut mereka terbuka. Jika ada yang menutup kepalanya (memakai jilbab) mereka katakan kolot dan ketinggalan zaman. Tetapi sekarang situasinya sudah berubah. Ribuan wanita berjilbab tersebar luas di kawasan tersebut. Mereka iltizam (komitmen) terhadap ajaran agamanya dan kembali kepada Allah.
Pernah sewaktu Cohen, pemimpin sekte Yahudi yang radikal mengatakan, “Saya akan masuk ke Masjid Aqsha”. Maka Abdullah Namr Darwisy menantangnya, “Silahkan jika engkau berani”.
Demikian juga ketika orang-orang Yahudi berkata, “Kami adalah umat pilihan”. Maka Abdullah Namr Darwisy menyanggahnya, “Kalian dusta, kamilah yang sebenarnya umat pilihan…..”
“Dan demikianlah. Kami telah menjadikan kamu (Umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia…” (QS. Al Baqarah: 143)
Alhamdulillah, kita bergembira sekali atas perkembangan harakah Islam di Palestina. Dan sekarang rasa takut terhadap kaum zionis telah hilang. Mereka telah berani membakar ladang pertanian Yahudi dengan cara mengikatkan seutas tali pada ekor tikus. Lalu mereka mengguyur tali tersebut dengan minyak tanah dan kemudian menyulut bagian ujungnya. Mereka melepaskan tikus itu di ladang milik orang-orang Yahudi. Tikus itu lari masuk ladang dan membakar tanaman gandum mereka.
Mereka juga merusak  beberapa pekebunan jeruk. Dengan bantuan alat suntikan, mereka menginjeksi sebagian buah jeruknya dengan cairan kimia. Kemudian mereka meniupkan berita bahwa jeruk dari kebun orang Yahudi mengandung racun. Baik jeruk dari daerah Haifa, Yafa dan dari daerah lainnya. Lalu pemerintah Perancis mengadakan pengecekan dengan cara menganalisa beberapa buah jeruk itu di laboratorium. Mereka benar-benar menemukan kandungan racun dalam jeruk tersebut. Maka akhirnya pemerintah Perancis memutuskan untuk tidak mengimport jeruk dari Israil pada tahun itu.
Demikian pula jika terjadi masalah-masalah yang ada kaitannya dengan bidang sosial. Solidaritas mereka sangat tinggi. Orang-orang menyempitkan penghidupan ekonomi rakyat Palestina, padahal sebagian besar di antara mereka adalah pekerja. Suatu ketika para pekerja melakukan aksi mogok kerja. Para pedagangpun menutup toko-toko mereka. Tak lama kemudian pemerintah Yordania menghentikan tunjangannya kepada penduduk Palestina di tepian barat sungai Yordan. Maka terjadilah krisis ekonomi di daerah tersebut. Lalu para pemuda mengumpulkan roti dari para dermawan. Mereka berkeliling pada malam hari dan membagi-bagikan roti tersebut pada setiap keluarga yang membutuhkannya. Alhamdulillah keadaan mereka baik dan moral mereka sangat tinggi.
Jihad Afghan juga mulai dengan cara seperti ini. Harakah Islam di Afghanistan pada awal mulanya mampu memperoleh kepercayaan dari masyarakat Afghan dan mampu merebut simpati mereka. Kemudian harakah tersebut berkembang dan berkembang sampai seperti yang kita lihat sekarang ini. Insya Allah setelah kita selesai dari Afghanistan, Rabb kita akan membuka jalan bagi kita untuk berjihad di Palestina dan mengalahkan orang-orang Israil.

Tanya:
Apa penilaian pribadi anda terhadap Jamaludin Al Afghani?
Jawab:
Mengenai Jamaludin Al Afghani, maka orang-orang masih berselisih pendapat. Di antara mereka ada yang memujinya dan ada pula yang mencelanya. Akan tetapi meskipun ikhwan Afghan marah – saya pribadi tidak senang dengan tokoh ini. Saya tidak menyukainya. Subhanallah !! Sebab dia ikut serta dalam upaya meruntuhkan khilafah. Mereka yang berprasangka baik padanya membela, “Dia tidak tahu terhadap persekongkolan dunia yang berupaya meruntuhkan khilafah Islam. Sebagaimana orang yang menjelaskan tentang jihad Afghan sementara dia tidak tahu kecemasan dunia terhadap jihad ini”. Sebenarnya banyak sekali hal yang membuat hati   saya tidak menyukainya. Diantaranya, dia pernah melakukan perjalanan keliling dunia, tapi sekalipun tidak pernah melakukan ibadah haji atau umrah. Sekian sajalah supaya ikhwan Afghan tidak marah.
Tanya:
Sehubungan dengan Sultan Abdul Hamid, maka ada yang mengatakan bahwa aqidahnya sesat. Hal itu diketahui dari beberapa risalah yang ia  kirimkan kepada gurunya seorang sufi di negeri Syam. Misalnya dia menyeru gurunya dengan seruan Ya Malaadzana (Wahai pelindung kami). Bagaimana pendapat anda ?
Jawab:
Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah !!! Kalian tahu wahai saudara-saudara bahwa kebodohan terhadap sesuatu merupakan udzur bagi pelakunya baik dalam masalah ushul (pokok) maupun furu` (cabang). Sebagaimana dikatakan Syeikh Muhammad Abdul Wahab dan juga Ibnu Taimiyah bahwa kebodohan (ketidaktahuan) terhadap sesuatu merupakan udzur baik dalam masalah ushul maupun furu`. Yang kami maksud masalah ushul adalah Aqa`id (aqidah). Kalian mengetahui hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dimana isi hadits tersebut menuturkan seorang laki-laki yang berpesan pada karib kerabatnya, “Jika saya nanti mati, maka bakarlah mayat saya dan lemparkan abunya ke laut. Sebab jika Allah membangkitkan mayat saya, pasti dia akan menyiksa saya dengan siksaan yang pedih. Maka Allah berfirman:
“Hamba- Ku, dia tahu bahwa dia mempunyai Robb yang menyiksanya, maka saksikanlah oleh kamu sekalian bahwa aku telah mengampuninya”( HR. Al Bukhari dalam shahihnya ).
Maksudnya, hamba tadi tidak mengetahui bahwa Allah sanggup mengumpulkan abu mayatnya dan membangkitkannya, kendati demikan Allah  mengampuninya lantaran dia tidak mengetahui akan qudrah-Nya. Qudrah- Nya untuk membangkitkan makhluq yang telah mati.
 Demikian juga dalam hadist:
“Sekelompok sahabat berkata pada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, buatkanlah untuk kami tempat gantungan sebagaimana mereka mempunyai tempat gantungan”. Maka Rasulullah saw, menegur mereka, “Hampir saja tadi kalian mengatakan seperti perkataan Bani Israil kepada Musa, `Buatkanlah untuk kami sebuah tuhan berhala sebagaimana mereka mempunyai tuhan (sendiri)`. Kemudian beliau bersabda, “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti jejak orang-orang sebelum kalian sedikit demi sedikit”.
Apakah Rasulullah saw, mengkafirkan para sahabat kebika mereka mengatakan , “Buatkanlah untuk kami tempat gantungan ?”
Maka dari itu, setelah menuturkan hadits ini, Al Qurthuby memberikan komentar sebagai berikut, “Kebodohan atau ketidaktahuan seseorang terhadap aqidah merupakan udzur baginya, Insya Allah akan dimaafkan sepanjang ia benar-benar tidak mengetahuimya”.
Tanya:
Mudah-mudahan Allah menjaga anda, kenapa Syeikh tidak menghindari pemakaian kalimat “Mujahidin akan dapat menegakkan Daulah Islamiyah dalam tempo maksimal enam bulan”
Jawab:
Sebab sebagaimana telah saya kemukakan, perkiraan ini hanyalah dugaan manusia saja. Menurut perkiraan saya daulah Islam di Afghanistan akan berdiri  dalam tempo yang telah saya sebutkan tadi.  Jika Allah membenarkan persangkaan saya dan segala urusan berjalan lancar seperti sekarang ini, maka kemenangan bakal diraih dalam tempo tidak lebih dari enam bulan . Adapun jika situasinya berubah, maka hanya kepada Allah sajalah segala urusan itu kembali. Dalam keadaan demikian, boleh jadi Mujahidin memperoleh kemenangan dan boleh jadi tidak.
Akan tetapi kalau melihat situasi pertempuran di berbagai front, maka kelihatannya kemenangan akan terwujud, Insya Allah.  Satu demi satu kota yang dikuasai rezim Komunis berhasil direbut. Posisi Mujahidin semakin maju ke daerah pertahanan musuh, bahkan sudah menembus lapisan ketiga pertahanan mereka di kota Kabul. Alhamdulillah, kalian sendiri telah melihat fakta tersebut.
Coba seandainya kalian melihat sebuah bangunan yang sudah condong dan hampir roboh. Apa yang akan kalian katakan tentangnya? Tentunya kalian akan berkata, ”Tidak sampai sehari atau dua hari saja bangunan ini akan roboh”. Adapun kenyataan nantinya bangunan tersebut roboh dalam sehari atau dua hari atau beberapa jam kemudian atau masih bertahan dalam beberapa waktu; ini hanyalah perkiraan manusia. Sedangkan takdir ada ditangan Allah swt.
Tanya:    
Adakah perselisihan paham diantara keempat pimpinan utama Mujahidin akan mengakibatkan perpecahan diantara mereka di masa mendatang?
Jawab:
Kami melihat keadaan mereka pada tahun lalu lebih baik  dari tahun sebelumnya. Dan tahun ini keadaannya lebih baik dari tahun lalu. Dan kami memperkirakan dalam waktu singkat tiga dari empat pimpinan tersebut akan membentuk aliansi, sedangkan yan keempatnya, menurut keyakinan kami akan bergabung setelah terbentuknya aliansi tersebut – Wallahu A`lam -.Di wilayah Afghanistan sendiri- Alhamdulillah- keadaan mereka juga bagus. Mereka bersatu antara yang satu dengan yang lain. Bahkan mereka membuat front gabungan yang menaklukkan kota-kota yang diduduki oleh musuh. Semua faksi Mujahidin bergabung dalam menaklukkan wilayah Thalqan dan Qunduz. Hizbul Islam dan Jami`atul Islam bergabung dalam menaklukkan wilayah Kasyam. Situasi berjalan sepeti yang kita harapkan, Alhamdulillah.
Sebenarnya kami sendiri sebelum itu mengkhawatirkan apabia dalam penaklukkan kota-kota tersebut terjadi bentrokan antar mereka. Namun kenyataan tidak seperti yang kami khawatirkan, keadaan mereka semakin lama semakin baik dan semakin memberikan harapan.
Tanya :
Apa pandangan para pemimpin harakah Islam di Mesir dan di seluruh dunia sehubungan dengan keberangkatan kalian ke Afghanistan untuk berjihad ? Dan apakah syeikh setuju masuknya harakah Islam di Mesir dalam parlemen?
Jawab :
Perlu diketahui bahwa menerapkan undang-undang dengan selain apa yang diturunkan oleh Allah menyebabkan seseorang kafir dan keluar dari millah (Islam). Jika mereka menyetujui perundang-undangan yang bertentangan dengan Islam, maka perkara ini sangat berbahaya sekali. Adapun jika masuknya mereka ke dalam parlemen adalah dalam rangka menentang penerapan undang-undang positif (bikinan manusia), menyebarkan dakwah Islam dan menentang kezaliman, maka perkara ini kembali pada maslahat (manfaat) yang bakal diperoleh jama`ah. Mengingat Islam dalam kondisi yang seperti ini akam menimbang lebih dahulu segi maslahat dan segi mafsadah (madharat dan kerusakannya). Apa maslahat yang didapat apabila jama`ah masuk dalam parlemen ? Dan apa pula mafsadah yang bakal menimpa jika jama`ah masuk dalam parlemen ? Sebab sekarang ini tidak ada sesuatupun yang namanya maslahat seratus persen atau mafsadah seratus persen dalam masyarakat jahiliyah. Maka harus menimbang lebih dulu mana yang lebih besar dan lebih dominan dalam perkara tersebut ? Maslahatnya atau mafsadahnya?? Dengan syarat mereka tidak melanggar yang haram.
Tanya :
Menurut perkiraan Syeikh, siapa yang bakal memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum di Pakistan?? Adakah Benazir Butho akan memperoleh kemenangan dalam pemilihan kali ini??
Jawab :
Kami  berdo`a semoga Allah menghentikan sepak tejangnya dan melindungi kita dari kejahatannya. Perempuan ini betul-betul tak berguna!! A`udzu billah !! Dia datang ke Pakistan tahun lalu. Yang melicinkan kembalinya ke Pakistan adalah orang-orang Barat dan Amerika. Ketika mereka melihat Zia Ulhaq memegang kekuasaan dengan tangan besi (menurut pandangan mereka), maka mereka mendatangi Benazir Butho dan mengatakan padanya, “Aktiflah kembali kamu ke dunia politik”. Lalu mereka membawa Benazir Butho dan seratus orang wartawan dari Eropa berkeliling dunia untuk mencari dukungan. Dari Amerika ke Inggris, ke Perancis, kemudian ke Rusia, kemudian membawa balik ke Pakistan. Berpuluh-puluh juta dolar dihabiskan untuk membiayainya berkampanye di Pakistan. Gambar-gambarnya memenuhi  setiap tempat. Mereka melihat Zia Ulhaq dan berkata dalam hati mereka, “Sekarang Benazir Butho ada di tangan kami. Kami bisa membawanya meraih jabatan Perdana Menteri dan menggantung kamu sebagai ganti kematian bapaknya”.
Zia Ulhaq –Subhanallah- sukses sekali dalam menjalankan peranannya di bidang politik. Dia seorang pemberani. Salah satu keistimewaa yang dimiliki Zia Ulhaq adalah kami merasakan keikhlasan dalam tutur katanya. Jika engkau mendengar perkataannya, maka engkau akan merasakan bahwa dia adalah seorang yang benar, berbicara dari dasar hatinya dan lupa baha dirinya seorang presiden seaktu berbicara. Seakan-akan dia adalah seorang Imam masjid. Dia lupa bahwa kata-katanya akan disiarkan televisi ke seluruh dunia.
Zia Ulhaq menangkap Benazir Butho dan menjebloskannya ke dalam penjara. Selama dalam penjara, dia tidak bisa lagi menghisap morfin, sehingga dia menjerit-jerit dan mohon supaya diberi bubuk terlarang itu. Oleh karena orang-orang yang telah kecanduan morfin tidak akan bisa hidup tanpa morfin.
Ayah Benazir adalah seorang Syi`ah, sedang ibunya, Nushrat Butho berasal dari Iran, kami tidak tahu pasti, apakah dia seorang Syi`ah ataukah majusiyah.. Dia dan keluarganya merupakan orang-orang asing di negeri ini. Kami tidak tahu silsilah mereka. Adalah Butho pernah membuka tirai jendela rumahnya dan kemudian minum khamer agar supaya orang-orang melihatnya.
Setelah Bangladesh diserahkan kepada India, dan kemudian memisahkan diri, maka Ali Butho pergi ke PBB dan membuat sandiwara. Dia merobek-robek naskah perjanjian (yang memisahkan wilayah Bangladesh dan Pakistan) dan kemudian melemparkannya. Mendadak dalam waktu singkat dia sudah meraih jabatan perdana menteri. Pada saat itu Zia Ulhaq duduk sebagai Panglima Angkatan Bersenjata.
Timbul demonstrasi-demonstrasi yang menentang Ali Butho di dalam negeri. Demonstrasi ini berlangsung hampir enam bulan lamanya. Pada waktu itu Abul  A`la Al Maududi dan Mufti Mahmud masih hidup. Mereka menggerakkan jalannya demonstrasi-demonstrasi ini. Ali Butho hampir tumbang, maka dia memutuskan memenjarakan para pemimpin Organisasi Islam dan menumpas gerakan mereka Supaya  rencana mereka bisa berjalan mulus, maka lebih dahulu dia harus bisa menyingkirkan Zia Ulhaq. Selanjutnya dia mengeluarkan keputusan untuk memecat Zia Ulhaq  dari kedudukanPanglima Angkatan Bersenjata. Surat pemecatan itu sampai kepada kepala dinas Inteligent negara. Dia menghubungi Zia Ulhaq  dan mengatakan padanya, “Surat pemecatanmu telah sampai padaku dari Ali Butho. Saya akan menunda pengumumannya sesaat, jika memang engkau mampu melakukan sesuatu. Cepatlah bergerak jangan sampai terlambat”.
Lalu Zia Ulhaq mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Ali Butho. Ali Butho ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Zia Ulhaq membubarkan kabinet Butho dan mengambil alih pemerintahan Pakistan. Melalui sidang pengadilan akhirnya Ali Butho dijatuhi hukuman mati.
Dan sekarang anak perempuan Ali Butho menjadi pimpinan Partai Rakyat Pakistan. Dia dan keluarga wanita ibunya ikut mencalonkan diri dalam pemilihan suara. Sepertinya jumlah wanita yang mencalonkan diri ada tujuh orang… pintu nerakapun jumlahnya tujuh.
MENARA API YANG HILANG
Wahai saudara-saudaraku kaum Mujahidin, wahai kalian yang pergi berjihad di jalan Allah, wahai kalian yang datang -insya Allah- mencari keridlaan Allah, ketahuilah bahwasannya Allah telah menurukan firman-Nya dalam Al-Qur`an :

                                    (khot)
“Katakanlah, ‘Hai ahli kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya. Sedangkan kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik”. (QS. Al Maidah : 59)
1st. PEPERANGAN ANTARA HAK DAN BATIL.
Adalah merupakan hikmah Rabbaniyah jika di dunia ini akan senantiasa terjadi peperangan antara pengikut kebenaran dan pengikut kebatilan. Peperangan ini dimulai sejak dari manusia pertama Nabi Adam a.s  meninggalkan surga. Sedangkan permusuhan antara kedua golongan tersebut dimaklumatkan oleh Rabbul `Izzati dalam ayat :

                                                (khot)
“Allah berfirman,’Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat-tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”. (QS. Al A`raf: 24)
Hikmah Rabbaniyah dan undang-undang Ilahi ini terus berlaku, tidak berhenti dan tidak mengalami perubahan. Allah swt, Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui menghendaki gejolak peperangan itu tiada akan reda apalagi akan padam sampai Allah mewarisi (baca: mengambil alih) bumi dan segala isinya.
Peperangan dimana saling berhadap-hadapan di dalamnya dua barisan yang tidak pernah saling bertemu (seia sekata) selama-lamanya. Yang satu dipimpin oleh para nabi Allah dan Rasul-Nya –mudah-mudahan keselamatan dan kesejahteraan dari Allah senantiasa dilimpahkan atas mereka-, sedangkan barisan yang lain dipimpin oleh setan dan tentaranya.
Para pemimpin perang dari barisan yang pertama mempunyai pengikut dalam menempuh jalan yang panjang dan terang ini, yaitu para ulama pewaris para nabi dan para juru dakwah yang mengikuti jalan mereka dan menempuh perjalanan hidup berdasarkan petunjuk mereka.
Kemudian pihak yang lain diikuti oleh berbagai macam golongan, yang semuanya dikumpulkan oleh satu komando, yakni kebatilan; dan dipimpin oleh satu panglima, yakni setan. Mereka berjalan di satu jalan, jalan menuju neraka Jahannam. Dalam barisan ini muncul golongan Ahli Kitab, kaum musyrikin dan orang-orang atheis.
terhadap tentara-tentara setan dan partai-partainya, Allah telah menjamin untuk tidak memberi pertolongan dan akan dicampakkan rasa takut dalam hati mereka. Meski demikian, Allah swt, menegaskan bahwa kaum musyrikin tidak akan menghentikan permusuhan mereka terhadap kaum mukminin.
“Mereka tiada henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran) seandainya mereka mampu”. (QS. Al Baqarah : 217)
Terhadap golongan Nasrani, maka Allah telah menjamin untuk memecah belah mereka:
“Dan di antara orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani’. Ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya, maka Kami timbulkan diantara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat”. (QS. Al Maidah : 14)
Sedangkan terhadap golongan Yahudi, maka Allah `azza wa jalla telah menjamin untuk memadamkan api fitnah mereka :
“Orang-orang Yahudi berkata, ‘Tangan Allah terbelenggu’ (1). Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu, dan mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka. Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur`an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan. Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan”. (QS. Al Maidah : 64)
Adapun barisan orang-orang yang beriman, maka Allah telah menjamin untuk memelihara mereka dengan pemeliharaan- Nya, dan menolak tipu daya orang-orang zhalim yang hendak ditimpakan kepada mereka, serta membawa mereka kepada kemenangan.
“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka tiada sedikitpun dapat membahayakanmu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”. (QS. Ali Imran : 120)
“Katakanlah kepada orang-orang kafir, “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya”. (QS.???: 13)
Peperangan itu telah jelas kesudahannya sejak permulaan, dengan satu syarat: di medan peperangan tersebut tentara Allah harus sabar dan bertakwa, mengangkat tinggi bendera Laa ilaaha illallah ,bertawakkal kepada Rabb mereka, berjalan di atas manhaj Nabi saw mereka, serta mengikuti jejak salaf shaleh mereka.
“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka”. (QS. Al An`am: 90)
Peperangan tersebut dikendalikan oleh Rabbul `Izzati dengan `Inayah (pertolongan) Nya dan dijaga dengan pemeliharaan-Nya. Maka dari itu tentara-Nya harus benar-benar bersandar penuh kepada Penciptanya dan berpegang teguh kepada ajaran dien-Nya, serta menjauhi musuh-musuh-Nya dan tentara-tentara setan
Allah `Azza wa Jalla berfirman tentang orang-orang mudyrik:
 “Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasulnya dengan orang-orang musyrik, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)…..”. (QS. At Taubah: 7)
“Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul- Nya dengan orang-orang musyrik), kalau jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, maka mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak pula (mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedangkan hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”. (QS. At Taubah: 8).
Mereka yang hendak menyelisihi hukum ini dan bersepakat dengan musuh-musuh Allah di pertengahan jalan, maka sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang salah perhitungannya. Mengapa demikian? Sebab faktor-faktor amarah dan kebencian itu selalu ada sampai hari kiamat. Kebencian, kedengkian dan tipu daya orang-orang musyrik akan senantiasa wujud dan tidak pernah akan berhenti sepanjang kita masih memproklamirkan diri bahwa kita adalah orang-orang beriman.
“Katakanlah,  ‘Hai ahli kitab apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang di turunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelum itu? Dan sesungguhnya kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik”. (QS. Al Maidah: 59)
Dua sebab yang senantiasa wujud dan tidak akan mungkin hilang atau habis. Dua sebab yang menyalakan api permusuhan antara barisan orang-orang beriman dengan orang-orang kafir, antara barisan pembela kebenaran dan barisan pembela kebatilan. Dua sebab itu ialah : Keimanan orang-orang beriman dan kefasikan orang-orang kafir dan Ahli Kitab.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka”. (Qs. Al Baqarah : 120)
Permusuhan ini tidak akan berakhir sampai orang-orang muslim murtad dari agamanya dan mengikuti agama Ahli Kitab. Oleh karena itu jika kita hendak memelihara agama kita dan berjalan dengan penjagaan Rabb kita, maka kita harus minta petunjuk dengan petunjuk-Nya, meminta kemenangan hanya dari-Nya dan meminta turunnya rezki serta bantuan hanya dari sisi-Nya. Adapun berkompromi  dengan musuh-musuh Allah di pertengahan jalan, maka hal ini tidak mungkin (tidak boleh) dikerjakan selama-lamanya.
“Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedangkan hati mereka menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”.
Tanyakanlah kepada lembaran sejarah akan permusuhan mereka terhadap Islam. Pada hari tentara Tartar yang musyrik, memasuki ibu kota Baghdad tahun 656 H. Ibnu Katsir mengisahkan dalam Tarikh nya: “Telah dibunuh kaum muslimin, sebanyak 800.000 jiwa. Dalam riwayat yang lain dikatakan 2 juta jiwa. Khalifah beserta anak-anaknya ditangkap dan dibunuh semua. Para ulama ditangkap dan dilemparkan ke dalam lubang-lubang galian tempat membuang kotoran lalu mereka dijatuhi kotoran dari atas hingga mati. Sebagian lain lari dari kekejaman dan kebiadaban tentara Tartar, memasukkan dirinya (bersembunyi) ke dalam lubang-lubang persembunyian di bawah tanah. Sewaktu maklumat pengampunan diumumkan, mereka keluar dari lubang persembunyiannya, namun wajah mereka telah berubah pucat warna kulitnya. Mereka tak mampu bertahan hidup di luar melainkan hanya beberapa hari saja dan setelah itu mati karena kondisi kesehatan mereka sangat buruk. Tak sampai hanya di situ kebiadaban mereka. Seluruh isi perpustakaan di kota Baghdad dibuang ke sungai Tigris hingga warna airnya berubah biru sampai beberapa bulan lamanya”.
Tengoklah apa yang diperbuat kaum Salibi (Ahli Kitab) tatkala mereka berhasil menguasai Baitul Maqdis. Ibnu Katsir menuturkan dalam tarikhnya: “Tujuh puluh ribu kaum muslimin dibantai di halaman Masjidil Aqsha. Ada salah seorang Nasrani yang menggambarkan pembantaian tersebut. Katanya, “Darah yang tumpah menggenangi tempat pembantaian tersebut, menutup kaki-kaki kuda sampai ke daerah lututnya. Tangan-tangan dan kaki-kaki jenazah mereka yang dibantai terapung di atas genangan darah”.
Lalu apa yang mereka perbuat di Palestina? Apa yang mereka perbuat di Zanzibar? Di Tasyad? Di Lebanon? Pembantaian demi pembantaian dialami oleh kaum muslimin. Kenapa mereka dibantai? Lantaran mereka adalah kaum muslimin, itu saja….!! Seluruh agama, ideologi dan kepercayaan bersatu padu dalam membantai kaum muslimin di atas permukaan bumi. Ada dua perkara yang senantiasa menggelisahkan musuh-musuh Allah di sepanjang sejarah:
1.      Bersatunya kaum muslimin di bawah satu kepemimpinan.
2.      Berpegang eratnya kaum muslimin terhadap ajaran agama mereka.
2nd.          GENDERANG PERANG BAGI ISLAM DAN KAUM  MUSLIMIN.
Gibb (seorang orientalis) menulis dalam bukunya ‘Pandangan Islam’; ‘Sesungguhnya mayoritas bangsa Timur sekarang berjalan menuju prinsip sekularisme. Ini tidaklah mengherankan, karena mereka berjalan menurut pengaturan dan pengarahan kami. Kami telah meletakkan tangan-tangan kami dalam dunia pendidikan sehingga dengan demikian merekalah yang akan merumuskan konsep-konsep pendidikan. Ini di satu segi, dan di segi yang lain kami berhasil menguasai mass media dunia sehingga kami dapat dengan mudah menyebarkan prinsip sekularisme ini. Namun ada dua masalah yang senantiasa menggelisahkan kami:
1.      Harakah Islamiyah. Karena harakah ini bisa meledak suatu saat seperti bom waktu. Dan karena harakah ini sangat sukar diawasi.
2.      Pondok-pondok pendidikan (pesantren) agama.
Berkata Lawrence, -tokoh revolusi Arab, seorang intelijen warga negara Inggris yang terkenal dengan sebutan “Raja padang pasir Arab yang tak bermahkota”- “Pernah suatu ketika saya digoda oleh lamunan besar, yaitu ketika saya berangkat dari negeri Inggris ke negeri Arab, berkata hati kecil saya, ‘Apakah mungkin bangsa Arab meninggalkan idealisme mereka yang tinggi (yakni Islam) dan menggantikannya dengan ikatan-ikatan yang baru yang lain seperti nasionalisme misalnya … jika kami dapat mencapai tujuan ini, maka sungguh kami telah dapat mewujudkan apa yang kami inginkan”. Dan akhirnya lamunan itu menjadi kenyataan setelah mereka terlibat dalam Perang Dunia I. Mereka dapat menyingkirkan Islam dan berperang melawan pasukan Muslim Turki dengan nama nasionalisme Arab. Mereka menembakkan peluru mereka yang pertama tepat di jantung Islam.
Lawrence berkomentar – setelah berakhir Perang Dunia I, setelah pasukan Turki mengalami kekalahan dan Inggris berhasil menancapkan dominasinya di negeri-negeri Arab. Mereka dapat merebut ibu kota Khilafah dan mengambil alih mimbarnya yang dahulu pernah menggoncangkan seluruh dunia-. “Sesungguhnya saya merasa bangga sekali, bahwa dalam tiga puluh kali pertempuran yang saya ikuti, maka tidak ada darah tentara Inggris yang tertumpah. Oleh karena bagi saya, darah seorang Inggris lebih berharga daripada seluruh bangsa yang kami perintah (baca: jajah). Dan sesungguhnya revolusi Arab yang kami cetuskan hanya membutuhkan biaya tidak lebih dari 10 juta Dinar”.
Adalah Lawrence berhasil memperalat dan melakukan negoisasi dengan orang-orang Badui. Dia menjanjikan 1 Dinar emas jika mereka dapat menyerahkan satu kepala tentara Turki. Adapun orang-orang Badui itu adalah kabilah-kabilah Arab yang bertempat di daerah antara perbatasan wilayah Yordania, Arab Saudi dan Syiria. Dan sebagian di antara mereka ada yang sengaja menyembelih ternak di sumber-sumber air, agar tentara Turki tidak dapat meminumnya  dan mati karena kehausan. Ibu saya –Ibu `Abdullah `Azzam- bercerita, “Mereka mencari tentara Turki di rumah kami setelah pasukan Turki mengalami kekalahan. Mereka menyembelih hanya karena mau merampas sepatunya atau pakaiannya”.
3rd.           BAGAIMANA KHILAFAH MENGALAMI  KEJATUHAN ?
Faham Nasionalisme tegak berdiri di negeri-negeri Islam. Islam diperangi oleh orang-orang yang membawa embel-embel Islam dan gelar-gelar muslim, melalui tangan orang-orang yang bernama Muhammad, `Umar dan lain-lain. Memang Turki waktu itu mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I, namun menara apinya masih tegak berdiri. Oleh karenanya musuh-musuh Allah berupaya menghancurkannya. Mereka bermaksud meruntuhkan khilafah yang menjadi menara api petunjuk bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Lalu  masuklah tentara Sekutu ke kota Istambul. Selanjutnya mereka mengorbitkan Musthafa Kamal Ataturk setelah melicinkan jalan baginya… Sebelum itu, Panglima pasukan Inggris Allenby menemui Musthafa Kamal di Palestina dan mengadakan kesepakatan rahasia. Musthafa waktu itu diberi kepercayaan sebagai Panglima pasukan Turki di dekat Nabulus. Kesepakatan itu menyebutkan: Jika Musthafa Kamal bersedia membuka jalan bagi pasukan Inggris untuk mengempur bagian belakang pertahanan pasukan Turki di Palestina, maka di masa mendatang mereka akan mengangkatnya sebagai penguasa Turki. Maka Musthafa Kamal melaksanakan kesepakatan itu untuk mewujudkan impiannya. Selanjutnya pasukan Allenby memukul bagian belakang pertahanan pasukan Turki ke IV. Dalam serangan tersebut, pasukan Inggris berhasil menawan 100.000 tentara Turki,  dan merebut Palestina serta masuk Baitul Maqdis.
Kemudian sesudah itu, Inggris menyusun suatu rencana untuk mengorbitkan nama Musthafa Kamal di mata bangsa Turki. Mereka membuat sandiwara peperangan yang cukup panjang. Sandiwara perang Avion, Azmir dan Sicoria. Dalam peperangan tersebut Musthafa Kamal berhasil mengalahkan tentara Inggris dan tentara Sekutu. Kemenangan-kemenangan ini membuat namanya menjadi besar dan terkenal. Kepahlawanannya menjadi buah bibir rakyat Turki sehingga akhirnya Musthafa Kamal menjadi tokoh idola yang menjadi panutan generasi muda Turki.
Setelah berakhirnya sandiwara-sandiwara itu, maka Musthafa Kamal berhasil menjadi orang kuat di Turki, dan menerima tampuk kekuasaan negeri tersebut. Langkah pertama yang dikerjakannya adalah menjatuhkan khilafah, memerangi syi`ar-syi`ar Islam, melarang penulisan Al-Qur`an dengan bahasa Arab, memerintahkan imam-imam masjid mengimami shalat dengan bahasa Turki, melarang pelaksanaan ibadah haji, melarang shalat berjama`ah bagi pegawai pemerintah, memerintahkan aparat kepolisian untuk merazia wanita-wanita yang mengenakan hijab dan memberi wewenang kepada polisi untuk menyobek-nyobek pakaian wanita-wanita muslimah di pasar-pasar, melarang penggunaan bahasa Arab, melarang penulisan bahasa Turki dengan huruf Arab dan menggantikannya dengan huruf latin. Pendek kata, dia memerangi Islam secara menyeluruh dengan tujuan memisahkan generasi muda Turki dengan agama Allah, Arab dan bahasa Arab secara total.   Perbuatan jahatnya terus berlanjut sampai Allah membinasakannya pada tahun 1938 M. Kedegilan, kesombongan dan kebanggaan Musthafa Kamal terhadap dirinya benar-benar telah mencapai klimaksnya, sehingga pada saat akhir hhidupnya dia sempat mengepalkan tangannya ke langit dengan maksud mengancam Rabbul `Alamin.
Musthafa Kamal mati setelah melakukan sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh negeri-negeri Eropa selama tiga abad lamanya, yakni menjatuhkan khilafah dan meruntuhkan mimbar Islam sehingga kaum muslimin di seluruh penjuru dunia bercerai berai. Tidak  ada yang mengumpulkannya dan tidak ada pula yang menggembalanya. Keadaan mereka seperti sekumpulan domba di malam yang dingin. Mereka menjadi mangsa dan santapan empuk bagi kawanan srigala dan anjing hutan.
Eropa melihat bahwa eksperimen ini, yakni yang dilakukan Musthafa Kamal- berhasil membuahkan sukses yang besar. Mereka memunculkan eksperimen ini dengan nama ‘Reformasi dan Perkembangan’.
Hingga setiap kudeta militer yang timbul di negeri Arab, maka –hampir dapat dipastikan- bahwa yang jadi tokoh idola mereka adalah Musthafa Kamal.
Sebagaimana halnya Anwar Sadat, dia mengatakan, “Di dinding rumah kami tergantung lukisan Musthafa Kamal”. Karena itu, tidak mengherankan jika ada seorang penulis Mesir yang menghadiahkan Buku Biografi Musthafa Kamal kepadanya.
Mu`ammar Qadafi sama juga dengan Anwar Sadat. Tokoh idolanya adalah Musthafa Kamal Ataturk. Dia membunuh dan memenjarakan banyak ulama karena mereka tidak setuju dengan langkah Ghadafi yang menerapkan konsep pembaharuan Musthafa Kamal yang memisahkan agama dengan politik.
Demikianlah Musthafa Kamal menjadi idola para tokoh militer yang melancarkan revolusi di negeri kita, negeri kita, negeri Islam. Mata-mata disebarkan, pandangan dipusatkan dan perangkat pengawas tidak berhenti beroperasi untuk mengawasi kelompok Islam yang bermaksud mengembalikan kekhilafahan Islam di muka bumi. Blok Barat dan blok Timur saling berpesan dan saling mengingatkan, “Apabila ada lima orang berkumpul, menyeru umat Islam untuk menghidupkan kembali agama Allah sebagai tatanan hidup mereka atau mengajak mereka untuk menegakkan kembali kekhilafaan Islam; maka mereka harus ditumpas tanpa perlu diberi belas kasihan…”.

                                    (khot)
“Apakah mereka saling berpesan tentang rasul yang datang itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas”. (QS. Ad  Dzariyat: 5)
Maka dari itu, setiap mereka melihat kelompok Islam di suatu tempat di bumi, yang mengangkat bendera Laa ilaaha illallah dan menyeru manusia untuk menghidupkan kembali agama Allah sebagai tatanan hidup mereka maka mereka pasti melancarkan serangan biadab dan hantaman keras terhadap kelompok tersebut. Mereka betul-betul ingin  menumpas dan menghabisinya sehingga raksasa yang tidur itu tidak berdaya lagi menguasai mereka. Bukankah Eropa pernah membayar jizyah kepada kaum muslimin beberapa abad lamanya ? Maka, mereka terus melanjutkan pemerintahan ala Ataturk di Turki melalui Ismat Inonu (Wakil Ataturk) sesudah kematian Musthafa Kamal Ataturk, agar supaya kaum muslimin tidak mempunyai kesempatan lagi untuk bangkit memimpin dunia.
D. KISAH ADNAN MANDRES.
Pada tahun 1950 terjadi peristiwa kecelakaan pesawat terbang di Turki, di mana dalam peristiwa kecelakaan itu, pemimpin Partai Keadilan Turki, Adnan Mandres ikut menumpang dalam pesawattersebut. Semua penumpang tewas terbakar dan hanya Adnan Mandres saja yang berhasil selamat. Adapun ceritanya adalah sebagai berikut: Pada waktu pesawat terbang yang ditumpangi Adnan Mandres mengudara, maka ada salah satu mesin pesawat yang mati. Lalu pilot mengumumkan keadaan darurat kepada penumpang bahwa salah satu mesin pesawat ada yang mati. Saat itu juga Adnan Mandres berdo`a kepada Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika ia diselamatkan dari bahaya maka ia akan berusaha mengembalikan Islam ke Turki. Akhirnya pesawat tersebut jatuh, semua penumpangnya tewas terbakar dan hanya dia yang selamat.
Setelah peristiwa itu Adnan Mandres turut dalam pemilihan umum. Dalam kampanye partainya, Adnan menjanjikan bahwa ia akan mengembalikan status Aya Sofia sebagai masjid. Dimana masjid itu dulu dirubah oleh Musthafa Kamal menjadi gedung museum. Dia juga menjanjikan akan mengembalikan kalimat adzan dengan bahasa Arab; mengidzinkan para penulis Al Qur`an masuk ke negeri Turki dan mengembalikan syi`ar-syi`ar agama Islam yang lain. Dengan program-program ini Adnan Mandres turut dalam pemilihan. Tanpa disangka dia mampu merebut suara mayoritas. Selanjutnya dia membentuk pemerintahan Turki dan dia menduduki jabatan Perdana Menteri.
Hadiah pertama yang diberikan oleh Adnan Mandres setelah menjadi Perdana Menteri kepada bangsa Turki adalah kalimat ‘Allahu Akbar’ dalam bahasa Arab. Maka keluarlah rakyat Turki ke jalan-jalan, menumpahkan tangis kegembiraan setelah tiga puluh tahun tidak mendengar kalimat ‘Allahu Akbar’. Selanjutnya Adnan Mandres mengembalikan Masjid Aya  Sofia sebagai tempat peribadatan dan mengidzinkan penulis mushaf Al Qur`an masuk ke negeri Turki.
Perubahan ini membuat bangsa Barat cemas. Lalu mereka saling berpesan dan bermufakat bahwa pemerintahan Adnan Mandres harus segera diakhiri. Karena pemerintahan ini dapat menjadi ancaman bagi mereka di masa mendatang. Kemudian  mereka menggerakkan kekuatan militer pimpinan Jamal Jorsel untuk mengkudeta pemerintahan Adnan Mandres. Adnan Mandres berhasil mereka tangkap dan mereka eksekusi dengan tuduhan mengadakan pengkhianatan besar terhadap pembaharuan Ataturk.
Belasan tahun kemudian Sulaiman Demirel –pengikut partai Adnan Mandres- turut dalam pemilihan parlemen dengan janji pembaharuan sama seperti yang pernah dijanjikan oleh Adnan Mandres. Sulaiman Demirel berhasil menang dalam pemilihan. Namun sekali lagi pemerintahan Sulaiman Demirel dikudeta oleh orang-orang Yahudi yang berada di jajaran militer. Akan tetapi Sulaiman Demirel tidak dihukum mati, oleh karena dia mempunyai hubungan dengan jaringan Masonisme Internasional. Dengan alasan inilah dia diberi pengampunan.
4th.            PARTAI SALAMAH (KESELAMATAN) DI TURKI.
Lalu datanglah dalam panggung politik negeri Turki sebuah partai baru yang berorientasi kepada Islam. Partai ini bernama partai Salamah yang sebelumnya bernama partai Nizham Wathani. Pemimpinnya adalah Dosen Fakultas Tehnik di Universitas Istanbul, Najmuddin Erbakan. Najmuddin aktif dalam mengaorganisir para pemuda Turki. Namun akhirnya dia dihukum dan partainya dibubarkan. Salah satu dakwaan yang dilontarkan kepada Najmuddin adalah: Dia mengerjakan sholat di tempat-tempat umum. Selepas  dari penjara Najamuddin aktif kembali dalam panggung politik. Dia membentuk sebuah partai bernama “Partai Salamah Al Wathani” (Partai Keselamatan Bangsa) lewat salah seorang pengikutnya. Maka bergabunglah para pemuda muslim yang terpelajar ke Partai Salamah Al Wathani. Mereka menyebar seperti menyebarnya api ditanah yang kering pepohonannya (maksudnya; cepat  sekali), dalam kegelapan malam. Dan pada tahun 1977-1978 M parlemen Turki tidak dapat membentuk kabinet pemerintahan dengan suara mayoritas. Maka dari itu Ajawed terpaksa berkoalisi dengan partai Najmuddin Erbakan. Najmuddin menerima tawaran Ajawed asal partainya diberi delapan kursi kementerian dalam pemerintahan koalisi yang akan dibentuk itu, dan dia harus duduk sebagai wakil perdana menterinya.
Setelah berhasil duduk sebagai wakil perdana menteri, Najmuddin membangun masjid di bagian dalam gedung parlemen. Dia mengembalikan “Allahu Akbar” di bawah kubah parlemen. Pada saat pemerintahan koalisi ini berkuasa, timbul perselisihan antara kaum muslimin di Cyprus dengan orang-orang Yunani. Tentara Turki diberangkatkan ke Cyprus dan berhasil menguasai separuh wilayah tersebut dalam waktu setengah hari. Hasil ofensif pasukan Turki ini mengejutkan negara-negara Eropa. Mereka terteriak-teriak karena diliputi rasa kekhawatiran; ‘Turki hidup kembali…!!Turki akan mencaplok Eropa sekali lagi…’!!.Lalu mereka memerintahkan Ajawed –yang saat itu menjadi ketua persatuan menteri-menteri Eropa, sedangkan kursi Perdana Menterinya ia wakilkan kepada Najmuddin Erbakan- untuk segera kembali ke Turki. Negara-negara Eropa mendesak Ajawed agar menarik mundur pasukan Turki dari Ciprus, yang nantinya mengakibatkan kaum muslimin di sana dibantai oleh Madrone Makarius dan para pengikutnya.
Sewaktu Partai Salamah melancarkan demonstrasi di Coneya pada bulan September tahun 1980 M, menuntut dikembalikannya agama Islam secara menyeluruh di Turki dan membakar bendera negara Israel serta menentang sekulerisme; maka orang-orang Barat berupaya menghentikan arus kebangkitan Islam ini dengan mendalangi suatu kudeta militer yang dpimpin oleh Jenderal Kana`an Efren. Rencana kudeta ini mengalami penundaan sampai beberapa hari karena Erbakan masih berada di Eropa. Begitu Erbakan datang, segera mereka melancarkan kudeta dan menangkap Najmuddin serta para pemuda muslim di Turki. Maka demikianlah, mereka menghantam arus kebangkitan Islam di Turki dan berusaha mempertahankan doktrin serta ajaran Kamalisme.
5th.            KECEMASAN DUNIA TERHADAP KEBANGKITAN ISLAM.
Sekarang, di setiap tempat timbul kecemasan terhadap Islam dan pengikutnya. Cemas terhadap arus kebangkitan Islam….cemas terhadap kemunculan pemuda-pemuda berjenggot…khawatir terhadap jilbab. Kegemetaran dunia internasional hampir-hampir tidak berakhir, Islam ekstrim….Fanatisme agama harus disingkirkan..Sikap ekstrim harus diperangi…. Partai-partai Islam harus dperangi….Kami mau Islam tapi bukan yang ekstrim, bukan yang fanatik, bukan yang fundamentalis. Kami mau Islam yang bersikap lunak, elastis dan fleksibel….yang mau bekerja sama dengan Amerika dan Barat. Mereka boleh saja memerangi orang-orang komunis, tetapi jangan kepada orang-orang Barat, orang-orang Nasrani apalagi orang-orang Yahudi.
Sampai-sampai orang-orang Yahudipun hendak mengeluarkan pernyataan,”Kalian jangan mengatakan, ‘Kami ini memerangi orang-orang Yahudi’, tapi katakanlah, ‘Kami memerangi orang-orang Zionis’. Sebab bangsa Yahudi adalah bangsa yang mulia. Kalian jangan memerangi bangsa Yahudi yang mulia tapi perangilah Zionis yang ekstrim.
Tiang-tiang gantungan didirikan di mana-mana untuk menggantung pemuda-pemuda muslim…untuk menggantung tokoh-tokoh Islam… Tempat-tempat pembantaian itu tidak berhenti menyembelih leher kaum muslimin…Apa gerangan yang terjadi ? Apa sebenarnya kesalahan para pemuda itu? Kesalahan mereka lantaran mereka mengatakan ‘ Laa ilaaha illallah Muhammaddurasulullah’!!!! Kesalahan mereka adalah karena mereka hendak berhukum kepada syari`at Allah `Azza wa Jalla!!  Kesalahan mereka adalah karena mereka hendak mempertahankan kehormatan mereka setelah sang pencuri masuk ke dalam kamar yang paling dalam dan tidur bersama-sama ibu-ibu mereka dan saudara-saudara perempuan mereka !! Tiap hari ada kejahatan baru yang diberitakan dalam siaran televisi ! Di setiap tempat di dunia Islam. Apa kesalahan mereka? Mereka adalah orang-orang yang berhijrah (dari negerinya untuk berjihad di negara lain), maka sembelih saja mereka! Mereka adalah anggota jama`ah Fulaniyah, gantung saja mereka…!.Tempat-tempat penyembelihan tidak pernah berhenti menjalankan tugasnya, darah mengalir dan tercecer di mana-mana.. Semua itu merupakan tanda kecemasan dunia terhadap kebangkitan Islam sekali lagi di atas dunia.
6th.            JIHAD AFGHAN MEMBANGUNKAN KESADARAN UMAT ISLAM.
Jihad Afghan ibarat mata tombak dunia Islam yang siap menghadapi serangan orang-orang kafir. Pada awalnya jihad Afghan membuat senang pihak Amerika. Mereka tertepuk tangan penuh kegembiraan melihat Rusia tergelincir di kaki bukit Hindukistan. Keinginan mereka adalah supaya perang tersebut berjalan sampai akhir abad 20. Data ini saya baca dari hasil wawancara Donbart, pejabat kedutaan Amerika di Kabul tahun 1984. Dia mengatakan, “Peperangan ini akan berakhir sampai akhir abad ke 20”.
Semua berjalan seperti yang diinginkan Amerika. Mereka bisa bernafas lega melupakan pengalaman pahit mereka dalam perang Vietnam. Di Afghanistan, Rusia yang menjadi musuh bebuyutannya mengalami kehancuran yang mengakibatkan krisis ekonomi, militer dan spiritual.
Pengalaman bangsa Afghan mengusir kaum kafir penjajah bukan sekali ini saja. Mereka pernah menumpas seluruh pasukan Inggris yang hendak menjajah negeri mereka. Pada tahun 1842 tentara Inggris yang berjumlah 17.000 personel dibantai habis di daerah Jandalak, daerah yang terletak antara propinsi Nengrahar dan propinsi Kabul. Hanya seorang saja yang selamat yakni Dr. Briden – kemungkinan mereka sengaja melepaskannya hidup-hidup supaya dia dapat menceritakan kejadian tragis tersebut kepada pemerintah Inggris -.  Lalu pada tahun 1880 pasukan Inggris yang berjumlah 4000 personil berhasil ditumpas oleh bangsa Afghan muslim. Dan kemudian tahun 1919 pasukan Inggris berhasil dipukul mundur dari wilayah Afghanistan. Mereka dikejar-kejar oleh pasukan Afghan muslim sampai ke kota Delhi. Seperti yang  pernah mereka lakukan beberapa kali sebelum itu. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, maka Churchil mengeluarkan pernyataan dari London bahwa mereka mengakui kemerdekaan Afghanistan.
Amerika sangat senang melihat apa yang terjadi di Afghanistan antara pasukan Rusia dan bangsa Afghan Muslim, karena mereka merasa dapat menghancurkan dua bangsa yang menjadi musuh lama mereka secara tidak langsung. Bangsa Afghan Muslim yang mereka sebut ‘kambing gunung’ dan bangsa Rusia. Namun dibalik kegembiraan mereka, timbul pula kecemasan dunia Barat. Jihad yang terjadi di bumi Afghanistan telah membangunkan kesadaran umat di Timur dan di Barat. Para pemuda muslim berdatangan dari seluruh penjuru untuk turut serta dalam jihad. Ancaman tersembunyi ini disadari betul oleh orang-orang Barat….oleh lobi-lobi Yahudi yang menguasai berbagai media komunikasi dan perputaran modal dunia.
Lalu mereka mulai mempersulit para pemuda muslim yang hendak datang ke Afghanistan. Namun akhirnya mereka mendapati kenyataan bahwa jihad Afghan bukan sekedar peperangan suatu kaum yang disebut ‘bangsa Afghan’ melawan orang-orang komunis. Tetapi perang tersebut telah berubah menjadi jihad Islami melawan komunis Internasional.
Maka jadilah kaum muslimin di setiap tempat ingin melihat dengan mata mereka dan menunggu-nunggu dengan segenap perasaan mereka setiap berita jihad yang datang dari Afghanistan. Mereka menanti-nanti datangnya berita tersebut dengan tidak sabar, bagaikan tanah kering yang haus menanti siraman air. Situasi yang cukup megkhawatirkan ini membuat Rusia dan Amerika bersatu pandangan dalam memecahkan krisis di Afghanistan. Sebelumnya pemerintah Amerika, sempat megirim dua orang bekas presiden mereka ke wilayah perbatasan untuk melihat dari dekat keadaan orang-orang Afghan. Nixon datang ke Peshawar dan kemudian melihat orang-orang Afghan di daerah perbatasan. Dia melihat seluruh lapisan masyarakat bangsa Afghan, baik yang janda, yang yatim, yang tua dan yang muda, yang kanak-kanak, yang laki-laki dan yang perempuan. Semuanya digerakkan oleh pekikan “Allahu Akbar”. Selesai berkunjung, Nixon kembali ke negerinya dan memberikan peringatan kepada bangsanya. Dalam wawancara yang disiarkan oleh jaringan televisi setempat Nixon mendapatkan pertanyaan, “Apa yang kalian persiapkan untuk mengatasi problema yang timbul di daerah ini dan itu?”  Nixon menjawab, “Semua problem itu mudah diatasi. Problem satu-satunya yang harus kita hadapi sekarang adalah Islam. Amerika harus melupakan perseteruannya dengan Rusia dan harus bekerja sama membendung gelombang serbuan Islam yang mulai merangkak di Afghanistan”.
Dua bulan kemudian Jimmy Carter datang ke Peshawar. Sekembalinya dari sana, dia memberi peringatan kepada pemerintah Amerika, “Jika kalian merasa senang dengan kekalahan Rusia di Afghanistan, maka ketahuilah bahwa di sana ada ancaman lain yang lebih berbahaya. Raksasa perkasa yang selama ini kalian penjarakan dalam kerangkeng mulai bergerak. Sendi-sendinya menguat dan darahnya mulai mengalir ke seluruh tubuhnya”.
Bertitik tolak dari kekhawatiran inilah maka Amerika dan Rusia bermufakat untuk menarik mundur pasukan Rusia dari Afghanistan dengan satu syarat: pengganti mereka harus bukan dari golongan Islam Fundamentalis. Tiga tahun terakhir Rusia memberikan penegasan bahwa mereka akan menarik mundur pasukannya asal bukan kaum muslimin yang mengambil alih kekuasaan… bukan para pemimpin Mujahidin ….bukan kaum fundamentalis ….”Dalam keadaan yang bagaimanapun kami tidak akan membiarkan mereka mengambil alih kekuasaan”, Kata Rusia.
Yang mereka maksudkan dengan kaum fundamentalis adalah kaum muslimin yang mau kembali kepada prinsip pokok, yakni Al Qur`an dan Al Hadist. Rusia menghendaki orang-orang yang agamanya lunak dan fleksibel –menurut kemauan Barat dan Amerika-. Mereka menghendaki orang-orang yang terbuka pandangannya terhadap nafsu Amerika dan syetan-syetan dari golongan jin dan manusia. Yang mereka kehendaki adalah orang-orang yang berfikiran moderat, yang tidak menyelisihi fikiran barat dan mengangguk-anggukkan kepala manakala datang perintah dari mereka.
Pada tanggal 6 Desember Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev mengadakan pembicaraan rahasia di ruang khusus dan hanya ditemani oleh penterjemah masing-masing. Tidak ada menteri ataupun wakil presiden yang turut dalam pembicaraan tersebut. Ini bisa dimaklumi mengingat persoalan yang hendak mereka bicarakan sangat penting dan besar dalam timbangan blok Barat dan blok Timur. Persoalan tersebut tiada lain adalah Islam. Setelah mengadakan pembicaraan ini Reagan dan Borbachev bersepakat untuk mengembalikan Zhahir Syah ke Afghanistan. Mereka hendak mengembalikan lelaki yang separuh tubuhnya ada di kuburan dan separuhnya lagi sedang sekarat itu, agar supaya orang-orang sekuler yang mendapat pendidikan di Rusia, Jerman, Inggris dan Amerika berkumpul di sekelilingnya. Agar mereka yang membawa fikiran barat tapi berwajah Afghan menjadi pengikutnya. Memang nama mereka nama Afghan, akan tetapi pikiran mereka adalah fikiran George, Anton dan Michail.
“Kami  menerima kehadiran mereka sebab mereka adalah pihak ketiga. Bukan komunis dan bukan pula mujahidin. Serahkanlah kekuasaan kepada mereka. Dan kami akan keluar dari Afghanistan di bawah pengawasan dan perlindungan mereka”. Kata pemerintah Rusia.
Tekanan dunia yang ditujukan terhadap Sayyaf, Hikmatyar, Rabbani dan Khalis sungguh amat berat. Tekanan yang hanya bisa ditanggung oleh orang-orang yang ikhlas hatinya. Marilah kita berdo`a mudah-mudahan Allah `Azza Wa Jalla memenangkan Al Haq beserta pengikutnya dan mengalahkan kebatilan beserta pengikutnya. Mudah-mudahan Allah menolak tipu daya orang-orang yang berlaku khianat, yang tersembunyi di dalam dada mereka.
Allahumma innaa naj`aluka fii nuhuurihim, wa na`uudzubika min syuruurihim.(tulis arabnya)
“Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan Engkau di dada mereka (sebagai perisai kami) dan sesungguhnya kami berlindung kepada Engkau dari  kejahatan mereka”.
Saya cukupkan sampai di sini dan akhirnya saya mohon ampunan Allah untuk diri saya dan kalian.
H. KHOTBAH KEDUA.

                                                (tulis khot)
Alhamdulillah tsumma al handulillah, was shalaatu wassalamu `alaa rasuulillaahi sayyidinaa Muhammadun Ibni `Abdillahi, wa `alaa aaihi wa shahbihi waman waalaah: (Segala puji bagi Allah, kemudian segala puji bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dan keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Muhammad bin Abdullah, serta kepada sanak keluarganya dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya.
Islam adalah Dienullah yang kita menolak berpaling daripadanya dan syari`at Allah yang  kita menolak berhukum kepada selainnya, serta petunjuk Muhammad saw, yang kita menolak berjalan di atas petunjuk selainnya. Akan tetapi ……

                                    (khot)
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya- Nya”.(Qs. At Taubah: 32).
Mereka (pihak Barat) semula tidak bereaksi terhadap jihad Afghan sehingga perjuangan yang penuh berkah ini akhirnya membesar dan menyadarkan dunia Islam dari tidur panjangnya. Perjuangan yang penuh berkah ini berhasil mengembalikan kepercayaan mereka di hadapan musuh-musuhnya. Sekarang musuh-musuh Allah hendak mencekik jihad serta pengikutnya. Mereka hendak memutuskan arus kebangkitan Islam yang mulai mengalir ke mana-mana.
A.                KECEMASAN DUNIA TERHADAP JIHAD AFGHAN
Salah seorang ikhwan yang tinggal di Amerika mengatakan pada saya, ‘Aktivis mahasiswa di Universitas Madison mengadakan acara seminar rutin pada tiap bulannya. Mereka mengundang tokoh-tokoh besar di Amerika serta para ilmuwannya. Isu pertama yang selalu dilemparkan dalam acara seminar adalah “Afghanistan”. Apa yang diperbuat oleh bangsa Afghan?
Islam telah bergerak!! Bangsa Afghan muncul dalam percaturan dunia dan eksistensinya merupakan ancaman bagi kita!!!
Maka demikianlah, bangsa Afghan sejak itu mulai disegani oleh dunia Internasional. Setiap orang yang melihat surban Afghan atau pakaian Afghan, akan berdiri melihatnya dengan sikap hormat!! Mungkin bisa jadi karena rasa segan atau karena rasa simpati.
Pernah suatu ketika saya berada di salah satu bandara di Amerika memakai pakaian Afghan. Lalu salah seorang Amerika berujar –saya mendengarnya langsung-, “Nampaknya orang itu adalah salah seorang Mujahidin Afghan”.
Kecemasan dunia ! Ketakutan dunia ! Kekhawatiran dunia  terhadap jihad Afghan!. Kata mereka, “Kami memang  menghendaki Rusia keluar dari Afghanistan, akan tetapi kami tidak ingin Islam mengeluarkan Rusia dari sana. Kami bisa menerima perlawanan bangsa Afghan untuk membebaskan diri dari ekspansi bangsa Rusia, namun kami tidak menghendaki Islam kembali sekali  lagi ke bumi Afghanistan, walau hanya setahun!.
Persoalan ini merupakan gambaran nyata dari sunnatullah (hukum Allah) dalam kehidupan. Hukum-hukum itu ialah:

                                    (khot)
“Dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani tidak akan senang kepadamu sehingga kamu  mengikuti agama mereka”.(Qs. Al Baqarah: 120)

                                    (khot)
 “Mereka tiada henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian  dari agama kalian kepada (kekafiran) seandainya mereka mampu”. (Qs……?)

                                   
“Katakanlah, “Hai Ahli Kitab apakah kamu membenci kami hanya lantaran kami beriman kepada Allahl, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelum itu? Dan sesungguhnya kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang fasik”. (Qs. Al Maaidah: 59)
Sekarang makanan Islam yang berada di periuk Afghan telah hampir masak, hanya butuh waktu sesaat saja. Dan pada saat itu, apabila Allah memperkenankan makanan ini menjadi masak, maka dunia Islam akan bisa merasakan makanan yang tidak pernah mereka kecap selama dua abad lamanya. Makanan yang lezat dan baik.
Tinggallah kini, giliran setiap orang Islam untuk melakukan tugas dan mengambil peran terhadap jihad ini, setelah dunia Islam hanya mampu berdiri menatap bangsa muslim Afghan disembelih di atas puncak-puncak gunung, di sungai-sungai, di lembah-lembah, dan di aliran sungai Halmand dan Jihon.
Adakah kalian telah menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi bangsa ini?  Adakah kalian ikut serta dalam perjalanan jihad mereka? Adakah kalian turut membantu menjaga makanan Islam di dalam periuk bangsa Afghan sehingga makanan tersebut tidak diserobot oleh orang-orang jahat…..sehingga makanan tersebut tidak dicuri oleh musuh-musuh Allah?
Sesungguhnya Allah akan menanyai ummat Islam tentang jihad ini. Maka dari itu hendaklah mereka mempersiapkan jawaban bagi Rabb mereka tentang apa yang telah mereka sumbangkan bagi jihad ini..

                                    (khot)
 “Dan orang-orang yang zhalim itu pasti akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali’. (Qs. Asy Syu`ara : 227).


BAGAIMANA DAN KAPAN KHILAFAH RUNTUH
Segala puji bagi Allah , kepada-Nya kami memuji, meminta pertolongan dan memohon ampunan. Dan kami memohon perlindungan Allah dari kejahatan diri kami serta keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa ditunjuki Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa disesatkan Allah, maka tidak ada yang dapat menunjukinya.
Wahai saudara-saudaraku!
As salaamu alaikum Wa  rahmatullahi Wa barakaatuh.
Saya mohon kepada Allah Azza Wa Jalla, semoga Dia berkenan menerima amal perbuatan kita semua. Menerima keberangkatan kalian ke medan perang, menerima hijrah kalian, menerima jihad kalian, dan menerima keluarnya kalian dari tanah air kalian semata mengharapkan keridha`an-Nya. Dan saya memohon kepada Allah agar kiranya Dia berkenan mengaruniakan kepada kita keikhlasan dan keistiqomahan (ketetapan dan kelurusan), sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Dekat lagi mengabulkan permohonan.
Wahai saudara-saudaraku!
Setiap orang yang datang ke sini (berjihad di Afghanistan) mungkin akan bertanya pada dirinya,’ Kenapa saya datang ke sini?’. ‘Apa sebenarnya kewajiban saya dalam jihad ini?’. ‘Apa tujuan saya  selama membela jihad ini?’. ‘Hasil apa yang saya dapat petik dari jihad ini?’.
Pertanyaan-pertanyaan ini mestinya muncul dalam hati setiap ikhwan yang datang kemari, meskipun hal itu hanya sebentar saja. Dan mestinya muncul juga di dalam hatinya pertanyaan, ‘Adakah keberadaanku di sini biasa-biasa saja?’. ‘Adakah Islam menuntut saya harus beramal di negeri ini?’. ‘Ataukah ada negeri yang lebih subur, yang memungkinkan saya beramal buat agama ini sehingga mendatangkan hasil dan buah yang lebih baik dan jauh lebih banyak jika dibandingkan saya beramal di sini?’.
1st. MENGAPA KITA DATANG DAN APA YANG KITA KEHENDAKI?
Kita datang dengan beberapa alasan:
Pertama : Oleh karena Allah AzzaWa Jalla memerintahkan kita pergi berperang di jalan-Nya, sementara kewajiban jihad (sekarang ini) merupakan fardhu `ain bagi seluruh kaum muslimin. Karena itu kewajiban tersebut harus dilaksanakan sebagaimana kita semua melaksanakan kewajiban shalat dan puasa.
Kami sering mengemukakan bahwa dalam kaidah syar`i : apabila musuh melanggar sejengkal dari wilayah kaum muslimin, maka jihad menjadi fardhu `ain bagi penduduk wilayah tersebut. Di mana dalam keadaan seperti ini, seorang anak wajib keluar (berjihad) tanpa harus meminta idzin pada orang tuanya, orang yang berhutang wajib keluar (berjihad) tanpa harus meminta idzin kepada orang yang berpiutang (memberi pinjaman) padanya, seorang perempuan dengan disertai muhrimnya wajib keluar tanpa harus meminta idzin kepada suaminya. Jika penduduk di wilayah itu tidak mencukupi jumlahnya untuk mengusir musuh, atau karena tidak mampu, atau karena mereka bermalas-malasan, atau karena mereka enggan pergi berjihad, maka fardhu `ain tersebut meluas  kepada orang-orang yang berada di dekat wilayah tersebut. Dan jika jumlah itupun kurang mencukupi, atau karena mereka tidak mampu, atau karena mereka enggan berjihad, maka fardhu `ain tersebut meluas dan meluas terus mengikuti bentuk lingkaran. Dan kemudian yang berada di dekatnya dan kemudian yang berada di dekatnya sampai fardhu `ain tersebut merata ke seluruh bumi. Suatu fardhu yang tidak boleh ditingalkan sebagaimana shalat dan puasa.
Jadi kita datang untuk melaksanakan kewajiban. Ini adalah alasan yang pertama. Kewajiban ini kedudukannya seperti kewajiban shalat dan puasa sebagaimana hal tersebut dinyatakan oleh para fuqaha`. Orang yang meninggalkan jihad pada saat sekarang ini hukumnya seperti orang yang meninggalkan puasa, seperti orang yang makan dengan sengaja pada bulan Ramadhan, padahal dia sehat dan tidak sedang dalam bepergian (safar). Atau seperti orang yang meninggalkan shalat. Ibnu Taimiyah berfatwa :
“Musuh yang menyerang, yang merusak agama dan dunia, maka tidak ada sesuatu yang lebih wajib sesudah iman selain dari padanya menolaknya”.
Jadi kewajiban pertama kali adalah tauhid  Asyhaduanlaa ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan rosulullah, kemudian menolak serangan musuh. Karena menolak serangan musuh inilah yang nantinya akan melindungi shalat, puasa dan syi`ar-syi`ar agama yang lain, seperti jilbab, jenggot dan segala sesuatu dalam Islam. Dan jika tidak ada upaya menolak serangan musuh, maka semua perkara-perkara itu tidak akan terpelihara.
Kedua: Kita datang untuk menolong orang-orang yang teraniaya, sedangkan menolong orang yang teraniaya itu adalah satu kewajiban. Membela orang yang teraniaya melawan orang yang berlaku aniaya adalah wajib, meskipun orang yang teraniaya itu orang kafir atau orang musyrik. Rabbul Izzati tidak rela adanya penganiayaan terhadap golongan non muslim di dalam masyarakat Islam. Oleh karena itu ketika seorang Yahudi dizhalimi karena dituduh mencuri baju besi padahal dia bukan pencurinya, maka Allah menurunkan ayat untuk membebaskan dia dari dakwaan yang dilontarkan kepadanya.
Adapun ceritanya adalah demikian : Pernah di zaman Rasulullah saw dahulu, seorang Yahudi dituduh mencuri baju besi padahal dia tidak melakukannya. Sebenarnya yang melakukan pencurian tersebut adalah seorang muslim, namanya Thu`mah bin Ubairiq. Ketika orang hampir menyingkap perbuatannya, maka kaum kerabatnya berupaya menyelamatkan Thu`mah dari tuduhan, mereka membawa baju besi yang dicurinya dan meletakkannya di rumah seorang Yahudi agar orang-orang melemparkan tuduhan kepadanya. Untuk menyempurnakan rencana mereka, maka mereka membawa karung berisi tepung yang bagian bawahnya mereka lubangi. Karung tersebut mereka pikul dari rumah orang yang kehilangan baju besi ke rumah orang Yahudi tersebut. Isi karung tersebut berceceran sehingga semacam menunjukkan jejak si pencuri dan berakhir di pintu rumah orang Yahudi. Maka orang-orang mengikuti jejak pencuri melalui ceceran tepung tersebut dan menemukan baju besi curian di dalam rumah seorang Yahudi. Berhubung barang bukti ditemukan di rumahnya, maka orang Yahudi itu dituduh sebagai percurinya. Namun dia menyangkal dengan keras bahwa bukan dia yang mencurinya. Kemudian orang banyak mengalihkan tuduhan kepada Thu`mah bin Ubairiq, yang memang sejak semula sudah mereka curigai. Mereka membawa Thu`mah menghadap Rasulullah saw. lalu datanglah kaum kerabatnya menemui Rasulullah saw. Mereka bersumpah dengan nama Allah bahwa Thu`mah tidak mencuri baju besi tersebut, yang mencurinya adalah orang Yahudi. Lalu Allah Azza Wa Jalla menurunkan dari langit sepuluh ayat dalam surat An Nisa` (ayat: 105 – 115 ) yang akan dibaca siang dan malam sampai hari kiamat, menyatakan bebasnya seorang Yahudi dari tuduhan mencuri dan menetapkan pelaku pencurian itu pada seorang lelaki yang mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan berpuasa di bulan Ramadhan (seorang Muslim).
Membela orang yang teraniaya meskipun orang tersebut adalah orang Yahudi merupakan prinsip yang dijaga teguh oleh agama Islam. Kapan ayat-ayat yang membela seorang Yahudi tersebut turun? Ayat-ayat tersebut turun pada saat golongan Yahudi membidikkan anak-anak panah mereka kepada dakwah Islam dan pemimpinnya. Mereka bermaksud mencabut tunas dienul Islam yang sedang berkembang di Madinah sampai  ke akar-akarnya. Pada saat di mana golongan Yahudi membuat rencana busuk, menunjukkan sikap permusuhan, memasang jerat mereka dan menguatkan tipu daya mereka, terjadilah peristiwa ini. Namun demikian Al  Qur`an tidak mendiamkan kedzaliman yang ditimpakan kepada lelaki Yahudi itu, maka Allah membebaskannya dari tuduhan dan menetapkan pelaku pencurian itu kepada seorang muslim yang mengerjakan shalat, menunaikan zakat, dan menghidupkan syi’ar-syi’ar agama lain.
Jika demikian, orang yang teraniaya harus dibela dan ditolong. Sebagaimana telah ditetahui dalam fiqh Islam, bahwasanya apabila budak perempuan majusi, atau Nasrani atau Yahudi meminta pertolongan kepada tuannya yang muslim, karena kehormatannya dinodai seseorang, maka wajib bagi muslim tersebut membela kehormatannya dan melindunginya dengan segala kekuatan yang dimilikinya. Oleh karena menyelamatkan orang-orang yang tertindas merupakan salah satu tujuan jihad………
                                    (khot)
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang tertindas, baik laki-laki, wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa,’Wahai Tuhan kami!, keluarkanlah kami dari negeri yang dzalim penduduknya ini dan berilah kami pelindung serta penolong dari sisi Engkau” (Qs. An Nisaa’:75).

Menyelamatkan golongan lemah dan tertindas merupakan kewajiban bagi kaum muslimin. Oleh karena itu, ketika Umar bin Al Khaththab melihat seorang laki-laki  Yahudi meminta-minta di pintu masjid, maka iapun menangis dan berkata,
“Siapakah engkau?”. 
“Saya seorang ahli dzimmah”. Jawabnya.
Umar berkata,”Kami tidak berlaku adil padamu. Kami telah mengambil jizyah darimu pada saat mudamu. Lalu pada masa tuamu kami sia-siakan dirimu”.
Kemudian Umar menetapkan tunjangan untuknya dari harta baitul mal.
Jadi, pembelaan kita terhadap bangsa Afghan termasuk kewajiban, mengingat bangsa Afghan adalah golongan yang didzalimi. Apalagi mereka adalah bangsa muslim; dimana kehormatannya dilanggar dan diinjak-injak; harta bendanya dirampas; masjid-masjidnya dihancurkan dan madrasah-madrasahnya diruntuhkan!!
Ketiga:
Untuk menambah dan mengumpulkan perbendaharaan pahala serta kebaikan dalam timbangan dan dalam lembaran catatan amal perbuatan kita di sisi Rabbul ‘Alamin. Sebab, tidak ada amal perbuatan yang lebih besar pahalanya daripada jihad, sebagaimana jawaban Rasulullah saw. sewaktu ditanya:


                                                (khot)
“Amal perbuatan apakah yang bisa menyamai (pahala) berjihad fie sabilillah ‘Azza wa Jalla?”. Beliau menjawab,’Kalian tidak akan mampu mengerjakannya’. Mereka kembali mengulang pertanyaannya dua atau tiga kali, dan beliau selalu menjawab,’ Kalian tidak akan mampu mengerjakannya’. Kemudian pada yang ketiga kalinya Rasulullahbersabda,’Perumpamaan mujahid di jalan Allah seperti orang yang berpuasa dan berdiri shalat dengan khusyu’ dan tidak menghentikan puasa serta shalatnya sampai seorang mujahid kembali dari medan perang”. (HR. Muslim: 4869)
Dalam hadits hasan disebutkan:

                                    (khot)
“Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari di jalan Allah adalah lebih baik daripada seribu tahun di tempat lain” (HR. ???)
Sehari bernilai seribu hari!!
Abu Bakar Al Arabi berkata,”Sesungguhnya amal kebaikan berlipat ganda di bumi ribath. Seperti pahala puasa, shalat, dan yang lain, berdasarkan hadits diatas”.
Rasulullah saw. telah menunjukkan dengan nash hadits yang jelas bahwa berpuasa di front pertempuran atau di medan  ribath berlipat ganda pahalanya.
Sabdanya:

                                    (khot)

 “Barang siapa berpuasa sehari di jalan Allah –yakni dalam jihad- niscaya akan dijauhkan oleh Allah dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan”.(HR.???)

Semua amal kebaikan berlipat ganda pahalanya. Dan tidak ada yang lebih besar pahalanya dari pada ibadah jihad. Oleh karena itu  Rabbul ‘Izzati menyangkal perkataan beberapa orang sahabat yang berdebat pada hari Jum’at di dekat mimbar Rasulullah saw. Kata salah seorang diantara mereka, “Aku tidak peduli apakah sesudah Islam aku melakukan suatu amal perbuatan atau tidak, kecuali memberi minum orang-orang yang mengerjakan haji”. Yang lain menyanggah , “Aku tidak peduli, apakah sesudah Islam aku melakukan suatu amal atau tidak, kecuali memakmurkan Masjidil Haram”. Seorang lagi mengatakan,“ Jihad di jalan Allah itu lebih baik dari apa yang kalian katakan”.. Kemudian Umar menegur, “Janganlah kalian meninggikan suara kalian di dekat mimbar Rasulullah. Nanti jika shalat Jum’at sudah selesai, aku akan menanyakan pada Rasulullah”. Kemudian turunlah ayat:

                        (khot)
“Apakah (orang-orang) yang memberi minum kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan memakmurkan Masjidil Haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang dzalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan nyawa mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan surga. Mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Qs. At Taubah: 19-22)
Ayat yang diturunkan Rabbul ‘alamin ini memberikan ketetapan yang tegas dan pasti bahwa kita tidak boleh mempersamakan antara orang yang memberi minum kepada orang-orang yang berhaji dan memakmurkan masjidil Haram serta beri’tikaf di sana dengan mujahid yang berjihad di jalan Allah. (Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan nyawa mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah)
Keempat:
Mudah-mudahan Allah memberikan karunia kepada kita syahadah (mati syahid) di jalan-Nya. Jalan pintas menuju surga adalah mati syahid di jalan Allah. Untuk itu seseorang harus melakukan hijrah, i’dad kemudian ribath, serta jihad. Apabila Allah menutup keempat fase ini dengan syahadah, maka itulah mahkota yang dipakaikan Allah Azza Wa Jalla atas khatimatul ‘amal (amal yang paling penghujung).
Kalian mengetahui bahwa orang mati syahid diampuni segala dosanya kecuali  hutang. Tapi menurut para fuqaha’ ,apabila seseorang mempunyai hutang, sedangkan dia belum mempunyai sesuatu (belum mampu) untuk membayarnya,  maka dia harus teap berangkat jihad, tidak perlu menunggu idzin orang yang menghutanginya. Bahkan persoalan hutang dalam keadaan seperti ini adalah seperti jawaban Syeikh Islam Ibnu Taimiyyah ketika beliau ditanya, “Ada seseorang yang berhutang, lalu datang perintah berperang di jalan Allah. Apakah dalam keadaan seperti ini dia boleh pergi berperang?”. Beliau menjawab, “Jika dia mempunyai sesuatu untuk membayar hutang, maka hendaknya lebih dulu dia menyelidiki apakah harta dari pembayaran hutang tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan jihad ataukah akan dipergunakan untuk kepentingan pribadi orang yang menghutanginya. Jika orang yang berpiutang itu akan mempergunakan harta pembayaran tersebut untuk berjihad, maka dia harus membayarnya. Namun jika tidak, maka dia tidak perlu membayarnya segera. Hendaknya dia pergi berperang di jalan Allah dengan mempergunakan harta yang sedianya untuk membayar hutang. Kemudian jika dia telah kembali,maka dia harus segara membayarnya. Adapun jika orang yang berpiutang tadi hendak memakai harta pembayaran hutang itu untuk berjihad, maka ada dua kebaikan yang dapat diwujudkan. Kebaikan melunasi hutang dan kebaikan dari pemakaian dari harta tersebut didalam jihad. Adapun jika dia tidak mempunyai sesuatu untuk melunasi hutangnya, maka hendaknya dia pergi berperang dan tidak usah terpancang pada sesuatu apapun”.
Ada pula keadaan di mana seseorang yang berhutang boleh pergi berperang tanpa harus meminta idzin kepada orang yang berpiutang padanya:
1.      Jika dia memakai harta tersebut untuk berjihad.
2.      Jika orang tersebut memang tidak (belum) mempunyai sesuatu untuk membayar hutangnya.
Allah Azza Wa Jalla akan mengampuni dosa-dosanya. Karena dalam hadits yang lain disebutkan bahwa:
(khot)

“Barangsiapa mengambil (meminjam) harta orang dan ia punya niat untuk melunasinya, maka Allah akan melunasi hutangnya”.(Al Hadits)
Demikian juga apa yang dikatakan oleh Imam Nawawi:
“Pada hari kiamat. Rabbul Izzati meminta kerelaan hati orang-orang yang berpiutang. Sewaktu mereka menuntut seseorang yang pernah berhutang kepada mereka di dunia, sedangkan orang itu mati syahid sebelum sempat membayar hutangnya. Allah Azza Wa Jalla berfirman kepadanya, “Lihat dibelakangmu!!” Maka diapun menoleh ke belakang dan melihat sebuah istana yang indah, lalau dia bertanya,”Milik siapa istana itu wahai Rabbku?” Allah menjawab, “Untukmu jika engkau memaafkan saudaramu”. Kemudian dia memaafkan saudaranya. Maka Allah memberikan istana tersebut untuk menyenangkan hatinya.
Maka dari itu seluruh dosa diampuni dengan sebab syahadah di jalan Allah. Seperti diketahui bahwa orang yang mati dalam keadaan berribath tidak disiksa, tidak difitnah dalam kuburnya dan tidak ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir. Di samping itu amal perbuatannya tidak terputus, rizqinya tidak dihentikan dan tidak putus-putusnya sampai hari kiamat. Rasulullah saw bersabda:


                                    (khot)
“Tiada seseorang yang mati melainkan terputus amal perbuatannya, kecuali orang yang mati dalam keadaan ribath. Sesungguhnya amal perbuatannya  akan senantiasa dikembangkan baginya sampai hari kiamat”. (Al Hadits)
Setiap hari akan ditambahkan pada lembar catatan amalnya, dengan catatan amal yang lebih baik dari pada amal perbuatannya sewaktu berribath. Allah Azza Wa Jalla memperbesar dan mengembangkan amalan baiknya, sehingga yang dulu hanya sebesar biji atom, pada hari kiamat menjadi besar seperti gunung. Jika demikian halnya, mudah-mudahan Allah Azza Wa Jalla memberikan kita karunia syahadah di jalan-Nya.

                                                (khot)

“Sesunguhnya orang yang mati syahid di jalan Allah memperoleh tujuh hal di sisi Allah: Diampuni dosanya sejak dari pertama darahnya mengucur, dilindungi dari siksaan kubur, diperlihatkan padanya (bakal) tempat duduknya di surga, aman dari kedahsyatan hari kiamat, dikenakan padanya mahkota kebesaran, yang sebuah permata dari padanya lebih baik dari dunia dan seisinya, diperistrikan dengan tujuh puluh dua orang bidadari dan diberikan hak untuk memberikan syafa’at kepada tujuh puluh orang keluarganya”.(HR. At Tirmidzi)
Hadits ini shahih dikeluarkan oleh Syeikh Albani dalam Shahih Jami’ nya, dan ahli hadits yang lain mengesahkannya.
Kelima:
Mudah-mudahan Allah menganugerahkan karunia kepada kaum muslimin di bumi berupa tegaknya sebuah masyarakat Islam dan tegaknya sebuah daulah Islam.
Wahai saudara-saudaraku!
Sesungguhnya Dienul Islam tidak akan teraplikasikan dengan sempurna jika tidak melalui pemerintahan Islam. Dan seorang muslim tidak akan mungkin dapat menjalankan keislamannya sesuai dengan yang dikehendaki Allah, jika tidak berada di bawah bendera Islam dan di lingkungan masyarakat Islam.
Para ulama berfatwa,’Tidak boleh kaum muslimin bermalam sehari tanpa adanya seorang khalifah yang bertugas menegakkan hukum-hukum Allah dalam masyarakat mereka’.
Maka dari itu, menegakkan khilafah rasyidah dan mengembalikan masyarakat Islam ke alam wujud merupakan suatu faridhah bagi setiap muslim sebagaimana faridhah shalat, puasa, zakat dan yang lainnya. Setiap harakah Islam yang telah berdiri atau yang akan berdiri namun tidak mempunyai tujuan dan cita-cita menegakkan hukum Islam dalam manhajnya, maka harakah tersebut tidak dianggap sebagai harakah Islam yang benar. Oleh sebab, harakah tersebut telah kehilangan legitimasi atas eksistensinya sebagai harakah Islam yang berhak menghidupkan Islam dan hendak mengalirkan darah ke urat-urat nadi yang telah kering.
Adapun mengenai pemerintahan Islam….maka seluruh dunia telah tahu bahwa kekuatan itu merupakan ancaman yang paling berbahaya bagi mereka, sebab pemerintahan Islam merupakan menara api yang akan mampu mengumpulkan kaum muslimin dari semua tempat.Yang akan mampu menyatukan serta menghimpun mereka dari keterceraiberaian, sehingga mereka menjadi kaum yang bersatu padu dalam segala aspek kehidupan, yang berhukum dengan Al Qur’an dan As sunnah dan diatur seorang pemimpin yang namanya Amirul Mukminin atau Khalifah.
Oleh karena itu musuh-musuh Islam berupaya selama tiga abad berturut-turut untuk meruntuhkan bangunan tinggi yang bernama khilafah Islam.
Toynbee –Sejarahwan Inggris- berkata, “Tidak diragukan lagi bahwa kami membenci bangsa Turki yang fanatik dengan kebencian yang amat dalam. Sebab mereka melihat kami dengan sikap merendahkan dan menganggap kami ini adalah orang-orang kafir. Kami telah berbuat banyak untuk menghancurkan senjatanya yakni moralnya dengan menciptakan revolusi yang digerakkan oleh tangan-tangan mereka sendiri. Ketika senjata itu telah hancur, maka mereka berusaha mengikuti dan meniru kami, namun tidak dapat. Maka pantaslah bagi bangsa Turki sekarang untuk mengatakan seperti yang dikatakan kitab Taurat, “Kami merasa bangga dekat dengan kalian tapi kalian tidak melompat-lompat kegirangan, dan kami merasa sedih tapi kalian tidak turut bersedih “.
Senjata moral itu ialah pengakuan,’ Sesungguhnya saya muslim. Saya adalah manusia yang paling mulia di atas bumi. Dan sesungguhnya orang kafir itu…..(adalah seperti yang difirmankan Allah) :

                                    (khot)
“Dan barang siapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorangpun yang memuliakannya”. (Qs. Al Hajj: 18)

                                    (khot)
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk menurut pandangan Allah ialah orang-orang kafir, disebabkan mereka tidak mau beriman”. (Qs. Al Anfal: 55)

                                    (khot)
“Dan sesungguhnya telah Kami jadikan untuk (isi) neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Kami) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Kami), dan mereka punya telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Kami). Nereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs. Al A’raf: 179)
Upaya orang-orang kafir untuk meruntuhkan Khilafah Islam luar biasa gencarnya. Tangan-tangan mereka bersatu membentuk satu kekuatan …Seluruh lembaga-lembaga, yayasan-yayasan, dan organisasi-organisasi mereka membuat rencana jahat, memasang jerat dan memainkan tipu dayanya sehinga runtuhlah bangunan besar yang menghimpun kaum muslimin di seluruh bumi. Padahal dulunya, apabila Khalifah atau Mufti mengumumkan maklumat “Besok puasa”, maka seluruh kaum muslimin akan berpuasa. Dan apabila pada tanggal 29 atau 30 Ramadhan mengumumkan maklumat “Besok ‘Idul Fitri”, maka seluruh kaum muslimin akan merayakan ‘Idul Fitri. Bila Khalifah menunjuk dengan jari tangannya di Istanbul,  - Nama yang benar adalah Islambul, yang berarti kota Islam, bukan Istanbul. Orang-orang Barat tidak mau mengatakan Islambul dan mengubahnya menjadi Istanbul karena mereka benci mendengar nama Islam - dan berkata, “Daerah anu terancam oleh serangan orang-orang kafir”, maka bergeraklah seluruh tentara muslim dari segala penjuru untuk menolak bahaya yang mengancam daerah tersebut. Yang seperti ini membuat mereka gelisah, seperti yang dikatakan salah seorang Orientalis bernama Camble, “Tak mungkin wilayah yang luas ini, yang bernama negeri Islam, yang berkomunikasi dengan satu bahasa, yang menyembah satu Tuhan, yang menghadap satu kiblat; dapat dikuasai kecuali bila kita bisa mencerai beraikan dan memecah belahnya terlebih dahulu”.
Lalu bagaimana cara memecah belahnya?? Jalan yang paling mudah untuk memecah belahnya adalah meruntuhkan menara api yang mengumpulkan mereka dan meruntuhkan bangunan tinggi yang menghimpun mereka. Apabila khilafah sudah lenyap, maka kaum musliminpun akan tercerai berai seperti kawaan domba di malam yang dingin. Setiap jagal akan menghunus pisaunya dan menyembelih sesukanya. Dan tidak ada sesuatu yang bisa mencegahnya. Inilah keadaan yang terjadi sekarang.
2nd.          BAGAIMANA MEREKA MENJATUHKAN KHILAFAH.
Pasukan Turki pernah masuk sampai ke negeri Austria…. Sampai sekarang ada salah satu jalan di kota Wiena yang bernama Thabur (artinya berbaris). Di jalan tersebut, pasukan Turki dahulu berbaris setelah manaklukkan kota Wiena. Bahkan mereka hampir memasuki kota Leningrad (dahulu bernama Pietersburg). Andaikan saja bukan karena kelengahan Panglima Pasukan Turki, yang berhasil diperdaya oleh permaisuri Pieters the Great untuk tidak memasuki kota tersebut, maka Leningrad pasti dapat dikuasai oleh kaum muslimin. Dulu, 90% wilayah (bekas) Uni Soviet telah menjadi negeri Islam. Selama dua abad Moscow membayar jizyah kepada penguasa Turki. Hal itu terus berlanjut sampai tahun 1452 M. Baru ketika Tsar Ivan IV berkuasa, keadaan berubah, mereka mulai mencaplok negeri-negeri kecil yang terletak di sekitar Moscow. Satu demi satu  wilayah Islam berhasil mereka kuasai.
Karena itu dunia tahu makna keberadaan pemerintahan Islam. Keberadaan pemerintahan Islam di suatu tempat akan mencabut legalitas pemerintahan di seluruh bumi dan memberikan hak bagi pemerintahan ini untuk mengarahkan dan memimpin kaum muslimin di seluruh belahan bumi. Apabila Daulah Islam telah berdiri di suatu tempat, sementara ada pemeluk Islam lain yang tidak dapat menegakkan syi’ar-syi’ar agama dan beramar ma’ruf nahi munkar di negeri kelahirannya, maka para ulama mewajibkan atasnya untuk berhijrah dari negeri kelahiranya ke negeri yang  telah ditegakkan di sana pemerintahan Islam dan diterapkan pula syari’at Islam.
Bila demikian, maka keberadaan pemerintah Islam di bumi merupakan perkara yang sangat penting bagi kaum muslimin. Dan dianggap ancaman potensial oleh musuh-musuh Islam. Sebagaimana telah saya katakan bahwa kaum Yahudi bekerja cukup lama untuk mewujudkan impian mereka, khususnya pada 50 tahun terakhir sebelum negara Israil berdiri; dari tahun 1897 M sampai tahun 1947 M. Mereka bekerja secara kontinyu sampai akhirnya mereka berhasil menyingkirkan Sultan Abdul Hamid melalui persekongkolan orang-orang Masoni di Salanik tahun 1908 M. Mereka berhasil memaksakan undang-undang persamaan hak antara orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Islam. Dimana sebelum itu orang Yahudi maupun orang Nasrani diperlakukan berbeda dengan orang Islam. Maka dari itu mereka betul-betul merasa geram terhadap peraturan-peraturan itu. Mereka merasa dihina dan direndahkan karena dianggap lebih rendah tingkatannya dari kaum muslimin.
Memang kaum muslimin mempunyai hak dan kewajiban, akan tetapi itu terhadap sesamanya; tidak terhadap orang-orang Nasrani dan Yahudi. Sehingga kedudukan mereka jauh lebih tinggi dari orang-orang Nasrani dan Yahudi.  Keadaan ini berjalan sampai undang-undang persamaan dimaklumatkan.
Maka dari itu mereka tahu betul, apa makna Islam , apa makna khilafah Islam dan apa makna pemerintahan Islam.
Bahkan pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, aturan-aturan itupun berlaku terhadap mereka. Dan peraturan ini terus diberlakukan pada masa-masa Khilafah Islam atau pemerintahan Islam Turki.
Oleh karena itu, orang-orang kafir (barat) berupaya meruntuhkan Khilafah Islam dengan jalan memperalat Musthafa Kamal untuk mencapai tujuannya.
Musthafa Kamal, asal keturunannya tidak diketahui dengan jelas. Tapi sumber yang kuat mengatakan bahwa ibu Musthafa Kamal adalah seorang wanita Yahudi bernama Zubaidah. Pada masa mudanya bekerja sebagai pelayan bar di kota Salonika. Salonika adalah daerah kekuasaan Daulah Utsmaniyah yang menjadi ibu kota negeri orang-orang Yahudi. Di sana ada 120.000 orang Yahudi pada saat itu. Kota itu menjadi markas mata-mata kaum Zionis dan menjadi sarang perkumpulan-perkumpulan mereka. Ibunya menikah dengan “Ali Ridha”, namun setelah itu di antara mereka terjadi konflik (perceraian). Maka dari itu setelah Musthafa Kamal berkuasa, dia datang ke kantor catatan sipil dan menghapus silsilahnya sendiri. Dia tidak mengakui Ali Ridha sebagai bapaknya. Selanjutnya Musthafa Kamal menghapuskan pemakaian silsilah di negeri Turki. Dia berkata: “Tak seorangpun boleh menisbatkan dirinya (menyebutkan asal keturunannya) kepada bapaknya, kakeknya dan keluarganya”……Jika nama lengkap seseorang adalah Ahmad Shaleh ‘Ali (yakni Ahmad bin Muhammad bin Shaleh bin ‘Ali) maka dia harus menyebutkan namanya menjadi Ahmad Qomar, atau Ahmad Syamsu, atau Ahmad  Ardhu atau Ahmad Zahrah dan lain sebagainya. Ini adalah sunah-sunah setani yang mereka ciptakan di negeri Pakistan dan negeri-negeri yang lain. Agar supaya manusia tidak mempunyai pertalian dengan kakeknya atau karib kerabatnya atau kabilahnya. Dan itu merupakan rekayasa kaum Yahudi agar mereka dapat memunculkan pemimpin-pemimpin yang tidak mempunyai silsilah keturunan. Dengan demikian mereka dapat menyusupkan anak keturunan mereka sebagai penguasa bangsa Arab.
Banyak diantara para penguasa di negeri Islam yang tidak mempunyai silsilah keturunan yang jelas. Muammar Qadafi misalnya, ketika dia berhasil merebut kekuasaan di Libya maka; orang-orang menanyakan silsilahnya: “Dari mana tuan berasal?”
“Saya dari kabilah Fulan” Jawabnya.
Tetapi setelah dikonfirmasikan dengan kabilah yang disebutkan tadi, mereka  menyangkal: “Tidak, dia bukan dari kabilah kami”. Lalu dia mengaku keturunan Palestina. Maka carilah silsilahnya dalam daftar catatan nasab orang-orang Palestina!.
Abdul Nasher….nama lengkapnya adalah Jamal Abdul Nasher Husain. Siapa yang mengetahui kerabat Abdul Naseer setelah nama Husain??. Siapa yang mengetahui asal keturunannya? Di mana karib kerabatnya? Di mana familinya? Silsilahnya tidak diketahui dengan jelas. Ada yang mengatakan bahwa Abdul Nasher adalah keturunan Yahudi. Sebuah majalah yang terbit di Mesir pernah menulis bahwa nenek Jamal Abdul Nasher bernama Maryam binti Hayeem. Perempuan ini adalah Yahudi dari negeri Habasyah. Kakeknya bernama Yusuf bin Fulan (tidak diketahui dengan pasti), Yahudi Barbar, utara Afrika. Mereka pindah ke Mesir dan tinggal di daerah Mesir atas di perkampungan Bani Murrun. Melihat orang-orang yang hidup di daerah tersebut semuanya beragama Islam, maka Yusufpun masuk Islam. Dia mengganti namanya dengan Husain oleh karena orang-orang di sana menyukai cucu Nabi saw. Hasan dan Husain. Husain (Yusuf) mempunyai anak lelaki bernama Abdul Nasher. Abdul Nasher mempunyai anak laki-laki bernama Jamal. Jamal Abdul Nasher masuk dinas ketentaraan. Pangkatnya makin lama makin tinggi dan akhirnya menduduki jabatan Presiden Mesir. Boleh jadi sumber berita ini tidak benar dan boleh  jadi benar. Tapi yang jelas orang-orang Yahudi bermaksud memunculkan pemimpin yang silsilahnya terputus.
Orang-orang Yahudi selalu berhubungan dengan Musthafa Kamal. Mereka mendidik dan mengkadernya di club-club Masonisme yang ada di kota Salonika. Kemudian ketika Musthafa Kamal menjadi salah satu panglima pasukan Turki ke IV di front Palestina, Jendral Allenby, panglima pasukan Inggris mengadakan kontak rahasia dengan Musthafa Kamal. Allenby meminta Musthafa Kamal supaya memberikan jalan masuk bagi pasukan Inggris, sehingga mereka bisa memukul daerah pertahanan belakang pasukan Turki ke IV, sebagai imbalannya, mereka akan menyerahkan Turki kepadanya apabila pasukan sekutu menang dalam perang.

Setelah kembali di Turki  Musthafa Kamal memimpin pasukannya melawan tentara sekutu. Dia berhasil memukul mundur pasukan Yunani (yang bergabung dengan pihak sekutu) dan mengalahkan mereka di wilayah Azmir, Ankara dan Sicoria. Tapi semua itu sandiwara yang dibuatnya dengan pihak Inggris untuk mengelabui rakyat Turki agar mereka menganggapnya sebagai pahlawan penyelamat. Sehingga  para penyair menyanjung-nyanjung nama Musthafa Kamal. Antara lain, syair tulisan Ahmad Syauqi:

 
Allahu Akbar, alangkah banyak keajaiban yang terjadi dalam kemenangan ini //.
Wahai Khalid Turki, lanjutkan kembali Khalid Arab //.
Mereka membuat beberapa sandiwara peperangan untuk mengangkat (mengorbitkan) nama Musthafa Kamal sebagai pahlawan, tetapi pada saat yang sama mereka menjatuhkan nama Khalifah di mata rakyat. Mereka bertempur tetapi tidak ada peluru dan mesiu yang ditembakkan pihak sekutu. Musthafa Kamal berhasil  mendesak pasukan Sekutu mundur dari wilayah Turki. Kemenangan (sandiwara) ini disambut oleh rakyat Turki, dan menyanjung nama Musthafa Kamal serta menganggapnya sebagai pahlawan penyelamat.
Kekalahan-kekalahan yang diderita oleh pasukan Turki dari pihak sekutu sebelum itu membuat rakyat Turki tidak lagi percaya pada Khalifah. Maka Inggris memanfaatkan moment ini  -yakni kemenangan-kemenangan yang dicapai oleh Musthafa Kamal melalui sandiwara-  untuk menjatuhkan Sultan Abdul Hamid II. Duta Inggris mengeluarkan berbagai pernyataan yang ditujukan kepada bangsa Turki supaya mereka mematuhi khalifahnya, seolah-olah mereka berdiri dipihak Sultan dan bermusuhan dengan Musthafa Kamal. Maka bertambahlah kebencian rakyat Turki kepada Sultan dan bertambahlah kecintaan mereka terhadap pahlawan yang memerangi Sekutu. Mereka menuduh Sultan sebagai antek Sekutu, maka dari itu mereka mendukung perjuangan Musthafa Kamal. Akhirnya Musthafa Kamal menjadi orang yang kuat di Turki.
Musthafa Kamal memproklamirkan berdirinya negara Republik Turki dan menghapuskan Khilafah. Maka jatuhlah Khilafah Islam pada tanggal 3 Maret 1924 M.
3rd.           TEGAKNYA KEMBALI KHILAFAH ISLAM MERUPAKAN BAHAYA PALING BESAR BAGI BANGSA BARAT.
Sejak jatuhnya Khilafah hingga sekarang, setiap harakah (jama’ah) yang didirikan  dengan benar pasti meninggikan syi’ar (semboyan) “Menegakkan kembali hukum Islam di muka bumi”. Maka orang-orang barat sangat peka dan reaksinya sangat keras terhadap kalimat apapun yang menuntut tegaknya Daulah Islam. Mereka bisa menerima organisasi-organisasi Islam yang bergerak dalam bidang sosial, misalnya organisasi yang menyantuni para janda dan anak yatim, mendirikan nasjid-masjid, mengumpulkan sumbangan bagi fakir miskin. Mungkin saja mereka mau menutup mata pada seorang penguasa yang menyebarkan kaset-kaset ceramah untuk menghimpun dana bagi pendirian masjid yang besar, indah dan luas. Mungkin saja mereka mau menutup mata terhadap rombongan-rombongan kaum muslimin yang mau pergi ke Baitullah. Tetapi menutup mata terhadap harakah Islam, maka hal ini tidak mungkin!. Mereka tidak akan mungkin menerimanya!
Orang-orang barat bisa menyembunyikan kedengkiannya terhadap Islam dalam masalah-masalah tertentu dengan membuat rencana busuk dibalik layar untuk mendiskreditkan Islam. Tapi kalau permasalahannya adalah harakah Islam,  persoalan jihad dan persoalan Khilafah, maka mereka tidak bisa menyembunyikan lagi kedengkiannya atau menutup-nutupinya. Kedengkian dan kebencian yang tersembunyi dalam dada mereka akan nampak dengan jelas.
Di seluruh dunia harakah-harakah Islam dilarang, apalagi Harakah Islam bersenjata; dinyatakan haram untuk selama-lamanya. Mereka tidak akan mendiamkannya. Mereka tidak akan tinggal diam terhadap upaya umat Islam untuk menegakkan kembali khilafah Islam. Maka dari itu mereka memperalat para penguasa militer untuk menumpas harakah Islam di negerinya. Tiada kudeta militer di negeri Islam yang timbul, melainkan dalam agenda mereka telah tertulis banyak kewajiban. Kewajiban mereka yang utama adalah; menyingkirkan para pelopor harakah Islam dan membasmi gerakannya.
Inggris dan Perancis tidak mampu menggantung ulama-ulama kita di tiang gantungan, maka mereka memperalat orang-orang militer untuk melaksanakan rencana mereka. Mereka mendekati orang-orang militer…..si empunya sepatu bot berat dan topi baja berat…kaki mereka berat dan kepala mereka berat. Masya Allah!!! Sebagian besar mereka gagal ujian masuk perguruan tinggi, lalu masuk Akademi militer. Yang mereka ketahui selama belajar di Akademi hanyalah  ‘belok kanan …. belok kiri …’. Mereka tidak tahu sedikitpun tentang budaya dan masalah politik, sebab masalah politik dan budaya dilarang dalam ketentaraan. Kepada orang-orang seperti inilah orang-orang barat menyerahkan tampuk kekuasaan suatu negeri untuk memimpin berjuta-juta rakyat muslim. Penguasa militer itu mengadili para ulama, para pemikir (cendekia), para lawan politik, para pemimpin dan pemuka masyarakat yang dianggap merintangi langkah-langkah mereka. Mereka membuka komplek-komplek prostitusi bagi masyarakat umum, supaya laki-laki dan perempuan hanyut di dalamnya; supaya mereka tidak mengetahui siapa yang telah merampas hak-hak asasi  mereka. Yakni kebebasan berbicara, kebebasan bergerak atau kebebasan bertindak, dan kebebasan menjalankan syi’ar-syi’ar agama yang diperintahkan Allah kepada mereka.
Dengan memperhatikan sebentar saja mereka, kita akan tahu apa yang telah diperbuat oleh Qadhafi, apa yang telah diperbuat Sadam Husein, apa yang telah diperbuat Hafidz Asad, apa yang telah diperbuat Jamal Abdul Nasher dan orang-orang sesudahnya. Dengan memperhatikan sebentar saja mereka, kita akan mengetahui bahwa tokoh-tokoh revolusi itu telah melakukan dalam waktu yang relatif singkat, sesuatu yang tidak mampu diperbuat oleh gelombang besar pasukan salib selama 14 abad. Mereka memerangi Islam tanpa belas kasih. Mereka melakukan tindakan-tindakan yang pasukan Inggris sendiri atau pasukan Perancis pada masa penjajahan tidak mampu melakukannya.
Pada masa-masa revolusi tahun 1936 M, apabila pasukan Inggris hendak memasuki suatu negeri, mereka memerintahkan kaum wanitanya masuk ke dalam masjid-masjid; karena masjid adalah tempat yang aman, yang tidak akan dimasuki oleh tentara Inggris. Sehingga banyak pengikut revolusi yang memakai pakaian wanita bersembunyi bersama kaum wanita dalam masjid.. Tapi sebaliknya, tahukah anda sepak terjang tentara Hafidz Asad? Mereka menginjak-injak masjid Sultan, merusak tempat adzannya dan mengobrak-abrik isinya!.
Pada dasarnya orang-orang Inggris dan Perancis bukanlah manusia-manusia pandir. Mereka tidak akan berdiri di corong radio memerangi Islam siang dan malam serta memperlihatkan permusuhannya terhadap Islam secara terbuka. Tindakan bodoh ini tidak akan mereka lakukan. Akan tetapi  radio siaran Damascus setiap hari mengumandankan slogan-slogan anti Islam. Misalnya dalam aya’ir-sya’ir seperti dibawah ini:

Aku beriman kepada “Ba’ats” (1) sebagai Robb, tiada sekutu baginya//

Dab Arabisme sebagai Dien, tiada lagi duannya//
(1)     Adalah gerakan revivalisme yang hendak menghidupkan kembali nasionalisme Arab di bawah satu pimpinan.
Pada hari kemenangan revolusi Sadam Husain di Iraq, dan Michael Aflaq (2) kembali ke Iraq, surat kabar Partai Ba’ats menulis dalam tajuk rencananya “Tuhan Kembali” (Yang dimaksud Tuhan di sini adalah Michael Aflaq, pent)
 (2)  Pendiri gerakan revivalisme (Ba’ats)
Penyair Iraq menulis tentang Michael Aflaq:
Wahai Tuhanku, wahai sesembahanku, tuanku dan junjunganku//
Cukuplah bagiku mengumpulkan remukanmu, cukuplah bagiku// (1)
(1)     Penyair ini bersedia mempertahankan jiwa dan raga untuk membela semua ide-ide Michael Aflaq, bahkan mengumpulkan rumukannya untuk mengembalikan kejayaannya.
Sedangkan penyair Syafiq Al Kamali menyanjung pemimpin Partai Ba’ats, Saddam Husain sebagai berikut:
Maha suci wajah Engkau Qudus di tengah-tengah kami//
Bagikan wajah Allah yang memancarkan keagungan//
Jadi, cara singkat yang ditempuh oleh kaum Yahudi untuk menghapuskan Islam di Jazirah Arab adalah mensponsori terjadinya revolusi-revolusi militer. Revolusi militer yang berkedokan perjuangan rakyat, untuk rakyat dan membebaskan rakyat. Namun kemudian mereka mendatangkan berbagai musibah yang tidak tertanggungkan oleh rakyat.
Jika kaum muslimin berpikir bagaimana menegakan Islam, maka sebenarnya mereka berfikir bagaimana menegakkan hukum Islam, satu ibadah dan kewajiban yang telah mereka sia-siakan dan tinggalkan. Umat Islam akan terus menanggung dosa selama mereka hidup tanpa kepemimpinan Islam. Oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan kekuasaan, militer, mass media, urusan luar negeri dan hubungan internasional, harus dijauhkan dari kaum muslimin. Lembaga-lembaga  pemerintahan yang strategis dan vital harus dijauhkan dari kaum muslimin. Mereka tidak mengatakan, ‘Jauhkan itu dari kaum muslimin’ tetapi mengatakan, ‘Jauhkan itu dari orang-orang ekstrim!! Jauhkan itu dari orang-orang kolot!! Jauhkan itu dari orang-orang yang ekslusive (tertutup) !! Karena mereka adalah wabah bagi umat, mereka adalah orang-orang yang berfikiran sempit, tidak melihat peradaban dengan kaca mata yang lebih luas!.
Maka dari itu, sejak jatuhnya khilafah sampai sekarang, mereka terus mengadakan pembersihan di jajaran militer. Apabila ada tentara yang berjenggot panjang, dikatakan fanatik. Apabila tidak makan dengan tangan kirinya memegang garpu, dikatakan  fanatik. Apabila tidak mau berdansa dengan istri temannya, dikatakan ekslusive, apabila tidak hadir dalam pesta minum (minuman keras), dikatakan ekstrim. Dia harus mau duduk satu meja minuman bersama duta Amerika…duta Inggris…duta Perancis. Mereka akan menegur dan memojokkannya   apabila tidak membawa istri ke pesta-pesta itu. Supaya dia bisa bergaul dengan orang-orang. 
Kalian wahai orang ekstrim, kenapa kalian tidak mau bergaul dengan manusia? Bukalah akal pikiran kalian! Berhubunganlah dengan orang-orang barat! Dengan peradaban! Dengan kemajuan! Apakah kalian akan terus hidup demikian. Hidup dalam keterbelakangan??

(bab baru) JALAN MENUJU TEGAKNYA KHILAFAH
1st. MENEGAKKAN DAULAH.
Daulah Islam dan hukum Islam tidak akan tegak kecuali dengan jihad. Dan jihad akan bisa ditegakkan jika ada harakah Islam yang mendidik para pengikutnya dengan tarbiyah Islam. Sebelum mereka menegakkan hukum Allah di bumi, mereka harus bisa menegakkan hukum Allah dalam hati dan dada mereka terlebih dahulu. Sebelum mereka menerima amanah Allah dan syari’at-Nya untuk diterapkan dipermukaan bumi, mereka harus menjadi orang-orang yang dapat dipercaya terlebih dahulu. Mereka harus dapat dipercaya terhadap harta jama’ah yang ada ditangan mereka, terhadap para pemuda yang mereka bina dan mereka arahkan. Sebelum diberi  kepercayaan menjaga kehormatan jutaan kaum muslimat yang berada di bawah kekuasaan mereka, maka mereka harus terlebih dahulu menjadi orang-orang yang dapat dipercaya terhadap tetangga-tetangga (wanita) mereka. Mereka harus mentarbiyah diri mereka sendiri untuk menjaga kehormatan seluruh umat. Jika mereka tidak mendapatkan tarbiyah seperti ini lebih dahulu, maka celakalah umat yang akan mereka pimpin nantinya. Meski mereka membawa nama Islam.
Jika kamu ingin menegakkan hukum Islam secara universal, sehingga manusia tunduk kepadanya, maka terlebih dahulu kamu harus melihat saudara-saudaramu yang ada di sekelilingmu dengan pandangan cinta, sayang dan simpati. Harus tertanam betul dalam hatimu bahwa orang yang ada disampingmu adalah haram darahnya, kehormatan dan hartanya. Sebagaimana sabda Rosulullah saw:
“Setiap muslim terhadap muslim yang lain, haram darahnya, kehormatan dan hartanya”. (HR. Bukhari Muslim)
Dan hendaknya kamu tidak berprasangka padanya kecuali yang baik saja. Sebelum sampai pada tarbiyah ini, maka sungguh sangat berbahaya sekali mengangkat senjata terhadap musuh. Sebelum sampai pada marhalah yang mendasar ini, maka senjata yang telah diangkat itu akan berbahaya bagi pemegangnya. Dan berbahaya bagi umat, apabila senjata itu berhasil mencapai singgasana kekuasaan. Karena darah akan mudah mengalir, kehormatan akan diinjak-injak, harta benda akan dirampas, dan kekuasaan akan berganti dari tangan kaisar (baca: penguasa diktator) satu ke tangan kaisar yang lain. Hanya luarnya dipoles dengan syi’ar-syi’ar dan nama-nama Islam sehingga nampak seperti penguasa Islam.
Apabila saudaramu seperjuangan tidak aman atau selamat dari (sikap dengki) mu, padahal dia telah bertaruh nyawa sebagaimana kamu telah bertaruh nyawa, dan kalian berdua bertemu dalam satu perjuangan, sama-sama menghadapi penindasan, penyiksaan, pengusiran dan lain sebagainya. Apabila kehormatan dirinya tidak aman dari penginjak-injakan, apabila dagingnya tidak aman dari dimakan, apabila harta bendanya tidak aman dari perampasan, dan apabila kehormatannya tidak aman dari penghinaan  dan pelecehan. Maka apa jadinya? Bagaimana besok kalian akan berbuat terhadap orang-orang Nasrani, orang-orang Yahudi dan orang-orang yang tunduk pada kekuasaan kalian? Bagaimana kalian akan bertindak terhadap orang-orang awam? Jika orang yang melangkah bersamamu (menegakkan agama Allah di muka bumi) sendiri tidak aman dari (sikap dengki) mu. Engkau menyambut kedatangannya dan memeluknya kencang sehingga tulang rusuknya hampir lekat dengan tubuhmu. Tapi sedetik saja dia hilang dari pandanganmu, maka kamu memakan dagingnya dan merusak kehormatannya (dengan mengghibahnya). Islam macam apa ini? Islam apa yang hendak kamu tegakkan dalam kehidupan manusia? Agama apa yang kamu serukan itu? Bagaimana mungkin, jika sekelompok kecil yang ada saja tidak dapat hidup bersatu. Padahal minimal hak muslim yang harus dipenuhi adalah tidak menggunjingnya ketika dia tidak ada.
Syari’at  Islam dan manhaj (pedoman hidup) Islam mengajarkan kepada kita supaya memberi nasehat seseorang dihadapannya, supaya kita menjaga kehormatannya dibelakangnya(ketika dia tidak ada), bukan sebaliknya.
Seperti ucapan Hudzaifah kepada Mu’ad bin Jabal:
“Sungguh engkau telah mendapati diri kita semua bersaudara luar dan dalam. Kemudian kita hidup pada suatu zaman, dimana kita melihat orang-orang yang lahirnya nampak bersaudara tetapi batinnya memendam permusuhan”.
Marhalah tarbiyah adalah marhalah yang paling penting dan mendasar dalam usaha menegakkan Daulah Islam. Dalam marhalah ini, Qa’idah Shalbah (maksudnya, kelompok inti dalam sebuah harakah) dibina dan digembleng. Qa’idah Shalbah inilah yang nantinya menjadi batu tumpuan bagi seluruh masyarakat Islam. Dan mereka merupakan thabaqah (tingkatan) As sabiqunal Awalun seperti thabaqah As sabiqunal Awalun dari golongan Muhajirin dan Anshar. Jumlah mereka memang sedikit, tetapi peranan mereka sangat besar.
Aku akan mencari hakku pada makhluk dan para tetua//
Berat kala bertemu dan ringan kala diseru//
Banyak ketika diserang dan sedikit ketika dihitung//
Berat sekali tubuh mereka apabila bertemu, yakni tidak mundur dalam peperangan. Dan ringan kala diseru, yakni segera datang memenuhi panggilan apabila ada seruan perang. Banyak jumlah mereka ketika musuh menyerang, tetapi jika dihitung jumlah mereka sedikit.
Jadi yang kita cari sekarang adalah contoh dari lelaki perwira, sikap dan perbuatannya. Kita mencari contoh yang jarang didapat, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Kalian dapati manusia seperti seratus ekor unta, tapi tak seekorpun yang layak dijadikan kendaraan”.
Seratus ekor unta, tapi tak seekorpun yang bisa dijadikan kendaraan. Padahal kita memerlukan kendaraan-kendaraan yang sanggup memikul cita-cita kaum muslimin di atas punggungnya. Kita memerlukan pedang tajam yang dapat membuka hati mereka. Kita memerlukan orang-orang yang terbolak balik di atas ranjangnya karena sedih melihat keadaan kaum muslimin; yang terlilit dalam kepedihan ketika melihat kehormatan wanita muslimat diinjak-injak di setiap tempat; yang sanggup memikul cita-cita dan amanah agama.
Saya tidak memahami makna hadits ini sampai saya hidup dalam jihad di Palestina dan di Afghanistan. Kalian dapati manusia seperti seratus ekor unta, tapi dalam jumlah seratus itu tidak ada seekorpun yang bisa dijadikan kendaraan.
Umar pernah berkata pada para sahabat: “Coba berangan-anganlah kalian”. Lalu ada diantara mereka yang berangan-angan bisa memiliki emas sepenuh rumah. Dan emas itu akan diinfakkan di jalan Allah. Lalu yang lain berangan-angan begini, dan yang lain lagi berangan-angan begitu. Ketika mereka sudah mengemukakan angan-angannya, maka mereka ganti berkata pada Umar: “Wahai Amirul Mukminin, berangan-anganlah, Umar berkata: “Saya berangan-angan seandainya saya mempunyai laki-laki seperti Abu Ubaidah sepenuh rumah ini”. ‘Rijal’ (lelaki), akan tetapi lelaki itu jumlahnya sedikit.

2nd.          PENTINGNYA QA’IDAH SHALBAH

Dalam marhalah tarbiyah dibina Qa’idah Shalbah (kelompok inti). Qa’idah inilah yang nantinya menjaga Islam secara keseluruhan dan melindungi negeri-negeri Islam dari serangan musuh. Madinah Munawarah dianggap Qa’idah Shalbah (karena ditempati sahabat-sahabat pilihan), maka sewaktu seluruh masyarakat di Jazirah Arab murtad dari agamanya, Qa’idah ini dapat mengembalikan seluruh Jazirah ke pangkuan Islam. Jika kemudian negeri Iraq butuh seorang pengajar, maka dari Qa’idah inilah pengajar itu datang. Jika tentara membutuhkan panglima, maka dari Qa’idah inilah panglima itu datang. Di antara mereka ada yang menjadi Amir (gubernur). Kelompok inti inilah yang menjadi ruhnya masyarakat Islam seluruhnya di dunia Islam setelah Daulah Islam membentang kekuasaannya di setiap penjuru dunia.
PERCOBAAN JIHAD DI SYIRIA.
Ketika muncul jihad di negeri Syiria, kami berpengharapan mudah-mudahan Allah menjadikan negeri ini sebagai tempat bermukim bagi kaum muslimin bila nanti hukum Islam tegak di sana. Akan tetapi sayang sekali kelompok kecil yang ada di Syiria ini diterkam oleh cakar-cakar musuh dari segala arah. Mereka membuat berbagai macam tipu muslihat untuk melumpuhkan jihad ini. Kemudian Allah mentaqdirkan mereka kalah menghadapi kekuatan thaghut (Hafid Asad) secara lahiriyah. Namun mereka berhasil mewujudkan seseuatu yang besar dengan percobaan jihad mereka, yakni menghidupkan semangat kaum muslimin di Syiria untuk berjihad, bersabar menghadapi  kesulitan, dan berani menghadapi kedzaliman para penguasa thaghut.
Saya menganggap percobaan jihad di Syiria tergolong percobaan yang berhasil. Percobaan ini –Alhamdulillah- mencapai banyak keberhasilan. Sebab mereka mampu menghimpun senjata untuk menghadapi tentara thaghut. Para pemuda pejuang yang berjumlah kecil ini mampu menghadapi Hafidz Asad dengan sanjata!! Bahkan di istananya. Hampir saja Hafidz Asad menemui kematiannya, namun takdir Allah menangguhkannya. Allah Azza Wa Jalla menangguhkan kematiannya tapi tidak membiarkannya. Ketika Hafidz Asad jatuh tertelungkup, dan mereka baru saja mau membunuhnya di ruang dalam istana negara, mendadak seorang pengawalnya yang berasal dari Palestina menjatuhkan dirinya ke tubuh Hafidz Asad. Pengawal itu tewas, dan pergi ke neraka jahanam, seburuk-buruk tempat kembali. Sementara penguasa thaghut, Hafidz Asad masih tetap hidup setelah menderita luka-luka.
4th.            YANG DIMINTA ADALAH MENYATUKAN ARAH PERMUSUHAN.
Kemana kita mengarahkan pandangan ? Kemana kita mencari padang rumput yang subur untuk menggembalakan onta-onta kita. Di manakah tempat yang memungkinkan untuk ditegakkan di sana Dienullah? Dan kita menemukan Afghanistan ketika jihad telah timbul di sana. Dipimpin oleh sekelompok  kecil manusia yang tumbuh sejak kecilnya menurut ajaran Islam. Mereka adalah orang-orang yang bersih hatinya dan ternama di seluruh penjuru Afghanistan.
Di sinilah tempat kita beristirahat dan melabuhan harapan. Mudah-mudahan Allah Azza Wa Jalla memberikan kemenangan kepada kaum muslimin atas musuh-musuhnya. Selama usaha dan perjuangan yang ditempuh kaum muslimin masih berserak-serak dan terpisah-pisah tempatnya, maka kita tidak akan bisa menegakkan hukum Islam di tempat manapun di bumi. Karena itu, perlu adanya pemusatan usaha, penyatuan arah permusuhan dan pembatasan (skala prioritas) terhadap musuh yang hendak kita tumbangkan. Setelah itu kita akan menegakkan hukum Allah di tempat mana kita menumbangkan kekuasaan musuh kita.
Pertama kita harus bisa  melepaskan diri dari jahiliyah iqlimah (cinta kedaerahan) yang hidup dalam sumsum kita dan berjalan bersama aliran darah serta keringat kita. Dapatkah kita melewati rintangan jahiliyah ini? Naluri jahiliyah yang diajarkan kepada kita di sekolah-sekolah, di lembaga-lembaga resmi tempat kelahiran kita. Mungkinkah kita bisa memahami, bahwa di manapun agama Islam itu ditegakkan, maka tempat tersebut adalah sebagai tanah air kita, sebagai tempat tinggal kita, sebagai tempat harapan kita, kesungguhan dan kekuatan kita? Ataukah kita hanya ingin hidup ditanah kelahiran kita. Dan kita akan tetap bertahan di sana, meskipun kedzaliman merajalela, meskipun kekuasaan ada di tangan para penguasa thaghut, meskipun negeri itu tanahnya berbatu, meskipun tanahnya kering dan gersang, meskipun tidak menghasilkan panen yang baik. Apakah kita bisa melepaskan diri dari jahiliyah ini dan melewatinya? Melewati penghambaan pada tanah air yang kita warisi dari orang-orang jahiliyah pertama, yang membanggakan kebesaran nenek moyang mereka.
Mungkinkah kita bisa melepaskan diri dari busuknya bau kebangsaan atau kedaerahan, pelakunya mendapat ancaman yang keras dari Rasulullah saw, sebagaimana sabdanya:

                                    (khot)
“Sungguh, hendaknya kaum yang membanggakan nenek moyangnya,  menghentikan perbuatannya atau mereka akan benar-benar menjadi kaum yang lebih hina di sisi Allah daripada kumbang yang menggulirkan kotoran dengan sungutnya”. (1)

(1)     Penggalan hadits shahih yang diriwayatkan oleh At Tarmidzi dar Abu Hurairah. Hadist ini terdapat dalam jami’ Ash Shagir no. 5358.
Mungkinkah kita bisa meninggalkan tempat sampah, yang kita hidup diantara bau busuknya? Rasulullah saw menyebut-nyebutnya dan memperingatkan kita supaya meninggalkannya Mungkinkah kita bisa melepaskan diri dari ibadah Iqlimiyah (penghambaan kepada tanah air atau daerah)?
Marilah kita bersikap jujur pada diri kita, bahwa selama ini kita di didik dengan tarbiyah jahiliyah, dengan polesan Islam pada kulit luarnya. Maka kita harus memusatkan permusuhan kita pada satu target, yakni menggempur satu musuh. Mudah-mudahan kita bisa mengalahkannya dan kemudian menegakkan hukum Allah sebagai penggantinya.
Tanpa ada perencanaan manusia, Rabbul ‘Alamin menggiring Rusia kehadapan bangsa Afghan yang kuat, tangguh dan keras. Allah mentaqdirkan bangsa ini sebagai penakluk thaghut, pemukul pasukan agresor dan  perebut simpati kaum muslimin. Bahkan simpati dunia internasional. Mengapa demikian? Sebab mereka adalah bangsa yang didzalimi. Sebab mereka seperti kucing yang melawan singa. Jika kucing berani bertarung dengan singa, maka kalahpun akan  tetap tersohor. Tetapi singa tak akan tersohor dapat mengalahkan kucing. Lalu bagaimana seandainya kucing itu bisa mengalahkan singa???
Kami serukan kepada kaum muslimin…dan kami kumandangkan seruan ini ke segenap penjuru dunia Islam. Bangunlah kalian!!! Di sini bangsa Afghan sedang mengangkat senjata menghadapi kekuatan terangkuh di bumi. Bangsa muslim yang masih berpegang pada jati diri dan fitrahnya. Mereka masih berada di atas fitrah Allah dimana di atas fitrah itulah manusia diciptakan. Mereka belum terkotori oleh peradaban barat atau budaya kotor yang merusak. Mereka adalah bangsa yang tidak hanyut dalam lumpur kebejatan moral, kaum wanitanya tidak meninggalkan hijab, rasa malu ataupun martabatnya. Mari datanglah kemari!!! Datanglah kalian wahai kaum muslimin. Waktu sangat singkat dan pendek. Dan harapan kita kepada Allah sangat besar. Sejak tujuh tahun yang lalu. Sejak saya tinggal di negeri ini, saya tidak berbicara kecuali tentang jihad Afghanistan dan problematikanya. Saya tidak mau turut campur dalam urusan-urusan yang lain. Untuk itu, kita harus menyatukan arah permusuhan kita. Kita harus membatasi permusuhan kita pada satu musuh. Kita harus memfokuskan perjuangan kita disatu tempat (lebih dahulu). Adapun jika kamu sampai ke medan jihad, kemudian setelah itu kamu berfikir tentang negeri kelahiranmu, yang tidak menumbuhkan pepohonan  ataupun  tanaman. Pepohonan yang ada telah ditebang, dicabut dan dirobohkan sampai ke akar-akarnya. Dan di muka kebun berdiri lelaki bengis yang mengangkat pedangnya kepada siapa saja yang hendak memasuki kebun itu untuk menanam pohon. Kemudian kamu tetap bersikeras tinggal di negeri tersebut. Tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak berani mengucap sepatah katapun. Tidak bisa duduk di masjid bersama dua atau tiga orang pemuda yang mendapatkan tarbiyah menurut ajaran Kitabullah. Maka di mana udzurmu di hadapan Robbul ‘Alamin pada hari kiamat nanti???
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri mereka sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kalian ini?” mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (kami Mekkah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian dapat berhijrah ke sana?” maka mereka tempat kembalinya adalah neraka jahanam, dan jahanam itu seburuk-buruknya tempat kembali”. (Qs. An Nisa’: 97