Selasa, 14 Januari 2014

Pertumbuhan ekonomi yang menghandalkan modal asing dan orientalis yahudi,

 seperti Group-Group konglomerasi yang berkembang sekarang, akhirnya menjadikan bangsa ini menjadi bangsa jongos, kuli kasar, dan buruh yang bertekuk lutut dibawah kaki mereka.

Ini telah dibuktikan, dengan program pembangunan Soeharto yang membawa pemodal asing sejak 40 tahun lalu yang berakhir dengan peristiwa MALARI 1974.

Relakah kita bila anak cucu dan kemenakan kita sekian tahun akan datang akan menjadi seperti ini menjadi pembantu di luar negeri, pekerja kasar di ladang-ladang minyak kaum Yahudi dan buruh kasar di pabrik-pabrik mereka?

Kalau jawaban kita tidak, mari kita mulai menolak segala bentuk kapitalisme orientalis yang jual program dan bantuan yang didapatnya dijadikan modal pemiskinan terstruktur bagi bangsa ini
by Afdhal Ali Fahmi


Anti Klimaks Fauzi bahar

Ketika naik menjadi pemangku walikota di Padang pada tahun 2003, banyak gebrakan yang dilakukan oleh yang terhormat Bpk. Fauzi Bahar, mulai dari gerakan didikan subuh, asmaul husna, perda berjilbab untuk pelajar di tingkat SD, SMP dan SMA. Ini sangat melegakan, kala itu penulis masih bersekolah di SMA, jika di kelas satu, kawan perempuan penulis masih banyak yang belum menutup aurat di sekolah, tiba-tiba di kelas dua, semuanya telah menutup aurat, ini sebuah revolusi, perubahan yang sangat cepat dan dinamis.

Kala itu, bpk. Fauzi Bahar sangat dieluk-elukan oleh ummat. Kebijakan-kebijakan populis selalu menjadi buruan beliau. Hampir setiap lokasi yang disinyalir menjadi tempat maksiat dibrendel oleh beliau, tanpa tendeng aling-aling. Situasi itu sangatlah menguntungkan bagi beliau, sehingga dikesempatan pilwalkot selanjutnya, beliau berhasil menduduki kembali jabatan tersebut.

Namun, penulis melihat, ada yang salah dengan pak Fauzi Bahar di periode selanjutnya. Semenjak maju menjadi calon gubernur Sumatera Barat, alih-alih ingin meningkatkan kedekatan kepada ummat, sedikit demi sedikit terlihat aroma perselingkuhan kekuasaan dengan bisnis “lendir”, pembiaran mulai terasa, razia sudah mulai jarang dan sudah tak efektif lagi, Padang, kota yang rawan bencana alam gempa dan tsunami, seakan lupa tak ada bahaya itu. Hiburan malam makin marak, cobalah tengok dibeberapa sudut kota Padang, berdiri café remang-remang yang menawarkan segala bentuk kenikmatan “berdosa”. Kita cukup mengurut dada dengan perkembangan kota Padang yang makin “pesat” ini.

Kalau dulu, yang dikenal adalah pondok asmara, sekarang telah bermutasi menjadi “tenda ceper” dan “kamar ronsen”, bisnis pelacuran berkedok spa makin berasyik masyuk dengan Padang yang sebenarnya makin sembrawut karena tak jelas lagi tata kotanya selama 10 tahun, yang terhormat bpk. Fauzi Bahar menjabat, disadari atau tidak, ternyata Padang tak punya lagi terminal sentral, Terminal Aia Pacah yang sebelumnya menjadi Terminal Induk malah diabaikan. Manajemen trayek angkot tak tertata dengan rapi. Pengembangan industry kota Padang sangat lamban.

Dan, kejutannya, baru-baru ini, bpk. Fauzi Bahar yang terhormat malah dengan sangat ngotot mempersilahkan pembangunan RS. Siloam, berkedok investasi, langkah ini malah dinilai oleh ummat dan ulama sebagai blunder yang menggadaikan aqidah anak cucu. Hal ini diluar persangkaan banyak pihak, merasa tak mungkin seorang Fauzi Bahar melakukan kebijakan yang menyakiti hati ummat, setelah apa yang telah dilakukan oleh beliau.

Sekali lagi, kejutan ini merupakan sesuatu yang ganjil, apalagi bpk. Fauzi Bahar sebentar lagi lengser dari kursi Walikota. Dengan segala macam daya dan upaya, beliau melegalkannya, bahkan malah menuduh peserta yang demo pada tanggal 28 November 2013 lalu sebagai massa bayaran, ketika itu, massa yang aksi demonstrasi berjumlah 7000an orang. Sebuah tuduhan yang luar biasa keji.

Jika pak Fauzi makin ngotot, maka, inilah anti klimaks dari segala yang telah dibangun oleh beliau. Kita berharap beliau mengakhiri jabatannya dengan “husnul khatimah”, tapi, pilihan tetap dipilih oleh beliau. (Yodi Valno Ikhlas)

Sumber Berita : http://kammi-sumbar.org/index.php/pokok-pikiran/105-fauzi-bahar
Sumber Foto : http://alva-c-elka.deviantart.com/art/anti-klimaks-302275573

Bukti ketertindasan ummat islam di hadapan kapitalis non muslim yang berinvestasi di ranah Minang sangat mencolok mata.

Berjalan-jalanlah ke Gramedia, Ramayana dll yang terkategori pasar modern di kota Padang dengan pemilik non muslim, maka nyaris tidak ada SPG, karyawan atau pelayannya yg berjilbab dan rata-rata pakaian mereka ketat.

Saya istilahkan tertindas karena mereka bisa saja sebenarnya hanya dianjurkan/diatur berpakaian begitu tanpa dipaksa tapi para karyawan jadi... ketakutan melanggarnya karena pemiliknya non muslim, sehingga anjuran itu mereka terjemahkan sebagai kewajiban.

Sebaliknya, sang kapitalis non muslim ini tidak pernah merasa tertindas, mereka dengan seenaknya menerapkan aturan yang bertentangan dengan islam di wilayah yang dikuasai dan dimiliki muslim. Anjuran dan himbauan untuk menghargai ummat islam setempat selalu tidak mereka hiraukan, apatah lagi pula merasa berkewajiban sebagaimana karyawan mereka merasa berkewajiban mematuhi anjuran/aturan mereka.

Sikap eksekutif dan legislatif kota Padang yang menutup mata dari fenomena di atas dan tidak peduli dengan pendangkalan akidah atau pemurtadan yang telah atau akan menimpa rakyatnya telah mempertegas ketertindasan kita semua di hadapan kapitalis non muslim
by Suharmen kini

Harapan kita Semoga di sumbar terbetuklah ikatan cediakawan tiga tungku sajarangan ..yg boleh memberi inspirasi kpd kita semua untuk mengatasi goncangan2 globalisasi yg telah menyerang aqidah dan adat istiadat org minang..dgn adanya FORUM TIGA TUNGKU SAJARANGAN.ini lah tempat wadah perjuangan bagi pemuka2 masyarakat.alim ulama.niniak mamak.cadiak pandai.merangka sesuatu yg bisa mencapai..misi dan visi untuk kemajuan umat minangkabau dimasa dpn..sekurang kurangnya dpt mengatasi masalah jangka pendek seperti RS SILOAM dan merangka mengatasi masalah jangka panjang..seperti masaalah agama. ecomi.pendidikan.adat istiadat.yg telah mula di tinggalkan..krn kekurangan masalalah seperti yg disebutkan tadi..