Minggu, 13 Juli 2014

NKRI ADALAH 100% TANAH AIR MILIK WARGA PRIBUMI YANG TIDAK LAIN ADALAH BUMI PUTRA BUKAN BANGSA LAIN
NKRI didirikan oleh Soekarno tidak untuk dikuasai oleh 5% (-+ 11 juta) komunitas Cina. Jika mereka diijinkan mendominasi arus lalu-lintas perekonomian nasional, bukan berarti mereka juga berhak untuk menguasai kekuasaan. Ini sama halnya mengingkari sejarah.
Apa jadinya ketika kaum minoritas menggenggam dominasi ekonomi dan kekuasaan di satu tangan ?
...
Lambat-laun akan melahirkan tirani minoritas. Sejarah mencatat berulang-ulang, tirani minoritas akan menumbuhkan lapisan reaksioner dalam tubuh masyarakat, baik perlawanan non-militer maupun perlawanan bersenjata.
Ketika kaum pribumi tidak menjadi tuan di halaman rumahnya sendiri, ketika kaum pribumi menjadi comberan di negerinya sendiri, saat itulah Soekarno akan lahir kembali dan membacakan kembali pledoi berjudul ”Indonesia Menggugat II”.
Dengan ini saya berpendapat dengan kukuh, bahwa kekalahan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014 adalah kekalahan 239 juta (95%) kaum pribumi. Kekalahan Prabowo Subianto adalah kemenangan 5% komunitas Cina, di mana tak kurang dari 20 pengusaha keturunan Cina-lah yang merampok dana BLBI, hingga berakibat 239 juta kaum pribumi yang harus membayar bunga obligasi rekap sejumlah 800 triliun selama 34 tahun (1998-2032).
Indonesia bukan Hongkong-nya Cina. Indonesia bukan negara bagian ke-52 nya Amerika Serikat.by Ahmad Khafandi