Sabtu, 23 Agustus 2014

Ketua Progres 98 Faizal Assegaf meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbuka kepada publik, jangan tebang pilih untuk mengusut kasus korupsi. Mereka menuntut KPK untuk mengusut kasus dugaan korupsi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), yang hingga saat ini belum diproses oleh KPK.

"Kita ingin komisioner KPK terbuka kepada publik, kasus yang kita ajukan tak ditangani, jangan pilih kasih," katanya dalam diskusi Koalisi Kebangsaan di Galeri Cafe, Jakarta Pusat, Jumat (22/8).

Faizal juga kembali serukan kepada publik untuk ikut aksi menginap di KPK, sebagai upaya desakan pada KPK mengusut korupsi Jokowi. "Senin jam 3 kita akan di sana, besok lagi kita aksi lagi, kita akan aksi damai tidur di KPK," ujarnya.

Masih kata Faizal, dia meminta koalisi Merah Putih di Parlemen untuk mengambil langkah, tidak menyetujui pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih sebelum keduanya terbebas dari kasus korupsi masa lalu.

"Saran saya, koalisi di Parlemen harus mengambil langkah serius, sebelum Jokowi terbebas dari korupsi. (Pelantikan) jangan dilanjutkan dulu, tak boleh ada pelantikan sebelum presiden Jokowi-JK terbebas dari korupsi dan sebelum KPK periksa keduanya," bebernya.