Rabu, 27 Agustus 2014

"Campur Tangan CSIS Dalam Kelangkaan BBM"

Sofjan Wanandi: Naikkan Harga BBM Sebagai Bentuk Tanggung Jawab SBY

Jakarta - Menipisnya jatah kuota BBM subsidi yang ditetapkan 46 juta KL membuat PT Pertamina (Persero) harus memangkas pasokan ke seluruh SPBU. Jika tidak, maka BBM subsidi akan habis pada awal Desember 2014.

"Makanya, kalau tidak segera dinaikkan harga BBM subsidi maka tidak akan cukup sampai akhir tahun, apa mau terus antre panjang tiap hari di SPBU untuk dapat BBM subsidi, jika naik harganya tidak perlu ada pemangkasan BBM subsidi dari Pertamina," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dihubungi detikFinance, Selasa (26/8/2014).

Sofjan mengatakan dengan menaikkan harga BBM subsidi, sebagai bentuk tanggung jawab dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada rakyat sebelum dirinya mengakhiri jabatannya 20 Oktober 2014 nanti.

"Naikkan harga BBM subsidi segera itu bentuk tanggung jawab Pak SBY kepada rakyat, masak rakyat dibiarkan antre begini susah cari BBM, masak mau enaknya mewariskan kepada presiden baru yang mana Oktober nanti BBM subsidi mau habis, dan membuat Presiden baru akan berhadapan pada November BBM subsidi sudah habis," tegasnya.

Sofjan mengakui, hanya kenaikan harga BBM subsidi yang paling efektif mengatasi masalah masyarakat yang harus antre BBM subsidi seperti sekarang ini.

"Pertamina itu kan tidak boleh menyalurkan BBM subsidi yang melebihi kuota yang ditetapkan untuk dia, kalau lebih tidak diganti pemerintah, artinya rugi, kalau rugi diperiksa BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) direksinya bisa dipenjara," ungkap Sofjan.

Photo : Sofjan Wanandi CSIS, penggagas outsourcing dan bosnya Jusuf Kalla.
 
 
 
Sutan Bernong
Campur Tangan CSIS Dalam Kelangkaan BBM"

Sofjan Wanandi: Naikkan Harga BBM Sebagai Bentuk Tanggung Jawab SBY

Jakarta - Menipisnya jatah kuota BBM subsidi yang ditetapkan 46 juta KL membuat PT Pertamina (Persero) harus memangkas pasokan ke seluruh SPBU. Jika tidak, maka BBM subsidi akan habis pada awal Desember 2014....

"Makanya, kalau tidak segera dinaikkan harga BBM subsidi maka tidak akan cukup sampai akhir tahun, apa mau terus antre panjang tiap hari di SPBU untuk dapat BBM subsidi, jika naik harganya tidak perlu ada pemangkasan BBM subsidi dari Pertamina," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dihubungi detikFinance, Selasa (26/8/2014).

Sofjan mengatakan dengan menaikkan harga BBM subsidi, sebagai bentuk tanggung jawab dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada rakyat sebelum dirinya mengakhiri jabatannya 20 Oktober 2014 nanti.

"Naikkan harga BBM subsidi segera itu bentuk tanggung jawab Pak SBY kepada rakyat, masak rakyat dibiarkan antre begini susah cari BBM, masak mau enaknya mewariskan kepada presiden baru yang mana Oktober nanti BBM subsidi mau habis, dan membuat Presiden baru akan berhadapan pada November BBM subsidi sudah habis," tegasnya.

Sofjan mengakui, hanya kenaikan harga BBM subsidi yang paling efektif mengatasi masalah masyarakat yang harus antre BBM subsidi seperti sekarang ini.

"Pertamina itu kan tidak boleh menyalurkan BBM subsidi yang melebihi kuota yang ditetapkan untuk dia, kalau lebih tidak diganti pemerintah, artinya rugi, kalau rugi diperiksa BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) direksinya bisa dipenjara," ungkap Sofjan.

Photo : Sofjan Wanandi CSIS, penggagas outsourcing dan bosnya Jusuf Kalla