Sabtu, 23 Agustus 2014

Pertama Di Dunia, Calon Presiden Terlibat Sederet Kasus Korupsi





SPEKTANEWS (Jakarta) Barangkali ini kejadian pertama kali di dunia, seorang pejabat dari sebuah negara mampu menjadi Calon Presiden meski terindikasi kuat terlibat sederet kasus korupsi.

Sebuah spanduk berisi tuntutan agar  Joko Widodo diseret ke pengadilan terbentang di Gedung Sabuga (Sasana Budaya Ganesha), Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/8).

Spanduk tuntutan masyarakat Bandung berukuran panjang tersebut berisi tulisan :

“KAMI TIDAK AKAN MENGAKUI JOKOWI SEBAGAI PRESIDEN SEBELUM DISERED KE PENGADILAN DALAM DUGAAN KORUPSI PENGADAAN BUS TRANSJAKARTA DAN KASUS LAINNYA DI SOLO”

Spanduk tersebut dipasang oleh ribuan masyarakat Bandung yang kecewa dengan kinerja para pejabat hukum pemerintah. Hingga kini sederet kasus yang melibatkan Joko Widodo baik di Jakarta dan Solo tak pernah diungkap KPK maupun Kejakgung (Kejaksaan Agung).

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Sunatra, mengatakan spanduk itu memang sengaja dipasang oleh masyarakat Bandung untuk menyikapi apsirasi mereka.

"Itu relawan yang membuat dan (dipasang) sepengetahuan kami," ujar Sunatra
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/08/pertama-di-dunia-calon-presiden.html#sthash.iJQVRyQY.dpuf

Mereka Ini Mati-Matian Selamatkan Jokowi Dari Jeratan Hukum Kasus Korupsi


KPK dan ICW

SPEKTANEWS (Jakarta) Kasus bus TransJakarta senilai 1,5 triliun yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjadi terasa aneh saat Kejakgung (Kejaksaan Agung) secara frontal tiba-tiba mengambil alih kasus tersebut, sementara KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) memilih untuk berpangku tangan.

Jika terpaksa kasus tersebut kembali dilanjutkan, maka untuk sementara waktu Joko Widodo akan merasa aman, karena ketua KPK, Abraham Samad digadang-gadang akan menjadi Jaksa Agung dalam kabinet baru Joko Widodo, yang berarti saat berkas korupsi TransJakarta tetap ditangani Kejakgung, Samad akan menjadi penentu salah atau tidaknya Joko Widodo dalam skandal bus TransJakarta atau kasus-kasus lainnya.

Selain itu, Abraham Samad disebut-sebut pula sebagai penjaga gawang keamanan hukum Joko Widodo saat menjabat sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, maupun Presiden RI. Karena keloyalan Samad yang tak pernah menyentuh kasus korupsi Joko, membuat pria kelahiran Makassar itu terpilih sebagai Jaksa Agung yang nantinya juga akan bertugas sebagai juru ‘penyelamat' untuk setiap kasus hukum Joko Widodo.

Tak hanya Abraham Samad, mantan Koordinator ICW (Indonesia Corruption Watch), Teten Masduki pun digadang-gadang akan menjadi Kepala BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Dengan demikian, Teten akan banyak terlibat dalam urusan laporan audit keuangan kasus korupsi Joko Widodo di masa lalu dan di masa selanjutnya.  

Sebelumnya Joko Widodo terindikasi terlibat sederet kasus korupsi seperti skandal pengadaan bus TransJakarta, KJS (Kartu Jakarta Sehat), KJP (Kartu Jakarta Pintar), Monorail, Pengalihan Hotel Maliyawan Solo, Penggelapan Dana KONI Solo, BPMKS (Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo), Videotron, dan sejumlah kasus lainnya.

Meski Joko Widodo telah dikawal Abraham Samad dan Teten Masduki, atau meski telah dibentengi kekuatan berlapis, namun berbagai elemen rakyat, baik dari Jakarta dan Solo, seperti Progres ’98, masih terus berupaya menyuarakan agar landasan hukum ditegakkan kepada siapapun yang bersalah termasuk, Calon Presiden Joko Widodo. 
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/08/mereka-ini-mati-matian-selamatkan.html#sthash.GeZkFEFb.yQgBV5wi.dpuf