Siaga 1 Jelang Putusan MK
Tommy Soeharto: Beraninya Melawan Rakyat Sendiri
Putra bungsu Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy) - inilahcom
Oleh:
nasional - Rabu, 20 Agustus 2014 | 15:10 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Putra bungsu Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy, angkat bicara soal status siaga satu di Jakarta, jelang putusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan hasil pilpres 2014 oleh Prabowo-Hatta.
Melalui akun facebook pribadinya, Tommy merasa aneh dengan status siaga satu tersebut. Apalagi, karena terkait putusan MK itu, semua peralatan tempur dikeluarkan.
Tommy menilai, penjagaan berlebihan dan status siaga 1 jelang putusan MK itu, tidak perlu dilakukan. Bagi Tommy, sikap yang berbeda justru ditunjukkan ketika ada negara lain yang mencaplok wilayah Indonesia, kita cenderung diam saja. Tommy mengaku kecewa dengan kejadian ini.
"Mau lawan rakyat sendiri yang memberi Anda semua gaji, tumben siaga 1 tank dan segala macam keluar, giliran pulau batas wilayah di caplok diam, sangat mengecewakan," tulis Tommy, Rabu (20/8/2014).
Sikap Tommy itu mendapat banyak tanggapan. Ada 596 orang yang menyukai status ini dengan memberi tanda 'like'.
Beberapa juga memberi komentar, dan membenarkan pernyataan Tommy.
"Betul mas...tutup mata ....tak peduli dengan masyarakat dan pembangunan di perbatasan. Pantas lebih memilih ke negeri tetangga, karena wujud yang harus memperhatkan dikatakan ada tapi tiada," tulis Siti Hasnawati mengomentari Tommy di akun facebook. [gus]
Melalui akun facebook pribadinya, Tommy merasa aneh dengan status siaga satu tersebut. Apalagi, karena terkait putusan MK itu, semua peralatan tempur dikeluarkan.
Tommy menilai, penjagaan berlebihan dan status siaga 1 jelang putusan MK itu, tidak perlu dilakukan. Bagi Tommy, sikap yang berbeda justru ditunjukkan ketika ada negara lain yang mencaplok wilayah Indonesia, kita cenderung diam saja. Tommy mengaku kecewa dengan kejadian ini.
"Mau lawan rakyat sendiri yang memberi Anda semua gaji, tumben siaga 1 tank dan segala macam keluar, giliran pulau batas wilayah di caplok diam, sangat mengecewakan," tulis Tommy, Rabu (20/8/2014).
Sikap Tommy itu mendapat banyak tanggapan. Ada 596 orang yang menyukai status ini dengan memberi tanda 'like'.
Beberapa juga memberi komentar, dan membenarkan pernyataan Tommy.
"Betul mas...tutup mata ....tak peduli dengan masyarakat dan pembangunan di perbatasan. Pantas lebih memilih ke negeri tetangga, karena wujud yang harus memperhatkan dikatakan ada tapi tiada," tulis Siti Hasnawati mengomentari Tommy di akun facebook. [gus]