Kepala Riset Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang, menanggapi pernyataan anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Arief Budimanta, yang mengatakan hasil yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) lebih akurat dengan menggunakan sampel sebanyak 4.000 TPS.
Menurutnya, akurasi hasil survei tidak ditentukan oleh berapa besar jumlah sampel yang digunakan. Seberapapun besar sampel, hasil survei tetap harus ditunggu sampai data yang masuk mencapai 100 persen. “Silakan, dibuka lagi buku statistiknya. Akurasi tidak akan meningkat kecuali empat kali lipat lebih besar,” kata Yunita, Sabtu (12/7).
Yunita memberikan contoh hitung cepat pada Pemilihan Kepala Daerah di Bali. Saat itu lembaga survei yang melakukan hitung cepat adalah IRC dan SMRC. IRC menggunakan sampel sebanyak 300 TPS. Sedangkan SMRC menggunakan sampel 400 TPS.
Hasilnya, hitungan cepat pertarungan head to head antara Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan melawan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta memunculkan dua hasil.
SMRC mengunggulkan pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dengan perolehan suara 50,31 persen melawan 49,69 persen Sebaliknya IRC menyatakan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang unggul sangat tipis, 50,01 persen berbanding 49,99 persen.
Hasil resmi yang Jawaban IRC Membuat Malu Quick Count Lembaga Survei Pro Jokowi
Kepala Riset Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang, menanggapi pernyataan anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Arief Budimanta, yang mengatakan hasil yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) lebih akurat dengan menggunakan sampel sebanyak 4.000 TPS.
Menurutnya, akurasi hasil survei tidak ditentukan oleh berapa besar jumlah sampel yang digunakan. Seberapapun besar sampel, hasil survei tetap harus ditunggu sampai data yang masuk mencapai 100 persen. “Silakan, dibuka lagi buku statistiknya. Akurasi tidak akan meningkat kecuali empat kali lipat lebih besar,” kata Yunita, Sabtu (12/7).
Yunita memberikan contoh hitung cepat pada Pemilihan Kepala Daerah di Bali. Saat itu lembaga survei yang melakukan hitung cepat adalah IRC dan SMRC. IRC menggunakan sampel sebanyak 300 TPS. Sedangkan SMRC menggunakan sampel 400 TPS.
Hasilnya, hitungan cepat pertarungan head to head antara Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan melawan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta memunculkan dua hasil.
SMRC mengunggulkan pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dengan perolehan suara 50,31 persen melawan 49,69 persen Sebaliknya IRC menyatakan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang unggul sangat tipis, 50,01 persen berbanding 49,99 persen.
Hasil resmi yang Jawaban IRC Membuat Malu Quick Count Lembaga Survei Pro Jokowi
Kepala Riset Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang, menanggapi pernyataan anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Arief Budimanta, yang mengatakan hasil yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) lebih akurat dengan menggunakan sampel sebanyak 4.000 TPS.
Menurutnya, akurasi hasil survei tidak ditentukan oleh berapa besar jumlah sampel yang digunakan. Seberapapun besar sampel, hasil survei tetap harus ditunggu sampai data yang masuk mencapai 100 persen. “Silakan, dibuka lagi buku statistiknya. Akurasi tidak akan meningkat kecuali empat kali lipat lebih besar,” kata Yunita, Sabtu (12/7).
Yunita memberikan contoh hitung cepat pada Pemilihan Kepala Daerah di Bali. Saat itu lembaga survei yang melakukan hitung cepat adalah IRC dan SMRC. IRC menggunakan sampel sebanyak 300 TPS. Sedangkan SMRC menggunakan sampel 400 TPS.
Hasilnya, hitungan cepat pertarungan head to head antara Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan melawan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta memunculkan dua hasil.
SMRC mengunggulkan pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dengan perolehan suara 50,31 persen melawan 49,69 persen Sebaliknya IRC menyatakan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang unggul sangat tipis, 50,01 persen berbanding 49,99 persen.
Hasil resmi yang Jawaban IRC Membuat Malu Quick Count Lembaga Survei Pro Jokowi
Kepala Riset Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang, menanggapi pernyataan anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Arief Budimanta, yang mengatakan hasil yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) lebih akurat dengan menggunakan sampel sebanyak 4.000 TPS.
Menurutnya, akurasi hasil survei tidak ditentukan oleh berapa besar jumlah sampel yang digunakan. Seberapapun besar sampel, hasil survei tetap harus ditunggu sampai data yang masuk mencapai 100 persen. “Silakan, dibuka lagi buku statistiknya. Akurasi tidak akan meningkat kecuali empat kali lipat lebih besar,” kata Yunita, Sabtu (12/7).
Yunita memberikan contoh hitung cepat pada Pemilihan Kepala Daerah di Bali. Saat itu lembaga survei yang melakukan hitung cepat adalah IRC dan SMRC. IRC menggunakan sampel sebanyak 300 TPS. Sedangkan SMRC menggunakan sampel 400 TPS.
Hasilnya, hitungan cepat pertarungan head to head antara Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan melawan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta memunculkan dua hasil.
SMRC mengunggulkan pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dengan perolehan suara 50,31 persen melawan 49,69 persen Sebaliknya IRC menyatakan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang unggul sangat tipis, 50,01 persen berbanding 49,99 persen.
Hasil resmi yangJawaban IRC Membuat Malu Quick Count Lembaga Survei Pro Jokowi
Kepala Riset Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang, menanggapi pernyataan anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Arief Budimanta, yang mengatakan hasil yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) lebih akurat dengan menggunakan sampel sebanyak 4.000 TPS.
Menurutnya, akurasi hasil survei tidak ditentukan oleh berapa besar jumlah sampel yang digunakan. Seberapapun besar sampel, hasil survei tetap harus ditunggu sampai data yang masuk mencapai 100 persen. “Silakan, dibuka lagi buku statistiknya. Akurasi tidak akan meningkat kecuali empat kali lipat lebih besar,” kata Yunita, Sabtu (12/7).
Yunita memberikan contoh hitung cepat pada Pemilihan Kepala Daerah di Bali. Saat itu lembaga survei yang melakukan hitung cepat adalah IRC dan SMRC. IRC menggunakan sampel sebanyak 300 TPS. Sedangkan SMRC menggunakan sampel 400 TPS.
Hasilnya, hitungan cepat pertarungan head to head antara Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan melawan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta memunculkan dua hasil.
SMRC mengunggulkan pasangan Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dengan perolehan suara 50,31 persen melawan 49,69 persen Sebaliknya IRC menyatakan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang unggul sangat tipis, 50,01 persen berbanding 49,99 persen.
Hasil resmi yang dirilis KPU membenarkan penghitungan IRC yang mengunggulkan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang memperoleh 50,02 persen, sementara Anak Agung Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan meraih 49,98 persen.
Kali ini, di kesempatan di pilpres 2014, hasil hitung cepat SMRC kembali berbeda dengan IRC. Hasil SMRC menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK unggul dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan jumlah 52,91 persen berbanding 47,09 persen. Sebaliknya, IRC mengunggulkan Prabowo-Hatta dengan memperoleh 51,11 persen berbanding 48,89 persen.
“Pilkada Bali memberikan pelajaran berarti dimana hitung cepat harus mencapai 100 persen. Meski awalnya pasangan Puspayoga unggul dengan stabil, tapi di detik-detik terakhir, di sejumlah TPS terdapat kenaikan signifikan yang membalikkan keadaan,” terang Yunita.
Karenanya, Yunita menegaskan sangat penting untuk menunggu hasil hitung cepat hingga jumlah suara mencapai 100 persen. "Bukan menghentikannya sebelum 100 persen," ujar Yunita.
Seperti diketahui SMRC menghentikan hitungannya saat data yang masuk mencapai 99,60 persen.