Relawan Jokowi Labrak KPU
inilahcom
Oleh: Fadly Dzikry
nasional - Kamis, 10 Juli 2014 | 17:31 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Pendukung Capres Jokowi yang menamakan diri Bejo (Bela Jokowi), mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Kamis (10/7/2014). Mereka menuding KPU telah berbohong terkait kisruh pemilihan presiden di Hongkong.
KPU yang tengah menggelar konfrensi pers bersama Bawaslu, didatangi Ketua Bejo Bambang Winasis. Ia menerobos keamanan KPU, dan memaksa masuk ke dalam ruangan tersebut. "Mereka ngomong bohong, saya ngomong benar, kenapa anda larang masuk," kata dia.
Bambang memaksa naik ke lantai 2 gedung KPU ditemani oleh tiga orang temannya, sambil mengeluarkan kata-kata kasar ke KPU. Dia menuding KPU dan Bawaslu melakukan pembiaran, beberapa pemilih di Hongkong yang tidak bisa mencoblos, kerena TPS telah ditutup.
"Mereka sudah antri dari jam 7, betul pemerintah Hongkong beri waktu samapi jam 5, tapi setidaknya kami diberikan kebijakan untuk memilih di KJRI," ugkapnya.
Sebelumnya, mereka juga mengerahkan massa dengan jumlah masa puluhan, dengan menggelar aksi di depan gedung KPU. Seperti diketahui, pemerintah Indonesia dalam hal ini KPU diberi waktu oleh pemerintah Hongkong melakukan kegiatan pemilihan presiden di Victoria Park hingga pukul 5 waktu setempat.
Namun saat izin habis, masih ada pemilih yang belum mencoblos, kerusuhanpun tak dapat dihindarkan.[bay]
KPU yang tengah menggelar konfrensi pers bersama Bawaslu, didatangi Ketua Bejo Bambang Winasis. Ia menerobos keamanan KPU, dan memaksa masuk ke dalam ruangan tersebut. "Mereka ngomong bohong, saya ngomong benar, kenapa anda larang masuk," kata dia.
Bambang memaksa naik ke lantai 2 gedung KPU ditemani oleh tiga orang temannya, sambil mengeluarkan kata-kata kasar ke KPU. Dia menuding KPU dan Bawaslu melakukan pembiaran, beberapa pemilih di Hongkong yang tidak bisa mencoblos, kerena TPS telah ditutup.
"Mereka sudah antri dari jam 7, betul pemerintah Hongkong beri waktu samapi jam 5, tapi setidaknya kami diberikan kebijakan untuk memilih di KJRI," ugkapnya.
Sebelumnya, mereka juga mengerahkan massa dengan jumlah masa puluhan, dengan menggelar aksi di depan gedung KPU. Seperti diketahui, pemerintah Indonesia dalam hal ini KPU diberi waktu oleh pemerintah Hongkong melakukan kegiatan pemilihan presiden di Victoria Park hingga pukul 5 waktu setempat.
Namun saat izin habis, masih ada pemilih yang belum mencoblos, kerusuhanpun tak dapat dihindarkan.[bay]
